Chapter 2
Misi pengawalan
Part 2
『——Disini
“Neutral”.Tidak
ada orang yang mencurigakan』
『Disini *“Sumidagawa”.
Jalur Yamanote, yang telah dihentikan karena seseorang, sekarang bergerak. Tidak
ada masalah dalam jadwal』
*(sungai
sumida)
『Baik, disini *“Renbōseifu”.Seorang pria yang tadi
melirik ke arah sasaran tampak seperti laki-laki penggoda yang sedang mencari
wanita. Dia sepertinya tidak menjadi masalah』
*(Pemerintah
federal)
Takatsuji
Suika mengambil kentang goreng yang dia pesan sambil mendengarkan komunikasi
rutin bawahannya.
Sejauh
ini, tidak ada tanda-tanda orang yang mirip Face.Aku yakin dia akan mencoba
untuk mengambil kesempatan ini——tapi
aku
hanya harus menunggu dan mengamati untuk saat ini.
「Hei detektif pemula. Apakah
ada yang lain selain kita di tim pengawalan? 」
「Hmm? Ah——orang
yang baru saja menghubungiku adalah anggota agen detektifku. Mereka bukan tim
pengawal resmi, tetapi mereka bekerja sebagai tangan dan kaki “Pink Whirlwind” 」
「Hmm」
「Kau mau memakannya. Ini sangat enak」
「Siapa yang membayar ini? Kentang
goreng ini pasti tidak gratis」
Penipu Otosaka
berkata dengan frustrasi sambil melipat tangan dan kakinya.
Yang disebut sebagai
Tim B, termasuk Takatsuji, saat ini sedang karaoke.
Di kamar
sebelah, sang assassin "Tsukikage" sedang menyanyikan lagu-lagu
populer di masa lalu.
「Tsukikage sangat payah bernyanyi ya.
Aku tidak membesar-besarkannya , tapi nadanya sangat tidak selaras. Aku hanya
bisa membayangkan ekspresi bingung di wajah Akari-dono」
「Apa kau bodoh? Itu adalah bagian
dari pesonanya tahu? ——Ah, Aku berharap aku bisa berada di Tim A.
Lalu aku bisa jalan-jalan di Tokyo bersama Mikkun」
「Siapa Mikkun?」
「Michizane
itu Mikkun!」
Senyum lebar.
Takatsuji tanpa sadar mengerutkan keningnya.
「.........Kau tidak cocok untuk di barisan depan.
Apa bagusnya sih si pembunuh bayaran itu」
「Apa mata kau ini buta? Aihara
Michizane adalah Assassin terkuat! Dia adalah karisma tertinggi yang ditakuti oleh semua
orang di dunia bawah!
Haaaaa.......dia sangat keren......」
「Kenapa tidak
kau katakan saja di depannya?
Ternyata kau sedikit tsundere ya」
「Si.....siapa yang tsundere!?
Detektif pemula....!!」
「Sudah sudah, tenang lah! Bagaimana
kalau kau makan kentang goreng ini?」
Saito yang
merasakan kalau suasana mulai memanas,dia langsung menyela.
Dengan senyum
masam di wajahnya, dia mengubah topik pembicaraan, 「Ngomong-ngomong,
Takatsuji-san」.
「Apakah tidak
apa-apa bagi kita untuk
tetap disini. Bukankah ini terlalu ceroboh」
「Kamar Akari-dono ada
di sebelah kamar ini——dengan kata lain, di ujung lorong. Jika
kita mengawasi pintu dari dalam ruangan ini, kita akan dapat melihat para
penyerang. Jika seseorang lewat, kami akan menghubungi Tsukikage」
「Tapi jika ada bom yang ditanam seperti
sebelumnya.......」
「Jangan khawatir. Aku sudah memantau
lantai ini sejak hari aku membocorkan bahwa kami akan pergi ke karaoke. Aku
tidak melihat adanya kamera, penyadap dan juga bom」
「Jadi begitu. Jadi maksudmu tempat
yang kita tuju telah disaring lebih dulu sebelumnya?」
「Oleh karena
itu, seharusnya tidak mungkin untuk membunuh dari jarak jauh. Yah,
selain itu——」
Takatsuji
tersenyum sambil menarik *SmartDam lebih dekat.
*(t/n: alat
buat milih lagu di karaoke)
「 Kita
akan terlihat mencurigakan jika tidak bernyanyi. Yang mendapat nilai terendah
akan dihukum」
「Apakah tidak masalah jika kita
bersantai? Jika Akari sampai terbunuh, Kuze akan memarahi kita lagi」
「Ada apa,
penipu? Apa kau tidak percaya diri dengan
nyanyianmu? ——Ups」
Komunikasi
datang tiba-tiba.
Mengabaikan
Otosaka, yang hampir kehilangan kesabaran, dia berkata,「Ah,
disini “detektif hebat”. Masuklah」.
『Ini “kucing hitam”. Ada yang ingin
saya sampaikan kepada bos』
「Ada apa Megu-chan」
『Panggil aku dengan nama
kodeku. Eng....』
☠ ☠ ☠
「Capeknnya.....」
Segera setelah
kami meninggalkan tempat karaoke, Akari mengatakan itu dengan nada kelelahan.
Pada akhirnya tidak
ada serangan sama sekali. Itu sedikit mengecewakan.
Namun, Aihara
sangat puas karena bisa menikmati karaoke dengan sungguh-sungguh.
「Akari-san pandai bernyanyi ya? Aku
menghormatimu.....」
「Karena aku sudah
belajar piano dan biola sejak kecil.
Aku jadi bisa bernyanyi dari kebanyakan orang」
「Kau cukup bersemangat ya」
「Aku tidak begitu. Aku memberikannya
kepada Michizane yang sedang bermalasan」
「Kau benar. Aku memang tidak punya
bakat menyanyi」
「......... ..........Kau tidak bisa
menjadi dewasa jika kau menyalahkan bakatmu. Kau terlalu ceroboh tentang ritme
dan nada. Jika kau ingin menjadi lebih baik, kau perlu berlatih dengan benar」
「Hm? Ya」
「Untuk lebih
spesifik, kau harus merekam nyanyianmu sendiri. Kau dapat melihat betapa buruknya
itu. Juga, penting untuk mengetahui kunci nada dirimu dan memilih lagu yang
mudah dinyanyikan......」
「Fufu. Akari-san sangat baik ya」
Ketika Makita
mengatakan itu, Akari menghentikan kata-katanya seolah-olah dia terkejut.
「...... Aku tidak tahu apa yang kau katakan.
Jika kau putus asa karena nyanyianmu sangat buruk dan membenci karaoke,itu akan
membuatmu tidak bisa tidur. Jika kau mau, aku bisa memberimu pelajaran bermusik」
「Tapi karaoke
itu sangat menyenangkan ya! Aku
ingin pergi ke sana seminggu sekali!」
「Aihara-kun,
kau sepertinya tidak peduli sama sekali
ya......」
「..........」
Untuk beberapa alasan, Akari tampak seperti「kehilangan
rasa khawatirnya」.
Aihara melihat
jam tangannya dan berkata.
「Selanjutnya
adalah game center.
Aku juga sangat menantikannya」
「Meski begitu..... Bukankah pembunuh Face belum datang?」
Akari melihat
sekeliling. Pemandangan kota Shibuya penuh dengan orang. Bahkan jika seorang
pembunuh bercampur dengan orang-orang ini, orang biasa tidak akan menyadarinya——tapi entah bagaimana Aihara bisa
mengetahuinya.
Likuiditas niat
membunuh rendah. Dengan kata lain, tidak ada tanda-tanda orang yang mengincar
Akari.
「Jangan khawatir Akari-san. Aku sudah
meramalkannya....」
「Apakah kau harus menempel pada
Michizane? Apakah itu satu-satunya cara untuk meramal?」
「Tidak......bukan begitu」
「Kalau
begitu, kau harus menjauh dari Michizane」
「Kenapa kau marah?」
「Aku tidak marah. Aku berbicara
tentang ketertiban umum dan moral」
Akari mulai
berjalan dengan marah. Aihara dan Makita saling memandang dan mengikutinya.
Kemudian mereka
tiba di game center, yang berjarak beberapa menit berjalan kaki dari stasiun
Shibuya.
Saat memasuki
game center, mereka dikejutkan oleh
suara billboard dan digital di telinga mereka. Ini juga merupakan tempat suci
di mana Rento Tokigawa, protagonis dalam buku Aihara 『StarHight』, yang mengembangkan
hubungannya dengan heroine yang tidak ramah.
「Sangat
berisik. Untuk apa kau datang kesini,
Michizane?」
「Ayo kita ke foto booth」
「Ogah」
「Sayang
sekali. Apakah ada game yang ingin
kau mainkan, Makita-san?」
「Ah ...
bagaimana dengan
game ritme?」
「Game ritme?Apakah ada
yang seperti itu?」
「Eng.....tidak masalah jika kau tidak
tertarik...... tapi
ada bagian Game ritme di lantai tiga」
Melihat kembali ke arah Akari, dia meringkuk di bahunya dan berkata, 「Terserah dirimu」.
Makita tersenyum senang dan berkata, 「Terima kasih banyak」. Lalu mereka menaiki tangga dengan langkah ringan.
Lantai tiga
juga sangat panas.
Makita
mendekati salah satu tempat dan mengeluarkan kartu misterius dari dompetnya.
「Apa itu? 」
「Ini adalah
kartu IC yang dapat menyimpan data pengguna. Itu dapat merekam beberapa jenis
data jika game mendukungnya...
kau juga dapat mengisi uang dengan ini」
「Cukup detail juga. Sepertinya kau
sudah terbiasa dengan tempat ini ya」
Makita mewarnai
pipinya sedikit.
「.....Karena aku suka game. Kau mau mencoba
Aihara-kun?」
「Aku ingin
mencobanya! Tapi aku tidak mengerti cara mainnya」
「Itu gampang. Aku akan memberimu
contoh」
Dengan
mengatakan itu, Makita menyodorkan kartu ke dalam housing.
Layar beralih
dengan BGM ringan. Makita memilih satu lagu dari pilihan yang tak terhitung
jumlahnya dan menekan sebuah tombol. Rupanya, ini adalah permainan di mana
pemain harus memainkan nada pada saat yang tepat untuk lagu tersebut.
「Sepertinya kau tidak
terbiasa bernyanyi di karaoke, tapi
kau pandai bermain game
musik」
「Ini.....ini tuh. Ini adalah lagu
anime yang aku tonton baru-baru ini」
「Apakah kau
suka anime?」
「Aku tidak
membencinya......」
Ketika lagu
dimulai, banyak nada turun. Tingkat kesulitannya adalah 『SS-expert』. Artinya tidak diketahui,
tetapi tampaknya sulit. Makita terus berbicara dengan terbata-bata sambil memproses
nada dengan kecepatan yang tidak terlihat mata.
「Ano. Aku sedikit penasaran.......
apakah ada toko anime di jadwal hari
ini」
Ketika nada
tersentuh, kata『Excellent!!』muncul berkilauan.
Akari
berkata, 「Wow」seolah
terkesan.
Kurangnya kepercayaan
diri Akari pada dirinya sendiri membuat sulit untuk membayangkan bahwa hasilnya
begitu lancar.
「Mungkinkah.....mungkin nih
ya.....apakah Aihara-kun juga suka anime.....?」
「Tentu saja. Aku pernah menonton
anime『StarHight』 」
「!! ——Be-begitu ya.....ano.
Kau suka genre apa?」
「Tentang masa muda. Aku ingin sesuatu
yang memungkinkan kau untuk menghidupkan kembali dunia biasa」
「A-aku juga suka itu!
Ngomong-ngomong, apa yang kau tonton hari ini? Aihara-kun mungkin sedang
menonton 『Sayohana』atau 『Terakura』. Ada cukup banyak panen
musim ini!」
「Maaf ......
Apa maksudmu dengan "musim ini"? Maksudmu panen padi?」
Huu!! Suara
kesalahan kecil bergema.
Catatan
turun ke bawah dengan kata『Bad』.
「A......aa.....aaaaa! Aku miss」
「Wahaha! Jangan dipikirkan. Game itu
membuat kita bahagia」
Makita menoleh
ke belakang. Untuk beberapa alasan dia menangis.
