Chapter 3
Klien
Bocah
itu memiliki bakat untuk membunuh.
Dia
tahu persis kapan untuk membunuh dengan mencekik atau menyerang tanpa
perlawanan.
Bakat
ini ditemukan oleh seorang pria dari kelompok teroris yang menjemput bocah itu.
Dia
adalah petinggi di dunia bawah yang serius ingin menggulingkan negara. Dia
dipanggil "Majin" oleh mereka yang terlibat.
「——Jika kau tidak dapat
membayar kembali uang itu, bekerjalah
untukku. Kau beruntung memiliki bakat itu」
Dia tidak bisa melawannya.
Dia benar-benar
tidak ingin membunuh orang. Tapi dia harus melakukannya untuk bertahan hidup.
Pada tahun itu,
dia mengerjakan permintaan yang diajukan oleh "Majin" tanpa
ragu-ragu.
Dia ingat
persis jumlah orang yang dia bunuh—— jumlahnya adalah 232.
90% pria. 10%
wanita. 70% orang dari dunia bawah. 10% orang yang terlibat dalam politik. 10%
pebisnis. 10% warga yang tidak bersalah. 90% target bisa terbunuh tanpa
diketahui. Jika tidak, maka 10% dari jumlah tersebut. 30% yang mengemis untuk
hidup. 70% dibunuh sebelum memohon untuk hidup.
Tingkat
pencapaian misi secara keseluruhan adalah 100%.
*(t/n: 90+10,
70+10+10+10, 90+10, 30+70)
Dengan terus
membunuh orang, bakatnya akan terus berkembang.
Di dunia bawah,
kekuatan roh jahat gunung dan sungai umumnya disebut “kekuatan khusus”.
Pada tahun itu
dia mengungkapkan kemampuannya untuk pembunuhan khusus dengan「menghilangkan panca indera orang yang dia lihat dengan
matanya」
Saat petir
merah menyala, lawan langsung berubah menjadi seperti bayi. Jika kau memotong
titik vital dengan pisau saat orang tersebut masih marah, kau dapat dengan
mudah membunuhnya.
Harga yang dia
korbankan adalah “rasa sakit”.
Dia tidak pernah
merasakan sakit walau separah apapun lukanya. Bahkan jika dia ditusuk dengan pisau
atau ditembak dengan peluru, itu tidak akan berubah sama sekali. Namun, agak
nyaman baginya untuk melanjutkan bisnis pembunuhannya.
「Kau orang itu, kan? Kau tipe orang
yang tidak akan merasakan sakit bahkan jika kau menusukkan pemecah es ke bola
mata kekasihmu yang telah bersamamu selama bertahun-tahun. Assassin adalah panggilan
yang cocok untukmu」
“Majin” berkata
demikian. Itu mungkin memang sebuah panggilan.
Dengan
demikian, bocah itu menjalankan misinya tanpa emosi.
Lagipula,
hatinya tidak akan merasa sakit. Namun, dia tidak bisa tidak merasakan bahwa
"kegelapan" yang semakin gelap dengan setiap ayunan pisau membuat
masa depannya menjadi gelap.
Saat itulah
permintaan itu masuk.
〈Bunuh putri konglomerat tertentu〉
Itu adalah misi
biasa.
Bocah itu
menyiapkan pisau dan kabel pembunuhnya seperti biasa dan berangkat ke kota.
Targetnya
adalah putri dari konglomerat Kuze, sebuah grup perusahaan besar yang terkenal
di dunia bisnis. Kliennya adalah seorang pria yang telah dikalahkan dalam
pertempuran bisnis yang kejam oleh keluarga Kuze dan mengalami kebangkrutan. Dengan
kata lain, anak perempuannya adalah korban yang sempurna. Bocah itu merasa
kasihan padanya, tetapi itu adalah cerita yang tidak ada hubungannya dengan
dia.
Dia menyergapnya
saat target keluar.
Dia berpikir
kali ini akan berjalan mudah, tapi insiden tak terduga terjadi.
Tampaknya
kelompok kriminal lain juga menargetkannya. Target tiba-tiba dikelilingi oleh
gangster bersenjata di kota. Mereka memaksanya masuk ke dalam mobil dan menculiknya.
Anak laki-laki
itu tidak sabaran. Ini adalah pengalaman pertamanya karena mangsanya telah di
curi.
Jika dia tidak
bisa membunuhnya, dia tidak akan menerima hadiah apapun dari kliennya. Jika dia
tidak mendapatkan hadiahnya, dia akan dihukum berat oleh “Majin”. Jika dia
harus mengamputasi jarinya seperti rekannya, itu akan menghalangi upaya
pembunuhannya.
Bocah itu
bergegas mengejar para penculik.
Mereka pindah
ke sebuah rumah kosong jauh di pegunungan. Sebuah struktur besar yang pernah
digunakan sebagai gudang senjata tentara. Rupanya, mereka bermaksud untuk
memenjarakan target mereka di sini dan menuntut uang tebusan.
Kenapa selalu
berhubungan dengan uang.uang. dan uang ——mengapa semua orang sangat
menginginkan uang?
Tapi bocah itu
juga berada di situasi yang sama. Dia membunuh demi uang.
Aku tidak bisa
membiarkannya terus seperti ini. Jika targetnya dibunuh oleh orang luar, aku
akan kehilangan banyak uang. Bocah itu memutuskan untuk menghancurkan musuh
sambil bergerak melalui bayang-bayang kontainer.
Yang pertama
kehilangan kesadaran tanpa teriakan.
Yang kedua
menyadarinya namun jantungnya di tusuk dan menjadi tidak berdaya.
Para penculik
yang merasakan situasi abnormal mulai membuat keributan. Bocah itu berlari ke
segala arah di antara peluru-peluru yang beterbangan, membunuh mereka satu per
satu. Menggunakan【Five Senses Loot】,dia bukan tandingan lawan mana pun.
「Ini mudah」——Mungkin dia
terlalu sombong untuk berpikir seperti itu.
Salah satu
lawan juga memiliki kemampuan khusus.
Sebuah belati
berkecepatan dewa yang dilepaskan dari luar kesadarannya, menembus sisi bocah
itu.
Darah segar
mengotori lantai berdebu.
Musuh merasa
yakin akan kemenangan. Bahkan jika dia tidak bisa menghabisinya dengan satu
pukulan, rasa sakit yang hebat akan memperlambatnya——jika
dia adalah manusia normal.
Tapi bocah itu
adalah orang spesial yang tidak merasakan sakit.
Dia langsung
menemukan di mana mangsanya bersembunyi. Dia berlari dengan sejumlah besar
darah yang menetes dari perutnya. Dia menusukkan pisaunya ke dada musuhnya,
yang matanya melebar karena terkejut. Anehnya, dia adalah anak laki-laki dengan
usia yang sama dengannya.
Dia
pasti terlibat dalam kejahatan semacam ini karena suatu alasan——
pikirnya.
Dia berteriak
dan mengamuk. Tapi saat bocah itu menusukkan pisau itu jauh ke dadanya, dia
berhenti bergerak.
Dengan
demikian, kehadiran musuh menghilang sepenuhnya. Yang tersisa hanyalah
menghabisi targetnya.
Dengan langkah
goyah, anak laki-laki itu berjalan menuju putri konglomerat Kuze.
Dia sedang duduk
di dekat dinding.
Dia menatap
anak laki-laki itu dengan ekspresi seolah-olah dia sedang bermimpi.
Dia
mengeluarkan pisau baru dari sakunya——
dia tersandung
dan jatuh.
*Kedebuk. Dia jatuh
tengkurap di depan gadis itu.
——Ahhh.
Tidak ada rasa sakit, tetapi kekuatan terkuras dari tubuhku.
Darah tidak
berhenti. Pandangannya kabur. Sosok gadis itu tampaknya tidak lebih dari siluet
yang mengambang di kegelapan. Jika aku tidak melakukan sesuatu, aku mungkin
akan dipukul mundur.
「Apa kau
datang untuk menyelamatku ......?」
Sebuah suara gemetar terdengar. Aku terlambat menyadari
bahwa itu diucapkan oleh target.
Dia adalah
orang yang sangat bahagia sehingga dia ingin mati.
Bisakah seorang
Assassin sepertiku terlihat seperti sekutu keadilan?
「Kau terluka. Itu pasti menyakitkan」
Aku merasa aku
seperti mendengarnya dalam bahasa luar angkasa.
Kata-katanya
dipenuhi dengan belas kasihan. Bocah itu terkejut dan mengalihkan pandangannya
ke atas.
Satu-satunya
hal yang melekat di benaknya adalah rambutnya, yang seindah bulan.
