Chapter 4
Cahaya Bulan
Bocah itu
memiliki bakat untuk membunuh.
Itu mirip
dengan seorang amatir yang tidak bisa untuk membedakan gulma.
*(gulma :
sejenis tumbuhan, info lengkap cek sendiri)
Bagi
bocah laki-laki itu, wajah orang-orang di jalan semuanya tampak sama—— hanya mosaik
hitam-putih yang kotor. Jadi tidak mungkin dia bisa merasakan kasih sayang pada
targetnya. Awalnya itu mungkin adalah harga yang harus dibayar untuk kemampuan
khususnya. Namun, "hilangnya keragu-raguan untuk membunuh" menjadi
senjata yang hebat.
Geng
tempat bocah itu berasal, "Corpse Society", adalah sekelompok penjahat yang terkenal di industri
ini.
Awalnya,
itu adalah *aliansi gotong royong belalang yang mengumpulkan besi tua dan
menjualnya. Namun, selama 30 tahun terakhir, kelompok tersebut telah berkembang
pesat karena eksperimen manusia ilegal dan pengembangan senjata khusus.
Sepertinya aliansi telah membangun kekuatan besar dengan bergabung dengan
gangster yakuza yang dikucilkan yang tersebar di seluruh dunia bawah.
*(t/n:
melibatkan banyak orang)
Yang lemah benar-benar
patuh pada yang kuat——di
bawah aturan seperti itu, bocah itu menunjukkan kinerja yang luar biasa.
Jumlah orang
yang dibunuhnya tidak bisa dihitung dengan jari kedua tangan. Dia aktif
memimpin dalam perkelahian dengan geng lain. Lebih dari sekali, dia bahkan
memenggal kepala musuh.
Dengan
cara ini, reputasi anak laki-laki itu meningkat di Corpse Society.
Ketika dia mengambil alih area bisnis organisasi saingan, presiden asosiasi
saat itu berkata, 「Kau
mungkin bisa menjadi presiden asosiasi di masa depan」.
Bocah itu
sendiri merasa puas. Dia awalnya adalah seorang yatim piatu yang ditinggalkan
di gang belakang. Dia senang diakui oleh orang lain, bahkan jika itu melalui
seni kekerasan.
Pada saat itu,
perintah itu masuk.
〈Menculik putri konglomerat tertentu〉
Dibandingkan
dengan pekerjaan pembebasan tanah atau penagihan utang yang biasa, ini adalah
tugas yang jauh lebih menarik.
Ketua
mengingatkanku, 「Pastikan kau berhasil」.
Aku tidak khawatir sama sekali.
Bocah itu
membawa beberapa anak buahnya dan berangkat ke kota. Targetnya adalah seorang
gadis seusianya. Dia dengan mudah berhasil menculiknya ketika dia menyerangnya
saat dia berjalan-jalan di kota. Mereka membawa gadis itu ke gudang senjata
militer yang tidak digunakan lagi dan menempatkannya di bawah tahanan rumah.
Yang tersisa hanyalah meminta tebusan dari konglomerat.
Ini pekerjaan
mudah.
Tapi pada saat
itulah roda nasib mulai rusak.
「——Kuze
Akari adalah mangsaku」
Tiba-tiba,
penyusup itu masuk dan membunuh bawahan bocah itu dengan kecepatan cahaya.
Dia
sangat marah sehingga dia tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya untuk
sesaat. Saat dia menatap anggota Corpse Society
yang tenggelam
ke dalam genangan darah, bocah itu merasa takut untuk pertama kalinya. Dia adalah
monster——pikirnya dari lubuk hatinya.
Tapi otaknya
dipaksa untuk reboot.
Jika kau tidak
membunuhnya, kau akan dibunuh Jika operasi gagal, itu bukan lagi masalah untuk
memotong jarinya.
Yang terakhir
runtuh dengan teriakan.
Sudah bukan
waktunya untuk bersembunyi. Bocah itu melompat keluar dari kontainer dan segera
mengaktifkan kemampuan khususnya.
Belati yang dilepaskan
dengan kecepatan suara melalui penguatan fisik dan terbang langsung ke jantung
musuh.
Itu mengenai
perutnya. Darah menyembur keluar seperti air mancur.
Bagus!——Bocah
itu mengepalkan tinjunya tanpa berpikir.
Kecerobohannya
terbukti fatal.
Dia tidak ingat
banyak tentang apa yang terjadi setelah itu.
Menurut
apa yang dia dengar kemudian, dia diselamatkan oleh tim pemulihan Corpse Society.
Presiden
Asosiasi Corpse Society
mulai menganggap bocah itu sebagai 「tidak
diinginkan」. Pelecehan mimpi buruk menjadi
kejadian sehari-hari. Selanjutnya, dia dipindahkan bukan ke markas besar tetapi
ke organisasi bawahan, “Cluster”. Di sana, dia juga diperlakukan seperti kain.
Tujuan bocah itu untuk membuat nama untuk dirinya sendiri di dunia bawah telah hilang
seketika.
Karena hanya
satu penyerang.
Benar——itu
karena penyerang itu. Untuk beberapa alasan, wajahnya adalah satu-satunya yang
tetap jelas dalam pikiranku.
Dia seperti bulan yang bersinar terang di dunia kegelapan
yang tak berwajah. Setiap kali aku mengingat tatapannya yang kejam, aku tidak
bisa menahan diri untuk tidak merasakan gelombang kebencian. Menurut
penelitianku, namanya adalah Aihara Michizane. Dia adalah Assassin terbaik di
dunia bawah, yang kemudian dikenal sebagai “Tsukikage”.
Jadi bocah itu
memutuskan untuk membalas dendam.
Dia bertekad
untuk menghancurkan wajah penuh kebencian itu.
Aku akan
membunuhnya, menghancurkannya, dan balas dendam – aku akan keluar dari Corpse Society.
Aku mengambil langkah baru ke depan.
Bocah itu
melatih dirinya untuk membunuh sambil menghancurkan wajah orang lain. Setelah
beberapa tahun menjalani hari-harinya di neraka, ia menjadi bos dari
"Cluster" dengan mengatasi musuh-musuhnya. Akhirnya, dia telah siap.
Saat itulah dia
menerima permintaan dari Tokurayama Tsunetoshi untuk membunuh Kuze Akari.
Tidak dapat
disangkal bahwa dia terpikat oleh hadiah uangnya. Alasannya adalah bahwa
Cluster membutuhkan uang untuk menjadi benar-benar independen di Corpse Society. Dia menerima permintaan
pembunuhan dalam suasana hati yang santai, mengatakan bahwa dia akan membalas
dendam hanya setelah pekerjaan ini selesai. Dengan cara yang biasa, ia
mengeluarkan ancaman kematian terhadap konglomerat Kuze.
Tapi kemudian
sesuatu yang ajaib terjadi.
Kuze Yoshinao,
yang telah kehilangan ketenangannya telah memutuskan untuk menyewa pengawal
baru. Tsukikage juga termasuk di antara kandidat. Bocah itu berfikir. Mungkin
menyenangkan untuk menyelidiki untuk siapa dia bekerja. Kemudian aku mungkin
bisa mengerti mengapa aku hanya bisa membayangkan wajahnya.
Bocah itu
memutuskan untuk berbaur dengan para pengawal sebagai mata-mata.
Di antara para
pengawal potensial, kandidat terbaik untuk pengawalan adalah Saito Tsuguhito,
seorang petarung. Dia adalah manusia eksentrik yang berkeliling dunia sendirian
dan mengabdikan dirinya untuk perkelahian jalanan. Bocah itu membunuh Saito
sekembalinya ke Jepang dan mengambil identitasnya. Perbedaan di wajah dapat diatasi
dengan mengatakan, 「Aku menjalani operasi plastik」.
Bocah itu
kemudian ditugaskan ke tim sebagai anggota nomor dua, seorang petarung.
「——Wajah
itu. Haruskah aku menghancurkan Tsukikage?」
Aihara
Michizane, orang yang aku temui itu lagi adalah sebuah lelucon.
Dia adalah Assassin
yang menikmati dunia permukaan sambil memasang wajah tak peduli.
Aku
langsung mengenalinya. Alasan mengapa wajahnya begitu jelas adalah karena
sangat kontras dengan wajahnya. Sementara Yokoyama Tokihira menahan banyak rasa
sakit, Aihara Michizane menghadiri kelas dengan senyum menyeringai di wajahnya—— aku tidak bisa
memaafkannya. Aku pikir aku akan mempersiapkan panggung terbaik dan membunuhnya
Dan begitulah
waktu berlalu.
Keinginan bocah
laki-laki itu untuk membalas dendam diperkuat dalam dirinya.
☠ ☠ ☠
Makita Kosuzu
ditemukan tidak sadarkan diri di gimnasium.
Nyawanya tidak dalam
bahaya, namun ada bekas penyerangan di tubuhnya.
Melihat ke
belakang, Saito bersaksi bahwa 「Makita-san pergi ke rapat komite」.
Sepertinya dia takut tindakannya akan diramalkan, jadi dia menyembunyikan
gerakannya. Bahkan jika dia bisa melihat ke masa depan, tidak ada yang bisa dia
lakukan jika dia diserang sebelum dia bisa mengambil tindakan.
Di sisi lain,
Takatsuji dan Otosaka untungnya selamat. Takatsuji sedikit terluka, tapi
Otosaka masih belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Menurut dokter, dia
tidak sadarkan diri karena memar dan berdarah.
Di ranjang
rumah sakit, seorang peramal dan seorang penipu sedang tidur bersama seperti
orang mati.
Tim pengawal
telah runtuh——Aihara
berpikir dengan tenang.
「Aku tidak
menyukainya. Aku tidak menyukainya......」
Detektif
Takatsuji, yang duduk di kursi sebelah, berkata dengan penyesalan.
Dia hampir
tidak bisa melindungi dirinya sendiri ketika dia terjebak dalam ledakan itu.
Lututnya
ditutupi dengan kain kasa, tetapi tampaknya bukan cedera serius.
「Aku sangat
tidak menyukainya! Kenapa Saito berkhianat!
Jika dia mengincar Akari-dono, kenapa dia tidak membunuhnya sejak awal!? Kenapa
dia menunggu sampai hari ini? Aku tidak paham!」
「Bukan Akari yang dia
kejar. Tapi aku」
Saito memiliki
dendam terhadap Tsukikage. Dengan kata lain,itu adalah tanggung jawab Aihara bahwa
tim pengawal dipukuli habis-habisan. Itu juga tanggung jawab Aihara bahwa Akari
diculik. Namun, Takatsuji tampaknya tidak berpikir demikian.
「Sial! Aku
gagal sebagai pemimpin. Aku tidak percaya aku kehilangan target pengawalanku......」
「Kau tidak
boleh berteriak terlalu
keras. Itu akan memperburuk lukamu」
「Ini sama
sekali bukan luka besar!
Tapi apa kau yakin baik-baik saja!?」
Mata Takatsuji
tertuju pada lengan kiri Aihara. Perban dipasang untuk menghentikan pendarahan.
