Baca Komik Novel bahasa InDonesia

Goei no Mesoddo Volume 1 Chapter 4 Bahasa Indonesia

1:06 AM Posted by Rimuru No comments

 Chapter 4

  Cahaya Bulan

 

 

 

 

Bocah itu memiliki bakat untuk membunuh.

 

Itu mirip dengan seorang amatir yang tidak bisa untuk membedakan gulma.

*(gulma : sejenis tumbuhan, info lengkap cek sendiri)

 

Bagi bocah laki-laki itu, wajah orang-orang di jalan semuanya tampak sama—— hanya mosaik hitam-putih yang kotor. Jadi tidak mungkin dia bisa merasakan kasih sayang pada targetnya. Awalnya itu mungkin adalah harga yang harus dibayar untuk kemampuan khususnya. Namun, "hilangnya keragu-raguan untuk membunuh" menjadi senjata yang hebat.

 

Geng tempat bocah itu berasal, "Corpse Society", adalah sekelompok penjahat yang terkenal di industri ini.

 

Awalnya, itu adalah *aliansi gotong royong belalang yang mengumpulkan besi tua dan menjualnya. Namun, selama 30 tahun terakhir, kelompok tersebut telah berkembang pesat karena eksperimen manusia ilegal dan pengembangan senjata khusus. Sepertinya aliansi telah membangun kekuatan besar dengan bergabung dengan gangster yakuza yang dikucilkan yang tersebar di seluruh dunia bawah.

*(t/n: melibatkan banyak orang)

 

Yang lemah benar-benar patuh pada yang kuat——di bawah aturan seperti itu, bocah itu menunjukkan kinerja yang luar biasa.

 

Jumlah orang yang dibunuhnya tidak bisa dihitung dengan jari kedua tangan. Dia aktif memimpin dalam perkelahian dengan geng lain. Lebih dari sekali, dia bahkan memenggal kepala musuh.

 

Dengan cara ini, reputasi anak laki-laki itu meningkat di Corpse Society. Ketika dia mengambil alih area bisnis organisasi saingan, presiden asosiasi saat itu berkata, Kau mungkin bisa menjadi presiden asosiasi di masa depan.

 

Bocah itu sendiri merasa puas. Dia awalnya adalah seorang yatim piatu yang ditinggalkan di gang belakang. Dia senang diakui oleh orang lain, bahkan jika itu melalui seni kekerasan.

 

Pada saat itu, perintah itu masuk.

 

Menculik putri konglomerat tertentu

 

Dibandingkan dengan pekerjaan pembebasan tanah atau penagihan utang yang biasa, ini adalah tugas yang jauh lebih menarik.

 

Ketua mengingatkanku, Pastikan kau berhasil. Aku tidak khawatir sama sekali.

 

Bocah itu membawa beberapa anak buahnya dan berangkat ke kota. Targetnya adalah seorang gadis seusianya. Dia dengan mudah berhasil menculiknya ketika dia menyerangnya saat dia berjalan-jalan di kota. Mereka membawa gadis itu ke gudang senjata militer yang tidak digunakan lagi dan menempatkannya di bawah tahanan rumah. Yang tersisa hanyalah meminta tebusan dari konglomerat.

 

Ini pekerjaan mudah.

 

Tapi pada saat itulah roda nasib mulai rusak.

 

——Kuze Akari adalah mangsaku

 

Tiba-tiba, penyusup itu masuk dan membunuh bawahan bocah itu dengan kecepatan cahaya.

 

Dia sangat marah sehingga dia tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya untuk sesaat. Saat dia menatap anggota Corpse Society

yang tenggelam ke dalam genangan darah, bocah itu merasa takut untuk pertama kalinya. Dia adalah monster——pikirnya dari lubuk hatinya.

 

Tapi otaknya dipaksa untuk reboot.

 

Jika kau tidak membunuhnya, kau akan dibunuh Jika operasi gagal, itu bukan lagi masalah untuk memotong jarinya.

 

Yang terakhir runtuh dengan teriakan.

 

Sudah bukan waktunya untuk bersembunyi. Bocah itu melompat keluar dari kontainer dan segera mengaktifkan kemampuan khususnya.

 

Belati yang dilepaskan dengan kecepatan suara melalui penguatan fisik dan terbang langsung ke jantung musuh.

 

Itu mengenai perutnya. Darah menyembur keluar seperti air mancur.

 

Bagus!——Bocah itu mengepalkan tinjunya tanpa berpikir.

 

Kecerobohannya terbukti fatal.

 

 

 

Dia tidak ingat banyak tentang apa yang terjadi setelah itu.

 

Menurut apa yang dia dengar kemudian, dia diselamatkan oleh tim pemulihan Corpse Society.

 

Presiden Asosiasi Corpse Society mulai menganggap bocah itu sebagai tidak diinginkan. Pelecehan mimpi buruk menjadi kejadian sehari-hari. Selanjutnya, dia dipindahkan bukan ke markas besar tetapi ke organisasi bawahan, “Cluster”. Di sana, dia juga diperlakukan seperti kain. Tujuan bocah itu untuk membuat nama untuk dirinya sendiri di dunia bawah telah hilang seketika.

 

Karena hanya satu penyerang.

 

Benar——itu karena penyerang itu. Untuk beberapa alasan, wajahnya adalah satu-satunya yang tetap jelas dalam pikiranku.

 

Dia seperti bulan yang bersinar terang di dunia kegelapan yang tak berwajah. Setiap kali aku mengingat tatapannya yang kejam, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak merasakan gelombang kebencian. Menurut penelitianku, namanya adalah Aihara Michizane. Dia adalah Assassin terbaik di dunia bawah, yang kemudian dikenal sebagai “Tsukikage”.

 

Jadi bocah itu memutuskan untuk membalas dendam.

 

Dia bertekad untuk menghancurkan wajah penuh kebencian itu.

 

Aku akan membunuhnya, menghancurkannya, dan balas dendam – aku akan keluar dari Corpse Society. Aku mengambil langkah baru ke depan.

 

Bocah itu melatih dirinya untuk membunuh sambil menghancurkan wajah orang lain. Setelah beberapa tahun menjalani hari-harinya di neraka, ia menjadi bos dari "Cluster" dengan mengatasi musuh-musuhnya. Akhirnya, dia telah siap.

 

Saat itulah dia menerima permintaan dari Tokurayama Tsunetoshi untuk membunuh Kuze Akari.

 

Tidak dapat disangkal bahwa dia terpikat oleh hadiah uangnya. Alasannya adalah bahwa Cluster membutuhkan uang untuk menjadi benar-benar independen di Corpse Society. Dia menerima permintaan pembunuhan dalam suasana hati yang santai, mengatakan bahwa dia akan membalas dendam hanya setelah pekerjaan ini selesai. Dengan cara yang biasa, ia mengeluarkan ancaman kematian terhadap konglomerat Kuze.

 

Tapi kemudian sesuatu yang ajaib terjadi.

 

Kuze Yoshinao, yang telah kehilangan ketenangannya telah memutuskan untuk menyewa pengawal baru. Tsukikage juga termasuk di antara kandidat. Bocah itu berfikir. Mungkin menyenangkan untuk menyelidiki untuk siapa dia bekerja. Kemudian aku mungkin bisa mengerti mengapa aku hanya bisa membayangkan wajahnya.

 

Bocah itu memutuskan untuk berbaur dengan para pengawal sebagai mata-mata.

 

Di antara para pengawal potensial, kandidat terbaik untuk pengawalan adalah Saito Tsuguhito, seorang petarung. Dia adalah manusia eksentrik yang berkeliling dunia sendirian dan mengabdikan dirinya untuk perkelahian jalanan. Bocah itu membunuh Saito sekembalinya ke Jepang dan mengambil identitasnya. Perbedaan di wajah dapat diatasi dengan mengatakan, Aku menjalani operasi plastik.

 

Bocah itu kemudian ditugaskan ke tim sebagai anggota nomor dua, seorang petarung.

 

——Wajah itu. Haruskah aku menghancurkan Tsukikage?

 

Aihara Michizane, orang yang aku temui itu lagi adalah sebuah lelucon.

 

Dia adalah Assassin yang menikmati dunia permukaan sambil memasang wajah tak peduli.

 

Aku langsung mengenalinya. Alasan mengapa wajahnya begitu jelas adalah karena sangat kontras dengan wajahnya. Sementara Yokoyama Tokihira menahan banyak rasa sakit, Aihara Michizane menghadiri kelas dengan senyum menyeringai di wajahnya—— aku tidak bisa memaafkannya. Aku pikir aku akan mempersiapkan panggung terbaik dan membunuhnya

 

Dan begitulah waktu berlalu.