「Aku Kuze
Akari. Sebenarnya, aku akan
dimarahi jika aku
melakukan hal seperti ini,
tapi ...... aku akan menyembuhkanmu」
「..........Bulan, 」
「Bulan?」
Dia memiringkan
lehernya. Tapi bagi anak laki-laki itu, dia tampak seperti bulan sungguhan.
Bulan dengan
lembut menyinarinya yang menderita di malam yang gelap.
Gadis target—Kuze Akari tersenyum
tipis dan bergumam,「benar」.
「Kau tidak boleh menyerah untuk
hidup. Aku yakin bulan pasti akan tersenyum padamu」
「.........」
Kata-kata Kuze
Akari memiliki dampak tak berujung pada bocah yang sekarat itu.
Kemudian
kekuatan khusus diaktifkan.
Tangannya
menempel di tubuh anak laki-laki itu. Sesuatu yang hangat meresap ke dalam
tubuhnya.
Jika kau perhatikan,
darah telah berhenti. Lukanya juga tertutup dengan cepat.
Kegelapan yang
menutupi hati bocah itu, Aihara Michizane, telah menghilang.
☠ ☠ ☠
Kematian
"target terbesar", ditargetkan lebih dari siapa pun di dunia.
Jika fakta ini
menyebar, konglomerat Kuze akan berada dalam masalah.
Tetapi bagi
Aihara, kerugian perusahaan itu tidak masalah baginya.
Akari memberi
Assassin "Tsukikage" kehidupan normal. Karena gadis itulah
dia bisa bersekolah di Akademi Kokureikan. Hilangnya Kuze Akari hanya akan
membuat kegelapan sang Assassin semakin gelap.
——Hari
ini sangat menyenangkan. Itu berkat dirimu.
Aku mengingat
kata-kata bahagia malam itu. Hatiku sakit untuk memikirkan bahwa aku tidak akan
pernah mendengar suaranya lagi untuk selamanya.
Aula upacara di Tokyo.
Pemakaman Akari akan diadakan hanya dengan kerabat
dekatnya. Kematiannya belum diumumkan ke publik. Kuze pasti khawatir tentang
bagaimana menangani kematian putrinya.
Di depan peti mati, seorang pendeta melantunkan kitab
suci yang tidak dimengerti. Jenazahnya dikelilingi oleh bunga berwarna-warni. Melihat
ekspresinya yang dingin, aku merasa kering di dalam mulutku.
Tidak banyak yang hadir. Tapi tim pengawal semuanya
hadir.
Takatsuji. Saito. Makita. Otosaka. Dan Aihara. Semua
orang duduk dengan ekspresi muram di wajah mereka.
Di luar itu adalah Tokurayama Tsunetoshi, satu-satunya
pria yang merupakan tunangan Akari.
Wajahnya berlinang air mata dan meratapi dengan berkata 「Akari!」.
terlepas dari kekejamannya, dia terlihat sangat sedih. Apakah dia benar-benar
peduli dengan tunangannya?
Di sisi lain, ayahnya, Kuze Yoshinao, terdiam. Dia
menatap almarhum dengan mata anorganik seperti serangga. Baginya, putrinya
tidak lebih dari pohon penghasil uang.
「——Ini memuakkan. Ini menyebalkan」
Takatsuji
mengepalkan tinjunya dan bergumam pelan.
Ekspresinya
diwarnai dengan kemarahan. Dia mungkin frustrasi karena dia telah dikecoh oleh
musuh.
「Aku tidak
akan memaafkannya——kenapa Akari-dono
harus menderita seperti ini?
Gadis itu tidak bersalah. Bukkankah menurutmu begitu, Tsukikage?」
「..........」
「Sepertinya tidak banyak orang yang
menangis disini. Dari kelihatannya, Kuze-dono berusaha menutupi ini secara
menyeluruh. Hanya masalah waktu sebelum itu tersebar luas. Lagipula, keluarga
Kuze terlalu haus akan uang. Tidak ada keraguan bahwa konglomerat Kuze akan
ikut disalahkan atas perbedaan masyarakat Jepang. Tidakkah kau setuju,
Tsukikage?」
「...............................」
「Hei
Tsukikage. Apa kau mendengarkanku? ——Wajahmu sangat mengerikan」
Wajah? Aku
tidak tahu wajahku terlihat seperti apa.
Di sisi lain,
mata detektif itu tampak basah oleh air mata.
Dia menghela nafas dan berkata,「dasar
lemah」.
「——Ikut
denganku. Aku tidak bisa melepaskan kemarahanku ini」
Takatsuji
menggandeng lenganku dan membawaku ke bangku di belakang aula upacara.
Detektif yang
duduk di sebelahku berkata 「ambil ini」dan
menawarkan sebotol teh.
「Kau lebih
suka teh hitam daripada teh hijau,
bukan. Kau selalu minum teh hitam saat makan siang di sekolah」
「Kau tahu banyak ya」
「Aku mengawasimu untuk memastikan kau
tidak melakukan sesuatu yang aneh」
「Begitu ya. Terima kasih」
Aku
mengambilnya dan meminumnya. Itu lengket.
「——Meski begitu, 」
Kata Takatsuji
sambil mengenakan kembali topi berburunya.
Kalau
dipikir-pikir, dia sopan sekali memakai pakaian seperti itu saat pemakaman.
「Aku tidak pernah
berpikir bahwa target terbesar akan terbunuh dengan mudah. Jika
ini terus berlanjut, struktur kekuatan dunia bawah bisa berubah drastis」
「Siapa
pelakunya? Mungkin
kau bisa memprediksinya」
「Aku akan memberi tahumu hasil
teoriku. Tapi itu tidak masalah—aku marah. Kau juga merasa frustasi,
kan?」
Aihara terdiam.
Takatsuji terus berbicara.
「Apa kau merasa sediih? Menyesal?
Marah? Ada keinginan balas dendam? Atau kau tidak merasakan apa-apa? Beri tahu
aku」
「....... Itu hanya kosong」
Mungkin itu
cuma gertakan.
Aku seharusnya mengikuti permintaan Kanari dan tetap
didekat Akari. Jika aku bersamanya di kamar mandi atau di kamar tidur, dia tidak
akan mengalami rasa sakit——detektif itu tiba-tiba mendengus 「hmm」.
「Kau juga bisa bereaksi seperti itu
ya. Kau tidak terlihat seperti pembunuh berdarah dingin」
「Itu wajar.
Aku juga manusia」
「Benar juga——kau
sangat membantu dalam merencanakan operasi pengawalan kami di masa depan. Aku akui
kalau keterampilanmu tidak ada bandingannya. Tapi pikiranmu sedikit lebih kekanak-kanakan」
「...... Apa yang kau bicarakan? Kupikir kau
marah tentang kematian Akari?」
「Bukan itu
yang membuatku kesal.
Tapi aku marah pada pemakaman itu」
「Tapi Akari tidak
akan kembali」
Takatsuji
mengangkat bahunya dan berkata「Kau merepotkan ya」.
「Dengar. Apa menurutmu “Pink
Whirlwind” akan tertinggal
di belakang organisasi kriminal? Jika kau berpikir begitu, kau meremehkanku,
Tsukikage. Aku memiliki otak dengan astringen lebih daripada buah kesemek」
「Apa kau
baik-baik saja? Apa kepalamu terbentur?」
「Coba di ingat lagi. Kenapa Akari-san
jadi target terbesar? Dan kenapa begitu?」
Takatsuji
tersenyum percaya diri.
Kemudian, dia
mulai dengan bangga berbagi informasi yang belum pernah didengar Aihara
sebelumnya.
Siapa yang
membunuh target terbesar? Ke mana kemarahannya diarahkan?
Setelah “Pink
Whirlwind” menyelesaikan
penjelasannya, dia mengambil botol pet dari tangan Aihara dan berdiri.
「——Baiklah.
Sudah waktunya penguburan」
「Apa yang
akan kau lakukan sekarang?」
「Tentu saja penyerangan. Dia sudah
dekat」
Kemudian dia
meminum teh dengan mengeluh, 「.....Ini lengket!」.
Angin musim
semi dengan tanda kematian bertiup.
Tampaknya
pendeta itu baru saja selesai membaca kitab suci.
☠ ☠ ☠
Mati. Dia seharusnya
sudah mati. Sekarang Kuze Akari benar-benar mati.
Tapi aku tidak
tahu sampai aku benar-benar memeriksanya.
Yokoyama dari
"Cluster" mengatakan sesuatu yang aneh.
「Apakah Kuze Akari benar-benar sudah mati? Aku memang telah melakukannya. Bahkan
setengah dari wajahnya telah ku rusak. Tapi bukan berarti dia benar-benar sudah
mati. Dia adalah monster dengan kemampuan khusus【penyembuhan】.