「Game ritme adalah kehidupanku!
Kalian berdua nikmatilah bermain game lain. Bi....biarkan aku bermain game ini
sendirian. Jika aku mencapai EXC, aku akan menyusul......!」
Dengan
mengatakan itu, dia mulai menggerakkan tangannya dengan keras.
Aku tidak
mengerti seluk-beluk emosi. Akari menghela nafas dan berkata「Baiklah」.
「Tidak peduli
apa yang kau katakan, dia tidak akan
mendengarkannya.
Dia tidak akan menganggap kita」
「Kau benar.... Kalau begitu, ayo kembali ke bawah
dan mainkan game lain」
Aihara dan
Akari menuruni tangga, meninggalkan Makita yang antusias dengan game ritme.
Aku merasa
berbahaya untuk meninggalkan salah satu pengawal, tetapi peran Makita adalah「meramal
bahaya」. Tampaknya game center masih aman,
jadi itu akan baik-baik saja untuk sementara waktu.
「Makita-san
sangat sensitif.
Aneh bahwa kau tidak tahu kata 『anime musiman』」
「Begitukah?
Itu karena aku kurang
belajar」
「Kau tampaknya cukup naif, sama
sepertiku」
「Yah,itu karena aku telah
melakukan pekerjaan kotor di dunia bawah sepanjang hidupku」
Akari berbalik
dan memiringkan kepalanya.
「Terus terang saja, aku tidak bisa
membayangkan kau itu membunuh seseorang」
「Bukankah aku
sudah menunjukkan cara
menyingkirkan penculik saat kau diculik?Aku tidak membunuhnya saat itu,
tetapi pada dasarnya seperti itu——mari kita main game capit
saja. Mana yang kau suka?」
「Baiklah.....kalau begitu yang itu
saja」
Akari menunjuk
ke mesin paling mewah di dekatnya.
Ada tumpukan
boneka binatang berwarna gelap dan billboard yang terlihat seperti dewa
kematian dan zombie yang compang-camping.
Sambil melempar
koin 100 yen, Akari berkata.
「Ini adalah
karakter dari anime musim ini『The Passion of the Shadow
Trick』. Bagian terpentingnya adalah
mereka terlihat sangat seram tapi desainnya sangat lucu」
「Kelihatannya
menarik. Agar aku bisa berbicara denganmu,
aku akan menontonnya nanti」
Capit itu
bergerak perlahan. Dia mencoba meraih *Shinigami, tapi dia gagal.
*(dewa
kematian)
Akari
memasukkan koin 500 yen tanpa ekspresi.
「Ini adalah pertanyaan yang wajar.
Bagaimana kau masih bisa hidup?」
「Kau tiba-tiba jadi kasar ya. Ada
apa?」
「Kau pasti telah
membunuh banyak orang sebagai seorang
Assassin. Bagi orang seperti itu untuk hidup sebagai manusia normal dengan rasa
bangga——aku
tidak ingin mengatakan ini, tapi bukankah
itu terlalu mencolok untuk menjadi kenyataan?」
Krak. Krak. Dia
gagal dua kali berturut-turut.
Aihara meletakkan tangannya di dagunya dan berpikir,「Fumu」.
Kuze juga mengatakan hal serupa.
「Aku membunuh bukan karena
keinginanku......tidak, apakah ini hanya alasan?」
「......Maaf. Ini mungkin hanya prasangka-ku saja」
「Mungkin karena aku anak yatim piatu.
Orang tuaku meninggal setelah menempatkan putra mereka dalam hutang besar. Aku tidak
bisa sembarangan mengumpulkan uang. Penagih utang dunia bawah sangat menakutkan」
「Apakah kau mampu
membayar kembali pinjaman tersebut?」
「Tentu saja.
Itu sebabnya aku pergi ke
Akademi Kokureikan」
Krak. Krak. Setelah
kelima kalinya, dia akhirnya berhasil meraih sabit Shinigami——tapi
sabit itu jatuh saat dia membawanya. Akari
jengkel dan memasukkan koin 500 yen ke dalamnya lagi.
「.....Kau sangat
berani, ya? Aku iri padamu」
「Kau juga selalu bersikeras ingin
bunuh diri」
「Aku sudah
memberitahumu berkali-kali.
Kehadiranku bisa menyebabkan masalah bagi orang-orang di sekitarku. Aku tidak
bisa mengatakan 「Aku ingin hidup」dengan
sepenuh hati——Itu
sebabnya aku harus mati」
「Mungkin kita
ini mirip. Aku
tidak bisa melakukan apa yang benar-benar ingin kulakukan karena keadaanku.....
Tapi kau tidak membunuh seseorang,
kan? Jadi kau perlu mengkhawatirkannya」
「Sebelumnya aku berkata kalau 『kakakku telah meninggal』. Itu sama saja aku telah membunuh
seseorang」
「Bolehkah aku bertanya
apa yang terjadi?」
「Dia terbunuh
karena kesalahanku. Itu saja」
Capit itu berulang
kali jatuh saat mencoba mencengkram.
Aihara berpikir
sambil menatap pemborosan uang 500 yen——sudah kuduga, gadis ini
memiliki hati yang baik. Aku yakin bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk
bahagia. Itu sebabnya dia berusaha untuk mati. Namun, itu mungkin cara berpikir
yang berlawanan dengan Aihara Michizane.
——Kau
tidak boleh menyerah untuk hidup. Aku yakin bulan pasti akan tersenyum padamu.
Kata-kata
seseorang yang pernah membantu seorang Assassin.
Karena
kata-kata itulah Aihara mencoba menikmati hidup tidak peduli apa yang dia
hadapi.
「——Ini
percuma. Aku sudah menghabiskan 2000 yen, tetapi aku tidak bisa mendapatkannya.
Bukankah capitnya sedikit terlalu lemah? Bukankah itu terlalu tidak
masuk akal?」
「Nasib yang
tidak masuk akal dimaksudkan untuk dihancurkan」
Akari
mengerutkan kening dan berkata, 「Hah?」.
Aihara
menggunakan kredit terakhirnya untuk menekan tombol pada mesin capit.
Capit itu
bergerak perlahan. Tujuannya adalah Shinigami. Itu berhasil menggantung tag di
udara. Tetap seperti itu, lalu itu mengapung di udara, yang sangat tidak
stabil, dan capitnya terbuka.
Bofum.
Hadiahnya
keluar.
「Terima ini. ini adalah ucapan terima
kasih karena telah menghiburku」
Aku menarik
boneka binatang itu dari slot pengambilan dan mendorongnya langsung ke dada
Akari.
Dia tertegun
memegang boneka Shinigami, lalu dia segera menjadi tenang kembali.
「——Me」
「Me?」
「Menjengkelkan!! Kenapa kau sangat
jago beginian!?」
Untuk beberapa
alasan, dia kesal.
Aihara
memutuskan untuk menjawab dengan jujur.
「Tanpa
tingkat ketangkasan ini, seorang Assassin tidak akan bisa
bekerja. Selain itu, di manga selalu ada cerita di mana protagonis memenangkan
boneka binatang dengan mesin capit dan memberikannya kepada seorang gadis
sebagai hadiah. Karena itu, aku berlatih secara diam-diam」
「Alasanmu itu bikin tambah kesel !! Aku
ingin mati!! 」
Aku tidak
mengerti kenapa dia marah.
Akari menghela nafas「Haaah」,
aku tidak tahu sudah
berapa kali hari ini
dia menghela nafas.
「Aku sudah berusaha mendapatkannya.
Orang seperti kau ini......」
「Jangan
mengeluh. Ini
menyenangkan, bukan?」
「........ .........Yah, game center
tidak buruk juga」
Akari dengan
kuat menggosok boneka Shinigami itu.
Sambil menggosok, dia dengan malu-malu memanggil namaku, 「Michizane, 」.
「Kau
benar-benar orang yang aneh.
Kau mau pergi bersama denganku」
「Itu terbalik. Kau mau pergi bersama
denganku. Tolong jaga boneka binatang itu dengan baik」
「Sebagian
besar itu diambil
dengan uangku」
「Jangan
khawatir tentang detailnya.
——Yah begitulah. Aku dan kau mungkin
telah dipaksa ke dalam rasa bersalah yang tidak masuk akal. Namun, jika kau
masih hidup, kau bisa bersenang-senang——Bulan akan tersenyum bahkan didalam
kegelapan. Kau harus memiliki lebih banyak harapan pada dunia」
「Bagaimana
jika seseorang mati karena aku?」
「Aku di sini untuk mencegahnya」
Aku merasa
ekspresi Akari sedikit melunak.
「........Mari kita
nikmati hari ini. Mari kita bersenang-senang」
「Mari kita
rayakan masa muda kita bersama. Ayo mainkan game capit sekali lagi——」
Kemudian.
Sebuah suara
datang dari radio.
『——Hei, Tsukikage. Ini bukan
waktunya untuk merayu Akari-dono』
「Aku tidak merayunya」
『Apa yang terjadi dengan
Kosuzu?』
「Makita-san?
Dia seharusnya bermain game sendirian」
Aku
merasa Takatsuji terkejut.
『Aku bodoh karena
menyerahkannya pada si Assassin. Aku mengirim salah satu anak buahku dalam misi
pengintaian sebelumnya, dan aku menemukan pesan dari mereka yang tertinggal di
layar game ritme』
「Apa maksudmu」
『Kosuzu menghilang. Dia
diculik oleh Face』
(Jika kau tidak
ingin wajah temanmu hancur, bunuh dirilah!!)
Sebuah stiker
dipasang di game ritme yang seharusnya dimainkan Makita.
Gadis kuil
perak itu telah menghilang tanpa jejak. Mengingat ungkapan 『menghancurkan wajah』, itu pasti pekerjaan Face——dengan kata lain, Makita Kosuzu benar-benar
telah diculik.
Aihara bahkan
terkesan bahwa mereka akan menggunakan trik semacam ini.
Face mencoba
membunuh Akari secara mental, bukan fisik.
「——Dia
mengelabuiku. Aku tidak menyangka dia akan melakukannya di game center」
Anggota
yang telah bekerja di belakang layar juga berkumpul di sisi Akari.
Menurut
bawahan Takatsuji, "Kucing Hitam", seorang pria dengan pakaian kerja
keluar masuk game center beberapa menit sebelumnya. Dia membawa tangga dan
kantong sampah bolak-balik antara mobil gerobak yang diparkir di belakang dan
bagian dalam toko, jadi mereka menganggap dia semacam kontraktor, tetapi ketika
mereka bertanya kepada staf toko sebelumnya, mereka diberitahu bahwa「Tidak ada kontraktor dijadwal」.
Makita mungkin termasuk di antara barang-barang yang dibawa.
「Apa yang
akan kau lakukan? Makita bukan target pengawalan,kan? Meninggalkan dia?」
Otosaka dengan
kejam mengatakan itu. Takatsuji balas berteriak,「Jangan
bodoh!」.
「Kosuzu adalah rekan yang penting. Selain
itu, hanya memiliki dia di tim pengawal adalah pencegah yang kuat untuk musuh. Akan
sangat bodoh untuk berurusan dengan Suiun sekka yang bisa meramal masa depan」
「Kurasa kita sedang
berurusan dengan
orang bodoh itu」
「Benar! Dia bertindak hanya
berdasarkan insting, tanpa alasan apa pun」
Takatsuji marah
dan mulai memberikan instruksi kepada bawahannya.
Namun, Aihara
merasa sedikit terjebak. Jika Makita benar-benar bisa memrediksi masa depan
dengan meramal, kecil kemungkinan dia akan diculik. Atau apakah musuh juga
memiliki kemampuan khusus?
「——Ini,」
Tiba-tiba,
terdengar suara bergumam.
Akari berdiri
diam dengan wajah pucat.
「Inilah
bahayanya Kuze Akari. Mungkin Makita akan mati..... meskipun
dia tidak bersalah atas kejahatan apa pun.....Seperti kakak perempuanku.......dia
akan diculik dan dibunuh」
「Itu belum tentu terjadi」
「Seperti yang
dikatakan penculik...... jika aku bunuh diri......」
Sebelum aku
menyadarinya, dia memiliki pisau di tangannya.