 

Keinginan bocah laki-laki itu untuk membalas dendam diperkuat dalam dirinya.

 

 

Makita Kosuzu ditemukan tidak sadarkan diri di gimnasium.

 

Nyawanya tidak dalam bahaya, namun ada bekas penyerangan di tubuhnya.

 

Melihat ke belakang, Saito bersaksi bahwa Makita-san pergi ke rapat komite. Sepertinya dia takut tindakannya akan diramalkan, jadi dia menyembunyikan gerakannya. Bahkan jika dia bisa melihat ke masa depan, tidak ada yang bisa dia lakukan jika dia diserang sebelum dia bisa mengambil tindakan.

 

Di sisi lain, Takatsuji dan Otosaka untungnya selamat. Takatsuji sedikit terluka, tapi Otosaka masih belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Menurut dokter, dia tidak sadarkan diri karena memar dan berdarah.

 

Di ranjang rumah sakit, seorang peramal dan seorang penipu sedang tidur bersama seperti orang mati.

 

Tim pengawal telah runtuh——Aihara berpikir dengan tenang.

 

Aku tidak menyukainya. Aku tidak menyukainya......

 

Detektif Takatsuji, yang duduk di kursi sebelah, berkata dengan penyesalan.

 

Dia hampir tidak bisa melindungi dirinya sendiri ketika dia terjebak dalam ledakan itu.

 

Lututnya ditutupi dengan kain kasa, tetapi tampaknya bukan cedera serius.

 

Aku sangat tidak menyukainya! Kenapa Saito berkhianat! Jika dia mengincar Akari-dono, kenapa dia tidak membunuhnya sejak awal!? Kenapa dia menunggu sampai hari ini? Aku tidak paham!

 

Bukan Akari yang dia kejar.  Tapi aku

 

Saito memiliki dendam terhadap Tsukikage. Dengan kata lain,itu adalah tanggung jawab Aihara bahwa tim pengawal dipukuli habis-habisan. Itu juga tanggung jawab Aihara bahwa Akari diculik. Namun, Takatsuji tampaknya tidak berpikir demikian.

 

Sial! Aku gagal sebagai pemimpin. Aku tidak percaya aku kehilangan target pengawalanku......

 

Kau tidak boleh berteriak terlalu keras. Itu akan memperburuk lukamu

 

Ini sama sekali bukan luka besar! Tapi apa kau yakin baik-baik saja!?

 

Mata Takatsuji tertuju pada lengan kiri Aihara. Perban dipasang untuk menghentikan pendarahan.

 

Itu tidak sakit

 

Kau bohong! Kau itu ditembak pistol

 

Aku menghargai perhatianmu. Tapi itu hanya untuk orang normal untuk merasakan sakit akibat luka tembak

 

Itu benar-benar tidak sakit. Bahkan saat aku tertembak.

 

Meski itu agak mengganggu kegiatanku, tapi karena aku ambidexter jadi itu tidak akan jadi masalah——Aihara merasa optimis..

*(t/n: ambidexter: bisa pake 2 tangan)

 

Tiba-tiba Takatsuji memegangi kepalanya dengan erangan sedih,Uuuuuhhhhh

 

..... Aku selalu seperti ini. Aku selalu kalah pada saat genting

 

Aku rasa tidak. Kau itu dipekerjakan dengan julukan “Pink Whirlwind

——

 

Uu....Uuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh......!

 

Aihara balas menatapnya dengan ekspresi terkejut di wajahnya.

 

Takatsuji Suika menangis.

 

Ini bukan level yang membuat air mata mengalir di matanya——ini benar-benar tangisan.

 

Sambil duduk di kursi, dia menumpahkan banyak air mata.

 

Aku...hiks.... sejak kecil....aku sudah payah....hiks.... .aku selalu berakhir seperti ini di saat terakhir....

 

Tenanglah. Hidungmu meler tuh

 

Aku menyerahkan sekotak tisu dari rak. Takatsuji mengambilnya, berkata, Terima kasih.

 

Sebuah kata-kata keluar dari mulutnya saat dia terisak.

 

Sebenarnya....Aku tidak punya bakat apa-apa. Setiap orang memiliki kemampuan yang luar biasa ....Belum lagi Akari-dono....lalu Kosuzu bisa meramal.....penipu memiliki kemampuan untuk memahami emosi orang lain..... dan Tsukikage...aku tidak mau mengakuinya, tapi kau sangat kuat.....aku tidak mau mengakuinya

 

Aku berfikir didalam hati berkata, “Kau tidak perlu mengatakannya dua kali”.

 

Karena aku orang biasa….orang biasa sepertiku.....aku tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin bagi kalian semua....! Aku lulus dari sekolah pelatihan detektif dengan peringkat teratas, tapi....Itu tidak ada gunanya! Apanya yang “Pink Whirlwind”.....Aku tidak dapat membuat angin puyuh sama sekali.....kalau begitu kipas angin listrik lebih baik dariku......Uwoooggghhhh......

 

Aku tidak mengerti apa maksudmu

 

Kau tahu.... Tsukikage.....

 

Takatsuji mengangkat bahu sambil menyeka air mata.

 

Sebenarnya, ini adalah misi  pertamaku......

 

..... Hmm? Bukankah kau seorang detektif yang telah memecahkan banyak kasus sulit?

 

Itu....itu.... kelas di sekolah pelatihan detektif.....memang benar aku telah menyelesaikan sejumlah tugas sulit dengan mudah. Itu sebabnya semua orang memanggilku detektif hebat

 

Jadi begitu ya

 

Terlebih. Sekolah detektif yang aku masuki. Itu disebut Sekolah Pelatihan Detektif Hassamu.....itu merupakan sekolah tingkat tertinggi di Jepang. Selain itu, disana aku adalah pemimpin dari generasi ke-27 yang disebut "Generasi Super Iblis". Jadi... tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa gelarku saja yang membuatku menjadi detektif terbaik di dunia bawah

 

..........

 

Aku datang ke Tokyo. Membuka kantor. Sampai sekarang aku hanya mencari kucing yang hilang…...dan mencari barang-barang yang hilang. Jadi… Misi pengawalan ini adalah permintaan terbesar yang pertama bagiku.....Tapi. Aku. Aku pikir aku bisa melakukannya....! Berteman dengan kalian....berteman dengan Akari-dono. Aku pikir aku bisa mengejar ketinggalan dengan Face..... . Tetapi pada akhirnya, aku mendapatkan hasil terburuk. Semua orang terluka parah oleh Saito-dono. Aku ini.....Aku.....! Aku adalah seorang detektif yang buruk dan menjadi siswa teladan hanya di sekolah saja.....!

 

Mengatakan itu, Takatsuji menutupi wajahnya dengan tangannya.

 

Gadis yang tampak tak kenal takut dan arogan juga memiliki masalahnya sendiri.

 

Namun, kecemasannya itu bukan berarti tidak berasalan. Penipu tidak sadarkan diri. Peramal juga tidak sadarkan diri. Petarung adalah musuh alami. Target pengawalnya telah diculik dan menghilang——

 

Sudah berakhir. Ini salahku Akari-dono diculik....Salahku juga kau jadi begini.....

 

Itu tidak benar. Kau sudah bekerja keras

 

Fue——?

 

Takatsuji mendongak seolah terkejut.

 

Aku ingin menepuk kepalanya, tapi memutuskan untuk tidak melakukannya. Karena aku pernah kena marah sebelumnya.

 

Sebagian besar strategi yang kau coba sejauh ini berhasil. Hanya saja kali ini kurang beruntung

 

Bahkan jika kau mengatakan itu.....

 

Kau bukan tipe detektif yang akan menyerah oleh satu kesalahan, kan?

 

.........!


Mata Takatsuji terbuka lebar.

 

Dia menghapus air matanya dan menatapku.

 

A....aku tidak ingin diberitahu oleh Assassin! Aku sudah tahu itu!

 

Kalau begitu jangan salahkan dirimu sendiri

 

Tapi aku membenci diriku sendiri. Aku tidak bisa memprediksi ini......

 

Tenanglah. Mau makan pisang?

 

Eh? Ya

 

Aku mengupas pisang dan menyerahkannya kepada Takatsuji.

 

Aihara berpikir sambil menatap Takatsuji yang mulai mengunyah pisang.

 

Gadis ini tidak bisa diharapkan sebagai personel tempur.

 

Dengan kata lain, hanya Assassin yang bisa bergerak. Tapi aku tidak berpikir itu adalah pertempuran hanya satu yang selamat.