Dia bisa dengan mudah menghidupkan kembali dirinya sendiri dengan meregenerasi
tubuhnya sendiri」
Rasanya aku
ingin berteriak padanya.
Memikirkan kembali,
aku tidak mempercayainya sejak awal. Dia telah gagal membunuhnya berkali-kali
sambil membual, 「aku akan membunuhnya」.
Aku akan memposting serangkaian peringkat ☆1 di 『Killing Ciao』, sebuah situs ulasan untuk bengkel
kerja.
Yokoyama
berkata, 「Jika dia tidak menunjukkan
tanda-tanda pemulihan, dia akan mati」.
Aku tidak tahu
detail kemampuan khusus Kuze Akari. Mungkin baik tim pengawal maupun Kuze
Yoshinao juga tidak tahu. Jika ada kemungkinan dia akan hidup kembali, mereka
tidak akan mengadakan pemakaman untuknya.
Namun, jika
Yokoyama, yang akrab dengan kemampuan khusus, khawatir tentang hal itu, aku
harus memastikannya.
Yokoyama menawarkan,「
Haruskah aku yang memeriksanya?」.
Itu bukan
lelucon.
Aku selalu
memiliki kecenderungan untuk hanya percaya apa yang aku lihat dengan mataku
sendiri. Aku telah menantikan kematiannya dari dekat sejak saat penyekapan,
pengeboman, dan keributan di Shibuya.
Setelah
pembacaan kitab suci, tiba saatnya penguburan.
Biasanya, dia
akan dikremasi, tetapi aku harus menunggu beberapa saat karena krematoriumnya
penuh sesak. Industri pemakaman tampaknya berkembang pesat akhir-akhir ini
karena meningkatnya angka kematian.
Para hadirin
bubar, meninggalkan tubuh Kuze Akari di lokasi upacara.
Sepertinya
mereka akan makan siang di rest area.
Itu adalah kesempatan
yang unik. Setelah aku mengikuti arus orang dan meninggalkan tempat itu. Aku
menuju kamar kecil, menghindari kerabat berisik yang menghiburku, berkata, 「Nasibnya
malang sekali ya」.
Aku berpura-pura
pergi ke kamar kecil dan kembali ke tempat upacara.
Tidak ada
tanda-tanda siapa pun di aula upacara yang sunyi.
Aku berjalan ke
altar, mengawasi sekelilingku dengan waspada.
Peti mati Kuze
Akari tidak memiliki jendela kecil karena wajahnya telah dirobek. Tidak ada
ritual untuk menaruh bunga atau enam koin.
*(t/n: koin untuk membayar pergi ke sungai sanzu)
Aku hanya perlu
memeriksa sedikit.
Jika dia mati,
itu bagus. Jika dia kembali ke rest area dengan wajah baik-baik saja, itu akan
terpecahkan.
Jika tidak——maka.
Jantungku
berdetak kencang saat aku meletakkan tanganku di peti mati. Tutupnya bergerak dengan mudah ketika
aku menekannya. Aku memeriksa lagi untuk memastikan tidak ada orang di sekitar,
dan kemudian membongkarnya dalam
sekejap. Itu terlepas dan mengeluarkan suara keras, tetapi tidak ada
tanda-tanda bahwa ada orang yang memperhatikan.
Merasa lega,
aku melihat ke dalam peti mati.
Lalu, yang
muncul di mataku adalah mayat Kuze Akari.
Target terbesar
yang seharusnya tidak bergerak lagi.
「...............!?」
Namun, penampilannya
berbeda dari apa yang aku dengar.
Kulitnya
kemerahan. Wajah yang seharusnya rusak telah dipulihkan. Bahkan ada tanda bahwa
dia bernafas. Matanya tertutup. Seolah-olah dia sedang tidur siang.
Perasaan takut
menjalar kedalam diriku.
Ketakutan
dengan cepat berubah menjadi kemarahan.
Dia dihidupkan
kembali. Dia telah dihidupkan kembali. Orang ini akan kembali ke dunia ini. Banyak
orang telah berusaha keras untuk membunuhnya, namun dia masih bertahan hidup.
「A-a- aku tidak bisa memaafkannya」
Suaraku
bergetar. Aku memegang pisau yang seharusnya aku simpan di sakuku.
Tidak
masalah——begitu dia dikremasi, semuanya akan berakhir.
Sangat tidak
mungkin baginya untuk bertahan hidup jika hanya tersisa tulang dan abu
Akan menjadi
masalah yang lebih besar jika dia dihidupkan kembali sebelum peti mati itu
diletakkan di tanah.
Jadi aku harus
membunuhnya lagi. Dalam sekejap, sehingga tidak ada yang akan menyadarinya.
Dengan
pemikiran itu, aku mendekatkan ujung pisau ke lehernya.
*melek.
Kuze Akari membuka
matanya.
Mata kita
saling berhadapan. Jantungku hampir berhenti.
Mau tak mau aku
merasa seolah-olah makhluk di depanku bukanlah manusia, melainkan monster.
Kekakuan yang
tampaknya abadi dihancurkan oleh gumaman kecilnya.
「Tokurayama-san.
Kematian terasa menyenangkan ya」
Aku tidak bisa
lagi menahannya. Aku yakin bahwa aku harus membunuhnya sesegera mungkin.
Aku mengayunkan
pisauku——pada saat itu.
「——Apa yang
sedang kau lakukan?」
Aku mendengar
suara seorang pria.
Tiba-tiba aku
dipukul di samping, lalu langit dan bumi terbalik.
☠ ☠ ☠
Aku menghapus keberadaanku dan memukulnya. Itu saja.
Pria yang menyelinap
ke aula upacara——tubuh
Tokurayama Tsunetoshi terhempas.
Namun, dia dengan cepat mendapatkan kembali posturnya dan memelototiku sambil
memegang pipinya.
「Be—brengsek! Apa yang
kau lakukan!」
「Seharusnya aku yang bilang begitu! Itu
perilaku yang buruk untuk memasukkan tanganmu ke dalam peti mati!」
Aihara
memeriksa sekelilingnya sambil berbicara.
Pintu masuknya telah
ditutup oleh Saito. Makita telah memasang papan “sedang dalam persiapan”di luar
pintu untuk mencegah orang luar masuk. Persiapan untuk berburu mangsa telah
selesai.
Aihara menatap
altar di depannya.
Kuze Akari,
berpakaian putih, sedang duduk di atas peti mati.
Wajahnya masih
bersih. Napas dan jantungnya belum berhenti——dengan kata lain, dia belum mati.
「Haha.... Apa artinya ini?」
Tokurayama
telah mendapatkan kembali ketenangannya.
Dia tersenyum sambil
memperbaiki hidungnya yang mimisan.
「Akari belum boleh mati. Tapi
tetap saja, itu mengerikan untuk memukulku tiba-tiba,
bukan? Kau pengawalnya, bukan?」
「Apa yang kau
bicarakan? Bukankah kau mencoba untuk
membunuh Akari?」
「Ja-jangan bicara sembarangan! Kenapa
aku harus membunuh tunanganku sendiri! Apa kau tidak melihatku di pemakaman!?
Aku sangat terluka sampai menangis!」
「Kau benar! Tapi apa maksudnya dengan
pisau itu? Apa kau akan memasak di atas peti mati?」
Pipi Tokurayama
menegang.
Aihara perlahan
menutup jarak.
「Aku bisa
merasakan adanya niat membunuh. Tidak ada gunanya menyembunyikannya」
「Sa-salah....kau salah....apa yang
kau bicarakan. Kenapa Akari masih hidup? Apakah itu kekuatan khusus? Apakah itu
keabadian?」
「——Kenapa kau
berpikir bahwa Akari sudah
mati?」
Suara itu
menggema.
Seorang gadis
berambut hitam berkuncir dua——Misaki
Otosaka muncul dari belakang altar.
Sepertinya dia
menyelinap masuk setelah pemakaman dan menyembunyikan dirinya sampai Tokurayama
muncul.
Dia meletakkan
tangannya di peti mati dengan senyum menyeringai.
「Karena
pemakaman sedang diadakan? Karena seseorang menyaksikan kematian Akari? Karena
Detektif pemula melaporkan
kepada Kuze Yoshinao bahwa dia telah meninggal? Karena
seseorang benar-benar berduka? ——Jika
kau benar-benar percaya itu, kau memiliki pemikiran yang sangat buruk」
「Ti—tidak mungkin」
「Ini bukan salahku. Ini kesalahan
orang yang telah tertipu」
Otosaka berkata
dengan senyum jahat.
Takatsuji, yang
telah berdiri di sampingnya, bergumam 「Kau hidup lagi ya」.