Otosaka dan
Saito berbalik seolah gelisah. Suara Akari dipenuhi dengan "niat untuk
membunuh" yang serius. Tangannya yang gemetar bergerak perlahan. Ujung
pisau yang tajam menempel di tenggorokan yang tipis——
「Eh? ——」
「Kau tidak
harus mati. Kau tidak bisa menyerah pada ancaman seperti itu」
Aihara
mencengkeram bilah pisau.
Kulit tipis
jari-jarinya terbelah dan darah mengalir keluar. Akari menjerit dan melepaskan
pegangannya.
Aihara
mengambil pisau itu dan melemparkannya ke belakang punggungnya dan
menusukkannya ke sasaran panah.
「A-apa yang kau
lakukan! Kita harus mengobatinya dengan cepat.....」
「Takatsuji-san.
Apakah kau tahu ke
mana perginya mobil yang membawa Makita-san?」
「Orang-orangku
sedang mengejar. Mereka bilang dia mencoba meninggalkan Shibuya」
「Katakan
lokasi tepatnya. Aku akan membantu」
「Kau terlalu gegabah——Tidak,
」
Takatsuji
menatap layar ponselnya. Beberapa jenis aplikasi bicara tampaknya terbuka,
tetapi aku tidak dapat melihat detailnya. Akhirnya dia tersenyum seperti
biasanya dan berkata dengan percaya diri.
「Sudah kuduga, nyawa Kosuzu itu
penting. Aku benci memintamu melakukan ini——tapi tolong selamatkan dia」
「Apa kau bodoh?」
Otosaka
menyela.
「Musuh jelas-jelas
berusaha mendapatkan Akari sendirian. Jika Aihara pergi dari sini, siapa
yang akan melindungi target terbesarnya? Aku tidak mau」
「Haruskah aku
ada di sisi Kuze-san?」
「Itu tidak perlu Saito-dono. Akari-dono
akan dilindungi oleh aku dan si penipu. Jika kita lari ke kantor polisi, musuh
tidak akan bisa menyentuh kita dengan mudah —— jadi yang mengejar para penculik yang sebenarnya
adalah, 」
Takatsuji
menatap wajah Aihara dan Saito secara bergantian dan berkata.
「——si
assassin dan si petarung. Lakukanlah dengan baik」
「Dimengerti」
Aihara menoleh
ke Akari.
Dia memegang
boneka Shinigami dengan ketakutan.
「Akari, kau tetap
bersama Takatsuji-san dan Otosaka-san. Aku berjanji akan membawa Makita-san
kembali」
「Tunggu——」
Aku
berpura-pura tidak mendengarnya memanggilnya.
Aihara menuju
Face dengan Saito di belakangnya.
☠ ☠ ☠
“Lizard” dan “Crane”
tertawa saat mereka meluncur ke Rute 246. Tidak ada yang pernah selamat melawan
pembunuh “Tsukikage”. Namun, jika kita tidak harus menghadapinya, itu akan
menjadi milik kita.
Perintah yang
diberikan oleh bos adalah「Menculik Suiun
sekka」.
Ini adalah
strategi untuk mengikis orang disekitarnya daripada membidik Kuze Akari sendirian.
“Lizard”sebelumnya
bersembunyi di toilet wanita game center. Setelah
menerima laporan dari “Crane” yang mengintai pojok game ritme bahwa 「Suiun sekka sekarang
sendirian」, lalu dia memutuskan untuk
melakukan operasi.
Dia menyetrum
targetnya dengan pistol setrum pada saat dia datang ke kamar kecil. Setelah
melemparkannya ke dalam tas, dia akan melarikan diri dari game center dengan
menyamar sebagai pekerja.
「——Ini
menyenangkan. Kami mengakali si “Tsukikage”」
“Lizard”
tersenyum sambil menghisap rokoknya. “Crane” yang memegang kemudi, memiringkan kepalanya.
「Tapi Toka-san. Mengapa kau
menculiknya? Mengapa tidak membunuhnya saja?」
「Bodoh. Ada banyak keluarga Yakuza yang
ingin mengambil alih Suiun sekka. Jika kita menyerahkannya
hidup-hidup, kita bisa mendapatkan cukup uang untuk hidup selama sisa hidup
kita」
「Apakah kita harus menghancurkan
wajahnya?」
「Itu tidak akan jadi Suiun
sekka lagi kan. Ini adalah perintah untuk menculik gadis kecil itu, membunuhnya,
dan mengirimi mereka foto-foto wajahnya yang dihancurkan. Dengan begitu, Kuze
Akari yang salah paham akan dihancurkan」
Di kursi
belakang terdapat miko perak dengan tangan dan kaki terikat di belakang
punggungnya.
Wajahnya pucat.
Mulutnya tersumpal dan tidak dapat berbicara. Segera setelah sadar kembali, dia menjadi liar seperti ikan
yang ditangkap, tetapi ketika sebuah pistol ditodongkan ke arahnya, dia
meringkuk ketakutan dan menjadi tenang.
「——Haha.
Uang ya? Bos pasti memikirkan banyak hal ya」
「Kita membutuhkan
uang untuk menjadi mandiri dari “Corpse
Society”. Aku mendengar bahwa biaya untuk
permintaan ini sangat tinggi. Mereka mengatakan itu cukup untuk membangun
sebuah kondominium di New York」
「Klien adalah
klien. Itu sebabnya kesulitannya sangat tinggi——Mungkinkah kita diperintahkan
untuk menyingkirkan para pengawal satu per satu sampai Kuze Akari mati? Lalu
bagaimana dengan Tsukikage?」
「Jangan khawatir, karena bos
mengatakan dia akan melakukan sesuatu tentang itu」
Si “Lizard”
menghembuskan asap sambil menekan puntung ke asbak.
“Tsukikage”,
pemegang gelar Assassin terbaik di dunia bawah.
Dia memang
lawan yang tangguh——tetapi
di depan bos dia tidak akan menimbulkan ancaman. Karena Tsukikage hanya yang
terkuat di kategori manusia. Bos adalah yang terkuat di alam makhluk hidup.
「Bos adalah
mahakarya yang diciptakan oleh
Corpse Society. Tapi
dalam hal itu, bukankah Toka-san juga kuat?Dengan lenganmu itu——」
Ketika
"Crane" menunjukkan hal itu, "Lizard" memiliki ekspresi
pahit di wajahnya.
Corpse Society
sedang mencoba untuk mengembangkan manusia menjadi bentuk kehidupan yang lebih
kuat.
Alasan mengapa
"Lizard" disebut "Lizard" adalah karena lengan itu.
Itu adalah
lengan buatan yang dimodifikasi. Banyak pembunuh terbunuh secara mengejutkan
oleh senjata di lengan itu. Dan karena itu adalah lengan palsu, dia tidak
merasakan sakit atau gatal bahkan jika dihancurkan. Yang harus mereka lakukan
hanyalah menyiapkan yang baru—— seperti ekor Lizard itu.
「Aku tidak
peduli.....belok kanan. Kita akan meninggalkan mobil di D
dan menuju ke F」
「Ya, aku
mengerti——
Hmm? Tunggu Toka-san,」
“Crane” menyadari
sesuatu. Dia melirik kaca spion dan mengerutkan alisnya dengan curiga.
「Ada apa」
「Tidak.....ada yang mengejar」
Aku tidak
sengaja menoleh ke belakang.
Kemudian
"Lizard" melihatnya——Ada sebuah mobil ringan yang menempel
di bagian belakang mobil gerobak yang kami kendarai.
Seorang
Assassin memegang pistol dari jendela kursi penumpang.
☠ ☠ ☠
Bang!! ——Sebuah
tembakan ringan meraung.
Namun, peluru
itu terbang ke arah yang salah tanpa mengenai mobil musuh.
「Itu hanya
tembakan peringatan. Sudah
kuduga aku tidak terlalu bagus dalam menembak」
「Michizane-kun.....bukankah berbahaya
memulai pertarungan di tengah kota?」
Saito, yang memegang kemudi, berkata dengan senyuman yang
diwarnai kekecewaan.
Kedua pria itu
berlari keluar dari game center dan memutuskan untuk meminjam mobil yang
diparkir di jalan.
Aku
bertanya-tanya bagaimana cara menghidupkan mesinnya, tapi Saito berkata,
「Aku tidak pernah mengatakannya, tapi
aku punya kemampuan khusus 【
Penghancuran】untuk menonaktifkan semua kunci dan
kunci elektronik. Aku bisa mematahkan immobilizer mobil penumpang hanya dengan
menyentuhnya」
Apakah kemampuan
seperti sihir seperti itu ada? ——Namun, itu mungkin benar
karena kuncinya mudah dibuka. Jadi Aihara masuk ke mobil yang dikendarai Saito
dan mengejar para penculik.
Takatsuji memberitahukan
lokasi para penculik dengan smartphone-nya.
Rupanya, mereka
sedang menuju area pelabuhan. Tapi aku tidak berniat membiarkan mereka mencapai
tujuan mereka.
Aku tidak ingin
membuat Makita mengalami kesulitan lagi.
「Jika mereka mencapai markas mereka,
itu akan menjadi situasi penyanderaan. Ayo cepat singkirkan mereka」
「Dimengerti. Sudah terlambat untuk
mundur」
Aihara
mengangguk dan mengamati musuh.
Ada dua pria.
Keduanya jelas dari dunia bawah.
「Tapi ini sangat
menyenangkan untuk berkeliling dengan
seorang teman! Meskipun aku ingin mengemudi di jalan secara normal, bukan dalam
situasi kejar-kejaran mobil dengan penculik」
「Aku setuju」
「Bagaimana
kalau kita menyewa mobil dan pergi jalan-jalan lain kali? Kita bisa bermalam di mobil dan berkendara ke
utara melewati kepulauan. Tentu saja, hanya kita berdua. Kita bisa mengunjungi
stasiun pinggir jalan dan mandi air panas bersama」
「Ka-kau benar.....」
Aihara menatap
profil Saito. Aku pikir itu keliru untuk merasa waspada.
Tiba-tiba, mobil
gerobak penculik dipercepat. Tampaknya mereka tidak mencoba untuk melawan,
tetapi untuk melarikan diri. Saito menginjak pedal gas sekuat yang dia bisa.
「Kau bisa mengejarnya?」
「Aku tidak tahu」
Ada badai klakson
yang terjadi di tempat itu. Ada banyak lalu lintas di Tokyo pada hari libur.
Saito melihat sebuah mobil gerobak menerobos lampu merah dan bergegas ke
persimpangan juga. Dia
menambahkan lebih banyak kecepatan saat dia memotong kendaraan yang tak
terhitung jumlahnya yang mendekat seperti meteor dengan kecepatan yang hebat.
Kita pasti akan
tertangkap polisi——sambil berpikir seperti itu, penculiknya
sudah menjadi dekat.
Saat mobil penumpang dan mobil gerobak bersebelahan, aku
melihat kedua orang itu terkejut.
Aihara
diam-diam memanggil mereka sambil membuka jendela kiri.
「Aku akan mengambil kembali Makita-san」
「Bacod!! Matilah!!」
Seorang pria
dengan rokok yang duduk di kursi penumpang tiba-tiba mengarahkan pistolnya dan
menembak. Namun, Aihara telah menangkis peluru itu dengan membuka pintu mobil
dengan keras.
Dia melemparkan
pisau ke pria yang merokok, yang sedang membuka matanya karena terkejut.
Pistol itu
terbang entah kemana saat itu menembus pergelangan tangannya.
Pria di
belakang kemudi berkata, 「Toka-san! 」
Pada saat dia berteriak, sudah terlambat. Aihara meletakkan kakinya di jendela mobil
gerobak dan masuk ke dalamnya.
「Hi-hiiiiiiiiiii, Tsukikage?」
「Aku akan mengganggu sedikit」
「Jangan bercanda! Aku akan
membunuhmu!」
Setelah
mengatakan itu, Pria bernama Toka-san mengarahkan pisau dari pergelangan tangannya.
Aku pikir dia tidak
bisa melakukan apa-apa dengan lengan seperti itu, tetapi pergelangan tangannya
tiba-tiba jatuh ke kursi seperti irisan mentega. Sebuah pisau tajam muncul dari
permukaan yang terputus. Dia memiliki senjata di lengannya. Pria itu
menggoyangkan pisaunya sambil mengeluarkan suara yang aneh.