 

Saling membunuh pada dasarnya seperti itu. Ini adalah dunia berlumpur di mana kau mengayunkan pisau sampai mati, hanya mengandalkan naluri dan keterampilanmu dalam kegelapan di mana kau tidak dapat mengandalkan siapa pun. Itu selalu seperti itu.

 

Tiba-tiba ponselku bergetar. Aku telah mengisinya sebelumnya.

 

Pesan singkat dari Saito telah tiba. Itu adalah teks tanpa hiasan dengan tempat, tanggal, dan waktu pertempuran.

 

Aihara diam-diam memeriksanya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam sakunya.

 

Aku akan mendapatkan kembali Akari. Kau tunggulah disini

 

Tapi.....

 

Tidak masalah. Tsuguhito membuat kesalahan fatal

 

Aihara tersenyum untuk meyakinkannya.

 

Tingkat keberhasilan pembunuhan Tsukikage adalah 99%. Dia tidak akan memiliki kesempatan begitu dia menjadikanku musuhnya

 

........................

 

Cahaya bulan bersinar melalui jendela kamar rumah sakit.

 

Menurut kalender bulan baru, malam ini adalah hari setelah bulan purnama.

 

Takatsuji menatap Aihara seolah tercengang. Tatapan mereka saling bertemu. Akhirnya, dia tampaknya telah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Dia terlihat bertekad saat dia mencengkeram pisangnya.

 

...... Maaf, Tsukikage. Aku kehilangan jati diriku

 

Aku mengerti

 

Aku akan bertarung juga. Aku tidak bisa menyerahkannya pada seorang Assassin seperti dirimu

 

Apa kau bisa menggunakan pistol atau pisau?

 

Aku terlalu takut untuk menggunakannya. Pekerjaanku adalah kerja otak

 

Itulah yang disebut dengan “Pink Whirlwind”.

 

Takatsuji tiba-tiba menatapku. Setelah sedikit ragu, dia berkata dengan malu-malu.

 

Lalu..... Jangan beri tahu siapa pun kalau aku menangis

 

Persiapan untuk pertempuran telah dimulai.

 

 

——Nah, ini sudah waktunya

 

Jauh di pegunungan Tokyo barat. Itu adalah bangunan terbengkalai yang telah digunakan sebagai fasilitas tentara sejak lama.

 

Namun, sejauh mata memandang, tempat itu dirawat dengan baik. Ruang besar dipenuhi dengan kontainer yang tak terhitung jumlahnya seperti labirin. Dan di sana-sini, ada tempat-tempat yang tampak seperti tempat tinggal manusia. Tempat Akari sekarang juga merupakan tempat yang aneh dengan karpet dan kursi serta meja yang bergaya.

 

Saito Tsuguhito, seorang pria yang mengenakan seragam sekolah Kokureikan, menuangkan teh ke dalam cangkir teh dan berkata.

 

Kau mau secangkir teh?teh hitam

 

Aku lebih suka teh hijau. Tolong bawakan aku teh Sayama

 

Hmm. Kau terlihat sombong meski sebagai sandera

 

Akari mengabaikan Saito dan melihat sekeliling.

 

Tubuhnya tidak dikekang. Mereka pasti berpikir tinggi bahwa dia tidak akan bisa melarikan diri.

 

——Tempat ini sangat bersih. Ini seperti markas rahasia

 

Tentu saja. Aku merawatnya setiap bulan——Dan sekarang adalah hari yang indah. Aku dapat melihat bulan dengan jelas dengan penuh kebencian

 

Digudang senjata yang luas ini memiliki balkon besar.

 

Di balik pintu yang terbuka ada hutan malam yang luas.

 

Dan di baliknya, bulan malam ke-16 yang terlihat mengambang di kegelapan.

 

Disinilah aku menderita kekalahan yang menentukan. Sejak hari itu, hidupku berubah 180 derajat. Aku tinggal di sini untuk mengingat penghinaan itu

 

Apa kau punya masalah pribadi dengan Michizane?

 

Ada. Dan kau juga tahu itu

 

Aku mencari ingatanku. Apakah dia mengacu pada insiden penculikan tiga tahun lalu?

 

Sepertinya kau ingat. Saat itu——aku menculikmu bersama dengan orang-orang dari Corpse Society. Itu adalah penculikan sederhana untuk tebusan. Rencananya berjalan lancar hingga pertengahan penculikan. Tapi kemudian orang itu masuk dan membalikkan semuanya. Aku setengah mati, dan dia mengambil semuanya dariku

 

Jadi ini adalah balas dendammu

 

Ya. Aku menyelinap ke tim pengawal, menunggu saat yang tepat. Tapi hanya bersamanya saja membuatku ingin muntah. Meskipun dia telah membunuh orang sebagai Assassin......mengapa dia terlihat sangat bahagia? Kenapa dia sangat menikmati kehidupan sekolahnya? Aku sudah mengalami perasaan yang menyakitkan..... Kenapa dia selalu begitu....

 

Itu omong kosong. Banyak orang yang terluka oleh hal seperti itu.

 

Membayangkan rasa sakit para pengawal membuat hatiku robek dan aku ingin mati.

 

Orang-orang di sekitar Kuze Akari hancur berkeping-keping——Aku teringat akan kenyataan itu.

 

Saito meminum secangkir tehnya dengan perasaan dendam.

 

——Kau itu hanya umpan untuk memancing Tsukikage

 

Apa kau bisa membunuh Michizane?

 

Tentu saja. Aku telah mempersiapkannya untuk itu. Tsukikage ditakdirkan untuk dibunuh olehku

 

Akari merasa berang.

 

Itu selalu seperti ini. Banyak manusia akan menumpahkan darah karena Kuze Akari.

 

Aihara Michizane adalah pria yang baik hati,dia tidak seperti seorang pembunuh. Jika Akari diculik, dia akan bergegas ke tempat kejadian dengan segala cara. Ini bukan tindakan kesombongan, tapi keyakinan.

 

Assassin yang baik hati itu menginginkan "dunia normal" seperti halnya Akari.

 

Dia tidak mungkin berniat untuk bertarung sampai mati dengan Saito Tsuguhito di sini.

 

......Itu mustahil

 

Alis Saito berkedut.

 

Orang seperti dirimu tidak akan bisa membunuh Michizane. Aku bisa mengetahuinya bahkan jika aku seorang amatir. Ada perbedaan besar antara kau dengan Michizane. Kau bilang kau sudah mempersiapkan banyak hal, tetapi itu akan berakhir sia-sia

 

Apa katamu....?

 

Sejak awal, balas dendam adalah omong kosong. Cara berpikirmu itu kuno. Jika kau selamanya terobsesi dengan penyebab di masa lalu, kau tidak akan bisa bergerak maju. Sebenarnya gudang apa ini? Apa gunanya menjaganya tetap bersih hanya untuk melenyapkan Michizane di tempat ini? Bukankah apa yang kau lakukan itu sepele?

 

Hmm——Suaramu bergetar lho, target terbesar

 

Saito mendekati lemari berlaci di dekat kontainer.

 

Dia menarik laci dan mengajukan pertanyaan sambil mencari isi didalamnya.

 

Kau selalu berpura-pura menjadi *nihilistic kematian, bukan. Apakah kau sangat ingin mati?

*(t/n: nihilistic : pandangan filosofi )

 

......Tentu saja. Karena aku orang yang seharusnya mati

 

Yah, kau benar. Jika aku jadi kau, aku tidak ingin hidup. Berapa banyak orang yang mati melindungi diri mereka sendiri? Jika pikiranmu waras, kau tidak ingin hidup

 

Itu benar. Aku memiliki nyali dan itulah mengapa aku mencoba bunuh diri berkali-kali

 

Sesuatu seperti bayangan hitam terbang di atasnya.


Saito berbalik dan melemparkan sesuatu padanya. Saat dia menyadari itu, rasa sakit yang membakar menyerang seluruh tubuhnya. Akari ambruk ke karpet tanpa jeda sesaat.

 

Eh——,

 

Bahunya berdenyut-denyut. Seragamnya robek dan kulit di bawahnya robek.

 

Merah darah meluncur turun dari lenganku ke pergelangan tanganku. Ujung jariku mulai gemetar kesakitan. Meski begitu, Aku pikir aku memiliki keberanian besar untuk tidak menjerit kesakitan.

 

Lalu kenapa kau tidak mati saja? Bahkan jika Kuze Akari mati, dia akan tetap datang

 

Saito tertawa sambil bermain dengan pisau di telapak tangannya.

 

Nafasnya menjadi tidak teratur. Darah yang menetes bercampur dengan teh yang tumpah dan menodai karpet.

 

I- ini belum waktunya. Aku punya tempat sendiri untuk mati

 

Oh, Sudah kudugaPenyembuhan tidak berguna bagi dirimu sendiri. Ini adalah penemuan besar

 

Kau dengar.....apa kau dengar.....Saito-san

 

Aku mendengarnyaKau ingin mati, kan?