「Itu tidak sakit」
「Kau bohong! Kau itu ditembak pistol」
「Aku menghargai perhatianmu. Tapi itu
hanya untuk orang normal untuk merasakan sakit akibat luka tembak」
Itu benar-benar
tidak sakit. Bahkan saat aku tertembak.
Meski itu agak
mengganggu kegiatanku, tapi karena aku ambidexter jadi itu tidak akan jadi
masalah——Aihara
merasa optimis..
*(t/n: ambidexter:
bisa pake 2 tangan)
Tiba-tiba Takatsuji memegangi kepalanya dengan erangan
sedih,「Uuuuuhhhhh」
「..... Aku selalu seperti ini. Aku selalu kalah pada saat genting」
「Aku rasa tidak. Kau itu dipekerjakan
dengan julukan “Pink
Whirlwind
” ——」
「Uu....Uuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh......!」
Aihara balas
menatapnya dengan ekspresi terkejut di wajahnya.
Takatsuji Suika
menangis.
Ini bukan level
yang membuat air mata mengalir di matanya——ini benar-benar tangisan.
Sambil duduk di
kursi, dia menumpahkan banyak air mata.
「Aku...hiks.... sejak kecil....aku sudah payah....hiks....
.aku selalu berakhir seperti ini di
saat terakhir....」
「Tenanglah. Hidungmu
meler tuh」
Aku menyerahkan sekotak tisu dari rak. Takatsuji mengambilnya,
berkata, 「Terima kasih」.
Sebuah
kata-kata keluar dari mulutnya saat dia terisak.
「Sebenarnya....Aku tidak
punya bakat apa-apa.
Setiap orang memiliki kemampuan yang
luar biasa ....Belum lagi Akari-dono....lalu Kosuzu bisa meramal.....penipu
memiliki kemampuan untuk memahami emosi orang lain..... dan
Tsukikage...aku tidak mau
mengakuinya, tapi kau sangat kuat.....aku tidak mau mengakuinya」
Aku berfikir
didalam hati berkata, “Kau tidak perlu mengatakannya dua kali”.
「Karena aku
orang biasa….orang biasa
sepertiku.....aku tidak
memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin bagi
kalian semua....! Aku lulus dari sekolah pelatihan detektif dengan peringkat
teratas, tapi....Itu tidak ada gunanya! Apanya yang “Pink
Whirlwind”.....Aku tidak
dapat membuat angin puyuh sama sekali.....kalau begitu kipas angin listrik
lebih baik dariku......Uwoooggghhhh......」
「Aku tidak mengerti apa maksudmu」
「Kau tahu.... Tsukikage.....」
Takatsuji
mengangkat bahu sambil menyeka air mata.
「Sebenarnya,
ini adalah misi pertamaku......」
「..... Hmm? Bukankah kau seorang detektif yang telah memecahkan
banyak kasus sulit?」
「Itu....itu.... kelas di sekolah pelatihan detektif.....memang
benar aku telah menyelesaikan sejumlah tugas sulit dengan mudah. Itu sebabnya
semua orang memanggilku detektif hebat」
「Jadi begitu ya」
「Terlebih. Sekolah detektif yang aku
masuki. Itu disebut Sekolah Pelatihan Detektif Hassamu.....itu merupakan
sekolah tingkat tertinggi di Jepang. Selain itu, disana aku adalah pemimpin dari
generasi ke-27 yang disebut "Generasi Super Iblis". Jadi... tidak berlebihan untuk mengatakan
bahwa gelarku saja yang membuatku menjadi detektif terbaik di dunia bawah」
「..........」
「Aku datang ke Tokyo. Membuka kantor.
Sampai sekarang aku hanya mencari kucing yang hilang…...dan mencari
barang-barang yang hilang. Jadi… Misi pengawalan ini adalah permintaan terbesar
yang pertama bagiku.....Tapi. Aku. Aku pikir aku bisa melakukannya....! Berteman
dengan kalian....berteman dengan Akari-dono. Aku pikir aku bisa mengejar
ketinggalan dengan Face..... .
Tetapi pada akhirnya, aku mendapatkan hasil terburuk. Semua orang terluka parah
oleh Saito-dono. Aku ini.....Aku.....! Aku adalah seorang detektif yang buruk dan
menjadi siswa teladan hanya di sekolah saja.....!」
Mengatakan itu,
Takatsuji menutupi wajahnya dengan tangannya.
Gadis yang
tampak tak kenal takut dan arogan juga memiliki masalahnya sendiri.
Namun,
kecemasannya itu bukan berarti tidak berasalan. Penipu tidak sadarkan diri.
Peramal juga tidak sadarkan diri. Petarung adalah musuh alami. Target pengawalnya
telah diculik dan menghilang——
「Sudah berakhir. Ini salahku
Akari-dono diculik....Salahku juga kau jadi begini.....」
「Itu tidak benar. Kau sudah bekerja
keras」
「Fue——?」
Takatsuji
mendongak seolah terkejut.
Aku ingin
menepuk kepalanya, tapi memutuskan untuk tidak melakukannya. Karena aku pernah kena
marah sebelumnya.
「Sebagian
besar strategi yang kau coba sejauh
ini berhasil. Hanya saja
kali ini kurang beruntung」
「Bahkan jika
kau mengatakan itu.....」
「Kau bukan
tipe detektif yang akan menyerah
oleh satu kesalahan, kan?」
「.........!」
Mata Takatsuji terbuka lebar.
Dia menghapus
air matanya dan menatapku.
「A....aku tidak ingin diberitahu oleh
Assassin! Aku sudah tahu itu!」
「Kalau begitu
jangan salahkan dirimu sendiri」
「Tapi aku
membenci diriku sendiri.
Aku tidak bisa memprediksi ini......」
「Tenanglah. Mau makan
pisang?」
「Eh? Ya」
Aku mengupas
pisang dan menyerahkannya kepada Takatsuji.
Aihara berpikir
sambil menatap Takatsuji yang mulai mengunyah pisang.
Gadis ini tidak
bisa diharapkan sebagai personel tempur.
Dengan kata
lain, hanya Assassin yang bisa bergerak. Tapi aku tidak berpikir itu adalah
pertempuran hanya satu yang selamat.
Saling membunuh
pada dasarnya seperti itu. Ini adalah dunia berlumpur di mana kau mengayunkan
pisau sampai mati, hanya mengandalkan naluri dan keterampilanmu dalam kegelapan
di mana kau tidak dapat mengandalkan siapa pun. Itu selalu seperti itu.
Tiba-tiba
ponselku bergetar. Aku telah mengisinya sebelumnya.
Pesan singkat dari
Saito telah tiba. Itu adalah teks tanpa hiasan dengan tempat, tanggal, dan
waktu pertempuran.
Aihara
diam-diam memeriksanya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam sakunya.
「Aku akan mendapatkan kembali Akari.
Kau tunggulah disini」
「Tapi.....」
「Tidak
masalah. Tsuguhito membuat kesalahan fatal」
Aihara
tersenyum untuk meyakinkannya.
「Tingkat
keberhasilan pembunuhan Tsukikage adalah 99%. Dia tidak akan memiliki
kesempatan begitu dia menjadikanku musuhnya」
「........................」
Cahaya bulan
bersinar melalui jendela kamar rumah sakit.
Menurut
kalender bulan baru, malam ini adalah hari setelah bulan purnama.
Takatsuji
menatap Aihara seolah tercengang. Tatapan mereka saling bertemu. Akhirnya, dia
tampaknya telah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Dia terlihat bertekad saat
dia mencengkeram pisangnya.
「...... Maaf, Tsukikage. Aku kehilangan jati
diriku」
「Aku mengerti」
「Aku akan
bertarung juga. Aku tidak bisa menyerahkannya pada seorang Assassin seperti dirimu」
「Apa kau bisa menggunakan pistol atau
pisau?」
「Aku terlalu
takut untuk menggunakannya. Pekerjaanku adalah
kerja otak」
Itulah yang
disebut dengan “Pink Whirlwind”.
Takatsuji
tiba-tiba menatapku. Setelah sedikit ragu, dia berkata dengan malu-malu.
「Lalu..... Jangan beri tahu siapa pun kalau aku
menangis」
Persiapan untuk
pertempuran telah dimulai.
☠ ☠ ☠
「——Nah,
ini sudah waktunya」
Jauh di
pegunungan Tokyo barat. Itu adalah bangunan terbengkalai yang telah digunakan
sebagai fasilitas tentara sejak lama.
Namun, sejauh
mata memandang, tempat itu dirawat dengan baik. Ruang besar dipenuhi dengan
kontainer yang tak terhitung jumlahnya seperti labirin. Dan di sana-sini, ada
tempat-tempat yang tampak seperti tempat tinggal manusia. Tempat Akari sekarang
juga merupakan tempat yang aneh dengan karpet dan kursi serta meja yang
bergaya.
Saito
Tsuguhito, seorang pria yang mengenakan seragam sekolah Kokureikan, menuangkan teh ke dalam cangkir teh
dan berkata.
「Kau mau secangkir teh?teh hitam」
「Aku lebih suka teh hijau. Tolong
bawakan aku teh Sayama」
「Hmm. Kau
terlihat sombong meski sebagai
sandera」
Akari
mengabaikan Saito dan melihat sekeliling.
Tubuhnya tidak
dikekang. Mereka pasti berpikir tinggi bahwa dia tidak akan bisa melarikan
diri.
「——Tempat ini
sangat bersih. Ini
seperti markas rahasia」
「Tentu saja. Aku merawatnya
setiap bulan——Dan sekarang adalah hari
yang indah. Aku dapat
melihat bulan dengan jelas
dengan penuh kebencian」
Digudang
senjata yang luas ini memiliki balkon besar.
Di balik pintu
yang terbuka ada hutan malam yang luas.
Dan di
baliknya, bulan malam ke-16 yang terlihat mengambang di kegelapan.
「Disinilah aku menderita kekalahan
yang menentukan. Sejak hari itu, hidupku berubah 180 derajat. Aku tinggal di
sini untuk mengingat penghinaan itu」
「Apa kau punya masalah pribadi dengan
Michizane?」
「Ada. Dan kau juga tahu itu」
Aku mencari
ingatanku. Apakah dia mengacu pada insiden penculikan tiga tahun lalu?
「Sepertinya
kau ingat. Saat itu——aku menculikmu bersama dengan orang-orang
dari Corpse Society. Itu adalah penculikan sederhana untuk
tebusan. Rencananya berjalan lancar hingga pertengahan penculikan. Tapi kemudian
orang itu masuk dan membalikkan semuanya. Aku setengah mati, dan dia mengambil
semuanya dariku」
「Jadi ini
adalah balas dendammu」
「Ya. Aku menyelinap ke tim pengawal, menunggu
saat yang tepat. Tapi hanya
bersamanya saja membuatku
ingin muntah. Meskipun dia telah membunuh orang
sebagai Assassin......mengapa dia
terlihat sangat bahagia? Kenapa dia sangat menikmati kehidupan sekolahnya? Aku sudah mengalami perasaan yang menyakitkan..... Kenapa
dia selalu begitu....」
Itu omong
kosong. Banyak orang yang terluka oleh hal seperti itu.