「Bu!?」
Sebelum dia
bisa mengayunkannya, aku memberinya pukulan siku ke rahang.
Itu cukup untuk
membuat Toka-san gegar otak dan membuatnya pingsan. Dia menjadi terkejut. Aihara
mengambil pistol kuno yang tergeletak di kakinya dengan perasaan masam. Dia
mengarahkan moncong pistol ke sisi kepala pengemudi dan berkata,
「Hentikan
mobilnya jika kau tidak ingin mati」
「A-aku,」
Pria itu
gemetar dan berteriak.
「Aku tidak bisa menghentikannya! Jika
aku gagal dalam misi ini, bos akan membunuhku! Kalau begini..... aku akan menabrakannya ke gedung
bersama denganmu!」
「Jika kau melakukan
itu,kau akan mati!」
「Aku tidak
peduli! Ini seratus kali lebih baik daripada dibunuh olehmu, brengsek!」
Aihara menghela
nafas. Pria itu menjadi panik dan bertindak brutal.
Jika aku
mencoba memaksanya untuk mengambil kemudi, dia bisa mengamuk dan menimbulkan
malapetaka.
Kecepatan mobil
gerobak sudah mencapai 100 km/jam. Bahkan Assassin terbaik di dunia bawah tidak
akan bisa lolos begitu saja jika pria itu berkata benar dan mobil gerobaknya
menabrak gedung.
Aku melihat ke
kursi belakang. Mataku bertemu dengan mata Makita, yang tangan dan kakinya
diikat dan mulutnya disumpal.
Dia putus asa
mencari bantuan sambil menumpahkan air mata.
「Hei berhenti. Itu tidak lucu」
「Fu...hahaha.... Aku akan terus melakukan ini.....」
「Bukankah disini ada rekanmu yang
sedang pingsan? Apa kau yakin ingin melibatkannya」
「Tidak
apa-apa!!Toka-san akan
senang jika dia bisa membunuh Tsukikage!!」
Mobil gerobak
keluar dari jalan dan naik ke trotoar. Sebuah pohon pinggir jalan menjulang di
sana.
Aihara merenung——tidak ada orang yang lewat. Ini
tidak seperti dia akan menabrak toserba, jadi seharusnya tidak ada kerusakan
tambahan. Kalau begitu——
「——Baiklah!
Jika kau sangat ingin mati, lakukan saja」
「Hah?」
Aihara menarik
kembali senjatanya dan pindah ke kursi belakang.
Dia memegang
tubuh Makita di tangannya. Mengabaikan teriakan marah pengemudi, dia dengan
paksa membuka pintu.
Embusan angin
bertiup .Tanah aspal mengalir dengan kecepatan yang menakutkan.
「Michizane-kun! Sebelah sini!」
Disana ada
mobil Saito yang berjalan berdampingan dengan pintu belakang yang terbuka.
Dia mengemudi
sepenuhnya di sisi kanan jalan. Suara klakson dan teriakan bisa terdengar di
mana-mana.
Tapi itu tidak
jadi masalah. Aku memberi tahu Saito, 「Ketika aku memberimu sinyal untuk
keluar dari mobil, menepilah agar aku bisa masuk」.
「Tu——」
Penculik
mencoba mengatakan sesuatu. Tapi Aihara tidak peduli dan melompat keluar dari
mobil.
Posisinya
sedikit tidak sejajar.
「Eh?」
「Hei....Michizane-kun!?」
Dia melangkah
pergi. Namun, keputusan Aihara cepat.
Saat dia
menyadari bahwa akan sulit untuk masuk ke dalam mobil, dia melemparkan tubuh
Makita dengan sekuat tenaga. Buk! ——Setelah melihat miko terpental di
kursi, aku mencoba untuk meraih gagang pintu,
Namun aku gagal
meraihnya.
Pada saat itu——aku mendengar suara benturan yang
memecahkan gendang telinga.
Mobil gerobak
itu menabrak pohon dan melompat seperti ikan.
Suara jeritan
menggema. Bagian-bagian yang berserakan terbang.
Tapi itu tidak
semua.
Tubuh Aihara
jatuh ke tanah dan berguling-guling di aspal yang kasar. Untungnya, tidak ada
mobil di belakangnya——dia
nyaris tidak bisa melindungi diri saat dia terpental beberapa kali. Ketika dia
sadar, dia terbaring di jalan umum dalam tumpukan besar.
Saito menghentikan mobilnya dengan tergesa-gesa dan
berkata,「kau baik-baik saja?」
Itu tidak
mungkin baik-baik saja. Manusia normal pasti sudah mati.
Tapi yah.
Aihara bergumam
sambil menatap langit biru.
「..................................
Tidak apa-apa karena aku tidak mati」
Meskipun tulangku
mungkin telah patah.
『Hei,
Tsukikage! kau akan
terlindas dan berubah menjadi berantakan
di pinggir jalan jika
kau tidur di sana! Bangun! 』
Radio
bergemuruh.
Dari suara
detektif, tampaknya mereka juga aman.
Aihara menutup
matanya dengan perasaan puas.
☠ ☠ ☠
Ketika aku membuka
mataku, aku melihat bahwa aku sedang berbaring di tempat tidur.
Aku pikir aku
pasti dibawa ke kamar rumah sakit atau semacamnya, tetapi aku salah. Itu adalah
ruangan yang suram dengan hanya rak buku yang penuh dengan buku komik. Itu
adalah kamar Aihara Michizane di
keluarga Kuze.
Matahari barat
bersinar melalui jendela. Aku melihat jam dan melihat bahwa itu pukul enam
malam.
「....... Sepertinya aku tertidur cukup lama」
「Michizane.........?」
Aku mendengar
suara. Akari itu duduk di kursi di sebelah tempat tidur. Matanya terkejut seolah-olah
dia baru saja menyaksikan hantu —— tetapi kemudian dia dengan
cepat memasang ekspresi cemberut dan menyilangkan tangannya.
「..........Kau sudah
bangun, bukan? Apa ada yang sakit?」
「Tidak ada
rasa sakit」
「Itu bohong.
Karena kudengar kau jatuh dari mobil」
「Karena aku ini kuat」
「Kau terluka
parah. Aku
menyembuhkanmu dengan kemampuan 【penyembuhan】milikku. Kau tidak tahu ini karena kau pingsan—— tetapi itu cukup sulit karena organ
dalamnya keluar」
「Organ dalam? Itu tidak mungkin」
「Jangan tanya balik
padaku」
Akari bergumam
dengan nada cemberut.
Apakah gadis
ini sudah lama berada di samping tempat tidurku?
「...... Kurasa aku harus berterima kasih
padamu, Akari」
「Tentu saja. Kau itu terlalu ceroboh」
「Apa yang
terjadi dengan operasi umpan?
Apakah Makita-san aman?」
「Dia
baik-baik saja. Berkat dirimu, operasi
ini berakhir tanpa satu orang pun
yang hilang」
Aihara
merasakan pencapaian. Dia jarang gagal dalam misi untuk membunuh orang, tetapi
ini adalah pertama kalinya dia berhasil dalam misi untuk melindungi seseorang.
「——Michizane. Apakah kau benar-benar merasa puas
dengan hal itu?」
Tapi Akari menatapku
dengan ekspresi muram di wajahnya.
「Kupikir begitu. Karena semua orang
aman」
「Bagian mana
yang aman? Kau sendiri
sangat menderita」
Aku terkejut
diberitahu hal itu darinya.
Tapi pendapat
itu meleset. Aihara berbicara seolah menegur.
「Ini bukan
masalah besar. Ketika aku
menjadi seorang
Assassin, itu jauh lebih mengerikan. Nyawa mereka yang dimanfaatkan oleh orang
kaya seperti plastik. Ini hal sepele seperti jatuh dari mobil yang sedang
berjalan. Yah, aku mungkin telah menyebabkan masalah bagi masyarakat umum, tapi——」
Buk.
Aku dipukuli di
sekitar dada.
「......Aku kesal」
Dia menatapku
dengan mata yang tampak seperti akan menangis.
「Aku tidak
bisa membiarkanmu terluka karenaku. Makita-san tidak akan diculik jika bukan
karena aku. Jika kau atau
Makita-san mati karena ini, aku akan bunuh diri」
「Akari. Tinjumu itu sangat sakit」
「!? ——Ma-maafkan aku!」
Dia tampak
panik dan melepaskan tinjunya dari dada Aihara.
「Jangan khawatir. Karena pekerjaanku
adalah untuk melindungimu」
「Kau bilang 『kita ini mirip』 di game center. Aku yakin——kita sama sekali tidak mirip. Kau
bukan target terbesar. Aku tidak berpikir hari akan pernah datang ketika aku
akan benar-benar mengerti mengapa aku tidak bisa berfikir positif」
「......Kau benar. Kita tidak sama. Kau
juga tidak membunuh siapa pun dengan tanganmu sendiri. Kau juga tidak tahu
bagaimana aku menikmati kehidupan sehari-hariku」
「Mungkin kita
tidak akan pernah mengerti satu sama lain」
Lama-kelamaan
dia bersuara sedih.
Namun, Akari
berkata「Tapi, 」dengan
air mata diwajahnya.
「Aku sedih karena kau terluka karena
diriku. Tolong mengerti itu」
「Aku mengerti. Jika kau mau, aku akan
terus mengawalmu dengan santai」
「Tolong
lakukan yang terbaik」
「Ya」
Akari tidak
lagi berkata,「Jangan jadi pengawalku lagi」.
Wajahnya
memerah di bawah sinar matahari barat.
Mungkin saja
dia sombong, tapi——bahkan
jika mereka tidak pernah bisa mengerti satu sama lain——Kuze
Akari berpikir bahwa dia 「membutuhkan」Aihara
Michizane.
Hati sedingin
es sang Assassin sedikit mencair.
Sudah kuduga,
gadis ini baik hati. Tidak ada yang berubah dari dirinya.
Kita harus
segera menemukan identitas asli Face dan
menyingkirkannya dari bahaya——
「——Omong-omong,
apa yang terjadi pada musuh? Apakah identitasnya sudah diketahui?」
「Entahlah. Takatsuji-san sedang
mencari tahunya.......」
「Aihara-kun! Kau sudah bangun ya」
Makita muncul
dari balik pintu yang terbuka.
Dia datang
berlari ke arah kami.
「Makita-san. Aku senang
melihatmu baik-baik
saja——」
「Syukurlah!」
Tiba-tiba,
tangan kanannya melingkari tanganku dan memegangnya.
Dia seperti
dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya.
「Syukurlah. Aku benar-benar
bersyukur..... Aku
khawatir bahkan Assassin terbaik di dunia bawah akan mati....Kudengar kau
berguling-guling di jalan......」
「Begitu ya. Tapi kau tidak perlu
cemas——asal
kau bisa selamat」
「.........!!」
Makita terkejut
dan membeku.
Sambil memegang
tangan Aihara, dia berkata dengan suara memudar.
「....... Terima kasih. Karena datang untuk
menyelamatkanku」
Ini tidak
terlalu buruk, jika dia mengucapkan terima kasih sebanyak itu.
Akari menggembungkan
pipinya dan memanggil namaku,「Michizane」
「Kau ingin makan apa malam ini?」
「Eh? Makan malam? ——Kalau begitu. Aku ingin omelet」
「Kalau begitu
aku akan minta
Kanari untuk melakukannya. Dan Makita-san, sudah waktunya bagimu untuk menjauh
dari Michizane. Meskipun dia seperti
ini, dia sedang terluka」
「Ba-baik. Maafkan aku」
Akari dengan
paksa menarik Makita menjauh dariku.
Gadis ini
langsung dalam suasana hati yang buruk ketika Aihara menempel dengan Makita.
Aku tidak mengerti isi hatinya——sambil berfikir begitu kali ini aku mendengar suara yang familier
berkata, 「Tsukikage」.
「Kau masih hidup ya! Assassin memang
orang yang gigih ya」
Takatsuji Suika, seorang detektif, memasuki ruangan tanpa
ragu-ragu. Di belakangnya adalah Otosaka.
Takatsuji memberinya pisang, berkata, 「Ini hadiah untukmu」.