 

Sebuah pisau dilempar ke depanku.

 

Itu adalah pisau berbahaya dengan tali parasut melilit pegangannya. Itu mungkin pisau yang digunakan untuk membunuh orang di tentara Amerika Selatan atau semacamnya. Itu adalah pisau yang sempurna untuk bunuh diri.

*(kangTL: 山刀 , tuh kanji untuk pisaunya, cek ke google aja klo mau tau bentuknya)

 

Kau dapat melakukan apapun yang kau inginkan dengan harakiri. Dan Aku akan membuang mayatmu di Teluk Tokyo

 

Be-begitu ya.....kau cukup baik juga ya....

 

Ada apa? Apakah kau enggan? Haruskah aku yang melakukannya?

 

Tidak. Aku akan melakukannya sendiri......

 

Tubuh Akari gemetar, dia meraih pisaunya.

 

Aku tidak mungkin ingin mati. Aku masih memiliki banyak hal yang ingin aku lakukan. Aku ingin menjalani kehidupan sekolah menengah yang normal seperti manusia normal. Aku ingin pergi ke game center dan karaoke dengan teman sekelasku lagi. Aku ingin pulang dari sekolah dengan semua orang dan mengambil jalan memutar.

 

Itu adalah kata-kata Akari yang biasa, Aku ingin mati, aku ingin mati, tidak lebih dari kepura-puraan saja.

 

Bahkan target terbesar memiliki hati kekanak-kanakan di usianya itu. Bukankah itu hal yang biasa?

 

Tapi——bukankah semuanya akan terselesaikan jika aku mati?

 

Tidak ada yang akan mati karena Kuze Akari lagi. Tidak ada yang akan mati karena aku.

 

Akari memegang pisau berbahaya itu di perutnya.

 

Aku harus mati seperti ini.

 

Aku seharusnya sudah mati, tapi——keringat yang tidak menyenangkan menyembur dari seluruh tubuhku.

 

Gigiku berbunyi. Aku tidak bisa menaruh kekuatan di tanganku. Aku tidak bisa menggerakkan pisaunya.

 

Apa yang melintas di benaknya seperti lampu yang menyala adalah "kehidupan sehari-hari yang sedikit damai" yang dia alami dalam setengah bulan terakhir ini. Sampai sekarang, Akari tidak pernah memiliki satu pun teman dekat. Itu sebabnya hari-hari yang dia habiskan bersama tim pengawal tampak seperti permata yang mempesona.

 

——Karena ada orang yang memikirkan Akari-san. Itu saja sudah merupakan sangat beruntung.

 

——Aku tidak membenci Akari-dono kok.

 

——Tapi aku tidak membenci orang yang punya uang seperti Akari.

 

——Jika kau tidak keberatan, kita bisa pergi keluar bersama lagi. Dunia ini penuh dengan kesenangan.

 

Percuma

 

Sebelum aku menyadarinya, Saito sudah berdiri tepat di depanku.

 

Dia tiba-tiba menendang wajahnya. Tubuh Akari terlempar tepat di belakangnya. Dampaknya begitu besar sehingga dia kehilangan pendengarannya untuk sesaat. Saito bergumamKau sangat payah.

 

Kau benar-benar tidak bisa diharapkan. Aku benci hal itu dari dirimu. Kau mengatakan kau ingin mati, tetapi kau benar-benar tidak memiliki keberanian untuk mati. Bahkan Otosaka yang seorang penipu akan terkejut

 

Habisnya....habisnya...

 

Berisik. Cepatlah mati. Maka kau tidak akan mengganggu orang-orang di sekitarmu lagi. Dunia akan menjadi sedikit lebih damai karena tidak akan ada lagi yang mati untukmu

 

Karena....aku....tidak ingin mati.....

 

Itu adalah tangisan sepenuh hati.

 

Sungguh makhluk yang dangkal. Apa kau masih mencoba bertahan hidup setelah mengambil begitu banyak nyawa orang lain——Saito menghela nafas pasrah.

 

——Kau yakin ngomong kayak gitu? Apa kau selama ini berbohong mengatakan  Ingin mati? Aku pikir kau tadi tidak bisa memutuskan untuk mati..... Apa kau benar-benar berpikir tidak ingin mati?

 

Tentu saja! Mana ada orang yang ingin mati! Aku sama seperti orang lain..... Aku hanya ingin hidup normal dengan teman sekelasku......!

 

Kau sangat menyedihkan ya

 

Saito mendekat dengan senyum terdistorsi.

 

Dia mengambil pisau yang jatuh di lantai. Akari menatapnya dengan heran.

 

Itu sangat normal sehingga membuatku tertawa. Kau tidak mengerti betapa kotornya dirimu, bukan?

 

Aku tahu itu...

 

Kau tidak paham

 

Dia tiba-tiba menarik lengannya ke atas. Saito memaksa Akari untuk berdiri dan membawanya ke balkon. Itu terlalu menyakitkan untuk melawannya.

 

Bulan bersinar terang. Angin malam musim semi menyengat lukanya.

 

Jika dipikir-pikir, kau tidak boleh mati di ruangan ini. Itu adalah tempat dimana Tsukikage akan mati. Aku tidak ingin membawa kotoran——Aku tidak ingin darahmu menodai karpetnya

 

Apa maksudmu——

 

Aku marah. Aku tetap ingin kau mati

 

Aku sangat terkejut sehingga aku tidak bisa melakukan apapun.

 

Kau mau bunuh diri? Atau kau ingin dibunuh? Aku akan membiarkanmu untuk memilih

 

Tentu saja....aku tidak bisa memilihnya.....

 

Bunuh diri lebih baik karena kau tidak harus menghadapi konsekuensinya. Jika kau takut melakukan seppuku, mengapa kau tidak melompat dari gedung saja? Itu beton di bawah sana. Kau bisa langsung mati jika kepalamu jatuh lebih dulu

 

Nggak mau! Aku.....Aku ingin hidup normal dengan teman-temanku lagi!

 

Dasar bodoh. Otosaka Misaki dan Takatsuji Suika sudah mati

 

—————

 

Pikiranku menjadi kosong.

 

Bisikan setan meresap ke dalam otakku.

 

Ngomong-ngomong, aku juga sudah membunuh Makita Kosuzu. Orang-orang yang kau anggap sebagai "teman" mu semuanya sudah dimusnahkan. Itu semua salahmu. Mereka mati karenamu

 

Tidak mungkin......

 

Apakah kau bersedia melupakan mereka dan menikmati masa mudamu? Tentu saja. Kau selalu melakukan itu. Meskipun kau membunuh orang sebanyak itu, kau masih berbicara tentangkeinginan untuk hidup——

 

Kemudian Kuze Akari kehilangan pikiran tenangnya.

 

Itu adalah upaya yang sia-sia. Begitu aku menjadi target terbesar, tidak ada harapan untuk kehidupan normal.

 

Belakangan ini aku sedikit menikmati kehidupan yang menyenangkan setiap harinya, sehingga aku lupa tentang hal itu.

 

Aku sudah tahu ini sejak lama——aku adalah orang yang harus menyerahkan hidupku dengan pasrah.

 

Kalau tidak, aku tidak bisa meminta maaf untuk orang-orang yang mati karena Kuze Akari.

 

Maaf karena aku masih hidup

 

Akari melangkah maju.

 

Aku akan mati

 

Saito tampak sedikit terkejut.

 

Aku sudah siap. Aku tidak berpikir hari akan datang ketika aku akan siap untuk melakukan ini.

 

Menahan napas. Aku meletakkan tanganku di dadaku.

 

Itu menakutkan untuk melihat ke depan dan jatuh.

 

Aku berbalik dan mundur kembali ke pagar yang robek, selangkah demi selangkah.

 

Saito Tsuguhito ini adalah pria tanpa rencana. Jika Kuze Akari mati, Aihara Michizane tidak akan punya alasan untuk datang ke sini. Bahkan jika dia melakukannya, dia tidak akan punya alasan untuk bertarung. Setidaknya, aku tidak ingin Aihara Michizane mati.

 

Satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan mati—— Aku melangkah selangkah demi selangkah dengan tekad sedih di hatiku.

 

Dan akhirnya tiba juga saat ini.

 

Ah——

 

Aku tidak terlalu kaget di saat terakhir.

 

Sensasi mengambang yang kuat.

 

Akari turun dari balkon dan jatuh menuju ke tanah.

 

Aku dipenuhi dengan ketakutan. Aku merasa kasihan pada diri sendiri bahwa aku masih sangat takut pada tahap kehidupanku ini.