Membayangkan
rasa sakit para pengawal membuat hatiku robek dan aku ingin mati.
Orang-orang di
sekitar Kuze Akari hancur berkeping-keping——Aku teringat akan kenyataan itu.
Saito meminum
secangkir tehnya dengan perasaan dendam.
「——Kau
itu hanya umpan untuk memancing Tsukikage」
「Apa kau bisa membunuh
Michizane?」
「Tentu saja. Aku telah
mempersiapkannya untuk itu.
Tsukikage ditakdirkan untuk dibunuh olehku」
Akari merasa
berang.
Itu selalu
seperti ini. Banyak manusia akan menumpahkan darah karena Kuze Akari.
Aihara
Michizane adalah pria yang baik hati,dia tidak seperti seorang pembunuh. Jika
Akari diculik, dia akan bergegas ke tempat kejadian dengan segala cara. Ini
bukan tindakan kesombongan, tapi keyakinan.
Assassin yang
baik hati itu menginginkan "dunia normal" seperti halnya Akari.
Dia tidak
mungkin berniat untuk bertarung sampai mati dengan Saito Tsuguhito di sini.
「......Itu mustahil」
Alis Saito
berkedut.
「Orang seperti dirimu tidak akan bisa
membunuh Michizane. Aku bisa mengetahuinya bahkan jika aku seorang amatir. Ada
perbedaan besar antara kau dengan Michizane. Kau bilang kau sudah mempersiapkan
banyak hal, tetapi itu akan berakhir sia-sia」
「Apa katamu....?」
「Sejak awal, balas dendam
adalah omong kosong.
Cara berpikirmu itu kuno. Jika kau selamanya terobsesi dengan penyebab di masa
lalu, kau tidak akan bisa bergerak maju. Sebenarnya gudang apa ini? Apa gunanya
menjaganya tetap bersih hanya untuk melenyapkan Michizane di tempat ini? Bukankah
apa yang kau lakukan itu sepele?」
「Hmm——Suaramu bergetar lho, target
terbesar」
Saito mendekati
lemari berlaci di dekat kontainer.
Dia menarik
laci dan mengajukan pertanyaan sambil mencari isi didalamnya.
「Kau selalu
berpura-pura menjadi *nihilistic kematian, bukan. Apakah kau sangat ingin
mati?」
*(t/n: nihilistic : pandangan filosofi )
「......Tentu saja. Karena aku orang
yang seharusnya mati」
「Yah, kau
benar. Jika aku jadi kau, aku tidak ingin hidup. Berapa
banyak orang yang mati melindungi diri mereka sendiri? Jika pikiranmu waras,
kau tidak ingin hidup」
「Itu benar. Aku memiliki nyali dan itulah
mengapa aku mencoba bunuh diri berkali-kali」
Sesuatu seperti
bayangan hitam terbang di atasnya.
Saito berbalik
dan melemparkan sesuatu padanya. Saat dia menyadari itu, rasa sakit yang
membakar menyerang seluruh tubuhnya. Akari ambruk ke karpet tanpa jeda sesaat.
「Eh——,」
Bahunya
berdenyut-denyut. Seragamnya robek dan kulit di bawahnya robek.
Merah darah
meluncur turun dari lenganku ke pergelangan tanganku. Ujung jariku mulai
gemetar kesakitan. Meski begitu, Aku pikir aku memiliki keberanian besar untuk
tidak menjerit kesakitan.
「Lalu kenapa
kau tidak mati saja? Bahkan jika Kuze Akari
mati, dia akan tetap
datang」
Saito tertawa
sambil bermain dengan pisau di telapak tangannya.
Nafasnya
menjadi tidak teratur. Darah yang menetes bercampur dengan teh yang tumpah dan
menodai karpet.
「I- ini belum waktunya. Aku punya tempat sendiri untuk mati」
「Oh, Sudah kuduga【Penyembuhan 】tidak
berguna bagi dirimu
sendiri. Ini adalah penemuan besar」
「Kau dengar.....apa kau
dengar.....Saito-san」
「Aku mendengarnya. Kau ingin
mati, kan?」
Sebuah pisau
dilempar ke depanku.
Itu adalah
pisau berbahaya dengan tali parasut melilit pegangannya. Itu mungkin pisau yang
digunakan untuk membunuh orang di tentara Amerika Selatan atau semacamnya. Itu
adalah pisau yang sempurna untuk bunuh diri.
*(kangTL: 山刀 , tuh kanji
untuk pisaunya, cek ke google aja klo mau tau bentuknya)
「Kau dapat
melakukan apapun yang kau inginkan dengan harakiri. Dan Aku akan
membuang mayatmu di Teluk
Tokyo」
「Be-begitu ya.....kau cukup baik juga
ya....」
「Ada apa?
Apakah kau enggan? Haruskah aku
yang melakukannya?」
「Tidak. Aku
akan melakukannya sendiri......」
Tubuh Akari
gemetar, dia meraih pisaunya.
Aku tidak
mungkin ingin mati. Aku masih memiliki banyak hal yang ingin aku lakukan. Aku
ingin menjalani kehidupan sekolah menengah yang normal seperti manusia normal.
Aku ingin pergi ke game center dan karaoke dengan teman sekelasku lagi. Aku
ingin pulang dari sekolah dengan semua orang dan mengambil jalan memutar.
Itu adalah
kata-kata Akari yang biasa, 「Aku ingin mati, aku ingin mati」,
tidak lebih dari kepura-puraan saja.
Bahkan target
terbesar memiliki hati kekanak-kanakan di usianya itu. Bukankah itu hal yang
biasa?
Tapi——bukankah semuanya akan terselesaikan
jika aku mati?
Tidak ada yang
akan mati karena Kuze Akari lagi. Tidak ada yang akan mati karena aku.
Akari memegang
pisau berbahaya itu di perutnya.
Aku harus mati
seperti ini.
Aku seharusnya
sudah mati, tapi——keringat yang tidak menyenangkan menyembur
dari seluruh tubuhku.
Gigiku
berbunyi. Aku tidak bisa menaruh kekuatan di tanganku. Aku tidak bisa menggerakkan
pisaunya.
Apa yang melintas
di benaknya seperti lampu yang menyala adalah "kehidupan sehari-hari yang
sedikit damai" yang dia alami dalam setengah bulan terakhir ini. Sampai
sekarang, Akari tidak pernah memiliki satu pun teman dekat. Itu sebabnya
hari-hari yang dia habiskan bersama tim pengawal tampak seperti permata yang
mempesona.
——Karena ada orang yang memikirkan Akari-san.
Itu saja sudah merupakan sangat beruntung.
——Aku tidak
membenci
Akari-dono kok.
——Tapi aku tidak membenci orang yang punya uang seperti
Akari.
——Jika kau tidak keberatan, kita bisa pergi keluar
bersama lagi. Dunia ini penuh dengan kesenangan.
「Percuma」
Sebelum aku
menyadarinya, Saito sudah berdiri tepat di depanku.
Dia tiba-tiba
menendang wajahnya. Tubuh Akari terlempar tepat di belakangnya. Dampaknya
begitu besar sehingga dia kehilangan pendengarannya untuk sesaat. Saito
bergumam「Kau sangat payah」.
「Kau benar-benar tidak bisa
diharapkan. Aku benci hal itu dari dirimu. Kau mengatakan kau ingin mati,
tetapi kau benar-benar tidak memiliki keberanian untuk mati. Bahkan Otosaka
yang seorang penipu akan terkejut」
「Habisnya....habisnya...」
「Berisik. Cepatlah mati. Maka kau
tidak akan mengganggu orang-orang di sekitarmu lagi. Dunia akan menjadi sedikit
lebih damai karena tidak akan ada lagi yang mati untukmu」
「Karena....aku....tidak ingin
mati.....」
Itu adalah
tangisan sepenuh hati.
Sungguh makhluk
yang dangkal. Apa kau masih mencoba bertahan hidup setelah mengambil begitu
banyak nyawa orang lain——Saito
menghela nafas pasrah.
「——Kau
yakin ngomong kayak gitu? Apa kau selama ini berbohong mengatakan 『Ingin mati』? Aku pikir kau tadi tidak
bisa memutuskan untuk mati..... Apa
kau benar-benar berpikir tidak ingin mati?」
「Tentu saja! Mana ada orang yang
ingin mati! Aku sama seperti orang lain..... Aku hanya ingin hidup normal dengan teman sekelasku......!」
「Kau sangat menyedihkan ya」
Saito mendekat
dengan senyum terdistorsi.
Dia mengambil
pisau yang jatuh di lantai. Akari menatapnya dengan heran.
「Itu sangat normal
sehingga membuatku tertawa.
Kau tidak mengerti betapa kotornya dirimu, bukan?」
「Aku tahu itu...」
「Kau tidak paham」
Dia tiba-tiba
menarik lengannya ke atas. Saito memaksa Akari untuk berdiri dan membawanya ke
balkon. Itu terlalu menyakitkan untuk melawannya.
Bulan bersinar
terang. Angin malam musim semi menyengat lukanya.
「Jika dipikir-pikir, kau tidak boleh mati di ruangan ini. Itu adalah tempat
dimana Tsukikage akan mati. Aku tidak ingin membawa kotoran——Aku tidak ingin darahmu menodai karpetnya」
「Apa maksudmu——」
「Aku marah. Aku tetap ingin kau
mati」
Aku sangat
terkejut sehingga aku tidak bisa melakukan apapun.
「Kau mau bunuh diri?
Atau kau ingin dibunuh? Aku akan membiarkanmu untuk memilih」
「Tentu saja....aku tidak bisa
memilihnya.....」
「Bunuh diri
lebih baik karena kau tidak harus
menghadapi konsekuensinya. Jika
kau takut melakukan seppuku, mengapa kau tidak
melompat dari gedung
saja? Itu beton di bawah sana. Kau bisa langsung mati jika kepalamu jatuh lebih dulu」
「Nggak mau! Aku.....Aku ingin hidup normal
dengan teman-temanku lagi!」
「Dasar bodoh. Otosaka Misaki dan Takatsuji
Suika sudah mati」
「—————」
Pikiranku
menjadi kosong.
Bisikan setan
meresap ke dalam otakku.
「Ngomong-ngomong,
aku juga sudah membunuh Makita
Kosuzu. Orang-orang yang kau anggap
sebagai "teman" mu semuanya sudah dimusnahkan. Itu semua salahmu.
Mereka mati karenamu」
「Tidak mungkin......」
「Apakah kau
bersedia melupakan mereka dan menikmati
masa mudamu? Tentu saja. Kau selalu melakukan itu. Meskipun kau membunuh orang sebanyak
itu, kau masih berbicara tentang『keinginan untuk hidup』——」
Kemudian Kuze
Akari kehilangan pikiran tenangnya.
Itu adalah
upaya yang sia-sia. Begitu aku menjadi target terbesar, tidak ada harapan untuk
kehidupan normal.
Belakangan ini
aku sedikit menikmati kehidupan yang menyenangkan setiap harinya, sehingga aku
lupa tentang hal itu.