「Terima
kasih. Omong-omong, apa yang terjadi pada Tsuguhito?」
「Saito-dono sedang berusaha untuk
menutupi kasus ini.
Jika kau tidak melakukan sesuatu,
kau akan ditangkap」
Aku menghargai
itu, tetapi sangat disayangkan.
Nanti aku akan
bertanya padanya, 「Apa kau ingin menjengukku?」.
「Tapi kau
berhasil, Tsukikage.
Aku benci mengakuinya, tapi terima
kasih padamu, operasi umpan ini sukses besar. Kami telah mengambil langkah
besar untuk menghancurkan Face」
「Apakah
begitu? Bagaimana dengan dua penculik
itu?」
「Mereka tidak mati kok」
kata Otosaka.
「Mereka
dikurung di sel yang aku miliki. Aku telah melakukan penyelidikan. dan
sepertinya orang-orang itu benar-benar anggota Face. Mereka bukan orang sewaan
seperti sebelumnya」
Dan jika si
penipu Otosaka bisa mengambil informasinya, itu akan menjadi solusi. Awalnya
aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi, tetapi tampaknya itu berjalan lancar
tanpa diduga. Sayang sekali rencana kami untuk menonton film dan berbelanja
jadi terganggu, tapi——
「——Tidak.
Aku sudah menemukan siapa itu Face」
「Hah? Apa yang kau bicarakan,
Detektif pemula?」
Mengabaikan
suara Otosaka, Takatsuji mendekati Makita. Detektif yang berdiri di depan gadis
kuil perak yang kebingungan——detektif itu tiba-tiba memasukkan tangannya
ke dalam seragam gadis kuil itu dan mulai meraba-rabanya.
「Nya!? Hei, ahahahahahaha! ! itu
geli~! !」
「Aku tidak menggelitikmu! Tetap diam!
——dapat」
Takatsuji
mengeluarkan sesuatu. Itu terlihat seperti mesin kecil, tapi Aihara tidak
begitu memahaminya.
Otosaka tampak
terkejut dan mengerang,「Tidak mungkin」.
「Itu ..... alat
penyadap?」
「Jawaban bagus! Lebih tepatnya, ini
adalah produk hybrid yang juga memiliki pemancar」
Takatsuji
tersenyum percaya diri.
Makita
mengalihkan pandangannya yang terengah-engah ke arah detektif itu.
「Mungkinkah.....itu maksudmu? Kau
bilang untuk meramalkan keselamatanku......」
「Kau cukup tanggap. Kunci dari
operasi umpan ini adalah kau, Kosuzu. Tapi itu hanya salah satu dari dua belas
pola operasi」
「Apa
maksudmu? Tolong jelaskan secara rinci」
Takatsuji, yang
menerima tatapan skeptis dari Akari, mengambil pose berlebihan, berkata,「Kerja
bagus!」.
「Sebenarnya, aku sadar ada
orang mencurigakan yang bersembunyi di
game center. Aku telah memeriksa kamera pengintai dari jarak jauh sepanjang
waktu. Dan aku juga tahu bahwa orang yang mencurigakan itu adalah orang yang
telah menguntit Kosuzu selama beberapa hari terakhir」
「Eh? Aku di buntuti? 」
「Mereka mengincarmu
sejak awal. Selama kau di sana, semua jebakan akan dinonaktifkan. Bagian
paling merepotkan dari tim pengawal adalah peramal, bukan detektif atau
assassin」
「Aku tidak
mengerti. Apa kau punya bukti bahwa yang
menguntit Makita-san adalah
si Face?」
「Menurut
informan yang melakukan kontak dengan Face, dia tanpa
henti mengumpulkan informasi tentang
“Suiun sekka”. Pada titik ini, aku mengerti bahwa Face akan membersihkan para
pengawal terlebih dahulu. Tanggal hilangnya informan dan tanggal dimulainya
penguntitan hampir bersamaan」
「Omong-omong,
bagaimana informan tahu itu
Face?」
「Kudengar dia sendiri yang
mengatakannya——『Aku akan membuat ancaman
pembunuhan terhadap Kuze Akari』」
Itu memang
tampak aneh. Tapi Takatsuji kembali ke pokok pembicaraan, berkata,「Pokoknya」.
「Ketika aku mengetahui
bahwa Kosuzu menjadi
sasaran, aku memutuskan
untuk mengambil keuntungan darinya.
Dengan kata lain, aku memutuskan untuk menggunakan Akari-dono sebagai umpan. Mereka
telah terperangkap. Sebelum memasuki game center, aku memberikan instruksi. 『Kau harus sendirian ketika
waktunya tepat』」
Memang benar,
aku pikir itu tidak wajar bagi Makita untuk mulai asyik dengan game ritme.
「......Lalu bagaimana jika Makita-san
terbunuh?」
Kata Akari
sedikit marah.
Tapi Takatsuji
menggoyangkan tangannya seperti pohon.
「Kosuzu telah
meramalkan keberuntungannya sebelumnya.
Kau tidak masalah dengan itu kan.....」
「Itu tak apa.....aku cukup
beruntung..... Aihara-kun
juga datang membantuku.....」
「Dengan kata
lain, keamanan Kosuzu terjamin」
「Tapi
Makita-san tersetrum oleh pistol
setrum」
「Mu.....」
Detektif itu
berbalik seolah hukumannya buruk.
「........Maaf Kosuzu. Jika
dipikir-pikir, aku mungkin telah memperlakukanmu terlalu kasar」
「Tidak
apa-apa.......karena itu untuk Suika-chan.....」
Makita agak
pasrah. Tampaknya keduanya berteman, tetapi tidak sulit membayangkan kesulitan
yang dialami Makita karena Takatsuji. Aihara berpikir bahwa hubungan seperti
itu adalah sesuatu yang patut dikagumi.
「Yah, Kosuzu adalah tipe orang yang
bisa diperlakukan dengan kasar」
「Apa
maksudmu?」
「Kau akan tahu
nanti. Gadis ini tidak semurni yang kau pikirkan」
「Su-suika-chan......」
「Mari kita
kembali ke topik. Tujuan
dari operasi ini adalah 『menyusupkan Kosuzu ke benteng musuh
dan mencari informasi』. Aku berencana untuk membiarkan dia
berenang sedikit lebih lama dan menguping, tetapi aku tidak perlu melakukan itu
lagi, karena kita menyelamatkannya lebih awal」
「Apakah kau
mencapai tujuanmu?」
「Ya. saat Toka-san
dan crane sedang
mengobrol, mereka mengungkapkan
informasi tentang organisasi.
Kami sudah mengetahui siapa Face.
Akan berbahaya untuk masuk lebih dalam」
「Ada
kemungkinan bahwa isi obrolan itu omong kosong」
「“Pink Whirlwind” memiliki mata untuk
kebenaran」
「Aku tidak mengerti maksudmu. Apakah
itu semacam kemampuan khususmu?」
Otosaka berkata 「Lalu?」sambil menghela nafas.
「Siapa sebenarnya Face? Aku tahu kau telah
melakukan beberapa trik licik」
「Ini adalah
sub-grup dari geng “Corpse Society” yang
disebut “Cluster”. Menurut situs resminya, ada 50 anggota, tapi ini
mungkin berlebihan. Dalam kasus seperti itu, biasanya dibesar-besarkan. Dan
nama bosnya adalah Yokoyama Tokihira. Dia adalah pembunuh bayaran
terkenal di dunia bawah」
「Bagaimana
dengan kliennya?」
「Aku punya
ide kasar, tapi——btw,
penipu. kau baru saja makan parfait dan kentang goreng kali ini, bukan?」
「Apa? Apa ada yang salah
dengan itu? Habisnya tidak
ada yang bisa aku lakukan」
「Ini dapat
mengurangi jumlah kompensasi yang Kuze-dono berikan padamu」
Otosaka tersedak oleh kata-kata itu.
Dengan ekspresi pahit di wajahnya, dia menyilangkan
tangannya dan berkata,「iya
iya」.
「——Detekti
pemula selalu dipekerjakan dibulan mei. Aku hanya harus bekerja kan」
Dengan
demikian, operasi untuk melacak musuh berlanjut.
Aku tidak tahu
bahwa Takatsuji telah menyusun rencana seperti itu tanpa sepengetahuanku, tetapi
itu adalah hal yang baik karena dia telah menemukan beberapa informasi tentang
musuh. Orang-orang di dunia bawah berorientasi pada hasil.
Aihara menatap
Akari yang duduk di kursi.
Gadis berwarna
bulan menatap para pengawal dengan cemas.
Namun, Aihara
tidak melewatkan secercah harapan di matanya.
Malam itu,
pesta makan malam diadakan di kediaman Kuze.
Menunya adalah
nasi omelet. Menurut Takatsuji, makan malam tersebut merupakan 「perayaan
atas keberhasilan operasi umpan dan rapat umum untuk menghancurkan musuh」.
Aihara tidak punya pilihan selain menikmati makan bersama teman-teman
sekelasnya. Sayang sekali Saito yang sudah menyelesaikan pekerjaannya, pergi
tanpa mampir.
Selama makan
malam, kami berbicara tentang anime musiman.
Ketika Akari menyebut『The Passion of the Shadow Trick』, Makita datang berbicara. Keduanya,
yang menemukan kesamaan mengejutkan dari pecinta anime, mereka mengobrol sambil
makan omelet. Mereka berbicara tentang betapa mereka menyukai karakter itu dan
betapa memalukannya hubungan antara karakter ini dan karakter itu. Sejujurnya,
itu adalah area yang Aihara tidak bisa ikuti.
Sementara itu,
Takatsuji dan Otosaka sedang mendiskusikan novel misteri. Otosaka memberi
contoh trik dan berkata,「Kau tidak bisa menyelesaikannya, kan? Karena kau itu bodoh」Takatsuji
menjadi marah dan berkata, 「Aku bisa menyelesaikannya dalam
sekejap jika aku menggunakan kekuatan khususku! 」「Apa gunanya jika kau menggunakan kemampuan khususmu?」「Itu rasional untuk menggunakan apa pun yang bisa
digunakan」「Apa-apaan itu」「Hei,
jangan memegangiku detektif pemula! Aku yang akan mengambil sausnya!」——Perkelahian dimulai.
Itu adalah
suasana yang agak jauh, tapi tidak apa-apa. Aihara senang hanya melihat
teman-teman sekelasnya bersenang-senang. Namun, pelayan Kanari sepertinya tidak
berpikir begitu.
Dia berbisik di
telinganya dengan senyum mengejek.
「Tuan Aihara penyendiri ya. Apakah anda kesepian karena tidak bisa
berbicara dengan Nona Akari?」
「Tidak kok. Aku senang melihat bahwa
semua orang tampak bersenang-senang」
「Haruskah saya menemani anda? Haruskah saya bermain shogi
dengan anda? Jika anda bisa mengalahkan
saya, saya akan memberi anda beberapa informasi khusus tentang Nona Akari. Jika
anda kalah, saya ingin anda membantu saya」
「Oh!
Kedengarannya menarik!
Tolong turunkan jadi sepuluh」
「Apakah anda
termotivasi? Anda bernyali
juga ya」
Sambil
mengeluh, Kanari menyiapkan satu set shogi.
Pelayan itu
berkata sambil mengurutkan bidak-bidak itu.
「Meski
begitu, Nona Akari
menjadi lebih cerah」
「Begitukah? Aku pikir dia anak bermasalah yang suka
menyiratkan bunuh diri」
「Itu benar,
tapi——
sejak anda
datang, dia menjadi seperti orang yang berbeda. Silakan jalan duluan」
Aku tidak
yakin, jadi aku memutuskan untuk maju di tengah langkah.
Kanari membuka jalan di tikungan, bergumam kagum,「Benteng tengah ya」.
「Seperti apa Akari
sebelumnya?」
「Dia tidak mempercayai pengawal
lainnya. Dia tidak mencoba membiasakan diri dengan mereka——tetapi lihatlah dia sekarang. Nona
Akari berbicara dengan pengawal seperti gadis normal pada umumnya」
Akari sedang
mengobrol dengan senang bersama Makita. Ada senyum tipis di mulutnya.
「Aku senang. Tidak ada yang lebih
baik daripada bergaul dengan seseorang」
「Anda benar」
Kata Kanari
sambil mengambil benteng Aihara.