 

Bulan semakin menjauh. Akari perlahan menutup matanya dan bersiap untuk yang akan datang.

 

Ini lebih baik.

 

Seharusnya inilah yang terbaik——tetapi kepalaku dipenuhi dengan penyesalan dan keputusasaan.

 

Mengapa aku melakukan ini?

 

Aku benar-benar ingin hidup. Aku tidak ingin mati. Ada begitu banyak hal yang masih ingin aku lakukan.

 

*lembut.

 

Itu adalah gerakan yang menentang gravitasi.

 

Rasa sakit itu tidak pernah menyerangku.

 

Sebaliknya, aku mendengar suara lembut.

 

Maaf aku terlambat

 

Akari membuka matanya seolah dia sedang bermimpi.

 

Itu adalah seseorang yang tidak aku harapakan untuk datang. Lalu dia tiba-tiba memelukku.

 

Lalu Akari merasa sedikit bersalah——Aku akan membuat masalah bagi orang lain lagi.

 

Tapi dia tertawa, seolah dia bisa melihat menembus hatinya.

 

Kau tidak bersalah Akari. Serahkan sisanya padaku

 

Mungkin ini adalah kata-kata yang Kuze Akari cari selama ini.

 

Air matanya terus mengalir.

 

Akari membenamkan wajahnya di dada Aihara Michizane saat dia terisak.

 

 

Tempat itu adalah bangunan terbengkalai, terselip jauh di dalam pegunungan.

 

Aihara merasa nostalgia saat melihatnya.

 

Tiga tahun lalu, Akari diculik oleh kelompok kriminal dan ditempatkan di bawah tahanan rumah di gudang senjata ini.

 

Sekarang, Aihara melihatnya melompat dari balkon lantai dua.

 

Aku tidak bisa membiarkannya mati. Aihara dengan panik menendang tanah dan bergegas ke arahnya, menangkapnya tepat sebelum tubuhnya menyentuh tanah.

 

Gadis dalam pelukannya menangis tersedu-sedu seolah diliputi emosi.

 

Aku berhasil menangkapnya ——Aihara merasa lega.

 

Aku sangat senang kau datang, Tsukikage. Aku lelah menunggumu

 

Seorang pria melompat turun dari balkon.

 

Dia adalah Saito Tsuguhito, orang nomor dua di tim pengawal.

 

Hei, apa kau ingat? Di sinilah pertama kali kita bertemu. Setelah aku kalah darimu, aku sudah berusaha keras sampai ingin mati—— untuk kedua kalinya pada hari ini. Kau juga pasti sangat bersemangat kan? Mari kita saling membunuh? Kau tidak layak untuk hidup normal. Ayo, mari kita saja——

 

Kau terluka. Kau harus merawatnya

 

Aihara berkata sambil menurunkan Akari ke tanah.

 

Dia sangat memperihatinkan. Ini semua salah Aihara Michizane sehingga dia terluka seperti ini.

 

.....Oi. Jangan abaikan aku

 

Ayo, kita pulang bersama. Tidak ada gunanya berada di sini

 

Bagaimana dengan mereka? Bagaimana dengan Takatsuji-san dan Otosaka-san......

 

Mereka selamat

 

Akari menatap Aihara dengan heran.

 

Menyeka air matanya, dia bergumam, Syukurlah seolah sangat lega.

 

Namun, dia segera melihat ke bawah dengan kesedihan di matanya.

 

Maafkan aku. aku......aku hampir mati

 

Tidak masalah, karena kau punya kehidupanmu sendiri

 

Tapi.....

 

Setiap manusia memiliki saat-saat ketika mereka ingin mati

 

Tiba-tiba Akari berhenti.

 

.......Aku tidak menyangka kau akan mengatakan itu kepadaku

 

Tsukikage. Aku akan membunuhmu jika kau terlalu banyak main-main

 

Akari berbalik dengan terburu-buru, lalu dia menatapku lagi dengan ekspresi cemas.

 

Tampaknya dia khawatir tentang penculiknya——tetapi ketakutannya itu sia-sia.

 

Ketika Assassin "Tsukikage" muncul, musuh tidak memiliki peluang untuk menang.

 

Michizane. Saito-san....

 

Kau bersembunyilah. Aku akan menangani orang ini. Aku tidak ingin memperburuk lukamu——begini. Aku akan menyelesaikannya dalam waktu sekitar tiga menit

 

Aku bilang aku akan membunuhmu! Apa kau ingin wajah Kuze Akari dihancurkan!?

 

Tapi. Benarkah....kau akan baik-baik saja......?

 

Aihara tersenyum.

 

Aku ingat kejadian serupa di sekolah. Saat itu kau bilang, Larilah. Tapi sekarang, aku pikir kita sudah saling mengenal. Jika itu bukan karena keegoisanmu——maka setidaknya pada saat seperti ini, alangkah baiknya jika kau bisa terbuka dan jujur ​​​​tentang keinginanmu

 

Bahu Akari bergetar.

 

Mata target terbesar dari keinginan kematiannya dipenuhi dengan kehausan akan kehidupan.

 

Lalu dengan suara kecil dia berkata.

 

——Michizane. Ayo kita pulang bersama

 

Dan dengan itu, perang dinyatakan secara efektif.

 

Gigi Saito bergemeletuk seperti keran berkarat yang dipelintir. Dia membalikkan tubuhnya seolah-olah menari di tempat——Tiba-tiba, tendangan kecepatan Dewa menyerang Aihara.

 

 

Tubuh Aihara dengan mudah terhempas.

 

Dia didorong ke gudang senjata dan punggungnya terbanting ke kontainer. Tidak ada rasa sakit——tapi dia sedikit terkejut. Itu adalah pukulan yang kuat untuk seorang petarung palsu.

 

Jadi, bagaimanapun juga, pria itu adalah seorang pembunuh bayaran yang terampil.

 

Saat Aihara hendak bangun dengan senyum masam di wajahnya, dia melihat Saito yang sedang mengeluarkan senjatanya.

 

Menghindari peluru secepat yang dia bisa, Aihara merunduk di belakang kontainer.

 

Assassin tidak berspesialisasi dalam pertarungan satu lawan satu. Tsukikage mungkin adalah Assassin terbaik di dunia bawah, Namun, dalam hal keterampilan bertarung jarak dekat dia tidak bisa menandingi  Saito Tsuguhito yang merupakan “petarung terbaik di dunia bawah”.

 

Matilah

 

Mengabaikan suara tembakan, dia melihat ke arah Akari.

 

Dia bersembunyi di balik puing-puing di arah yang berlawanan dari Aihara. Tidak ada yang perlu di khawatirkan tentang itu. Seperti yang Takatsuji katakan, Kuze Akari memiliki bakat untuk hidup.

 

Apa kau ingat!? Aku hampir terbunuh olehmu di tempat ini!

 

Saito berteriak. Aihara menanggapinya sambil mengeluarkan pisau dan pistol dari bagian dalam seragamnya.

 

Terus? Bukankah membunuh satu sama lain adalah kejadian sehari-hari di dunia bawah?

 

Benar. Itu memang benar. Jika kau merasa bahwa saling membunuh adalah kejadian sehari-hari, mengapa kau tampak menikmati diri sendiri di dunia permukaan? Jangan terlalu naif. Apa kau pikir kau bisa melemparkanku kedalam neraka, dan berharap aku ampuni!?

 

Aku tidak berfikir begitu. Tapi apa pun yang aku lakukan, itu adalah pilihanku

 

Aku melihatmu dalam mimpiku. Di dunia tanpa wajah, kau adalah satu-satunya yang memiliki wajah. Wajahmu seperti bulan yang bersinar terang di kegelapan——yang bener aja, apa-apaan itu?

 

Itu menjijikkan jika kau membayangkannya

 

Aku mengeluh karena itu menjijikkan!

 

Saito mulai mendekat.

 

Menunggu tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik. Aihara menendang lantai tanpa mengeluarkan suara dan bergegas ke kontainer pengiriman. Dia membungkuk rendah untuk mengamati sekelilingnya.

 

Untuk beberapa alasan, Saito berdiri tepat di depan kontainer.

 

Kenapa? ——Perasaan aneh melintas di benakku.

 

Indra keenamku mengingatkanku. Aku mendengar suara seolah-olah ada sesuatu yang didorong.

 

Saito melepaskan tendangan berputar.

 

Sebuah dampak yang luar biasa tumpah. Kontainer penyok dan meledak ke bagian belakang gudang senjata. Aihara, yang berada di atas kontainer juga tidak aman. Meskipun dia bergegas untuk melompat ke bawah, dia tidak akan mampu untuk menahan gelombang kejut dan terlempar ke belakang dengan puing-puing.