Tampaknya gadis
berwarna pink ini juga telah bersembunyi di bawah kursi di upacara untuk waktu
yang lama.
Akari tidak
memiliki gambaran yang jelas tentang keseluruhan operasi.
Tapi ada
beberapa hal yang dia tahu.
Pertama-tama,
kemampuan Akari tidak cukup kuat untuk menghidupkan kembali dirinya sendiri.
Seperti yang ditakuti Tokurayama, 「Aku merusak jantung dan wajahnya,
tapi dia hidup kembali! 」.
Oleh karena
itu, kematian Akari benar-benar direkayasa.
Apa yang
dilihat Kanari, penemu pertama, hanyalah kebohongan. Pisau di dadanya adalah
replika. Wajah yang hancur adalah semacam riasan. Namun, darah yang tercecer di
ruangan itu nyata (darah untuk transfusi), jadi bukan hanya Kanari, tapi bahkan
Makita dan Aihara pun tertipu.
Hanya Otosaka
dan Takatsuji yang tahu detail rencananya.
Tujuan dari rencana
itu adalah untuk menarik klien yang meminta "Cluster".
「Hei mata empat. Upayamu untuk
menusukkan pisau ke mayat Akari telah ditangkap oleh kamera di peti mati. Kau
tidak punya alasan lagi kan? Hidupmu sudah berakhir」
「Ja....jangan konyol! Aku tidak punya
motif untuk melakukan itu!」
「Ahahahaha! Aku tidak peduli dengan
motifnya! Jika kita bisa memberikan data video ke Kuze Yoshinao, itu akan
berakhir. Yah, jika kau ingin memberiku semua hartamu, aku akan memaafkanmu?」
「Hei,
hentikan penipu」
Takatsuji
memasukkan Tsukkomi.
Wajah Tokurayama
berubah dari biru menjadi putih.
「Ini aneh. Aku sudah mendengarnya.
Yang membunuh Kuze Akari.....」
「Kau dengar dari siapa? Maksudmu “Cluster”?
Apa kau ingin mengakuinya?Kalau begitu,itu akan menghemat waktu kita 」
「Ka-kau sal——」
「Kau salah. Karena aku telah menyuap
Cluster」
Takatsuji
menemukan bahwa "Face" adalah "Cluster" melalui operasi
umpan. Setelah identitas aslinya diketahui, tidak sulit untuk melakukan kontak.
Otosaka menggunakan kontaknya di dunia bawah untuk sampai ke Cluster, dan bukannya memusnahkannya, dia malah
membawanya ke teman-temannya.
——Aku telah mencari tahunya. Kau membutuhkan uang untuk
menjadi mandiri di Corpse Society, bukan?
——Berapa banyak yang kau dapatkan dari Klienmu?
——He~! Cukup untuk membangun apartement di New York!?
Murah juga ya!
——Tim pengawal akan menggandakannya. Jadilah pesuruhku!
「Aku suka berurusan dengan
orang-orang yang didorong oleh uang, bukan emosi. Tapi aku tidak ingin berteman
dengannya」
「Omong kosong!
Untuk orang seperti dirimu.....kau tidak akan bisa
membayar lebih dari yang aku lakukan.....!」
「Aku tidak pernah mengatakan aku akan
membayarnya. Tapi Cluster sepertinya berpikir, 『Jika aku utusan konglomerat Kuze,
dia bisa membayarku』. ——tapi
itu bukan penipuan lho? Aku hanya menyiapkan kontrak palsu, dan mereka salah
paham!」
「...........」
「Aku meminta Cluster untuk
memberi tahu kliennya bahwa 『Aku telah membunuh
Kuze Akari, tetapi dia
mungkin akan hidup kembali』. Itu pasti akan membuat
kau bergerak, bukan? Karena kau hanya percaya apa yang kau lihat dengan mata
kepalamu sendiri. Aku mendengar dari bawahan detektif pemula bahwa kau
mengikuti Akari sepanjang waktu selama operasi umpan」
「......................................」
「Yah, bahkan
jika kau menghilangkan pisaunya,
kau tetap akan terjebak. Karena
Cluster memberi kami informasi kliennya. Jelas bahwa kau mengirim permintaan
untuk membunuh Kuze Akari——bagaimana kalau kau segera mengaku saja?
Kau tidak bisa lari sekarang」
Ekspresi
Tokurayama menjadi terdistorsi dalam proporsi terbalik dengan nada kata-kata
Otosaka.
Dilihat dari
reaksinya, pria ini pastilah akar dari semua kejahatan——
「——Ku」
Suara Tokurayama
bocor.
Dia berdiri
dengan bingung, matanya merah di balik kacamatanya.
「Kuku.....Kau mempermainkanku bocah
sialan......Aku.....aku tidak tahu itu」
「Tentu saja kau tidak tahu! Karena
kau itu tidak tetarik!」
「Kau benar.... tidak ada yang tahu kemalangan ini.....」
Otosaka mungkin
lengah.
Pihak lain
belum sepenuhnya menghancurkan hatinya. Adalah umum di dunia bagi orang yang
terpojok menjadi putus asa. Tokurayama menendang lantai dengan keras dan
berlari dengan pisau di tangannya.
「Matilah———————————————————————!!」
Targetnya bukan
Otosaka, tapi Akari.
Tiba-tiba
ditargetkan, mata Akari membelalak kaget dan dia membeku.
「——Hei
Tsukikage!!」
Kau tidak perlu
memanggilku.
Aihara
menggerakkan jari telunjuknya sedikit. Perangkap kawat di depan altar
diaktifkan. Itu mengikat salah satu kaki Tokurayama, menyebabkan dia jatuh ke
bawah.
Meski begitu,
dia merangkak di lantai dan terus menatap Akari dengan kebencian.
「Brengsek!
Matilah——gara-gara kau
aku.....aku.....!!」
「Letakkan senjatamu」
Aihara
menginjak tangan kanan Tokurayama dan mengambil pisaunya.
Jeritan
kesakitan bergema di antara pepohonan. Aihara melihat ke bawah pada pria yang
meneteskan air liur dan berfikir——mengapa pria ini sangat ingin
menyentuh Akari? Apakah dia tidak puas hanya dengan memukulinya?
「Tuan Tokurayama!」
Akari yang
berpakaian putih, memberikan pandangan dingin pada tunangannya.
「Kau mencoba
membunuhku. Itu sangat
disayangkan」
「Memangnya salah. Kau hanya hidup
untuk mengganggu orang lain!! Kau adalah orang yang jauh lebih baik mati! Kau
terus berpura-pura bunuh diri——jadi
jangan hidup kembali!」
「............」
「Jangan
terintimidasi olehnya,
Akari-san」
Takatsuji
melangkah maju.
「Penipu berdarah dingin di sana
sepertinya tidak tertarik pada motif pelaku, tapi aku detektif hebat yang mementingkan
『Whydunit』. Biar kutebak kenapa Tokurayama
Tsunetoshi ingin membunuh Akari-dono」
*(whydunit :
cerita yang mementingkan motif penjahat )
「——Tidak,
Takatsuji-san. Itu sangat kasar 」
Akari menghentikannya.
Dia memiliki mata yang penuh dengan kesedihan.
「Tuan Tokurayama.
Sekarang aku akan memberitahu ayahku segalanya. Apa ada yang ingin anda ucapkan?」
「Yang ingin kuucapkan katamu.....?」
Tokurayama
menatap Akari dengan marah.
「Tentu saja itu ada banyak!! ——dengar.
Kau telah menghancurkan hidupku. Suami dari target terbesar? Bahkan jika
hidupku berkecukupan, itu tidak akan cukup. Hanya karena aku kerabat dari Kuze
Akari, aku akan di incar penjahat..... Kudengar ayahmu, Kuze Yoshinao
juga setiap hari ketakutan akan pembunuhan.
Aku tidak ingin menjalani kehidupan yang menyesakkan seperti itu. Aku ingin
hidup dalam damai.....Aku juga telah menerima banyak surat ancaman pembunuhan! Ini
terjadi karena aku bertunangan denganmu! Seandainya kau tidak ada——」
Pernyataan Tokurayama
tidak bisa dimengerti.
Pria itu tidak
lain hanya orang yang menyedihkan. Dia tidak tahan dengan tekanan menjadi
anggota keluarga Kuze Akari. Seperti Akari, pria ini mungkin telah terjebak
dalam berbagai kutukan.
Aihara tidak
bisa menyalahkannya.
Dia telah
melihat banyak orang seperti itu dalam hidupnya.
「——Aku
mengerti」
Akari berjongkok
dan menatap mata Tokurayama.