Aku sudah tahu ini sejak lama——aku adalah orang yang harus menyerahkan
hidupku dengan pasrah.
Kalau tidak, aku tidak bisa meminta maaf untuk
orang-orang yang mati karena Kuze Akari.
「Maaf karena aku masih hidup」
Akari melangkah
maju.
「Aku akan mati」
Saito tampak
sedikit terkejut.
Aku sudah siap.
Aku tidak berpikir hari akan datang ketika aku akan siap untuk melakukan ini.
Menahan napas.
Aku meletakkan tanganku di dadaku.
Itu menakutkan
untuk melihat ke depan dan jatuh.
Aku berbalik
dan mundur kembali ke pagar yang robek, selangkah demi selangkah.
Saito Tsuguhito
ini adalah pria tanpa rencana. Jika Kuze Akari mati, Aihara Michizane tidak
akan punya alasan untuk datang ke sini. Bahkan jika dia melakukannya, dia tidak
akan punya alasan untuk bertarung. Setidaknya, aku tidak ingin Aihara Michizane
mati.
Satu-satunya
cara untuk menyelamatkannya adalah dengan mati—— Aku melangkah selangkah demi selangkah dengan
tekad sedih di hatiku.
Dan akhirnya
tiba juga saat ini.
「Ah——」
Aku tidak
terlalu kaget di saat terakhir.
Sensasi
mengambang yang kuat.
Akari turun
dari balkon dan jatuh menuju ke tanah.
Aku dipenuhi
dengan ketakutan. Aku merasa kasihan pada diri sendiri bahwa aku masih sangat
takut pada tahap kehidupanku ini.
Bulan semakin
menjauh. Akari perlahan menutup matanya dan bersiap untuk yang akan datang.
Ini lebih baik.
Seharusnya
inilah yang terbaik——tetapi kepalaku dipenuhi dengan penyesalan
dan keputusasaan.
Mengapa aku
melakukan ini?
Aku benar-benar
ingin hidup. Aku tidak ingin mati. Ada begitu banyak hal yang masih ingin aku
lakukan.
*lembut.
Itu adalah
gerakan yang menentang gravitasi.
Rasa sakit itu
tidak pernah menyerangku.
Sebaliknya, aku
mendengar suara lembut.
「Maaf aku
terlambat」
Akari membuka
matanya seolah dia sedang bermimpi.
Itu adalah
seseorang yang tidak aku harapakan untuk datang. Lalu dia tiba-tiba memelukku.
Lalu Akari merasa
sedikit bersalah——Aku akan membuat masalah bagi orang lain
lagi.
Tapi dia
tertawa, seolah dia bisa melihat menembus hatinya.
「Kau tidak bersalah Akari. Serahkan
sisanya padaku」
Mungkin ini
adalah kata-kata yang Kuze Akari cari selama ini.
Air matanya
terus mengalir.
Akari
membenamkan wajahnya di dada Aihara Michizane saat dia terisak.
☠ ☠ ☠
Tempat itu
adalah bangunan terbengkalai, terselip jauh di dalam pegunungan.
Aihara merasa
nostalgia saat melihatnya.
Tiga tahun
lalu, Akari diculik oleh kelompok kriminal dan ditempatkan di bawah tahanan
rumah di gudang senjata ini.
Sekarang,
Aihara melihatnya melompat dari balkon lantai dua.
Aku tidak bisa
membiarkannya mati. Aihara dengan panik menendang tanah dan bergegas ke
arahnya, menangkapnya tepat sebelum tubuhnya menyentuh tanah.
Gadis dalam
pelukannya menangis tersedu-sedu seolah diliputi emosi.
Aku berhasil
menangkapnya ——Aihara merasa lega.
「Aku sangat
senang kau datang, Tsukikage. Aku lelah menunggumu」
Seorang pria
melompat turun dari balkon.
Dia adalah
Saito Tsuguhito, orang nomor dua di tim pengawal.
「Hei, apa kau ingat?
Di sinilah pertama kali kita bertemu. Setelah
aku kalah darimu, aku sudah berusaha keras sampai ingin mati——
untuk
kedua kalinya pada hari ini. Kau juga pasti sangat bersemangat kan? Mari kita
saling membunuh? Kau tidak layak untuk hidup normal. Ayo, mari kita saja——」
「Kau terluka.
Kau harus merawatnya」
Aihara berkata
sambil menurunkan Akari ke tanah.
Dia sangat
memperihatinkan. Ini semua salah Aihara Michizane sehingga dia terluka seperti
ini.
「.....Oi.
Jangan
abaikan aku」
「Ayo, kita
pulang bersama. Tidak ada gunanya berada di sini」
「Bagaimana dengan mereka? Bagaimana
dengan Takatsuji-san dan Otosaka-san......」
「Mereka selamat」
Akari menatap
Aihara dengan heran.
Menyeka air
matanya, dia bergumam, 「Syukurlah」
seolah sangat lega.
Namun, dia
segera melihat ke bawah dengan kesedihan di matanya.
「Maafkan aku. aku......aku hampir mati」
「Tidak
masalah, karena kau punya
kehidupanmu sendiri」
「Tapi.....」
「Setiap
manusia memiliki saat-saat ketika mereka ingin mati」
Tiba-tiba Akari
berhenti.
「.......Aku tidak menyangka kau akan mengatakan
itu kepadaku」
「Tsukikage. Aku akan membunuhmu jika
kau terlalu banyak main-main」
Akari berbalik
dengan terburu-buru, lalu dia menatapku lagi dengan ekspresi cemas.
Tampaknya dia
khawatir tentang penculiknya——tetapi
ketakutannya itu sia-sia.
Ketika Assassin
"Tsukikage" muncul, musuh tidak memiliki peluang untuk menang.
「Michizane.
Saito-san....」
「Kau bersembunyilah. Aku akan
menangani orang ini. Aku tidak ingin memperburuk lukamu——begini.
Aku akan menyelesaikannya dalam waktu sekitar tiga menit」
「Aku bilang aku akan membunuhmu! Apa
kau ingin wajah Kuze Akari dihancurkan!?」
「Tapi. Benarkah....kau akan baik-baik
saja......?」
Aihara
tersenyum.
「Aku ingat kejadian serupa di sekolah.
Saat itu kau bilang,
『Larilah』. Tapi sekarang, aku pikir
kita sudah saling mengenal. Jika itu bukan karena keegoisanmu——maka setidaknya pada saat
seperti ini, alangkah baiknya jika kau bisa terbuka dan jujur tentang
keinginanmu」
Bahu Akari
bergetar.
Mata target
terbesar dari keinginan kematiannya dipenuhi dengan kehausan akan kehidupan.
Lalu dengan
suara kecil dia berkata.
「——Michizane.
Ayo kita pulang
bersama」
Dan dengan itu,
perang dinyatakan secara efektif.
Gigi Saito
bergemeletuk seperti keran berkarat yang dipelintir. Dia membalikkan tubuhnya
seolah-olah menari di tempat——Tiba-tiba,
tendangan kecepatan Dewa menyerang Aihara.
☠ ☠ ☠
Tubuh Aihara
dengan mudah terhempas.
Dia didorong ke
gudang senjata dan punggungnya terbanting ke kontainer. Tidak ada rasa sakit——tapi dia sedikit terkejut. Itu
adalah pukulan yang kuat untuk seorang petarung palsu.
Jadi,
bagaimanapun juga, pria itu adalah seorang pembunuh bayaran yang terampil.
Saat Aihara
hendak bangun dengan senyum masam di wajahnya, dia melihat Saito yang sedang
mengeluarkan senjatanya.
Menghindari
peluru secepat yang dia bisa, Aihara merunduk di belakang kontainer.
Assassin tidak
berspesialisasi dalam pertarungan satu lawan satu. Tsukikage mungkin adalah Assassin
terbaik di dunia bawah, Namun, dalam hal keterampilan bertarung jarak dekat dia
tidak bisa menandingi Saito Tsuguhito
yang merupakan “petarung terbaik di dunia bawah”.
「Matilah」
Mengabaikan
suara tembakan, dia melihat ke arah Akari.
Dia bersembunyi
di balik puing-puing di arah yang berlawanan dari Aihara. Tidak ada yang perlu di
khawatirkan tentang itu. Seperti yang Takatsuji katakan, Kuze Akari memiliki
bakat untuk hidup.
「Apa kau ingat!? Aku hampir
terbunuh olehmu di tempat ini!」
Saito
berteriak. Aihara menanggapinya sambil mengeluarkan pisau dan pistol dari
bagian dalam seragamnya.
「Terus? Bukankah membunuh satu sama
lain adalah kejadian sehari-hari di dunia bawah?」
「Benar. Itu memang benar. Jika kau
merasa bahwa saling membunuh adalah kejadian sehari-hari, mengapa kau tampak
menikmati diri sendiri di dunia permukaan? Jangan terlalu naif. Apa kau pikir
kau bisa melemparkanku kedalam neraka, dan berharap aku ampuni!?」
「Aku tidak berfikir begitu. Tapi apa
pun yang aku lakukan, itu adalah pilihanku」
「Aku
melihatmu dalam mimpiku. Di dunia tanpa wajah, kau adalah satu-satunya yang memiliki wajah. Wajahmu
seperti bulan yang bersinar terang di kegelapan——yang bener aja,
apa-apaan itu?」
「Itu menjijikkan
jika kau
membayangkannya」
「Aku mengeluh karena itu menjijikkan!」
Saito mulai mendekat.
Menunggu tidak akan
membuat situasi menjadi lebih baik. Aihara menendang lantai tanpa mengeluarkan
suara dan bergegas ke kontainer pengiriman. Dia membungkuk rendah untuk
mengamati sekelilingnya.
Untuk beberapa
alasan, Saito berdiri tepat di depan kontainer.
Kenapa? ——Perasaan aneh melintas di benakku.
Indra keenamku
mengingatkanku. Aku mendengar suara seolah-olah ada sesuatu yang didorong.
Saito
melepaskan tendangan berputar.
Sebuah dampak
yang luar biasa tumpah. Kontainer penyok dan meledak ke bagian belakang gudang
senjata. Aihara, yang berada di atas kontainer juga tidak aman. Meskipun dia
bergegas untuk melompat ke bawah, dia tidak akan mampu untuk menahan gelombang
kejut dan terlempar ke belakang dengan puing-puing.
Tubuhnya terpelanting
ke lantai dua atau tiga kali dan akhirnya mendapatkan kembali posisinya.
Badai pecahan
logam yang hancur menghantam tubuh Aihara dengan keras. Seragamnya robek dan
darah berceceran. Ruangan yang remang-remang dengan cepat diisi dengan awan
debu.
Tapi itu hal
yang baik. Melalui asap, mata Saito, yang yakin akan kemenangan, tertangkap.
Dia
mengaktifkan kemampuan khususnya【Five Senses Loot
】.
Sebuah sambaran
petir merah menyambar di udara dengan kecepatan yang menakutkan.