 

Tubuhnya terpelanting ke lantai dua atau tiga kali dan akhirnya mendapatkan kembali posisinya.

 

Badai pecahan logam yang hancur menghantam tubuh Aihara dengan keras. Seragamnya robek dan darah berceceran. Ruangan yang remang-remang dengan cepat diisi dengan awan debu.

 

Tapi itu hal yang baik. Melalui asap, mata Saito, yang yakin akan kemenangan, tertangkap.

 

Dia mengaktifkan kemampuan khususnyaFive Senses Loot

.

 

Sebuah sambaran petir merah menyambar di udara dengan kecepatan yang menakutkan.

 

Mata Saito melebar karena terkejut untuk sesaat. Jika penglihatannya diambil, kebanyakan orang tidak akan mampu bertindak. Aku akan menembaknya tepat di jantungnya dengan pistolku——saat dia berikir demikian.

 

Bau kematian tercium lagi.

 

Peluru terbang dengan kecepatan menyilaukan melalui awan debu.

 

Darah membanjiri pipinya.

 

Kali ini, Saito sendiri yang berlari ke arahnya dangan membungkuk rendah. Sepertinya dia ingin menyelesaikan masalah ini dengan pertarungan fisik——Aihara dengan cepat memegang pistolnya untuk menahannya. Namun peluru-peluru itu bisa dihindari dengan gerakan seperti binatang atau dibelokkan oleh pisaunya.

 

Dia kehabisan peluru. Dia tidak punya pilihan selain menunggu serangan musuh dengan pisau di tangannya.

 

Kau..... . Bagaimana kau bisa melihatku?

 

Saito menebasnya tanpa suara. Dia mundur tepat pada waktunya dan kemudian berbalik sedikit.

 

Serangan tebasan samping menarik garis pedang yang keras dan mengenai peralatan mesin yang terbengkalai. Bilah pisau itu patah menjadi dua dengan suara bernada tinggi.

 

Aihara kemudian menyadari. Alasan mengapa kemampuannya tidak bekerja adalah karena dia telah dilawan oleh kekuatannya.

 

Kemampuanmu bukan untuk membuka kunci elektronik,kan?

 

Oh——Kau sudah bisa menebak permainan kejar-kejaran di Shibuya. Itu mobilku

 

Jadi kau sudah punya kuncinya sejak awal?

 

Itu benar. Bukan berarti aku ingin menyembunyikannya sih

 

Saat mereka bertukar kata, Aihara langsung mengangkat pisaunya, tapi Saito membuat langkah pertama.

 

Tinju berkecepatan tinggi menghantam perut Aihara.

 

Aihara mencoba memutar badan untuk mengambil sikap bertahan, namun tidak berhasil. Aihara jatuh ke tanah, berteriak ke dinding gudang senjata.  Sesuatu melonjak dari dalam perutnya. Tidak dapat menahan diri, Aihara memuntahkan darah ke lantai.

 

Kemampuan khusus Saito Tsuguhito mungkin sepertipenguatan fisik atau semacamnya.

 

Alasan dia bisa menghancurkan kontainer itu dengan mudah adalah karena dia telah memperkuat otot-ototnya.

 

Alasan mengapa dia bisa bergerak tanpa masalah meskipun penglihatannya seharusnya hilang adalah karena dia telah memperkuat bola matanya.

 

——Darahmu sangat merah. Apakah seorang Tsukikage ingin menyerah?

 

Saito mendekat dengan senyum di wajahnya. Aihara mengisi pistol dengan peluru dengan tangan gemetar.

 

Lukanya memang tidak sakit, tapi sudah saatnya fungsi tubuh mulai terganggu.

 

Ini mengecewakan. tapi mungkin memang begitulah seharusnya balas dendam——Ayo katakan, Aku kalah.  Tundukkan kepalamu dan katakan, Maafkan aku. Dengan begitu, aku akan sedikit menahan diri. Aku akan menghancurkan wajahmu bahkan sebelum kau merasakan sakitnya

 

Apakah membunuhku akan membuatmu merasa lebih baik?

 

Bukan itu intinya. Aku selalu mengalami mimpi buruk tentang Tsukikage sejak hari itu. Ini seperti pembersihan untuk melepaskan diri dari masa lalu

 

Aku tidak ingin terlibat dalam hal semacam itu——

 

Aihara mengangkat pistol yang terisi dan menarik pelatuknya tanpa ragu-ragu.


Moncong pistol menyemburkan api dan peluru melesat ke depan. Namun, Saito menunjukkan visual dinamisnya yang menakutkan. Melambaikan alat logam di tangannya, Saito berhasil menangkis peluru itu. Saito terus ditembaki, tapi tak satu pun tembakan yang mengenainya. Sebagai balasannya, belati yang dilempar terbang dengan kecepatan tinggi.

 

Itu menembus pergelangan tangan kanan Aihara.

 

Pistol itu jatuh ke lantai dengan semburan darah.

 

Menyerahlah. Aku akan menyelesaikan balas dendamku padamu disini

 

Dia tersenyum seolah dia bangga dengan kemenangannya. Aku memang telah menumpahkan terlalu banyak darah. Ini bukan rasa sakit yang bisa ditoleransi oleh orang normal. Aku bisa saja mati karena saraf simpatis yang berlebihan.

 

Aku....tidak bisa mati di tempat seperti ini

 

Ada apa denganmu? Apa kau tidak tahu di mana kau akan mati?

 

Saito mengejek.

 

Kau tidak berpikir kau akan mati di atas tikar tatami seperti orang di permukaan, kan?  Tanganmu sudah berlumuran darah orang lain. Seorang Assassin tetaplah seorang Assassin—— tidak ada harapan bagimu untuk “hidup normal”

 

Saito mungkin benar.

 

Hari-hari yang aku habiskan di Akademi Kokureikan bersama Akari dan anggota tim pengawal lainnya sangat menyenangkan. Tapi itu hanya ilusi sementara. Ikatan dunia bawah mungkin akan menghantui Tsukikage selama sisa hidupnya.

 

Aku mulai mengerti bagaimana perasaan Akari.

 

Dia adalah korban dalam kasus ini. Karena dia bersama Aihara Michizane, dia diculik dan menderita luka parah. Mungkin lebih baik pembunuh kotor ini mati.

 

Nah. Aku akan memberimu serangan terakhir. Teteplah diam Tsukikage

 

Saito berjalan maju dengan seringai di wajahnya.

 

Itu benar. Datanglah lebih dekat padaku.

 

Saat aku duduk dengan perasaan pasrah——

 

——Tolong hentikan!

 

Aku pikir itu hanya halusinasi.

 

Jika kau melakukan sesuatu yang lebih buruk pada Michizane——Aku, Kuze Akari tidak akan pernah memaafkanmu

 

Tiba-tiba seorang gadis berwarna bulan berdiri di depan Aihara.

 

Kakinya gemetaran. Darah di bahunya masih belum berhenti. Suaranya sangat gemetar. Berapa banyak keberanian yang harus dia kumpulkan untuk melakukan hal seperti itu——dan orang yang dia coba lindungi adalah seorang Assassin yang membuat semua orang di sekitarnya tidak bahagia.

 

Saito berhenti sejenak seolah-olah dia tercengang.

 

Segera, tawa mengguncang udara.

 

——Hahahahahahahahahaha! Orang ini adalah mahakarya! Aku belum pernah mendengar ada seorang pengawal dilindungi oleh target pengawalannya.Kau sudah melemah Tsukikage. Aku tidak pernah ingin melihatmu seperti itu

 

Apa kau mendengarkanku! Aku memiliki konglomerat Kuze. Jika kau membunuhku dan Michizane, kau tidak akan selamat. Ayahku akan mencarimu dengan haus darah......

 

Apakah kalian saling menjilati luka pada orang yang kalian benci. Sangking menjijikannya, aku ingin muntah

 

Akari tidak terintimidasi oleh tatapan Saito.

 

Kemudian hati Aihara bergetar. Gadis ini selalu memikirkan orang-orang di sekitarnya.

 

Dia mungkin bahkan tidak memikirkan keselamatan hidupnya sendiri. Itu terlalu berbahaya.

 

Akari menatap Saito dengan tajam dan berkata.

 

Mari kita akhiri ini. Jika ini diteruskan, kau juga akan terluka

 

Hmm, ini bukan negosiasi. Aku tidak peduli yang lain selama aku bisa membunuhnya. Aku tidak peduli dengan konglomerat Kuze atau Corpse Society. Ini masalah antara aku dan Tsukikage

 

Kalau begitu aku akan membayarmu. Berapa banyak yang kau inginkan ——

 

——Akari. Sudah cukup

 

Aihara memanggilnya dari belakang. Ekspresi bingung terpancar dari matanya.