「Karena aku anda menjadi begini,
bukan? Aku minta maaf」
「——Jangan minta
maaf sekarang!!」
Tokurayama
mengeluarkan pisau dari sakunya.
Dengan gerakan
seperti binatang, dia mencoba menusuknya ke bola mata Akari——
*Bang.
Suara kering
bergema melalui aula pemakaman.
Pisau itu terpental.
Dan kacamatanya juga terlepas.
Akari tampak
seperti akan menangis saat dia mengangkat tangan kanannya.
Tamparannya
mengenai pipi Tokurayama.
「——Aku
minta maaf apa yang terjadi padamu」
「Akari, Aku 」
「Tapi......
Anda menempatkan pengawal yang
berhargaku dalam
bahaya! Itu adalah kejahatan! Hubungan
pertunangan kita akan dibatalkan. Aku mohon anda untuk tidak muncul di hadapan aku
lagi di masa depan」
Tokurayama
tercengang oleh teriakan yang sungguh-sungguh itu.
Sejak saat itu,
dia tidak pernah berbicara sepatah kata pun. Semua rencananya telah berantakan——menyadari
calon suaminya telah diwarnai oleh kegelapan——jadi dia hanya berbaring di
lantai dengan ekspresi putus asa di wajahnya.
Akari berkata, 「Aku
akan melaporkan kepada ayahku bahwa aku telah
hidup lagi」, dan berjalan menuju pintu keluar.
Maka
berakhirlah insiden yang dipicu oleh ancaman pembunuhan itu.
Tokurayama Tsunetoshi
dibawa pergi oleh pengawal Kuze Yoshinao.
Kliennya
sekarang sudah ditahan. Otosaka telah berhasil menyuap "Cluster",
jadi tidak perlu khawatir akan serangan. Tampaknya bahaya Kuze Akari telah
menghilang untuk sementara waktu karena keberhasilan tim pengawal.
「Tapi aku
senang Akari-dono menyebut
kita『pengawal berharganya !』」
Tempat
istirahat aula upacara.
Akari dan lima
anggota tim pengawal saling berhadapan di meja panjang.
Takatsuji
menarik semua anggota keluar dan berkata, 「Ayo
makan siang! 」.
「......Aku akan menggaji kalian. Aku
masih tidak membutuhkan pengawalan, tapi itu wajar jika orang-orang menjaga rekan
bisnis mereka dengan baik,kan 」
「Eh?kau tidak ingin pengawal? Haruskah aku berhenti
juga?」
Saat aku hendak
berdiri,Akari mencengkram lenganku.
Kemudian dia
berbisik dengan suara kecil yang tidak bisa didengar semua orang.
「Tunggu,
jangan berhenti.
Aku akan mati jika kau tidak ada di
sisiku. Walau aku punya kebiasaan ingin mati」
Mata yang tulus
dibasahi dengan air mata. Dia masih ingin memainkan peran sebagai 「gadis
yang ingin mati」 di depan semua orang kecuali
Aihara. Sudah waktunya dia memberi tahu mereka sifat aslinya.
Aku duduk di
sebelah Akari lagi. Saito berkata dengan rasa ingin tahu「meski
begitu」.
「Aku terkejut dengan pemakaman palsu
itu. itu telah menipu banyak orang」
Mata semua
orang tertuju pada gadis berambut hitam——Otosaka Misaki.
Dia tertawa
dengan sombong seperti orang bodoh.
「Itu karena mereka semua mudah
tertipu? Aku hanya membuatnya tampak seperti Akari sudah mati」
「Itu namanya penipuan, penipu. Kau
juga berhasil mengakali Cluster」
「Aku merasa aneh mendengar kau
memberikan pujian padaku. Ada apa? Apa aku tidak boleh buat rencana?」
「Oh gitu. Kau tidak perlu pujianku.
Kau ingin Tsukikage memujimu,kan」
「!?」
Bahu Otosaka
bergetar. Dengan berbisik, dia berkata kepada Takatsuji, 「Apa
yang kau bicarakan, idiot? 」. Aihara tidak yakin mengapa namanya
disebut.
「Ayo Tsukikage.
Berikan Otosaka Misaki beberapa pujian
yang telah bekerja keras」
「Aku tidak terlalu mengerti——tapi
kau sangat hebat Otosaka-san! Itu adalah trik yang tidak bisa aku lakukan sama
sekali」
Untuk beberapa
alasan, telinga Otosaka menjadi memerah.
Dia
menyilangkan tangannya dan membuang mukanya.
「Hmph! Tentu saja? Itu adalah sesuatu
yang tidak bisa dilakukan oleh pemilik otak busuk yang malang sepertimu. Meski
begitu, itu mengasyikkan! Aihara juga mengira Akari sudah mati, kan? Kau
terlihat menyedihkan seperti orang bodoh. Kau seperti anak anjing yang
ditinggalkan」
「Aku belum pernah
melihat orang membodohiku dengan
sangat rapi sebelumnya!
Kau hebat Otosaka-san. Aku menghormatimu」
「.........................................」
Otosaka hanya
membuat mulutnya bergetar untuk beberapa saat dan tidak berbicara apapun.
Dia meminum
teh. Lalu dia menarik napas dalam-dalam dan kemudian memaksakan diri untuk
membuat senyuman menyeringai.
「——Apa
kau salah paham? Aku tidak melakukannya untukmu tahu」
「Tidak, aku tahu itu」
「Tapi ada hal
lain yang menggangguku」
Saito menyela.
「Tapi mengapa harus melakukan pemakaman?
Ada cara lain untuk memancing si pembunuh keluar, bukan?」
「Memang ada beberapa cara
bagus.....tapi aku punya dua alasan. Pertama, karena Akari ingin mati」
「Itu benar. Dia ingin sekali merasa
mati」
「Kau harus
mendengarkan permintaan klien. Dan yang lainnya adalah——」
「Itu permintaanku.
Aku ingin melihat bagaimana reaksi orang-orang di sekitar jika Akari-dono
mati」
Takatsuji
berkata sambil menggigit sepotong ayam goreng.
「Aku ingin
tahu bagaimana mereka akan bereaksi secara psikologis terhadap target terbesar. Aku tidak tahu apakah aku harus
mengatakan ini di depan Akari-dono——tapi itu sangat mengerikan」
Itu sebabnya
Takatsuji sangat marah selama pemakaman.
Tentu saja,
Kuze Yoshinao dan kerabatnya tampaknya tidak tergerak oleh kematian Akari.
「Menurutmu
apa yang Kuze-dono katakan
pada awalnya? ——『Mari
kita siapkan putri pengganti』. Pria
itu bahkan mencoba menutupi kematian putrinya dan membentuk prajurit bayangan.
Itu bukanlah pemikiran orang normal」
「Itu adalah pemikiran orang kaya
dimanapun. Bahkan Tuan Tokurayama..... Aku
dipaksa bertunangan oleh orang tuaku. Aku tidak berpikir aku harus menyalahkan
mereka untuk itu」
Ada keakraban
tertentu dalam ekspresi Akari.
Itu adalah rasa
terbiasa diremehkan. Rasanya sangat menyedihkan.
Tapi Makita, sang peramal, tersenyum padanya dan
berkata,「Jangan khawatir」.
「Karena ada orang yang memikirkan
Akari-san. Itu saja sudah merupakan sangat beruntung」
「Benarkah. Aku tidak tahu di mana
menemukan orang seperti itu」
「Aku tidak
membenci Akari-dono kok. Aku tidak
membencimu, termasuk penyakit chuunimu. Sama halnya dengan Kosuzu dan Saito-dono——bukankah begitu, penipu?」
「Entahlah. Tapi aku tidak membenci
orang yang punya uang seperti Akari」
「Benar kan. Bahkan Tsukikage menangis
saat tahu kau sudah mati」
Akari menatapku
dengan mata terkejut.
「Aku tidak
menangis」
「Bohong. Kau menangis didalam hatimu,kan」
Assassin tidak
merasakan sakit. Ketika seseorang yang dekat denganku meninggal, kegelapan di
hatiku semakin dalam. Tapi bagaimana dengan Akari? ——Aku tidak tahu.
「Karena Michizane orang yang polos,
kan」
Kata Akari
sambil membuka tutup kotak makan siangnya seolah ingin menutupi sesuatu.
「Wajar jika
merasa sedih ketika teman sekelasmu meninggal. Jika
kau terlibat dengan seorang wanita yang ingin mati seperti diriku yang tidak
pernah tahu kapan aku akan mati, hatimu mungkin akan mati」
「Tapi aku
tidak bisa berhenti
jadi pengawal」
Aku pikir lebih
baik mengatakan ini sekarang.
Karena itu,
Aihara mengatakan apa yang dia pikirkan.