Mata Saito
melebar karena terkejut untuk sesaat. Jika penglihatannya diambil, kebanyakan
orang tidak akan mampu bertindak. Aku akan menembaknya tepat di jantungnya
dengan pistolku——saat dia berikir demikian.
Bau kematian
tercium lagi.
Peluru terbang
dengan kecepatan menyilaukan melalui awan debu.
Darah
membanjiri pipinya.
Kali ini, Saito
sendiri yang berlari ke arahnya dangan membungkuk rendah. Sepertinya dia ingin
menyelesaikan masalah ini dengan pertarungan fisik——Aihara
dengan cepat memegang pistolnya untuk menahannya. Namun peluru-peluru itu bisa
dihindari dengan gerakan seperti binatang atau dibelokkan oleh pisaunya.
Dia kehabisan
peluru. Dia tidak punya pilihan selain menunggu serangan musuh dengan pisau di
tangannya.
「Kau..... . Bagaimana kau bisa melihatku?」
Saito menebasnya
tanpa suara. Dia mundur tepat pada waktunya dan kemudian berbalik sedikit.
Serangan
tebasan samping menarik garis pedang yang keras dan mengenai peralatan mesin
yang terbengkalai. Bilah pisau itu patah menjadi dua dengan suara bernada
tinggi.
Aihara kemudian
menyadari. Alasan mengapa kemampuannya tidak bekerja adalah karena dia telah
dilawan oleh kekuatannya.
「Kemampuanmu
bukan untuk membuka kunci elektronik,kan?」
「Oh——Kau sudah bisa
menebak permainan kejar-kejaran di Shibuya. Itu mobilku」
「Jadi kau sudah punya kuncinya sejak
awal?」
「Itu benar. Bukan berarti aku ingin menyembunyikannya sih」
Saat mereka
bertukar kata, Aihara langsung mengangkat pisaunya, tapi Saito membuat langkah
pertama.
Tinju
berkecepatan tinggi menghantam perut Aihara.
Aihara mencoba
memutar badan untuk mengambil sikap bertahan, namun tidak berhasil. Aihara
jatuh ke tanah, berteriak ke dinding gudang senjata. Sesuatu melonjak dari dalam perutnya. Tidak
dapat menahan diri, Aihara memuntahkan darah ke lantai.
Kemampuan khusus
Saito Tsuguhito mungkin seperti【penguatan fisik 】atau semacamnya.
Alasan dia bisa
menghancurkan kontainer itu dengan mudah adalah karena dia telah memperkuat
otot-ototnya.
Alasan mengapa
dia bisa bergerak tanpa masalah meskipun penglihatannya seharusnya hilang
adalah karena dia telah memperkuat bola matanya.
「——Darahmu
sangat merah. Apakah seorang Tsukikage ingin menyerah?」
Saito mendekat
dengan senyum di wajahnya. Aihara mengisi pistol dengan peluru dengan tangan
gemetar.
Lukanya memang
tidak sakit, tapi sudah saatnya fungsi tubuh mulai terganggu.
「Ini mengecewakan. tapi mungkin
memang begitulah seharusnya balas dendam——Ayo katakan, 『Aku kalah』. Tundukkan kepalamu dan katakan, 『Maafkan aku』. Dengan begitu, aku akan
sedikit menahan diri. Aku akan menghancurkan wajahmu bahkan sebelum kau
merasakan sakitnya」
「Apakah
membunuhku akan membuatmu merasa lebih baik?」
「Bukan itu intinya.
Aku selalu mengalami
mimpi buruk tentang Tsukikage sejak hari itu. Ini seperti pembersihan untuk melepaskan diri dari masa lalu」
「Aku tidak ingin terlibat dalam hal
semacam itu——」
Aihara
mengangkat pistol yang terisi dan menarik pelatuknya tanpa ragu-ragu.
Moncong pistol
menyemburkan api dan peluru melesat ke depan. Namun, Saito menunjukkan visual
dinamisnya yang menakutkan. Melambaikan alat logam di tangannya, Saito berhasil
menangkis peluru itu. Saito terus ditembaki, tapi tak satu pun tembakan yang mengenainya.
Sebagai balasannya, belati yang dilempar terbang dengan kecepatan tinggi.
Itu menembus
pergelangan tangan kanan Aihara.
Pistol itu
jatuh ke lantai dengan semburan darah.
「Menyerahlah. Aku akan menyelesaikan balas
dendamku padamu disini」
Dia tersenyum
seolah dia bangga dengan kemenangannya. Aku memang telah menumpahkan terlalu
banyak darah. Ini bukan rasa sakit yang bisa ditoleransi oleh orang normal. Aku
bisa saja mati karena saraf simpatis yang berlebihan.
「Aku....tidak bisa
mati di tempat seperti ini」
「Ada apa
denganmu? Apa kau tidak tahu di mana kau akan
mati?」
Saito mengejek.
「Kau tidak
berpikir kau akan mati
di atas tikar tatami seperti orang di permukaan, kan? Tanganmu sudah berlumuran darah orang lain. Seorang
Assassin tetaplah seorang Assassin—— tidak
ada harapan bagimu untuk “hidup normal”」
Saito mungkin
benar.
Hari-hari yang
aku habiskan di Akademi Kokureikan bersama Akari dan anggota tim pengawal
lainnya sangat menyenangkan. Tapi itu hanya ilusi sementara. Ikatan dunia bawah
mungkin akan menghantui Tsukikage selama sisa hidupnya.
Aku mulai
mengerti bagaimana perasaan Akari.
Dia adalah
korban dalam kasus ini. Karena dia bersama Aihara Michizane, dia diculik dan
menderita luka parah. Mungkin lebih baik pembunuh kotor ini mati.
「Nah. Aku akan
memberimu serangan terakhir. Teteplah diam
Tsukikage 」
Saito berjalan
maju dengan seringai di wajahnya.
Itu benar. Datanglah
lebih dekat padaku.
Saat aku duduk
dengan perasaan pasrah——
「——Tolong
hentikan!」
Aku pikir itu
hanya halusinasi.
「Jika kau melakukan sesuatu yang lebih buruk pada Michizane——Aku, Kuze Akari tidak akan pernah memaafkanmu」
Tiba-tiba seorang
gadis berwarna bulan berdiri di depan Aihara.
Kakinya
gemetaran. Darah di bahunya masih belum berhenti. Suaranya sangat gemetar.
Berapa banyak keberanian yang harus dia kumpulkan untuk melakukan hal seperti
itu——dan
orang yang dia coba lindungi adalah seorang Assassin yang membuat semua orang
di sekitarnya tidak bahagia.
Saito berhenti
sejenak seolah-olah dia tercengang.
Segera, tawa
mengguncang udara.
「——Hahahahahahahahahaha!
Orang ini adalah mahakarya! Aku belum pernah mendengar ada seorang pengawal
dilindungi oleh target pengawalannya.Kau sudah melemah Tsukikage. Aku tidak
pernah ingin melihatmu seperti itu」
「Apa kau
mendengarkanku! Aku memiliki
konglomerat Kuze. Jika kau membunuhku dan
Michizane, kau tidak akan selamat. Ayahku akan mencarimu dengan haus
darah......」
「Apakah kalian saling menjilati luka
pada orang yang kalian benci. Sangking menjijikannya, aku ingin muntah」
Akari tidak
terintimidasi oleh tatapan Saito.
Kemudian hati
Aihara bergetar. Gadis ini selalu memikirkan orang-orang di sekitarnya.
Dia mungkin
bahkan tidak memikirkan keselamatan hidupnya sendiri. Itu terlalu berbahaya.
Akari menatap
Saito dengan tajam dan berkata.
「Mari kita
akhiri ini. Jika ini
diteruskan, kau juga akan terluka」
「Hmm, ini
bukan negosiasi.
Aku tidak peduli yang lain selama
aku bisa membunuhnya. Aku tidak peduli dengan konglomerat Kuze atau Corpse Society. Ini masalah antara aku dan
Tsukikage」
「Kalau begitu
aku akan membayarmu. Berapa banyak yang kau
inginkan ——」
「——Akari.
Sudah cukup」
Aihara
memanggilnya dari belakang. Ekspresi bingung terpancar dari matanya.
「Kenapa.....Kau akan
mati jika terus seperti ini....darahmu
banyak sekali.....」
「Tak apa. Perasaanmu sudah tersampaikan
padaku」
Aihara
tersenyum. Akari memiliki ekspresi putus asa di wajahnya.
Pria ini telah
menyerah pada hidup——atau
begitulah yang mereka pikirkan. Tapi mereka salah. Setelah menunjukkan perhatian
seperti itu, bahkan seorang pembunuh seperti “Tsukikage” yang berhati dingin
pun tidak bisa tidak tersentuh.
Saito tertawa ironis, 「Apakah sudah waktunya?」.
「Kau sudah siap untuk kubunuh, kan?
Sekarang aku akan mulai mencabik-cabik wajahmu」
「Itu benar——tapi aku tidak
siap sama sekali」
Aku melihat ke arah
jam tanganku. Saat itu pukul 20:16.
Saito
mengabaikan kata-kataku dan perlahan mendekatiku. Dia membawa pisau di
tangannya.
Itu adalah mata
seorang maniak pendendam yang hanya berpikir untuk membunuh musuh di depannya.
Saat jarak
antara mereka berdua berkurang menjadi sekitar sepuluh meter——
「——Ini
sudah 3 menit. Lihat itu」
Saat aku mengatakan
itu dan aku menunjuk ke arah kiri.
「Hah?」
Saito, yang curiga,
mengalihkan pandangannya ke kiri sambil waspada.
Sebuah panah
terbang dari kanan dengan kecepatan yang seolah-olah menghancurkan udara.
Saito, yang
lengah, tidak bisa menghindarinya.
「Ugh.....a-apa yang terjadi.....」
Panah itu
tersedot langsung ke udara dan menusuk pinggangnya.
Itu adalah
jebakan sederhana menggunakan panah otomatis. Tetapi karena sangat sederhana,
efeknya sangat besar. Tubuh Saito terhuyung-huyung dan jatuh ke lantai seperti
boneka kertas yang tertiup angin.
Tapi itu tidak berakhir
di situ. Saat Aihara menarik jarinya, ada tanda ada sesuatu yang diaktifkan di
langit-langit. Saito dengan cepat melihat ke atas——tapi dia terlambat.
Terdengar suara retakan pada pelat pengikat.
Bahan material yang
telah menempel pada langit-langit gudang senjata mulai menghujani seperti
penutup hujan.
「Oi, yang bener aja?」
Saito menjadi
berdarah dan mencoba melarikan diri.
Tapi itu sangat
lucu melihat dia jatuh tengkurap di lantai.
Seluruh
tubuhnya menempel di lantai.
Aku telah mengaturnya
sebelumnya——*Birdlime
super kuat.
*(zat
pelekat/lem buat menjebak burung)
「Sayang
sekali, Semuanya
berjalan seperti yang kuharapkan」
「Tsu...Tsukikage————————————————————!!」
Jeritan itu
berhenti di tengah jalan.
Banyak potongan
puing menghujani dari atas dan menghancurkan tubuh Saito.