「Tapi Tuan Aihara adalah orang yang
paling ingin Nona Akari dekati」
「Aku? Kenapa?」
「Sejak anda datang,
kehidupan Nona Akari telah
berubah total. Dia bisa
menjadi sedikit lebih positif tentang kehidupan. Jadi....Tolong jangan biarkan
dia mati. Tolong jangan pernah tinggalkan dia. Ini adalah permintaanku jika
anda kalah」
「Aku tahu itu. ......hm? Kalah!?」
「Skakmat. Ini sangat sengit ya」
Sebelum aku menyadarinya, aku dikalahkan.
Kanari berdiri
sambil tertawa,「Baiklah」.
「Aku harus bersih-bersih. Tuan Aihara——tolong selalu jaga Nona Akari」
「Karena aku
kalah, aku akan menepati janji itu. Haruskah
aku memperkuat pengawalanku?」
「Itu tak masalah, tapi. Cobalah untuk
berhubungan baik dengannya」
Kanari
tersenyum misterius dan pergi.
Dan pesta makan
malam pun berakhir.
Takatsuji dan
Otosaka meninggalkan kediaman Kuze dalam pertengkaran sampai akhir. Takatsuji
dan Tim B (Otosaka dan Saito) bukan pekerja langsung. Di sisi lain, Tim A
(Aihara dan Makita) diberi kamar di mansion. Makita meletakkan piring dan
berkata, 「Aku akan menonton semua anime yang
telah aku rekam! 」 dan berlari ke kamarnya. Akari juga
berkata, 「Aku akan mandi」dan
meninggalkan ruangan.
Aihara
memutuskan untuk melakukan apa yang diminta Kanari.
Aku tidak
mengantarnya ke kamar mandi. Aku hanya menunggu di ruang ganti.
Aku mendengar
Akari bersenandung dari balik pintu kamar mandi. Apakah itu lagu pembuka anime
yang dia nyanyikan di karaoke hari ini? ——Aihara menutup matanya sambil
berpikir seperti itu.
Apa yang
tiba-tiba dia ingat adalah peristiwa menyenangkan di siang hari.....tapi ternyata
tidak.
Itu adalah
hari-hari ketika dia berkeliaran di dunia bawah sebagai seorang Assassin.
Jeritan
orang-orang yang dia bunuh. Darah. Daging. Kata kata kasar dari debt collector.
Kekerasan. Lantai menjadi merah. Organ berceceran. Bau busuk. Belatung
menggeliat——Di malam
hari, semua kenangan yang tidak menyenangkan muncul.
Dia pikir dia akan
dibebaskan dari itu jika dia datang ke dunia permukaan.
Tapi bagaimana?
Masih belum ada tanda-tanda bahwa "kegelapan" yang melanda Aihara
akan terputus.
Apakah akan
teratasi jika dia terus tinggal di Kokureikan sebagai siswa sekolah?
Apakah dia akan
dimurnikan jika dia menghabiskan hari-hari bahagia dengan gadis bulan?
Ya, itu Akari.
Jika saja Akari ada di sana, Aihara Michizane akan diselamatkan——
「Eh?」
Pintu kamar
mandi terbanting terbuka.
Sebuah suara
penuh kejutan terdengar.
Aku berbalik.
Di sana berdiri Akari setelah mandi.
Setetes air
menetes dari rambut pirangnya yang seperti bulan. Kulitnya yang lembab halus
dan seputih susu. Sambil meliihatnya, Aihara berfikir bahwa kecantikannya
seperti dibuat-buat.
Dengan kata
lain, target terbesar tanpa sehelai pakaian pun. Dia terlalu tak berdaya.
Mereka saling
menatap.
*(sori ye gw
sensor :v)
Kemudian——bang! ! dan pintu ditutup dengan kecepatan cahaya.
Akari langsung
kembali ke kamar mandi.
Keheningan
menguasai selama beberapa detik. Kemudian, suara yang jelas datang melalui
pintu.
「Ma...maaf. Aku masih ingin masuk.....」
Mengapa dia
harus meminta maaf?
Aihara
menyilangkan tangannya saat dia melihat siluet berwarna kulit yang muncul dari
kaca buram.
「Aku tidak datang ke sini untuk
mandi. Kanari-san menyuruhku untuk tetap dekat denganmu dan menjagamu setiap
saat」
「Ka-kau tidak perlu mengikutiku
sampai ke kamar mandi! Tolong pergilah!」
「Itu tidak bisa. Tidak ada yang tahu apakah
musuh akan menyerang. Aku bahkan tidak tahu alat apa yang akan mereka gunakan.
Ada juga kemungkinan bom akan ditanam」
Lalu Aihara
tiba-tiba teringat. Kalau Takatsuji menemukan alat penyadap di pakaian Makita.
Aku tidak bisa
mengesampingkan kemungkinan bahwa mereka telah melakukan sesuatu seperti itu.
Dia mengalihkan
perhatiannya ke keranjang di ruang ganti. Di sana, pakaian yang Akari lepas
disimpan.
Dia memutuskan
untuk menyelidikinya saat itu juga.
「Akari. Aku
akan memeriksa pakaianmu」
「Apa?」
「Ada
kemungkinan bahwa sesuatu telah ditanam. Kita
harus memeriksanya dengan teliti」
「Hei....tolong hentikan! Aku akan menuntutmu!」
「Baiklah! Mari kita mulai dengan jaketnya! 」
「Hen——hen.......,」
「Tidak ada masalah. Tapi itu bisa saja
ditanam lebih dalam」
「Aku
menyuruhmu berhenti——————————!!」
Bang!!——Kali ini pintu kamar mandi terbuka.
Dengan wajah
memerah Akari melompat. Sangat mudah
bagi seorang Assassin "Tsukikage" untuk menghindarnya dengan kekuatan
tinggi——tapi kemudian sebuah kecelakaan
terjadi.
Dia pasti panik.
Akari terpeleset dan jatuh.
Jika Aihara
menghindarinya, dia akan membenturkan wajahnya ke lantai.
Keputusannya
itu cepat. Aihara membuang celana dalamnya dan berdiri di depan Akari——
Giyu.
Dia memeluk
tubuh telanjangnya.
「——Eh?」
「——Kau
baik-baik saja? Hati-hati,disini licin」
Panas yang
membakar ditransmisikan dari tubuh Akari.
Aku tidak bisa
melihat ekspresinya. Tapi jantungnya berdegup kencang. Bahkan telinganya merah.
Entah bagaimana aku bisa membayangkan seperti apa keadaannya. Karena aku sering
membaca cerita yang serupa di manga.
Ini mungkin
akan menjadi gawat.
Berpikir
demikian, Aihara memutuskan untuk meminta maaf dengan jujur.
「——Maaf!
Aku tidak tahu harus berbuat apa dalam situasi seperti itu tanpa terkena
pukulan」
「Michizane
bodoh!」
Aku tidak dipukul.
Sebaliknya, dia
memelukku dengan erat dan menangis.
Aku telah
melakukannya——Bahkan
seorang Assassin yang hatinya tidak pernah merasakan sakit tahu bahwa dia telah
melakukan kesalahan.
Tiga puluh
menit kemudian.
「......Maaf. aku tidak memiliki sopan
santun」
「..... Tidak apa-apa. Kau sepertinya tidak punya niat buruk」
Aihara dan
Akari saling berhadapan di ruang makan. Target terbesar mengenakan piyama biru
muda, dengan wajah cemberut sambil menarus pipinya di tangan.
Aihara
menyadari bahwa tidak biasa baginya untuk merasa frustrasi dalam dirinya.
「Aku juga akan melakukan yang sama
denganmu. Haruskah aku melepas pakaianku dan memelukmu?」
「Jika kau
melakukan itu, aku akan memanggil polisi」
「Lalu apa
yang harus aku lakukan」
Akari menghela
nafas pasrah,「Haaa」.
「....... Kau benar-benar tipe orang yang suka
bicara bolak-balik. Kau tampaknya sedikit berbeda dari pengawal lainnya. Aku
tidak membenci bagian itu darimu」
「Aku tidak mengerti. Yang lebih penting penebusannya——
」
「Kalau begitu
tolong bawakan aku teh. Ngomong-ngomong, aku lebih suka teh hijau」
Aku membuat teh
hijau di dapur dan membawanya ke ruang makan.
Kami duduk
saling berhadapan lagi. Akari tetap diam dengan tangan di cangkir teh.
Aku merasa
kagum. Namun, tidak ada tanda-tanda kemarahan yang dirasakan.
「Michizane.
Aku ingin menjadi orang yang sopan」
「Benarkah. Kau ingin belajar itu」
「Kali ini aku ingin berterima kasih——Aku
ingin mengucapkan terima kasih padamu untuk operasi umpan. Terima kasih banyak」
Sepertinya
pembicaraan tentang kamar mandi sudah berakhir.
Jika dia tidak
memperdulikannya, aku akan menahan diri untuk tidak menggali lebih dalam.
「Kau tidak perlu berterima kasih
karena ini adalah pekerjaanku. Aku akan menerima gaji kerja paruh waktuku untuk
pertama kalinya pada tanggal 25 bulan ini. Lain kali aku ingin pergi karaoke
atau bermain game capit dengan uangku sendiri」
「Itu dia」
Suara Akari
keluar seolah-olah diperas.
「Tentu saja
aku bersyukur kau telah
melindungiku. Tapi ..... kau mencoba untuk
menghiburku. Pada kenyataannya, seharusnya aku yang
menghiburmu......」
Apa yang
sebenarnya dia katakan? ——Sambil kebingungan, Akari berkata.
「......Hari ini sangat menyenangkan.
Itu berkat dirimu. Aku juga berterima kasih karena telah bersamaku」
Jantungku
berdegup kencang.
Sebaliknya, aku
merasa kontrakku dipenuhi oleh Akari.
Tetapi jika dia
menikmatinya sebagai hasilnya, maka aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan.
「——Sama-sama」
「Ya」
「Jika kau tidak keberatan, kita bisa
pergi keluar bersama lagi. Dunia ini penuh dengan kesenangan」
Akari tersenyum
tipis. Tapi segera ekspresinya mendung.
「....... Aku berbohong padamu」
「Berbohong?」
「Aku tidak
bisa memberitahumu, tapi kenyataannya adalah orang sepertiku tidak memenuhi
syarat untuk bersamamu.
Jadi—jangan
terlibat terlalu jauh」
「Jika kau mengakatakan hal itu, aku juga
menyimpan rahasia darimu」
Aihara
melanjutkan kata-katanya, membangkitkan sedikit ketegangan.
「Sebenarnya,
aku sudah pernah bertemu
denganmu. Pada saat itu, aku melakukan
dosa yang mengerikan」
「Aku baru
mengenalmu. Apa yang
kau bicarakan」
「Seperti dirimu, aku tidak bisa mengatakannya. Jika kau
mengetahuinya, kau akan membenciku. Jadi, untuk saat ini, anggap saja kita
berada di situasi yang sama」
「Aku tidak mengerti....tapi aku
ratusan kali lebih hina dari dosa-dosamu」
「Kau bisa
mengatakan itu karena kau tidak tahu
detailnya. Aku seribu kali
lebih buruk」
「.......Mungkin kita memang senasib. Untuk
saat ini mari kita tidak mengorek satu sama lain」
Aku tidak tahu
kebohongan macam apa yang Akari katakan.
Tapi
dibandingkan dengan tipuan Aihara, itu pasti seperti bulan dan kura-kura.
「Selain itu. Aku ingin berterima kasih atas apa yang kau lakukan
untukku hari ini——tapi
apa ada yang kau inginkan?」
「Aku tidak ingin apa-apa. Jika itu
uang, Pak Kuze akan memberikannya kepadaku」
「Itu tidak bisa. Karena kau telah
memberiku sebuah boneka」
Sepertinya maksudnya
boneka mainan shinigami itu.
Dia orang yang
jujur ya——sepertinya
aku mulai menyukai kepribadian Akari.
Namun, aku
bingung harus berkata apa sebagai balasannya. Harapan Aihara adalah 「menjalani
kehidupan normal di dunia yang normal」. Dan sekarang dia mendapatkannya. Itu tak
masalah selama aku bisa pergi ke sekolah besok——
——Hmm?