 

Kenapa.....Kau akan mati jika terus seperti ini....darahmu banyak sekali.....

 

Tak apa. Perasaanmu sudah tersampaikan padaku

 

Aihara tersenyum. Akari memiliki ekspresi putus asa di wajahnya.

 

Pria ini telah menyerah pada hidup——atau begitulah yang mereka pikirkan. Tapi mereka salah. Setelah menunjukkan perhatian seperti itu, bahkan seorang pembunuh seperti “Tsukikage” yang berhati dingin pun tidak bisa tidak tersentuh.

 

Saito tertawa ironis, Apakah sudah waktunya?.

 

Kau sudah siap untuk kubunuh, kan? Sekarang aku akan mulai mencabik-cabik wajahmu

 

Itu benar——tapi aku tidak siap sama sekali

 

Aku melihat ke arah jam tanganku. Saat itu pukul 20:16.

 

Saito mengabaikan kata-kataku dan perlahan mendekatiku. Dia membawa pisau di tangannya.

 

Itu adalah mata seorang maniak pendendam yang hanya berpikir untuk membunuh musuh di depannya.

 

Saat jarak antara mereka berdua berkurang menjadi sekitar sepuluh meter——

 

——Ini sudah 3 menit. Lihat itu

 

 

Saat aku mengatakan itu dan  aku menunjuk ke arah kiri.

 

Hah?

 

Saito, yang curiga, mengalihkan pandangannya ke kiri sambil waspada.

 

Sebuah panah terbang dari kanan dengan kecepatan yang seolah-olah menghancurkan udara.

 

Saito, yang lengah, tidak bisa menghindarinya.

 

Ugh.....a-apa yang terjadi.....

 

Panah itu tersedot langsung ke udara dan menusuk pinggangnya.

 

Itu adalah jebakan sederhana menggunakan panah otomatis. Tetapi karena sangat sederhana, efeknya sangat besar. Tubuh Saito terhuyung-huyung dan jatuh ke lantai seperti boneka kertas yang tertiup angin.

 

Tapi itu tidak berakhir di situ. Saat Aihara menarik jarinya, ada tanda ada sesuatu yang diaktifkan di langit-langit. Saito dengan cepat melihat ke atas——tapi dia terlambat.

 

Terdengar suara retakan pada pelat pengikat.

 

Bahan material yang telah menempel pada langit-langit gudang senjata mulai menghujani seperti penutup hujan.

 

Oi, yang bener aja?

 

Saito menjadi berdarah dan mencoba melarikan diri.

 

Tapi itu sangat lucu melihat dia jatuh tengkurap di lantai.

 

Seluruh tubuhnya menempel di lantai.

 

Aku telah mengaturnya sebelumnya——*Birdlime super kuat.

*(zat pelekat/lem buat menjebak burung)

 

Sayang sekali, Semuanya berjalan seperti yang kuharapkan

 

Tsu...Tsukikage————————————————————!!

 

Jeritan itu berhenti di tengah jalan.

 

Banyak potongan puing menghujani dari atas dan menghancurkan tubuh Saito.

 

Getaran yang luar biasa menghantam seluruh gudang senjata. Aihara meringkuk di tempat itu sambil melindungi Akari. Suara kehancuran meraung sesekali, seolah-olah dunia sedang hancur——Akari di lenganku menegang dan menyusut——Setelah beberapa saat, itu menjadi sunyi.

 

Tumpukan sampah telah terbentuk di lantai.

 

Tapi Saito sepertinya masih hidup. Hanya kepala dan tangan kanannya yang mencuat keluar, meski tertimpa bahan material. Sejauh yang aku bisa lihat, dia tidak memiliki senjata apa pun. Dia tidak akan melawan dalam situasi ini.

 

.....Kenapa .....ada begitu banyak jebakan.....

 

Aku tahu kau akan ada disini

 

Lalu...kenapa...!?

 

Karena aku ingat wajahmu

 

Aku menarik napas.

 

Kau adalah orang yang seharusnya dibunuh olehku tiga tahun lalu. Aku mengenalimu sejak kita bertemu lagi di Kokureikan

 

Aku tidak paham.....Lalu kenapa kau mau bergaul denganku....?Kau seharusnya membunuhku....

 

Tidak. Ini tidak ada hubungannya dengan itu. Aku hanya berfikir ternyata kau masih hidup

 

Ka-kau! Jadi kau menganggapku seperti batu di pinggir jalan...... padahal aku sudah memainkan peran sebagai pria baik yang menjijikan agar kau tidak akan menyadarinya.....

 

Maaf. Tapi aku sedikit menyelidiki sifatmu itu? Itu sebabnya aku mencoba berkali-kali untuk berduaan denganmu. Aku pikir kau sedang merencanakan sesuatu karena kau sangat sensitif tentang restoran keluarga dan menginap——aku tak menyangka kau beneran merencanakan sesuatu

 

Jangan konyol!  Aku tidak mengerti maksudmu!

 

Karena sifat permusuhanmu itu, kau dengan sengaja mempercepat mobilmu selama pengejaran mobil dan menjatuhkanku di jalan. Yah, sepertinya untuk memasang jebakan untuk berjaga-jaga adalah pilihan yang tepat. Sebenarnya, aku diam-diam mengikutimu untuk mencari tahu tempat ini. Aku menyiapkan banyak hal untukmu saat kau tidak ada

 

Tidak mungkin.....

 

Kekalahanmu sudah ditentukan ketika kau menantang Tsukikage untuk bertarung. Aku sengaja terluka parah hanyalah untuk yang membuatmu lengah. Bagian vitalku telah mati, jadi aku tidak merasakan sakit ataupun gatal

 

Matanya tercengang menatap wajah Aihara.

 

Jadi balas dendam-mu telah gagal. Mulai sekarang, lupakanlah dendam dan jalani hidup dengan bersih dan benar. Jangan khawatir——aku tidak akan membunuhmu. Karena kita ini berteman

 

...................

 

Saito berhenti bergerak untuk beberapa saat, seolah-olah dia telah berbaur dengan bahan material.

 

Namun, dia segera menyadari kekalahannya. Dia tertawa terbahak-bahak dan pingsan di tempat. Mungkin tidak ada lagi yang bisa dia katakan.

 

Aihara berbalik dan berjalan kembali ke arah Akari.

 

Dia terkejut sambil memegangi bahunya.

 

Apa kau baik-baik saja? Bagaimana dengan lukamu.....

 

Seharusnya aku yang bertanya begitu. Kau bisa berdiri?

 

Aihara mengulurkan tangan kirinya.

 

Dia menegang sejenak seolah-olah dia telah melihat ilusi. Sambil menyeka tetesan air dengan saputangan yang dia ambil dari saku di roknya,dia memanggil namanya dengan suara pelan,Michizane,.

 

Kau terlalu ceroboh. Aku mengkhawatirkanmu

 

Aku tidak ceroboh. Bahkan itu tidak bisa disebut pemanasan

 

Aku kesal....

 

Akari melanjutkan kata-katanya dengan ekspresi frustrasi di wajahnya, Tapi, .

 

Terima kasih.....telah datang untuk menyelamatkanku

 

Sama-sama. Ayo kita pulang

 

......Ya

 

Akari meraih tangan Aihara.

 

Sisanya akan diserahkan kepada konglomerat Kuze.

 

Seharusnya ini menjauhkannya dari bahaya.

 

Sekolah akan dimulai lagi besok. Begitu Makita dan Otosaka bangun, hari-hari akan kembali normal.

 

Aku berharap kali ini aku dapat menjalani kehidupan yang bebas dari konflik.

 

Huh

 

Tiba-tiba, Akari berteriak.

 

Sepertinya ada sesuatu yang bergerak .....

 

Suara mesin bergerak terdengar. Sumber suaranya ada di belakangku.

 

Tepat ketika aku hendak berbalik, sebuah tembakan terdengar.

 

Itu benar-benar kejutan, jadi kakiku tersandung.

 

Sebuah peluru yang terbang dengan kecepatan tinggi telah menembus dada Aihara.

 

Ugh——

 

Aku berlutut ditempat.

 

Aku mengabaikan jeritan Akari dan mengalihkan pandanganku tepat ke belakang. Saito seharusnya dihancurkan oleh tumpukan puing.

 

Dia tidak tampak memegang senjata ——namun ada awan asap mesiu yang keluar dari telapak tangan kanannya, yang telah dibuang.

 

Aku langsung mengerti apa yang terjadi. Itu sama dengan "Toka-san" yang bertarung di Shibuya.