Getaran yang
luar biasa menghantam seluruh gudang senjata. Aihara meringkuk di tempat itu
sambil melindungi Akari. Suara kehancuran meraung sesekali, seolah-olah dunia
sedang hancur——Akari di lenganku menegang dan menyusut——Setelah
beberapa saat, itu menjadi sunyi.
Tumpukan sampah
telah terbentuk di lantai.
Tapi Saito
sepertinya masih hidup. Hanya kepala dan tangan kanannya yang mencuat keluar,
meski tertimpa bahan material. Sejauh yang aku bisa lihat, dia tidak memiliki
senjata apa pun. Dia tidak akan melawan dalam situasi ini.
「.....Kenapa
.....ada begitu
banyak jebakan.....」
「Aku tahu kau akan ada disini」
「Lalu...kenapa...!?」
「Karena aku
ingat wajahmu」
Aku menarik
napas.
「Kau adalah orang yang
seharusnya dibunuh olehku tiga tahun lalu. Aku
mengenalimu sejak kita bertemu lagi di Kokureikan」
「Aku tidak paham.....Lalu kenapa kau
mau bergaul denganku....?Kau seharusnya membunuhku....」
「Tidak. Ini tidak ada hubungannya
dengan itu. Aku hanya berfikir ternyata kau masih hidup」
「Ka-kau! Jadi kau menganggapku seperti
batu di pinggir jalan...... padahal aku sudah memainkan peran sebagai pria baik
yang menjijikan agar kau tidak akan menyadarinya.....」
「Maaf. Tapi aku sedikit menyelidiki
sifatmu itu? Itu sebabnya aku mencoba berkali-kali untuk berduaan denganmu. Aku
pikir kau sedang merencanakan sesuatu karena kau sangat sensitif tentang
restoran keluarga dan menginap——aku tak menyangka kau beneran merencanakan
sesuatu」
「Jangan konyol! Aku
tidak mengerti maksudmu!」
「Karena sifat permusuhanmu itu, kau dengan
sengaja mempercepat mobilmu selama
pengejaran mobil dan menjatuhkanku di jalan. Yah, sepertinya untuk memasang
jebakan untuk berjaga-jaga adalah pilihan yang tepat. Sebenarnya, aku diam-diam
mengikutimu untuk mencari tahu tempat ini. Aku menyiapkan banyak hal untukmu
saat kau tidak ada」
「Tidak mungkin.....」
「Kekalahanmu sudah ditentukan
ketika kau menantang Tsukikage untuk bertarung. Aku sengaja terluka
parah hanyalah untuk yang
membuatmu lengah.
Bagian vitalku telah mati, jadi aku tidak merasakan sakit ataupun gatal」
Matanya
tercengang menatap wajah Aihara.
「Jadi balas
dendam-mu telah
gagal. Mulai sekarang, lupakanlah dendam
dan jalani hidup dengan bersih dan benar. Jangan khawatir——aku tidak akan membunuhmu. Karena
kita ini berteman」
「...................」
Saito berhenti
bergerak untuk beberapa saat, seolah-olah dia telah berbaur dengan bahan
material.
Namun, dia
segera menyadari kekalahannya. Dia tertawa terbahak-bahak dan pingsan di
tempat. Mungkin tidak ada lagi yang bisa dia katakan.
Aihara berbalik
dan berjalan kembali ke arah Akari.
Dia terkejut
sambil memegangi bahunya.
「Apa kau
baik-baik saja?
Bagaimana dengan lukamu.....」
「Seharusnya aku yang bertanya begitu.
Kau bisa berdiri?」
Aihara mengulurkan
tangan kirinya.
Dia menegang
sejenak seolah-olah dia telah melihat ilusi. Sambil menyeka tetesan air dengan
saputangan yang dia ambil dari saku di roknya,dia memanggil namanya dengan
suara pelan,「Michizane,」.
「Kau terlalu ceroboh. Aku
mengkhawatirkanmu」
「Aku tidak ceroboh. Bahkan itu tidak
bisa disebut pemanasan」
「Aku kesal....」
Akari melanjutkan
kata-katanya dengan ekspresi frustrasi di wajahnya, 「Tapi,
」.
「Terima
kasih.....telah datang untuk menyelamatkanku」
「Sama-sama. Ayo kita pulang」
「......Ya」
Akari meraih
tangan Aihara.
Sisanya akan diserahkan
kepada konglomerat Kuze.
Seharusnya ini
menjauhkannya dari bahaya.
Sekolah akan dimulai
lagi besok. Begitu Makita dan Otosaka bangun, hari-hari akan kembali normal.
Aku berharap
kali ini aku dapat menjalani kehidupan yang bebas dari konflik.
「Huh」
Tiba-tiba,
Akari berteriak.
「Sepertinya
ada sesuatu yang bergerak .....」
Suara mesin
bergerak terdengar. Sumber suaranya ada di belakangku.
Tepat ketika
aku hendak berbalik, sebuah tembakan terdengar.
Itu benar-benar
kejutan, jadi kakiku tersandung.
Sebuah peluru
yang terbang dengan kecepatan tinggi telah menembus dada Aihara.
「Ugh——」
Aku berlutut
ditempat.
Aku mengabaikan
jeritan Akari dan mengalihkan pandanganku tepat ke belakang. Saito seharusnya
dihancurkan oleh tumpukan puing.
Dia tidak
tampak memegang senjata ——namun
ada awan asap mesiu yang keluar dari telapak tangan kanannya, yang telah
dibuang.
Aku langsung mengerti
apa yang terjadi. Itu sama dengan "Toka-san" yang bertarung di
Shibuya.
Sebuah pistol
tertanam di tubuh Saito.
Aihara menatap
tanpa emosi pada darah yang mengalir seperti air terjun.
Aku tidak bisa
mempercayainya. Pisau saja sudah cukup, tapi ada pistol juga? Apakah dia
seorang cyborg atau semacamnya?
Tiba-tiba,
sebuah suara yang terdengar seperti datang dari neraka terdengar di telingaku.
「...... Tsukikage. Aku.... tidak akan
memaafkanmu.....」
「tsu...........」
——Ada
pemahaman tersirat di dunia bawah, yang tampaknya merupakan zona tanpa hukum.
Namun, ada
beberapa organisasi kejam di dunia itu yang bahkan melanggar pemahaman itu.
Mereka ditakuti
oleh semua orang dan pada saat yang sama, hidup mereka menjadi sasaran semua jenis
roh jahat dari gunung dan sungai.
Salah satu
organisasi keji yang disebut “Corpse
Society”.
Pendirinya
dikatakan pernah menjadi anggota markas teknis militer. Di permukaan, mereka
mungkin tampak seperti gangster biasa. Namun, ada desas-desus aneh yang
dibisikkan tentang organisasi ini.
Menurut rumor,「Corpse
Society mencoba menaklukkan dunia dengan merombak tubuh
manusia」.
Aihara telah
mendengar ini berkali-kali ketika dia berkeliaran di dunia bawah.
Namun, dia
pikir hal-hal seperti itu hanyalah rumor.
Dia belum
pernah bertemu dengan manusia yang telah direnovasi sepenuhnya sebelumnya.
「————Balas dendam ini. Ayo kita selesaikan」
Reruntuhan yang
seharusnya menghancurkan Saito hancur dengan suara berisik. Suara motor yang
luar biasa bergema di gudang senjata. Lalu aku mengerti——kekuatan otot Saito Tsuguhito yang
luar biasa tidak hanya disebabkan oleh kemampuan khususnya. Jika ia dibantu
oleh sebuah mesin, maka dapat dimaklumi jika ia memiliki kekuatan yang begitu
luar biasa.
「Michizane! Michizane.......」
Wajah Akari
menjadi pucat dan dia berteriak. Lukanya menjadi sangat dalam.
Dia mungkin
telah ditikam tepat di jantungnya.
Aihara, yang
memutuskan bahwa itu adalah ide yang buruk untuk terlibat dalam pertempuran
saat ini, dia mengeluarkan bola asap dari sakunya dan melemparkannya ke Akari. Kepulan
asap tebal keluar.
「Ayo kita mundur
sekarang......Akari」
Aihara melewati
asap sambil ditopang oleh Akari.
Dibelakang, suara
dendam Saito bergema seperti gemuruh.
☠ ☠ ☠
Tidak ada rasa
sakit. Tapi langkah kaki kematian pasti mendekat.
Ketika kita
keluar dari gudang senjata, kita disambut oleh suara serangga yang khas
pedesaan. Mari kita masuk ke mobil untuk saat ini. Aku akan berkendara di jalan
umum untuk menjauh dari Saito. Tapi tiba-tiba, seluruh tubuhku telah kehilangan
kekuatannya.
Aku berbaring
telentang di aspal bersama dengan Akari.
Bulan bersinar
terang di langit malam. Itulah yang Aihara selalu ingin dapatkan.
Aku menguatkan
kembali tubuhku yang gemetar dan merentangkan tanganku——seseorang memegang tanganku.
「Michizane! Tolong jangan mati.....」
Disana ada
Akari dengan ekspresi sedih di wajahnya. Bagi gadis ini, kematian seorang
pengawal seharusnya menjadi pemandangan yang biasa. Namun, dia meneteskan air
mata dari lubuk hatinya.
「Kau ingin berhenti
menjadi seorang Assassin dan
menikmati masa mudamu,kan?
Apa yang akan kau lakukan jika kau mati di tempat seperti ini? Sekolah baru saja akan dimulai.....kami
bahkan belum mengadakan senam dan festival budaya」
「Aku rasa begitu」
Air mata jatuh
di pipinya.
Pertama kalinya
bagiku ada sesorang yang melihatku dengan mata yang begitu tulus padaku.
「Kau pasti kesakitan. Kau
mengeluarkan banyak darah....」
「Aku orang yang tidak merasakan
sakit. Ini adalah harga dari kemampuan khususku」
「Tsu.....」
Ekspresi
Akari terdistorsi seolah-olah mengatakan「Sudah
kuduga」.
Tidak perlu
baginya untuk terlihat begitu sedih.
「.....Tinggalkan
aku dan larilah. Ada truk
di sana」
「Aku tidak
bisa menyetir mobil. Lagi pula.....aku tidak
bisa meninggalkanmu.....」
「Ada banyak
pengganti untuk pengawal. Ini 10 miliar kali
lebih baik bagimu untuk tetap hidup daripada seorang Assassin sepertiku. Jika kau tidak bisa mengendarai
mobil, berjalanlah pulang, Tsuguhito tidak akan mengejarmu」
「Aku tidak
mengerti. Mengapa kau begitu memikirkanku?」
Bau darah
memenuhi udara. Aihara ragu-ragu apakah dia harus mengatakan sesuatu atau
tidak.
Tetapi tidak
ada waktu untuk ragu-ragu pada saat kematiannya. Dia memutar kata-katanya
dengan tenang dengan perasaan pasrah.
「Kau telah menyelamatkan hidupku
sekali」
Akari memutar bola
matanya.