Sekolah? Besok hari Senin?
Kemudian Aihara
merasakan keterkejutan seperti disambar petir.
「——PR」
「Eh?」
「Aku belum
mengerjakan PR-ku」
Tatapan yang
tampaknya benar-benar tertekan dituangkan.
「Kau tidak punya perencanaan ya」
「Aku sangat
bersemangat tentang jalan-jalan itu sehingga aku benar-benar lupa tentang itu. Tunggu sebentar ya」
Aihara langsung
pergi ke kamarnya. Dia mengambil tugas matematika dan literatur kuno dari
mejanya dan bergegas kembali ke ruang makan. Dia kemudian dengan santai duduk
di kursi di sebelah Akari.
「......Ada apa?
Tiba-tiba datang ke sampingku」
「Akari. Tolong bantu aku. Atau ajari
aku」
「.........」
Bahkan waktu
terasa berhenti.
Akhirnya, Akari berkata, 「Mau bagaimana lagi」.
「Sekali ini saja. Aku akan
mengajarimu」
「Oh! terima
kasih!」
Akari dengan enggan
mendekat.
Rambut berwarna
bulannya memiliki aroma jeruk yang enak. Apakah karena dia keluar dari kamar
mandi?
「Baumu enak」
「!? ——A-aku tidak akan
memberitahumu jika kau kurang ajar.......!?」
「Maaf. Itu salahku. Jadi jangan
tinggalkan aku ya」
「........ ........Mana tugasmu sini. Ini ulasan minggu
ini, jadi tidak akan lama」
Dengan sedikit
gugup Akari mengajariku dengan teliti.
Aku merasa
sangat tersentuh. Sangat menyenangkan memiliki teman sekelas yang mengajariku
cara belajar—— Jika kami terus seperti ini, aku mungkin bisa
berteman dengan Akari.
Dengan harapan
di dalam hatinya, Aihara mengerjakan tugas matematikanya.
「Berapa kali aku harus
mengatakannya? Jika kau meng-
transpose-nya, nilai positif dan
negatif akan dibalik」
「Aku mengerti!
Dari sudut pandang itu, aku harus
mengulang lagi semuanya!」
「...... Aku ingin mati」
Dan begitulah
malam terus berjalan. Kalau aku bisa melewati ini, ini akan menjadi awal tahun
ajaran yang sangat amat menyenangkan ——Aihara merasa penuh
harapan.
Tapi itu bukan
tanpa rasa khawatir.
Pemandangan
yang membara di mataku tidak pernah lepas dari kepalaku.
Kulit telanjang
Akari yang aku saksikan di kamar mandi——Kalau tidak salah, dia
memiliki memar yang tampak seperti dipukuli.
Aku tidak berpikir itu adalah luka yang ditimbulkan oleh
dirinya sendiri untuk tujuan bunuh diri. Akari tidak akan berani melakukannya.
Jelas bahwa
seseorang telah menyakitinya. Misalnya tunangannya.
Buk.
Tiba-tiba,
tubuh Akari bersandar padaku.
Dia terjatuh
dalam keadaan mengantuk. Dia pasti kelelahan——itu tidak mengherankan setelah semua
yang terjadi hari ini. Aku merasa tidak enak membiarkan dia membantuku mengerjakan
PR-ku.
「Hei
Akari——」
Aku bisa
mendengar desahan lembut dari dekat.
Betapa tidak
berdaya. Tampaknya gadis ini tidak sadar bahwa dia adalah target terbesar.
Baiklah. Ini
adalah tugas Aihara Michizane untuk melindungi bulan dari bayang-bayang. Selama
aku melakukan pekerjaanku dengan benar, seharusnya tidak ada masalah——Dengan
pemikiran itu, Aihara mulai mengerjakan PR matematikanya sendiri.
Itu sangat
masuk akal sehingga kepalanya hampir meledak.
☠ ☠ ☠
"Lizards"
dan "Crane" gagal.
Mereka mungkin
sedang diinterogasi oleh penipu sekarang. Aku berharap mereka menabrak pohon
dan mati. Tapi kali ini, aku akan menerimanya dengan anggun dan berpikir bahwa
aku kurang beruntung.
Tokyo pada
malam hari sangat bising seperti biasanya.
Kota iblis
dengan lampu neon. Berapa banyak mayat yang menumpuk di latar belakang
kecemerlangan ini?
Dan apa yang
akan aku lakukan hanyalah ritual darah. Sebuah tindakan pembunuhan yang akan
membuat kegelapan kota semakin gelap. Sepertinya klien akan segera marah——Tiba-tiba
ponselku berdering ketika aku merasa frustrasi. Ini adalah barang sekali pakai
yang dikontrak dengan nama fiktif.
「——Halo.
Disini “Cluster”」
『Apa yang kau lakukan bodoh?』
Suara marah
yang tidak bisa ditahan. Dia adalah orang yang meminta untuk membunuh target
terbesar.
「Kuze Akari masih hidup! Ini berbeda dari kesepakatan kita」
「Saya sudah berusaha keras. Hanya
saja Pink
Whirlwind dan Tsukikage selangkah lebih maju」
『Aku harap kau melakukannya
dengan baik.....Akan bahaya jika dia tidak mati. Aku akan membayarmu, jadi
lakukanlah pekerjaanmu dengan baik.....kau ini pembunuh bayaran profesional,
bukan? Hari ini aku selalu mengawasimu. Kau belum serius kan. Kau punya banyak
celah untuk membunuhnya, bukan』
「Anda melihatnya ya」
『Tentu saja! Karena aku
ingin melihatnya sendiri!』
Emosional tidak
stabil. Apakah pria ini juga telah ditelan oleh kegelapan masyarakat dan
menjadi menderita——Aku benar-benar
tidak peduli tentang itu. Selama dia membayarku, aku tidak akan mengeluh.
Setelah itu,
aku memutuskan untuk mengikuti percakapan yang menurutku benar.
Akhirnya, pria
itu menangis dan berkata, 『Bunuh dia! 』 dan menutup teleponnya.
Saatnya
bergerak. Aku tidak lagi harus menunggu dan mengawasi.
Penyekapan di Akademi Katsureikan. Bom di kantor
direktur. Penculikan di Shibuya.
Melalui
peristiwa ini, cukup dipastikan bahwa kekuatan Tsukikage tidak berkurang.
「Aku akan membunuhnya」
Ini akan memicu
para tim pengawal.
Mereka telah
menangkap kedua pembunuh, jadi mereka seharusnya bisa segera menangkap biang
keladinya.
Itu tidak
begitu mudah.
Karena mereka cacat
secara struktural.
Pada saat itu,
ponsel berdering lagi.
Aku tidak tahu
nomornya. Aku menekan tombol panggil tanpa tindakan pencegahan khusus.
「..............................」
Tetap diam
untuk sementara waktu. Setelah 15 detik, aku mendengar dua kali batuk.
Itu adalah
sinyal untuk membuat permintaan ke "Cluster" yang telah beredar di
dunia bawah.
Aku tahu dia
adalah klien, jadi aku menjawab dengan kata rahasia.
「Haruskah aku
menyiapkan obat yang bagus?」
Terdengar gelak
tawa di ujung telepon.
Segera setelah
itu, aku mendengar suara seorang wanita muda.
『Aku Otosaka
Misaki. Aku punya permintaan untukmu』
☠ ☠ ☠
Pagi
selanjutnya. Saat aku berjalan menyusuri koridor rumah Kuze, aku berpapasan
dengan pelayan Kanari.
「Selamat pagi Tuan Aihara. Makanan
Anda sudah siap」
「Selamat
pagi, Kanari. ——Ngomong-ngomong, apa kau melihat Akari?」
「Nona Akari? Aku belum melihatnya....mungkin
dia masih tidur」
「Seharusnya jam segini dia sudah
bangun. Kalau dia tidak segera bersiap-siap, dia akan terlambat ke sekolah. Jam
pertama hari Senin adalah pertemuan sekolah. Aku harus datang ke sana」
「Anda benar-benar
menikmati hidup anda
ya.....」
Kanari berkata
dengan sinis dan berjalan menuju kamar Akari.
Aku takut
mengikutinya, jadi aku memutuskan untuk pergi makan. Akari membual「Aku
tidak pernah terlambat」. Jadi aku tidak perlu khawatir
tentang itu.
Makita sudah
ada di sana ketika aku melangkah ke ruang makan.
Dia berpakaian
seperti biasa sebagai gadis kuil. Dia mendorong sepiring roti panggang dan
dengan sungguh-sungguh merakit apa yang tampak seperti menara kartu.
「——Ah. Selamat pagi Aihara-kun」
「Selamat pagi
Makita-san. Apa yang kau lakukan?」
「Eng. Ini adalah menara kartu tarot.
Ini adalah metode ramalan yang aku buat.....Aku ingin dapat meramal dengan metode
selain dengan kemampuan khusus.....」
「Karena jika
kau menggunakan terlalu banyak kemampuan
khusus, harganya akan mahal」
「Ya....Yah, itu akan mahal jika aku
melihat terlalu banyak.... Itu
sebabnya aku harus selalu memakai pakaian miko pembatas」
Kalau
dipikir-pikir, saat kita berjalan-jalan di sekitar Shibuya, dia juga berpakaian
gadis kuil.
Aihara berpikir
pasti menyakitkan bagi seorang gadis seusianya untuk dipaksa mengenakan pakaian
yang sama sepanjang waktu.
「Oh iya」
Makita berkata
seolah baru ingat.
「Kau berjanji
untuk diramal,
bukan?」
「Hmm?
Begitukah?」
「Itu benar.....apa kau tidak ingat?」
Dia tampak
seperti akan menangis. Aihara memutuskan untuk mengingat.
「Itu benar! Tolong ramal aku」
「Baik」
Makita berdiri
setelah melihat sekeliling. Dia kemudian duduk di sebelah Aihara. Dia memeriksa
sekelilingnya sekali lagi sebelum berbisik padanya.
「...... Ini adalah ucapan terima kasih
karena telah membantuku. Aku akan melihat masa depan Aihara-kun」
「Aku menantikannya!Aku ingin tahu
apakah aku akan punya teman」
「Aku
mengerti. Untuk saat ini, aku akan mencoba meramalkan setahun kemudian」
Makita perlahan
mendekatku——
Pip.
Dia memegang
lenganku. Rasanya dia pernah memegang tanganku.
Aihara
memiringkan kepalanya sambil merasakan suhu tubuh lembut yang ditransmisikan
melalui pakaian gadis kuil.
Apa yang kau
lakukan? ——Makita
bergumam, seolah menghalangi pertanyaanku.
「Aku bisa melihat dengan jelas dengan
cara ini. Um....apa itu mengganggumu?」
「Itu tidak
menggangguku kok」
「Maka aku akan
mengaktifkan kemampuan
khususku」
Gadis kuil
perak menutup matanya dengan telinga yang memerah.
Lalu sambil
merasakan detak jantungnya, aku menatapnya.
Kemudian
matanya terbuka lebar.
Dia membuka
mulutnya, pipinya semakin memerah karena suatu alasan.
「Itu...... aku bisa melihatnya..... satu tahun kemudian dari sekarang」
「Oh! Bagaimana!? Apa aku mendapatkan
seratus teman!?」
「Tidak....Aku
hanya bisa melihatku dan Aihara-kun.
Kita berdua bergandengan tangan saat pulang sekolah. Kita berdua terlihat
sangat bahagia....Sebenarnya apa artinya itu ya....?」
「Hmm. Aku jadi penasaran」
「Mu....mungkin. Kita berdua——」
「Aku mengerti. Kurasa itu artinya
kita bisa menjadi teman baik sehingga kita bisa pulang sekolah sambil
berpegangan tangan! 」
Tubuh Makita
kehilangan tenaga.
「A....ahaha....mungkin begitu....kita
berteman baik....」
「Itu pasti sangat beruntung. Mari
kita terus berteman baik ya?」
Pada saat itu.
Sesuatu jatuh
ke lantai.
Tampaknya keluar
dari bagian dalam pakaian gadis kuil Makita.
Aihara dengan
santai melihat ke bawah. Kemudian dia menemukan benda aneh.