「Aku merasa
nyaman saat bersama Akari. Aku
ingin menikmati masa mudaku bersamamu」
Tutupnya jatuh
ke lantai.
Mata Makita membulat, dan berkata,「Eeehh.......」.
Akari mengambil
tutup yang jatuh dan meletakkannya di kotak makan siang lagi untuk beberapa
alasan.
「A....aku tidak
menyarankanmu untuk berada di dekatku, karena kau tidak akan bahagia. Aku pikir
aku akan segera mati.....tidak, Ini adalah pendapat yang objektif, bukan
pikiran bunuh diri seperti biasanya」
「Apa yang kau
bicarakan, Akari? Kaulah
yang memintaku menjadi pengawalmu,
kan」
「...... ..... Yah, kau memang benar
sih」
「Jangan
pesimis begitu,
Akari-dono. Karena kau adalah terget terbesar yang tidak mudah mati 」
Takatsuji melanjutkan kata-katanya sambil mengatupkan
kedua tangannya, 「Terima kasih
untuk makanannya」.
「Ada banyak
orang di dunia sepertimu yang
menjadi sasaran. Tapi kebanyakan dari mereka langsung terbunuh. Kau adalah seorang "jenius
yang hidup" yang telah melewati banyak ancaman kematian ketika kau disebut
sebagai target terbesar」
Takatsuji
berkata kepada Aihara yang berada di bangku di luar.
——Coba
di ingat lagi. Kenapa Akari-san jadi target terbesar? Dan kenapa begitu? ——itu
mudah.
Dia menjadi
target terbesar karena dia memiliki bakat untuk hidup. Terlalu dini untuk
menganggap dia mati hanya karena pemakaman diadakan untuknya.
「Selain itu, kau sekarang
memiliki tim pengawal, termasuk diriku sendiri.
Tidak mungkin kau akan mati, Kuze Akari. Aku
pikir kau harus sedikit lebih positif tentang kelangsungan hidupmu sendiri」
Jika dia adalah
Akari yang sebelumnya dia akan tertawa sinis dan berkata, 「Aku
tidak bisa bersikap positif」.
Namun kali ini,
dia bergumam dengan mata yang dipenuhi dengan sedikit harapan.
「Aku mengerti
bahwa kalian semua sangat
baik. Haruskah kita sedikit bersantai mulai sekarang?」
Takatsuji
tersenyum lebar. Aihara juga tidak bisa menahan senyumannya.
Beberapa hari
telah berlalu sejak dia memasuki sekolah menengah. Aihara berpikir bahwa dia
telah mengenal grup ini dengan cukup baik.
Kemudian dia
tiba-tiba menyadari.
Menjadi akrab.
Aku mengerti. Jadi begini rasanya ya——
「——Begitu
ya. Kurasa aku tahu kenapa jantungku berdetak lebih cepat saat bersama Akari」
「Eh」
Akari menatapku
seolah dia gugup. Anggota pengawal lainnya juga memandangnya dengan penuh
minat, berkata, 「Aku ingin mendengar tentang itu」.
Dengan penuh semangat Aihara berkata.
「Karena kau adalah teman baikku」
「Eh.....」
「Itu tertulis di buku 『StarHight』 bahwa bersama teman itu
menyenangkan. Aku kira itu artinya. Saat kita saling belajar bareng dan saat
kami pergi ke kota, kita berdua adalah teman」
「...............」
Udara tampak
mengeras.
Akari menghela
nafas panjang dan menatapku dengan dingin.
「.........Michizane. Kau dan aku itu
bukan teman. Selama-lamanya」
「Benarkah. Itu mengecewakan......」
Aihara meminum
tehnya dengan rasa penyesalan yang nyata.
☠ ☠ ☠
Jangka waktu
pengawalan yang ditugaskan oleh Kuze adalah sampai kelompok kriminal yang
mengirimkan ancaman pembunuhan itu berhasil dipukul mundur.
Namun,
tampaknya prestasi mereka diakui. Kuze memintanya untuk memperpanjang masa
kerja mereka.
Reaksinya
campur aduk.
「Baiklah. Saya akan melakukannya
secara paralel dengan permintaan lainnya」Kata
Takatsuji.
「Saya akan
terus melakukan yang terbaik jika anda meminta
saya untuk melakukannya」Kata Saito.
「Saya
khawatir dengan
Akari-san. Saya juga memiliki hal lain yang harus dilakukan denganya.......」Kata
Makita.
「Saya tidak
keberatan selama saya dibayar. Mikkun juga ada disini....tidak, bukan apa-apa」Kata
Otosaka.
Pada akhirnya,
semua orang terus bekerja sebagai tim pengawalan Akari.
Jadi, untuk
sementara, rutinitas damai dipulihkan.
Karena
keributan tentang kematian Akari, sekolah di liburkan selama 4 hari. Aku tidak
ingin menyia-nyiakan bahkan satu menit atau satu detik dari masa mudaku yang
berharga. Itu sebabnya Aihara memutuskan untuk menikmati kelas dengan kekuatan
penuh semangat.
Tertidur
bukanlah pilihan. Guru bertanya, 「Apakah ada yang mengerti soal ini? 」,
aku akan mengangkat tangan dan memberikan jawaban, meskipun aku tidak bisa
memahaminya. Kemudian aku salah total. Akari di sebelahku berkata, 「Aku
tahu kau bersenang-senang, tapi tolong tenang! 」dan
aku terkejut di beritahu hal itu.
Seperti mimpi, waktu
berlalu dalam sekejap mata. Setelah SHR, kami pulang dari sekolah.
Namun, bagi
Aihara itu adalah waktu yang seperti mimpi.
「Tsuguhito.
Ayo pergi ke restoran keluarga」
Aku memanggil
temanku yang duduk di depanku.
Saito memiliki
senyum yang sedikit ditarik keluar di wajahnya.
「Hahaha.....aku akan menolaknya.
Soalnya aku juga ada pengawalan Akari-san.....」
「Begitu ya. Kalau begitu, bagaimana
kalau kita menginap bersama?」
「......Eh? eeh? Bukankah itu terlalu cepat?」
「Kemarin malam kau tidak bisa ikut
makan bersama. Bagaimana kalau kita makan malam bersama. Setelah itu, mari kita
mandi bersama dan tidur bersama」
「I-itu sih agak......」
「Yah, aku tidak akan memaksamu. Kau
juga pasti punya urusan pribadi....」
「——Michizane.
Jangan terlalu memaksa Saito-san 」
Dia menarik
ujung seragamku.
Akari berdiri
di sana dengan ekspresi cemberut di wajahnya.
「Mengapa kau
hanya mengundang Saito-san? Aku tahu kalau kau itu sangat
menginginkan masa muda anak SMA normal. Jadi kau juga harus ajak orang
lain.....misalnya. Hmm. Itu dia. Kenapa kau tidak mengajak Takatsuji-san,
Makita-san atau Otosaka-san?」
「Karena
Tsuguhito adalah temanku.
Impianku adalah untuk bisa pergi
bersama dengan temanku」
Akari berhenti
bergerak sesaat. Segera dia memutar kata-katanya dengan tampak gugup.
「......Kalau begitu. Kalau begitu aku
akan membuat mimpimu menjadi kenyataan」
Aku tidak
mengerti apa yang dia maksud.
「Lagi pula, itu juga termasuk
kontrakku. Sebenarnya, ada tempat yang ingin aku kunjungi. Bagaimana kalau kau
pergi bersama dengan——
」
「Kau itu cuma rekan kerjaku, jadi kau
bukan temanku, kan?」
「!?!?!? ——Ba-baiklah!! Aku tidak
akan mengundangmu lagi!! Aku punya briket arang untuk bunuh diri, jadi aku akan
keracunan karbon monoksida didalam truk!!」
「Aku menggunakan semua briket arang
itu untuk memasak daging untuk makan siang tadi.」
「Kenapa kau
memasak di sekolah!? Tapi
terima kasih!!」
Dilihat dari
luar mungkijn ini tampak seperti percakapan yang tidak berarti.
Saito ikut
nimbrung dengan bingung,「aku
tidak terlalu mengerti」.
「Apa salahnya jika itu teman atau
bukan. Ke mana kau mau pergi, Kuze-san? Michizane
bilang dia akan membawamu ke sana」
「Nampaknya ada sesuatu yang salah di
sini......」
「Coba kupikir. Tsuguhito benar——ayo kita pergi bersama」
Akari tampak
tidak setuju untuk beberapa saat.
Akhirnya, dia
menatap lurus ke arah Aihara dan berkata.
「——Aku ingin pergi ke kuburan. Hari ini
adalah peringatan kematian kakak perempuanku」
Itu adalah
kuburan di pinggiran kota Tokyo.