「Kau mungkin tidak ingat. Tiga tahun
lalu, aku diminta untuk membunuhmu. Tapi aku terluka parah oleh serangan
mendadak Tsuguhito. Tapi orang yang menyelamatkanku dengan kemampuan 【 penyembuhan】 adalah kau Kuze Akari」
「............」
「Aku masih bisa
mengingat kata-kata yang kau ucapkan
saat itu. Sejak itu, aku ingin berhenti
menjadi seorang Assassin dan hidup
di dunia yang normal」
——Kau
tidak boleh menyerah untuk hidup. Aku yakin bulan pasti akan tersenyum padamu.
——Kau menyebut dirimu "Tsukikage"? Itu nama
kode yang keren.
——Mari kita pergi dari sini. Lihat. Dunia begitu cerah.
「Ka...kau」
Bibir Akari
bergetar.
「Apa kau
datang untuk menemuiku ......?」
「Ya. Sejak awal aku datang untuk
mengawalmu」
Ketika kita
bertemu lagi di Kokureikan, aku merasa gemetar baik secara fisik maupun mental.
Rambut indah
berwarna bulan yang tidak pernah berubah sejak saat itu. Dia sepertinya sudah
melupakan wajahku, tapi dia ingat kata "Tsukiage," yang merupakan
nama kedua dari Aihara.
Tiga tahun
lalu, Aihara Michizane diselamatkan oleh kebaikan Kuze Akari.
Bukan hanya
luka fisik yang dia sembuhkan. Dia juga membersihkan "kegelapan"
padat yang menutupi hatinya. Dan sementara itu adalah kesempatan yang
menggembirakan, itu juga merupakan awal dari tragedi.
「Pertama,
izinkan aku meminta
maaf. Maafkan aku」
「......Ada apa」
「Akulah yang
menyebabkan kau menjadi
target terbesar」
Itu adalah
kenangan yang tidak ingin aku ingat.
Apa yang
menunggu Aihara, yang gagal dalam permintaan pembunuhannya, adalah hukuman
berat. Tulangnya patah dan dia muntah darah. Jari-jarinya dipelintir dan
perutnya dirobek. Dia tidak bisa merasakan sakit——tapi dia takut mati. Aihara mengira
dia akan dibunuh jika dia tidak melakukan apa-apa, jadi dia mengeluarkan alasan
yang menyakitkan.
——Alasan
aku tidak membunuh gadis itu adalah karena dia berharga.
——Gadis itu memiliki kemampuan khusus untuk menyembuhkan
luka manusia. Akan sia-sia untuk membunuhnya.
「Aku sangat putus
asa untuk menyelamatkan hidupku sendiri
sehingga aku memberi
tahu semua orang tentang kemampuan
khususmu. Jadi informasi tentang kemampuan【penyembuhan】menyebar dengan cepat ke seluruh
dunia bawah. Ini salahku
karena membuat hidupmu dalam bahaya」
Akari terkejut
dan kehilangan kata-kata.
Tentu saja. Dia
tidak bisa mengeluh bahkan jika dia telah terbunuh.
Jadi ini adalah
kisah tentang penebusan.
「Aku ingin menikmati kehidupan
sekolahku. Tapi aku tidak peduli tentang itu lagi. Selama kau bahagia, itu yang
terpenting. Semua yang aku lakukan adalah untukmu. Aku melakukannya agar kau
dapat menemukan harapan.....Menjadi pengawalmu....lalu mengambil kelas dan
berjalan-jalan di sekitar kota bersama-sama」
Aku tidak punya
niat untuk berhubungan dengan Akari. Karena akan merepotkan jika ada orang
sepertiku di sisinya. Itulah mengapa aku akan mengawalnya secara diam-diam dari
bayang-bayang. Itulah alasan mengapa aku menolak permintaan Kuze Yoshinao pada
awalnya.
Namun, Akari
tidak mengingat Aihara Michizane.
Kemudian dia
membuat proposal yang konyol,「Aku akan membuatmu
bahagia, jadi kau harus mengawalku」.
Jadi itu
sebabnya Aihara menerima menjadi pengawalnya.
Jika kau
berpikir dengan tenang, kebodohan itu ada batasnya. Bagaimana dia bisa tau
untuk masuk ke tim pengawalan?
Bahkan gadis
ini tidak ingin diurus oleh seseorang yang tidak kurang dari musuhnya sendiri.
「Aihara
Michizane adalah orang yang paling buruk, jadi jangan khawatirkan aku」
Aihara berkata
sambil menatap mata Akari.
「Buang saja aku. Aku tidak
peduli jika kau membunuhku」
「......Kau sangat bodoh ya, Michizane」
Tapi pengakuan
yang teguh itu dihancurkan oleh senyuman.
Akari memutar
kata-kata nya dengan sangat menyesal.
「Kau benar-benar bodoh. Apakah ini
“rahasia” yang kau bicarakan? Kau telah salah paham——itu sudah diketahui bahkan sebelum
kejadian itu? Kuze Akari memiliki kemampuan khusus 【penyembuhan】」
「Eh.........」
「Kau
melindungiku untuk menebus dosa-dosamu. Aku tidak membutuhkan pengawalan
seperti itu. Jika kau mati untukku, aku akan memecatmu sekarang. Silakan
pergi」
Terlepas dari
kata-katanya, dia membelai rambut Aihara dengan tangan yang penuh kasih sayang.
Kemudian dia
melanjutkan berbicara dengan air mata mengalir di wajahnya.
「Aku berharap
aku bisa menyembuhkan lukamu. Aku benar-benar orang yang tidak berguna yang
tidak bisa berbuat apa-apa」
「Kau tidak
perlu memaksakan dirimu——」
「Aku tidak
memiliki kemampuan untuk 【menyembuhkan】」
Itu sedikit
mengejutkan ketika dia benar-benar mengatakan itu.
Entah bagaimana
dia mengharapkannya. Ini karena Aihara belum pernah melihat momen ketika Akari
mengaktifkan 【 Penyembuhan】. Jika dia benar-benar bisa menggunakan kemampuan khususnya, dia
pasti sudah menyembuhkan luka Aihara sejak awal.
Dengan kata
lain, Kuze Akari telah kehilangan kemampuannya dalam tiga tahun terakhir.
「Maaf」
Tapi dia
menyangkal pikiran Aihara dengan menggelengkan kepalanya.
「Bukan itu
yang kumaksud」
「Apa maksudmu....?」
「........Aku ini bukan Akari」
Aku merasa
dunia terasa terbalik.
Akari——Gadis yang menyebut dirinya Akari
melanjutkan kata-katanya sambil menangis.
「Nama asliku adalah Kuze
Tsukika. Aku adik perempuannya Kuze Akari」
「Adik......」
「Akari, kakakku sudah lama mati. Tapi
ayahku tidak membiarkan kehilangan target terbesarnya. Dia bilang itu akan
menyebabkan terlalu banyak kerusakan pada konglomerat」
Tangisan
sedihnya perlahan menembus luka di sekujur tubuhnya.
Itu tidak lain
adalah pengakuan dosa yang menyedihkan.
「Aku sudah
lama memainkan peran Akari.
Keberadaan Akari saja sudah memberikan kekuatan kepada konglomerat Kuze. Tidak
masalah apakah kemampuan 【 penyembuhan】itu benar-benar ada」
「Itu tidak mungkin」
「Ya. Itu
cerita yang bodoh. Aku tidak ada hubungannya
dengan itu. Bukan
aku yang menarikmu keluar dari kedalaman kegelapan tiga tahun lalu.....Itu
adalah Akari yang asli. Aku tidak punya kenangan tentangmu. Aku hanya
mengetahui cerita Tsukikage dari kakakku. Jadi....aku...Kuze Tsukika, bukanlah orang
yang layak dilindungi sampai kau terluka parah......Aku hanya boneka yang
benar-benar tidak berharga...... 」
「............」
「Aku harus
mati….demi diriku sendiri….demi Akari palsu..... banyak orang yang mati. Tapi aku tidak punya keberanian
untuk mati. Aku terlalu lemah untuk bunuh diri. Sungguh....sungguh.... Aku
benar-benar orang bodoh yang
tidak berguna..... Aku
tidak pantas diselamatkan olehmu......」
Sambil
menangis, Akari berbicara dengan terbata-bata.
Alih-alih
target terbesar telah mati, dia menempatkan orang lain sebagai prajurit
bayangan——itu
adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh Kuze Yoshinao yang egois. Sepertinya
gadis ini telah menipu semua orang di sekitarnya untuk memenuhi harapan orang
tuanya. Mungkin dia merasa bersalah atas kebohongannya yang menjadi alasan dia
selalu berkata 「Aku ingin
mati」.
Aihara terkejut
yang tak terlukiskan.
Apa yang selalu
dia pikirkan tentang bulan adalah kebohongan.
Gadis berwarna
bulan ini adalah orang berlengan satu yang tidak ada hubungannya dengan Aihara
Michizane. Dia hanyalah seorang anak biasa yang memikul salib yang diberikan
oleh ayahnya.
Akari——Tsukika menggigil kedinginan.
Berapa banyak
keberanian yang dia kumpulkan untuk membuat pengakuan ini?
Dia menundukkan
kepalanya seolah-olah dia menyesal dan berkata.
「...... Maaf aku telah menipumu selama ini」
「Tidak
masalah」
Aihara
tersenyum dan meraih tangannya.
Apa yang selama
ini aku perjuangkan? ——
Pertanyaan itu tidak pernah terpikirkan olehku.
Akari adalah
orang yang terjebak di dunia sekuler. Dia adalah anak malang yang selalu
berkeinginan untuk bunuh diri setiap kali dia berbohong dan setiap kali
orang-orang di sekitarnya meninggal.
Jadi apa
maksudnya ini.
Kuze Akari
adalah eksistensi yang tak tergantikan bagi Assassin.
Tidak ada
keraguan tentang itu.
「......Kau mengajariku tentang
kehidupan normal. Aku merasa bahagia saat bersamamu dan itu benar-benar
menyenangkan. Kau juga memberiku rasa sakit」
「Apa yang kau
bicarakan.....Orang sepertiku
harus mati.....」
「Hatiku sakit
ketika kau mengatakan hal seperti itu. Ini hal yang konyol, bukan? Aku
seharusnya menjadi orang membosankan yang kehilangan rasa sakitnya karena
kemampuan khususnya, tetapi ketika kau disakiti atau mati, tubuh dan pikiranku menjadi
sakit」
Akari menatap
Aihara dan bertanya-tanya, 「Apa yang orang ini bicarakan?」.
Bulan yang
bersinar dalam kegelapan tidak lebih dari bulan itu sendiri.
「Apa kau bodoh. Aku bukan Akari yang
asli.....」
「Aku bertemu kembali
dengan seorang dermawan yang membantuku tiga tahun lalu dan tinggal di sekolah——itu adalah sebuah kisah
yang ajaib. Namun, sepertinya perkembangan
seperti itu hanya terjadi di manga. Bagiku kehidupan yang berkelanjutan tidak
ada artinya. Karena aku.... aku
ingin melindungi kau yang palsu, bukan Akari yang asli」
「Apa........................」
Akari mengerang
seolah-olah sedang kesal.