「Bukannya ini sekotak rokok?」
「!?!?!?」
Sesuatu yang
tidak terduga terjadi.
Makita
membalikkan tubuhnya seperti saat menyentuh kompor dengan tangan kosong. Dia
mengambil rokok di lantai dengan cepat dan membuat Aihara heran. Sambil
memegangnya di dadanya, dia berbalik. Ada keheningan selama sekitar 10 detik.
Itu bukan
suasana di mana aku bisa berbicara dengannya sembarangan.
Makita menarik
napas dalam-dalam dan kemudian berkata.
「Aku menggunakan ini untuk meramal」
「Benarkah. Sepertinya meramal adalah
hal yang sangat dalam」
「Ya. Eng.... aku akan pergi ke Akari-san」
Makita pergi
tanpa melihatku.
Aihara tidak
mengerti situasinya.
Karena tidak
ada gunanya mengkhawatirkannya, aku memutuskan untuk memakan roti panggang yang
telah disiapkan Kanari untukku.
☠ ☠ ☠
Makita Kosuzu
meninggalkan ruang makan seolah ingin melarikan diri.
Mengabaikan salam
「selamat pagi」dari
para pelayan yang dia lewati, dia terus berlari.
Tujuannya tepat
di sebelah kamar Kuze Akari——yaitu kamarnya. Kosuzu membuka pintu
dengan kuat untuk memasuki ruangan, dan kemudian dia menutup pintunya dengan
kuat untuk menutup informasi dari luar.
Menyandarkan
punggungnya ke pintu, dia melihat ke langit-langit.
Dia
menghancurkan sebungkus rokok. Itu kosong. Dia telah mengkonsumsi yang terakhir
saat dia bangun. Dia pikir dia akan membuangnya nanti, jadi dia menyimpannya di
dalam pakaian gadis kuilnya.
(waifumu ngudud
mz :v)
Kosuzu menghela
nafas dan kemudian bergumam.
「......Benar juga. Ada apa dengan
pria itu」
Yang keluar
dari mulutnya adalah keluhan.
Itu adalah
keluhan blak-blakan terhadap Assassin “Tsukikage”.
「Padahal aku sudah menunjukkan
kepadanya bahwa aku tertarik padanya, tetapi dia tidak merespon sama sekali?
Ada apa dengannya, aku sudah menekannya didadaku tapi dia tidak menunjukkan
reaksi? Orang pendiam? Impoten? Atau dia tidak tertarik pada lawan jenis? ——sudahlah! 」
Bang! Dia menendang
tong sampah dengan sekuat tenaga.
Kosuzu
berteriak tanpa khawatir tentang sisa kertas yang berserakan di lantai.
「Apa yang
harus aku lakukan.....aku harus
menjatuhkannya!
Aku akan dimarahi oleh kuil! Jika
aku ingin menikmati masa muda, aku harus memiliki satu atau dua pacar!」
Dia berjongkok
sambil mengacak-acak rambut peraknya.
——Makita
Kosuzu. Dia adalah anggota tim pengawal nomor tiga dan peramal terbaik di dunia
bawah “Suiun
sekka”.
Identitas aslinya adalah seorang agen yang dikirim oleh
"Kuil Makita", sekelompok pendeta di dunia bawah.
Tujuannya adalah untuk menjerat Assassin terbaik di dunia
bawah “Tsukikage”, dan membawanya ke dalam kekuatan Kuil Makita. Khususnya,
untuk menjadi sepasang kekasih dengan Tsukikage dalam tiga tahun sekolah
menengah, dan untuk membuat janji pernikahan dengannya.
Dia terus
mengembangkan rencananya saat bekerja sebagai pengawal.
Dia telah
memainkan peran seorang gadis pemalu dan terlindung. Misalnya, saat dia
melakukan kontak tubuh dengan Aihara Michizane di setiap kesempatan. Dengan menatapnya berkali-kali, dia
memohon「Aku tertarik padamu」.
Beberapa kali dia juga memberikan tatapan mematikan.
「Namun....Namun,
ada apa dengan cowok
itu! Apa dia mau bilang
kalau dia tidak tertarik padaku!?」
Aihara
Michizane tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu sama sekali.
Entah kenapa,
pria itu terobsesi dengan Saito Tsuguhito, orang nomor dua di tim pengawal.
Mungkinkah dia lebih suka sejenis di banding lawan jenis, atau dia adalah tipe
orang yang disukainya? —— Kecurigaan seperti itu
bahkan tumbuh di benaknya.
Omong-omong,
pernyataan sebelumnya tentang 「masa depan di mana mereka berdua
pulang sekolah berpegangan tangan」, adalah bohong besar. Itu hanya tipuan untuk membuat Aihara
sadar akan Kosuzu.
Kemampuan
khusus Makita Kosuzu adalah 【Prediksi suaminya 】.
Efeknya tidak
sebaik yang dipikirkan orang-orang di sekitarnya.
Dia tidak bisa
melihat ke masa depan yang jauh, seperti satu tahun dari sekarang.
Itu hanya bisa
memberi tahunya apa yang akan terjadi dalam 24 jam. Jika dia memegang
tangannya, itu akan memberitahunya 「Hoki banget」,「Lumayan
Hoki」,「Ga
Hoki」(Level 1). Jika dia mengerat
tangannya, dia dapat mendapat gambaran samar (Level 2). Jika dia lebih mendekat,
dia bisa mendapatkan gambar waktu tertentu (level 3). Jika dia telanjang dan
berpelukan, dia bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas (level 4) ——tetapi
hanya itu saja. Ngomong-ngomong, saat meramal diri sendiri, hanya satu kemampuan
level yang diaktifkan. Ini adalah kemampuan cacat.
「Keberuntunganku
hari ini adalah『lumayan
hoki』......
Seharusnya aku lebih berhati-hati...... !」
Aku terlihat
dengan sebungkus rokok itu karena ketidaksabaranku.
Aku mungkin
merasa kecewa. Tapi aku harus menipunya.
Kalau aku tidak
segera bertindak akan menjadi buruk.
Alasan mengapa
Kosuzu mengambil pekerjaan sebagai pengawalan Kuze Akari adalah karena ayahnya
yang meramal berkata, "Jika kau mengambil misi pengawalan, kau akan dapat berhubungan
denganTsukikage」. Kuil Makita mencoba memperluas
kekuatannya dengan menerima Tsukikage sebagai menantu.
Baru-baru
ini, sebuah geng bernama “Corpse Society” yang berkonflik dengan Kuil Makita, telah berkembang pesat.
Rumor mengatakan bahwa mereka telah menciptakan senjata penghancur yang luar
biasa dengan melakukan operasi renovasi pada manusia. Ayah Kosuzu percaya bahwa
dia harus membawa Tsukikage dengan segala cara untuk melawan mereka.
Kosuzu yang
tidak berdaya, tidak bisa melawan kebijakan keluarganya.
Jika dia tidak menjadi
kekasih Aihara Michizane, hukuman neraka akan menunggunya.
「Sial.... kalau aku tidak segera membuatnya
jatuh cinta padaku, itu akan buruk....」
Kosuzu
mengepalkan tangannya sambil menggertakkan giginya.
Pekerjaan
menjadi pengawal juga menyebalkan. Aku lebih suka tinggal di kamarku sambil
menonton anime dan bermain video game sepanjang hari. Target terbesar apanya? Ada
apa dengan gadis yang ingin mati itu? Jika dia ingin mati, mengapa dia tidak
mati saja. Gara-gara dia aku pingsan disetrum oleh pistol setrum——Yah,
kami memiliki hobi yang sama, jadi itu sangat menyenangkan.
Berpikir
seperti itu, Kosuzu menendang tembok berkali-kali.
Aihara
Michizane adalah orang yang paling membuatku kesal.
Yang bener aja.
Apa dia tidak memiliki hasrat seksual? Padahal aku punya keberanian untuk
mengajaknya pergi.
Sejujurnya, aku
sama sekali tidak menyukai pria itu. Pernikahan bukanlah lelucon. Tapi itu
seratus juta kali lebih baik daripada dihukum karena tidak mematuhi perintah
kuil. Kuil adalah sekelompok bajingan keras kepala. Mereka bahkan membuat anak
perempuan mereka memakai pakaian miko yang menyebalkan.
「.....Apa boleh buat. Selanjutnya aku
akan mandi bareng dengannya dan mendorong dadaku padanya」
Kosuzu berdiri,
mendecakkan lidahnya.
Dia hendak
mengeluarkan rokok baru dari laci mejanya——
tetapi dia berhenti.
Sudah hampir waktunya untuk pergi ke sekolah. Jika dia merokok, dia akan
mendapat masalah.
——Bukan hanya target terbesar yang diincar. Identitas
Tsukikage, Assassin terbaik di dunia bawah, juga dianggap cukup penting di area
tersebut. Namun, beberapa saat sebelum sifat sebenarnya dari gadis bernama
Makita Kosuzu ini terungkap ke Aihara Michizane. Mari kembali ke pokok pembahasan
「——Tapi
apa yang sedang dilakukan Akari? Dia lama sekali」
Apa dia
ketiduran? Kalau dipikir-pikir, dia sedang belajar dengan Aihara Michizane di
ruang makan tadi malam. Mereka berdua tidak mungkin tidur bersama kan? ——Meskipun aku khawatir, aku mencoba
mengemasi barang bawaanku dan meninggalkan kamar.
Pada saat itu.
Seseorang berteriak di lorong.
Suaranya tampak
keras sehingga bahuku bergetar karena terkejut. Suara ini terdengar familier——itu suara milik pelayan Kuze Akari,
Kanari. Kosuzu meninggalkan ruangan dengan firasat buruk.
Lorong itu tenang
dan diterangi oleh sinar matahari pagi yang menyilaukan.
Kanari berada
di depan kamar Kuze Akari.
「......Kanari-san?」
Itu adalah
pemandangan yang langka baginya, yang ciri khasnya adalah senyuman yang dingin.
「A....ano, itu,」
Kosuzu merasakan
gejolak di dadanya ketika dia melihat ke mana dia menunjuk.
Tidak perlu
meramalnya. Masa depan yang putus asa menyebar di sana.
Itu tidak
mungkin. Kediaman Kuze adalah benteng yang bahkan Tsukikage akan kesulitan
untuk menerobosnya.
Ini tidak
mungkin terjadi.
「Akari? Apa yang tejadi....」
Sebelum aku
menyadarinya, Aihara Michizane bergegas masuk.
Melihat ke
kamar Kuze Akari, dia kehilangan ekspresinya dalam sekejap.
「Nona Akari. Nona Akari. Ini tidak
mungkin......hal ini bisa terjadi」
Kanari tertegun
dengan air mata.
Kemudian Kosuzu
menyaksikannya juga.
Ruangan target
terbesar sangat berdarah. Itu dipenuhi dengan bau yang sama dengan bau gang
belakang. Ada sisa niat membunuh yang kuat.
Suasananya
sangat suram, berbeda dengan “dunia normal”.
Memikirkan
tidak bisa membicarakan anime lagi membuat hatiku sedikit sakit.
Dia masih duduk
di tempat tidur.
Kuze Akari yang
tidak bergerak. Berlumuran darah.
20 Mei (Senin) — Catatan Laporan Takatsuji Suika.
『Pagi. Mayat Kuze Akari yang
mengenaskan ditemukan di kamar kediaman Kuze. Seperti yang bisa ditebak dari
fakta bahwa setengah dari wajahnya hancur berantakan, kemungkinan besar
pembunuhnya adalah (Face) atau (Cluster) yang dikejar oleh detektif terkenal
Takatsuji Suika (Separuh wajah lainnya bersih, jadi tidak perlu
mempertimbangkan tubuh ganda atau pertukaran tubuh). Perkiraan waktu kematian
adalah antara tengah malam dan fajar. Kamar Kuze Akari terkunci dari dalam, dan
itu adalah ruangan yang benar-benar tertutup..... tetapi kuncinya rusak
dengan beberapa metode khusus. Penyebab langsung kematiannya adalah pisau di
dada. Menimbang bahwa wajahnya dirobek setelah kematiannya, kemungkinan bunuh
diri sangat rendah. Dengan demikian tim pengawal dikalahkan dengan telak 』

1 komentar:
ilustrasinya.....
Post a Comment