Itu adalah ruang
terpencil dengan deretan batu nisan. Aihara, Takatsuji, Saito, dan Otosaka
sedang mengawal Akari. Omong-omong, Makita tidak ada di sini karena dia harus
menghadiri rapat komite.
「Kakakku dua tahun
lebih tua dariku」
Dia berkata
sambil menaruh bunga yang dia beli di toko bunga.
「Aku ingat dia dulu sering bermain
denganku. Aku dibatasi oleh kemampuan【penyembuhan 】ku, dan kakakku adalah satu-satunya
yang peduli denganku. Itu
sebabnya aku tidak bisa memaafkan atas kesalahanku sendiri 」
「Aku sudah
menyelidikinya」
Takatsuji
menyalakan dupa dan menyerahkannya kepada Akari.
「Kakakmu
diculik dan dibunuh oleh organisasi kriminal. Tubuhnya dipotong-potong」
「Hei detektif pemula. Kau akan
dibenci jika berkata begitu? Apa kau tahu?」
「Aku tidak peduli. Aku tidak suka
memutarbalikkan fakta——bukankah
kau ingin menyalakan dupa? Biasanya, kau harus membersihkan diri sebelum berdoa」
「Eh? Benarkah? Yah itu tidak masalah.
Itu akan terbuang sia-sia」
「Apa boleh buat. Kakakku juga tidak
memperdulikan hal kecil seperti itu」
Akari meletakkan
dupa di atas kuburan dan menepuk kedua tangannya.
Dia menunggu
dalam diam. Segera dia membuka matanya dan berdiri.
「Ayo kita segera membersihkannya」
「Apa kau ingin membersihkan
kuburannya?」
「Tentu saja. Apa kau tidak pernah
melakukannya, Michizane?」
「Karena aku tidak punya kerabat.
Tidak ada makam di keluarga
Aihara」
Akari dengan
lembut bergumam, 「Begitu ya」.
「Tetapi itu
menyenangkan memiliki kuburan pribadi yang dibuat sebelum kematian seseorang」
Dia mengatakan
itu sambil melihat ke kuburan disampingnya.
Di sana ada sebuah
batu nisan mewah berdiri tegak. Apakah itu batu nisan? ——Sepertinya
itu replika pedang legendaris yang tertancap di alasnya. Pada bilah pedang itu
tertulis 『Makam
Kuze Akari』.
「Itu adalah rumah peristirahatanku. Bukankah itu terlihat tajam dan
keren?」
Akari membual
dengan ekspresi puas di wajahnya.
Kalau
dipikir-pikir, hobi gadis ini adalah mengumpulkan pisau dan senjata.
「......Itu terlihat keren. Kau punya
selera bagus untuk memiliki makam yang tajam」
「Kau adalah orang pertama yang
mengerti aku——nah, ayo kita ambil air?」
「Aku akan
mengurus barang bawaannya」
「Aku bisa
membawanya sendiri. Tapi jika kau sangat bersikeras,
silakan lakukan」
「Aku akan pergi bersamamu. Ada
sesuatu yang menggangguku」
Saito yang
tersenyum mendekat. Akari memiringkan kepalanya dengan rasa ingin tahu.
「Ada yang mengganggumu? Kenapa nggak
disini aja?」
「Itu agak. Aku tidak ingin
Takatsuji-san dan Otosaka-san mengetahuinya」
Saito melirik ke arah mereka. Takatsuji melihat
kuburan pedang dan berkata,「Ini hebat, lihat itu penipu!」.
Alis Otosaka berkerut pasrah saat
detektif menariknya ke samping.
「.......Ada apa dengan mereka berdua?」
「Itu bukan
masalah besar. Aku hanya berfikir lebih baik untuk mengatakannya
padamu」
Mengatakan itu,
Saito kemudian menatapku dengan serius.
Di dekat
saluran air, ada alat untuk mengunjungi kuburan, yang tersedia untuk sewa
gratis.
Akari mengambil
ember, memutar keran, dan mulai menuangkan air.
Langit berubah
menjadi warna merah gelap. Taman biasanya ditutup, tetapi tampaknya keluarga
Kuze telah menggunakan kekuatan mereka untuk memperpanjang jam tutup. Fakta
bahwa konglomerat bisa memiliki kekuatan yang begitu besar bahkan di kuburan
seperti ini membuatnya sulit dipercaya.
「——Sebenarnya,
Aku tidak berfikir tim pengawal akan bekerja dengan baik」
Aihara dan
Saito bertukar kata saat mereka pergi dari saluran air.
Saito tersenyum
dan menyilangkan tangannya. Dia adalah pria yang tampan yang terlihat bagus
saat matahari terbenam.
「Sebelum
kedatanganmu, tim ini adalah sebuah bencana. Kami
telah mengumpulkan tim spesialis di berbagai bidang. Kami tidak bisa bersaing
dengan serangan gencar dari Cluster dan hampir sepenuhnya musnah. Omong-omong,
saat itu pemimpinnya bukan Takatsuji-san」
「Dengan kata lain Takatsuji sangat
bagus, kan. “Pink Whirlwind”
memang hebat」
Tim pengawalan yang
baru di bentuk ini bekerja dengan sangat baik.
Berbeda dengan
pengawalan sebelumnya, mereka berhasil membuat “Face” mundur.
Terlebih, mereka
mendapatkan kepercayaan dari Kuze Yoshinao untuk memperpanjang pengawalan Akari.
Mungkin karena
usia mereka seumuran, hubungan mereka bisa dibilang cukup dekat dengan target
pengawalan.
Lalu Aihara
tiba-tiba teringat sesuatu.
「——Tsuguhito.
Bolehkah aku menyentuh tubuhmu sebentar?」
「!?」
「Tidak. Kau dipekerjakan sebagai seorang
petarung, tetapi kau belum melakukan sesuatu yang khas dari seorang petarung.
Aku ingin melihat apakah kau benar-benar memiliki keterampilan bertarung yang
luar biasa. Tubuhmu sangat ramping」
「.......Aku seorang petarung, tapi
aku tipe kelas ringan」
「Bisakah kau melepas bajumu? Aku
ingin lihat」
「Tidak....jika aku melepasnya
disini.....」
「Begitu ya. Sayang sekali」
Sepertinya
ketertarikaku memang bukan imajinasiku saja.
Dia terkekeh
dan dengan paksa mengubah topik pembicaraan, berkata,「Selain
itu」.
「Pokoknya, tim ini menjadi sangat energik sejak tim pengawal baru di bentuk.
Penambahan Michizane-kun menjadi titik balik bagi Kuze-san」
「Itu bukan karena aku. Itu karena
semua orang bekerja sangat
keras」
「Hei, Michizane-kun. Aku tidak
bermaksud merendahkan anggota lain. Misalnya, kita semua ada sedikit
kesenjangan antara kita dan dua orang di sana」
「Kau benar. Takatsuji-san dan
Otosaka-san adalah perempuan dan kita adalah laki-laki」
「Bukan itu maksudku......」
Aihara tak
sengaja melihat ke belakang saat dia berkata begitu.
Takatsuji dan
Otosaka sedang duduk di pagar luar makam Akari, sedang bertukar kata.
「Tidak. Yah mungkin memang itu
maksudnya. Mungkin pekerjaan kasar memang paling cocok untukku」
「Matahari
terbenamnya sangat indah ya. Burung gagaknya juga sedang berkicau」
「Benar. Di tim pengawal, aku dan kau
mungkin satu-satunya yang benar-benar tenggelam dalam dunia berdarah. Tapi aku
tidak tahu banyak tentang Makita-san. ——kita akan bekerja dengan baik sebagai
sebuah tim. Kupikir Kuze-san akan segera mati」
「Oh,
ngomong-ngomong, kau
mengalahkan gajah India itu dengan tangan kosong, bukan?
Benarkah?」
「Aku sangat
senang Kuze-san menyelamatkan hidupmu. Berkat dirimu, aku merasa lebih cerah dari sebelumnya」
「Benarkah. Ngomong-ngomong, apa kau tidak
bisa mengenali wajah orang?」
Ada jeda.
「....... Apa maksudmu?」
「Kau tahu Kanari, pelayan keluarga
Kuze. Menurutmu apa yang dia kuasai?」
「Aku tidak
tahu. Apa itu menjahit?」
「Dia seorang
peniru」
Saito terguncang.
「Disana bukan Takatsuji-san dan
Otosaka-san. Tapi Takatsuji-san dan Kanari-san」
「Tsu——」
「Maaf aku bohong. Di sana memang Takatsuji-san
dan Otosaka-san——tapi aku tahu dari reaksimu sekarang」
Ekspresi Saito
berangsur-angsur menjadi muram.