Pipinya menjadi
memerah. Mulutnya bergetar dan dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
Pada saat itu——suara kehancuran datang dari gudang
senjata. Sudah waktunya bagi Saito untuk keluar dari tumpukan puing. Akari menggumamkan
doa kepada Tuhan.
「...... Jika aku nyata, aku akan
menyelamatkan Michizane. Aku tidak punya tangan lagi..... Kurasa kita ditakdirkan untuk dibunuh
oleh Saito-san」
「Itu tidak benar. Sudah kubilang
bahwa takdir yang tidak masuk akal dimaksudkan untuk dihancurkan」
Aihara perlahan
mengangkat separuh tubuhnya.
Sepertinya isi
perutku akan tumpah. Tapi itu akan tetap baik-baik saja.
「Mi-Michizane. Jangan gila.... 」
「Jika kau pergi ke
rumah sakit dalam waktu satu jam, kau akan
baik-baik saja.
Aku hanya perlu menyelesaikan semuanya sebelum itu」
「Menyelesaikannya?....tapi bagaimana caranya」
「Tidak ada
yang mustahil bagi Assassin terbaik di
dunia bawah」
Akari masih
terlihat cemas.
Namun,
satu-satunya misi yang gagal diselesaikan Tsukikage adalah pembunuhan Kuze
Akari. Selain itu, Tsukikage selalu menyelesaikan tugasnya, tidak peduli apa
pun kesulitan yang dia alami.
Aihara berbisik
di telinga Akari tentang rencana masa depannya.
Dia memutar
matanya karena terkejut, tapi dia segera tersenyum dan menjawab.
「——Baiklah, Aku akan melakukan yang
terbaik seperti yang kau lakukan」
「Jangan
terlalu memaksakan diri」
「Tidak. Aku tidak memaksakan diri」
Akari memelukku
erat.
Kehangatan
pelukannya menyembuhkan tubuhku yang dingin.
「Sebelumnya
...... Aku mengatakan bahwa
kau dan aku tidak
mengerti satu sama lain, bukan?」
「Oh. itu benar......」
「Tapi kau mengerti
perasaanku, bukan? Insiden dengan Saito-san ini
sepenuhnya disebabkan olehmu.
Ini adalah kesalahanmu sehingga aku menderita luka seperti ini」
Aku merasa
seperti ada pisau di hatiku.
Aku merasa
bersalah dan ingin mati.
Kemudian aku
menyadari——ini
adalah perasaan yang dimiliki target terbesar setiap harinya.
「Ini salahku. Aku benar-benar minta
maaf」
「Aku memaafkanmu.
Aku tidak membencimu sedikit
pun. Karena aku juga telah menyebabkan
banyak masalah padamu. Lalu——Aku
juga ingin memahami perasaanmu」
「.....Begitu ya」
「Ya. Jadi tidak
ada yang perlu dikhawatirkan」
Puing-puing telah
hancur total. Aku merasa Saito mulai mendekat.
Tiba-tiba aku
mendengar langkah kaki dari arah mobil.
☠ ☠ ☠
“Corpse Society” telah bereksperimen pada tubuh
Yokoyama Tokihira.
Mereka sangat antusias tentang penelitian untuk berdiri di puncak dunia bawah. Tidak
peduli seberapa keterlaluan itu——tapi
Saito sendiri sangat berterima kasih. Berkat mereka, dia bisa membalas dendam pada
Tsukikage.
Saito keluar dari gudang senjata setelah lolos dari
jebakan.
Tsukikage dan
target terbesar sedang duduk di tepi tempat parkir.
Dasar jelek——kata Saito sambil tersenyum licik.
「Kau tidak
bisa lepas dariku. Tetaplah
diam disana」
Perangkap itu
menimbulkan luka fatal. Namun, aku tetap bisa untuk membunuh Tsukikage.
Dia berjongkok
dalam kegelapan dan menatapku.
「...... Aku terkejut kau seorang cyborg」
「Aku tidak
sesederhana itu. Aku
adalah senjata untuk membunuh manusia」
Tsukikage tertawa, berkata「Itu
sangat lucu」. Aku tidak suka ekspresi wajahnya. Satu-satunya
ketakutan Saito di dunia ini. Dia telah menjalani seluruh hidupnya hanya untuk
menghancurkannya.
「Ini
benar-benar lucu. Katakan padaku bagaimana caranya
kau mati」
「Ini sedikit
lebih tahan lama daripada manusia normal. Pisau
dan peluru biasa tidak akan mempan padaku」
Saito
mengeluarkan senjatanya sambil mengatakan itu.
Aku sudah mengatakan
semua yang harus aku katakan. Yang tersisa hanyalah menembak wajah pria yang
penuh kebencian itu.
Dia melepas
pengaman dan melemparkan satu konfirmasi terakhir ke Tsukikage.
「Apakah ada
yang ingin kau katakan
sebelum kau mati?」
「Aku ingin kau membantu Akari」
「Aku tidak akan
membunuhnya, Jika dia di jual
ke Yakuza,
itu akan menghasilkan uang」
「Begitu ya」
Tsukikage
menatap sedih ke arah Kuze Akari di sebelahnya.
Itu adalah
pemandangan yang menyayat hati.
「——Tidak
ada gunanya. Minta maaflah setelah mati 」
Saito mengarahkan
moncong senjatanya ke arah Tsukikage.
Angin malam
yang hangat bertiup di udara. Malam ini adalah malam keenam belas tahun ini.
Merenungi kebahagiaan sambil sekarat di bawah bulan yang indah——sambil
memikirkan itu, aku meletakkan jariku di pelatuk.
Tiba-tiba, aku
merasa seperti Tsukikage tersenyum padaku.
「Begitulah, Akari. Sisanya aku
serahkan padamu」
Kemudian——
Kejutan yang
meledakkan seluruh tubuhnya menghantamnya.
「Ugh.....eh....!?」
Sensasi
terbakar. Sebelum dia menyadarinya, Saito berbaring telentang di tempat parkir,
menatap langit berbintang yang berwarna biru tua. Dia tidak tahu bagaimana hal
itu terjadi. Rasa sakit perlahan menyerang sarafnya.
Kemudian dia
menyadarinya——Tubuhnya
penuh dengan lubang.
Darah mengalir
keluar dari tubuhnya dan membasahi tanah.
Itu bukan karena
pisau atau peluru biasa. Melainkan luka yang fatal.
「——Aku tidak
akan membiarkan Michizane mati」
Dia melihat ke
belakang dengan putus asa.
Dekat pintu
masuk gudang senjata. Seseorang berdiri di sana dengan shotgun yang kokoh.
☠ ☠ ☠
「A...apa yang kau lakukan.....!?」
Saito
tergeletak di tanah, berteriak.
Itu benar-benar
tepat sasaran. Pelurunya telah secara akurat menembus titik vital musuh.
Itu sebagus
dengan permainannya.
「Senang juga
melihat target pengawal yang melindungi pengawalnya」
Gadis yang memegang
senapan • Akari Kuze tersenyum. Rasanya menyakitkan hanya untuk bernafas. Aihara
menyesal telah memaksa bahunya yang robek.
Saito mengamati
situasi sekitar sambil menggerakkan bola matanya.
Kemudian
tatapannya berhenti tepat di sebelah Aihara.
Matanya melebar
karena terkejut.
「Tidak mungkin.....bukankah kau itu
Kuze Akari....!?」
「Ya, benar.
Dia tidak bisa memakai senjata
api, jadi aku tidak punya
pilihan selain menggantinya」
Aihara berkata
dan benar-benar meletakkan tangannya di kepala gadis di sebelahnya.
Rambut emas
panjang, tapi itu hanya wig yang dia pakai sebagai kamuflase untuk
berjaga-jaga.
Tersembunyi di
bawahnya adalah rambut berwarna pink.
Detektif,
Takatsuji Suika.
「Kau itu...... Pink
Whirlwind」
「Itu benar!
Aku menyamar sebagai Akari-dono
untuk membuatmu lengah!」
Saito batuk
darah dan menatapku dengan tatapan benci.
Itu adalah strategi
untuk mengambil keuntungan dari kelemahan musuh karena tidak bisa mengenali
wajah orang lain. Dia datang ke medan perang dengan Aihara sejak awal. Kemudian
mereka bertukar tempat, dengan Akari yang memegang senapan.
Begitu Saito
memastikan keberadaan dua orang "Tsukikage" dan "target
terbesar", dia pasti akan lengah.
Dia
memanfaatkan momen itu dan menarik pelatuknya.
「Be...berat」
Akari
menjatuhkan sejatanya dan duduk.
Dia
mengumpulkan senjata api sebagai hobi.
Dia mempelajari
cara menggunakannya secara teratur (meskipun dalam persiapan untuk bunuh diri) tapi
itu juga membantu.
Dia melakukannya
dengan sangat baik——ini
adalah prestasi yang tidak dapat dicapai oleh seorang Assassin sendirian.
「Ini perasaan terburuk......Membunuh
orang. Itu membuatku ingin mati」
「Aku tahu itu」
Aihara
mengangguk santai.
Itu sudah terselesaikan.
「Kau pengecut berengsek....! Aku
mengirim pesan kepadammu untuk datang sendiri.....!」
「Aku tidak bisa datang sendiri. Kita adalah
tim」
Ini tidak akan pernah
terpikirkan ketika dia bekerja untuk "Majin". Tsukikage selalu
bertindak sendiri. Dia selalu bekerja sendiri karena tidak ada orang yang bisa
mengimbangi kemampuannya yang terlalu tinggi.
Dalam hal ini
juga, dia telah memanfaatkan kelemahan Saito Tsuguhito.
Orang yang
berlumuran darah dan dimodifikasi itu menatap Aihara dengan gemetaran.
「Jangan
main-main denganku! Jika
aku tidak membunuhmu...... aku tidak bisa hidup.....」
「Ada banyak
cara untuk hidup. Dulu aku berpikir
tidak ada cara lain selain menjadi seorang pembunuh——tapi setelah
aku bertemu Akari yang asli tiga tahun lalu, dan
setelah aku datang ke Kokureikan dan bertemu Akari si prajurit bayangan, aku
berubah pikiran. Dunia ini penuh dengan kesenangan」
「...........」
Aihara
menggenggam pistol yang diserahkan oleh Takatsuji.
Saito
terperanjat dan ketakutan. Dia pasti menyadari bahwa dia tidak punya kesempatan
untuk menang——tapi
dia tenggelam ke dalam genangan darah dan tidak dapat melarikan diri. Aku tidak
merasa kasihan padanya. Assassin "Tsukikage" selalu mengubur
targetnya dengan kejam.
Cahaya bulan
bersinar menembus awan.
Akari
menatapnya dengan mata penuh tekad.
Aihara perlahan
membidiknya dan berkata.
「——Renungkanlah. Jika tidak, aku yang akan
menghabisimu」
「Henti——」
Suara tembakan
terdengar di malam yang diterangi cahaya bulan.
Jeritan
terakhir pria itu diam-diam hilang tertiup angin.

0 komentar:
Post a Comment