Aku curiga dia
menyembunyikan sesuatu dariku——tapi tak kusangka itu benar.
Melihat ke
belakang, ada banyak hal yang tidak wajar tentang Saito. Misalnya, dia tidak
mengenali penampilan Takatsuji selama pendidikan jasmani. Juga, dia jarang
berbicara dengan orang lain sendirian. Selanjutnya, ketika dia bertemu
seseorang, dia pertama-tama akan memeriksa pakaian dan gaya rambut mereka,
bukan wajah mereka.
「——Haha.
Itu mengejutkan. Aku tidak menyangka kau bisa mengetahuinya」
「Aku tidak akan tinggal diam. Ini
adalah bagian penting dari menjalankan tim pengawal」
「Maaf. Tapi
aku tidak ingin kau tahu aku terobsesi
dengan wajah」
「Kenapa?」
「Karena aku
bos dari “Cluster”」
「——Michizane.
Jika kau ingin membantu, tolong bantu aku」
Akari mendekat
dengan ember penuh air.
Matahari
terbenam. Bayangan batu nisan merayap gelap di tanah. Aihara memperhatikan
ekspresi pria di depannya dengan perasaan aneh. Wajah Saito Tsuguhito, teman
pertama Aihara——bukan, dia adalah “Face” bos dari “Cluster”, Yokoyama
Tokihira, diwajahnya diwarnai dengan senyuman menyeringai dengan kebahagiaan
tertinggi.
「Ada apa? Kenapa kalian saling
memandang....」
Saat dia
menatapku dengan tatapan bertanya.
Tiba-tiba,
terjadi ledakan hebat.
Akari menjerit
dan jatuh di tempat. Bahkan Aihara sedikit goyah di kakinya.
Dengan tidak
percaya, dia melihat kembali ke tempat asal suara itu—makam keluarga Kuze.
Awan debu tebal
naik dari tanah. Tak lama kemudian, batu nisan itu telah hancur
berkeping-keping.
Aihara
terlambat menyadari bahwa sebuah bom telah ditanam.
「Me-mereka
berdua.....Takatsuji-san....Otosaka-san....」
Akari menahan
mulutnya dan menjadi pucat. Ember itu jatuh ke tanah, mencipratkan air ke
mana-mana.
Saito berkata
dengan senyum jahat di wajahnya.
「Itu adalah bahan peledak plastik
yang diedarkankan dari Angkatan Darat. Aku mendapat informasi bahwa Kuze Akari akan
mengunjungi makam kakak perempuannya pada hari peringatan kematiannya—— jadi aku mengatur bahan peledak
untuk meledak saat matahari terbenam. Sudah kuduga aku harus menghancurkan penghalang
satu per satu. Kali ini aku mendapatkan dua orang」
「Apa yang kau bicarakan......」
「Jangan
bergerak, target terbesar. Kau adalah
umpan untuk membunuh Tsukikage」
Saito
mengarahkan moncong senjatanya ke pelipis Akari.
Aihara menatap
kosong ke wajah temannya yang tiba-tiba berubah.
「Tsuguhito,
siapa kau sebenarnya?」
「Bahkan jika kau bertanya.....Aku juga tidak tahu. Bahkan
jika aku dilihat orang lain. Bahkan jika aku melihat cermin. Wajahku tidak
lebih dari mosaik hitam-putih.Tapi aku mengenali wajahmu——wajahmu
seperti bulan yang bersinar di malam yang gelap——Michizane. Aku di sini untuk
membalas dendam padamu」
Aku bisa mendengarnya
dengan jelas.
Aku mendengar
suara hembusan angin. Takatsuji dan Otosaka, yang seharusnya terperangkap dalam
ledakan, masih hidup. Tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan bangun. Jika
dibiarkan, mereka bisa mati.
Tiba-tiba, Akari bergumam
dengan suara gemetar,「Saito-san, 」
「Tolong berhenti. Tidak ada untungnya kau melakukan
ini......」
「Aku tidak
bertindak berdasarkan
keuntungan. Aku bertindak
berdasarkan emosi」
「Aku tidak tahu apa yang sedang
terjadi. Tapi menurutku ini salah. Kau adalah anggota tim pengawal yang bergaul
dengan baik dengan semua orang. Namun kau——」
Kata-kata itu
berhenti.
Saito telah
melepaskan serangan telapak tangan berkecepatan tinggi yang mengenai perut
Akari. Itu terlalu tiba-tiba, jadi aku tidak bisa menghentikannya. Akari menjerit
pendek dan meringkuk ke tanah, memegangi perutnya.
Aihara tanpa
sadar mengeluarkan pisau dari saku seragamnya.
Dia mencoba
melemparkannya ke wajah Saito, tapi dia tidak bisa melakukannya.
Kejutan yang
luar biasa menghantamnya.
Sebuah peluru
telah menembus lengan kiri Aihara.
Darah
berceceran. Pisau itu terlempar. Dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Akari menjerit tak
terdengar, air mata mengalir di wajahnya.
Saito tertawa
saat dia mengarahkan pistolnya padaku.
「Jangan
terlalu bersemangat, Tsukikage.
Apa kau tidak memahami situasinya?」
「..........」
「Sayangnya,
detektif dan penipu itu tampaknya selamat dari ledakan. Nampaknya mereka menyadarinya——tapi
itu hanya asumsi saja. Itu akan merepotkan. Mereka terbaring dengan berdarah di
tengah kuburan. Mereka mungkin sedang sekarat」
「..........................」
「Jika kau terus
berurusan denganku, kau tidak akan
bisa menyelamatkan nyawa orang-orang yang bisa kau selamatkan. Kuberitahu,
pemakaman sudah terkendali sebelumnya, jadi petugas tidak akan datang. Aku juga
telah melepas baterai dari ponselmu. Jika kau ingin menyelamatkan mereka
berdua, kau harus berlari dan meminta bantuan」
「.................................................」
「Jadi mari
kita lakukan lagi.
Aku hanya punya satu tujuan. Yang kuinginkan hanyalah membunuhmu di tempat yang
sama dan dalam kondisi yang sama」
Darah menetes.
Tidak ada rasa
sakit. Hatiku menjadi dingin seperti es.
「Michizane...... pergi selamatkan........mereka
berdua......」
「Karena. Aku
akan memberitahumu dimana
mereka, jadi mundurlah. Yah,
jangan khawatir——aku
tidak akan menyakitinya sampai kau tiba di sini」
Aku pikir
datang ke dunia permukaan akan memungkinkanku untuk melarikan diri dari semua
konflik berbahaya.
Tapi mungkin
itu adalah harapan yang tidak layak bagi seseorang yang menjalani kehidupan
sebagai seorang Assassin. Tidak peduli berapa banyak dia menolak, pagar dunia
bawah akan selalu ada di depannya dalam berbagai bentuk.
Tujuan Saito adalah 「membawa Akari pergi dan
menunggu Tsukikage di “tempat
tertentu”」.
Akan sulit
untuk menculik Akari tanpa mengalihkan perhatian Aihara.
Itulah mengapa
dia ingin menyandera Takatsuji dan Otosaka untuk membuatnya teralihkan.
Dan strategi
itu berhasil untuk Aihara yang peduli dengan teman-teman sekelasnya di Kokureikan.
「Aku mengerti」
Dia tersenyum
secara alami.
Jika dia
Tsukikage setahun yang lalu, dia akan mengabaikan Takatsuji dan Otosaka dan
akan membunuh pria di depannya.
Tapi dia tidak
mungkin melakukannya saat ini.
Tampaknya
pikirannya telah banyak berubah selama waktu singkatnya di sekolah.
Kegelapan malam
menyelimuti area tersebut. Dunia merah yang menakutkan tidak berhenti membangkitkan
kenangan yang tidak menyenangkan. Kenangan berdarah saat berkeliaran di gang
belakang sebagai seorang Assassin.
Bagaimanapun
juga, tidak pantas bagi seorang pembunuh untuk mengharapkan masa muda yang
normal.
Aihara berbalik
dan berkata.
「Aku akan melakukan keinginan target
pengawalan. Aku akan menyelamatkan Takatsuji-san dan Otosaka-san. Setelah itu——」
Berjalan
perlahan. Dia menetapkan prinsipnya.
「——Saito Tsuguhito , Aku akan membunuh dan membebaskanmu. Tunggulah」
***
Sedikit info:
Saito
Tsuguhito (Yokoyama
Tokihira) ngomong di depan Tokurayama Tsunetoshi dia pakei Watashi, pas jadi
pengawal dia pake Boku, dan pas jati dirinya terungkap dia pake Ore.

1 komentar:
Lanjut min
Post a Comment