 

Sebuah pistol tertanam di tubuh Saito.

 

Aihara menatap tanpa emosi pada darah yang mengalir seperti air terjun.

 

Aku tidak bisa mempercayainya. Pisau saja sudah cukup, tapi ada pistol juga? Apakah dia seorang cyborg atau semacamnya?

 

Tiba-tiba, sebuah suara yang terdengar seperti datang dari neraka terdengar di telingaku.

 

...... Tsukikage. Aku.... tidak akan memaafkanmu.....

 

tsu...........

 

——Ada pemahaman tersirat di dunia bawah, yang tampaknya merupakan zona tanpa hukum.

 

Namun, ada beberapa organisasi kejam di dunia itu yang bahkan melanggar pemahaman itu.

 

Mereka ditakuti oleh semua orang dan pada saat yang sama, hidup mereka menjadi sasaran semua jenis roh jahat dari gunung dan sungai.

 

Salah satu organisasi keji yang disebut “Corpse Society”.

 

Pendirinya dikatakan pernah menjadi anggota markas teknis militer. Di permukaan, mereka mungkin tampak seperti gangster biasa. Namun, ada desas-desus aneh yang dibisikkan tentang organisasi ini.

 

Menurut rumor,Corpse Society mencoba menaklukkan dunia dengan merombak tubuh manusia.

 

Aihara telah mendengar ini berkali-kali ketika dia berkeliaran di dunia bawah.

 

Namun, dia pikir hal-hal seperti itu hanyalah rumor.

 

Dia belum pernah bertemu dengan manusia yang telah direnovasi sepenuhnya sebelumnya.

 

————Balas dendam ini. Ayo kita selesaikan

 

Reruntuhan yang seharusnya menghancurkan Saito hancur dengan suara berisik. Suara motor yang luar biasa bergema di gudang senjata. Lalu aku mengerti——kekuatan otot Saito Tsuguhito yang luar biasa tidak hanya disebabkan oleh kemampuan khususnya. Jika ia dibantu oleh sebuah mesin, maka dapat dimaklumi jika ia memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.

 

Michizane! Michizane.......

 

Wajah Akari menjadi pucat dan dia berteriak. Lukanya menjadi sangat dalam.

 

Dia mungkin telah ditikam tepat di jantungnya.

 

Aihara, yang memutuskan bahwa itu adalah ide yang buruk untuk terlibat dalam pertempuran saat ini, dia mengeluarkan bola asap dari sakunya dan melemparkannya ke Akari. Kepulan asap tebal keluar.

 

Ayo kita mundur sekarang......Akari

 

Aihara melewati asap sambil ditopang oleh Akari.

 

Dibelakang, suara dendam Saito bergema seperti gemuruh.

 

 

Tidak ada rasa sakit. Tapi langkah kaki kematian pasti mendekat.

 

Ketika kita keluar dari gudang senjata, kita disambut oleh suara serangga yang khas pedesaan. Mari kita masuk ke mobil untuk saat ini. Aku akan berkendara di jalan umum untuk menjauh dari Saito. Tapi tiba-tiba, seluruh tubuhku telah kehilangan kekuatannya.

 

Aku berbaring telentang di aspal bersama dengan Akari.

 

Bulan bersinar terang di langit malam. Itulah yang Aihara selalu ingin dapatkan.

 

Aku menguatkan kembali tubuhku yang gemetar dan merentangkan tanganku——seseorang memegang tanganku.

 

Michizane! Tolong jangan mati.....

 

Disana ada Akari dengan ekspresi sedih di wajahnya. Bagi gadis ini, kematian seorang pengawal seharusnya menjadi pemandangan yang biasa. Namun, dia meneteskan air mata dari lubuk hatinya.

 

Kau ingin berhenti menjadi seorang Assassin dan menikmati masa mudamu,kan? Apa yang akan kau lakukan jika kau mati di tempat seperti ini? Sekolah baru saja akan dimulai.....kami bahkan belum mengadakan senam dan festival budaya

 

Aku rasa begitu

 

Air mata jatuh di pipinya.

 

Pertama kalinya bagiku ada sesorang yang melihatku dengan mata yang begitu tulus padaku.

 

Kau pasti kesakitan. Kau mengeluarkan banyak darah....

 

Aku orang yang tidak merasakan sakit. Ini adalah harga dari kemampuan khususku

 

Tsu.....

 

Ekspresi Akari terdistorsi seolah-olah mengatakanSudah kuduga.

 

Tidak perlu baginya untuk terlihat begitu sedih.

 

.....Tinggalkan aku dan larilah. Ada truk di sana

 

Aku tidak bisa menyetir mobil. Lagi pula.....aku tidak bisa meninggalkanmu.....

 

Ada banyak pengganti untuk pengawal. Ini 10 miliar kali lebih baik bagimu untuk tetap hidup daripada seorang Assassin sepertiku. Jika kau tidak bisa mengendarai mobil, berjalanlah pulang, Tsuguhito tidak akan mengejarmu

 

Aku tidak mengerti. Mengapa kau begitu memikirkanku?

 

Bau darah memenuhi udara. Aihara ragu-ragu apakah dia harus mengatakan sesuatu atau tidak.

 

Tetapi tidak ada waktu untuk ragu-ragu pada saat kematiannya. Dia memutar kata-katanya dengan tenang dengan perasaan pasrah.

 

Kau telah menyelamatkan hidupku sekali

 

Akari memutar bola matanya.

 

Kau mungkin tidak ingat. Tiga tahun lalu, aku diminta untuk membunuhmu. Tapi aku terluka parah oleh serangan mendadak Tsuguhito. Tapi orang yang menyelamatkanku dengan kemampuan penyembuhan adalah kau Kuze Akari

 

............

 

Aku masih bisa mengingat kata-kata yang kau ucapkan saat itu. Sejak itu, aku ingin berhenti menjadi seorang Assassin dan hidup di dunia yang normal

 

——Kau tidak boleh menyerah untuk hidup. Aku yakin bulan pasti akan tersenyum padamu.

 

——Kau menyebut dirimu "Tsukikage"? Itu nama kode yang keren.

 

——Mari kita pergi dari sini. Lihat. Dunia begitu cerah.

 

Ka...kau

 

Bibir Akari bergetar.

 

Apa kau datang untuk menemuiku ......?

 

Ya. Sejak awal aku datang untuk mengawalmu

 

Ketika kita bertemu lagi di Kokureikan, aku merasa gemetar baik secara fisik maupun mental.

 

Rambut indah berwarna bulan yang tidak pernah berubah sejak saat itu. Dia sepertinya sudah melupakan wajahku, tapi dia ingat kata "Tsukiage," yang merupakan nama kedua dari Aihara.

 

Tiga tahun lalu, Aihara Michizane diselamatkan oleh kebaikan Kuze Akari.

 

Bukan hanya luka fisik yang dia sembuhkan. Dia juga membersihkan "kegelapan" padat yang menutupi hatinya. Dan sementara itu adalah kesempatan yang menggembirakan, itu juga merupakan awal dari tragedi.

 

Pertama, izinkan aku meminta maaf. Maafkan aku

 

......Ada apa

 

Akulah yang menyebabkan kau menjadi target terbesar

 

Itu adalah kenangan yang tidak ingin aku ingat.

 

Apa yang menunggu Aihara, yang gagal dalam permintaan pembunuhannya, adalah hukuman berat. Tulangnya patah dan dia muntah darah. Jari-jarinya dipelintir dan perutnya dirobek. Dia tidak bisa merasakan sakit——tapi dia takut mati. Aihara mengira dia akan dibunuh jika dia tidak melakukan apa-apa, jadi dia mengeluarkan alasan yang menyakitkan.

 

——Alasan aku tidak membunuh gadis itu adalah karena dia berharga.

 

——Gadis itu memiliki kemampuan khusus untuk menyembuhkan luka manusia. Akan sia-sia untuk membunuhnya.

 

Aku sangat putus asa untuk menyelamatkan hidupku sendiri sehingga aku memberi tahu semua orang tentang kemampuan khususmu. Jadi informasi tentang kemampuanpenyembuhanmenyebar dengan cepat ke seluruh dunia bawah. Ini salahku karena membuat hidupmu dalam bahaya

 

Akari terkejut dan kehilangan kata-kata.

 

Tentu saja. Dia tidak bisa mengeluh bahkan jika dia telah terbunuh.

 

Jadi ini adalah kisah tentang penebusan.

 

Aku ingin menikmati kehidupan sekolahku. Tapi aku tidak peduli tentang itu lagi. Selama kau bahagia, itu yang terpenting. Semua yang aku lakukan adalah untukmu. Aku melakukannya agar kau dapat menemukan harapan.....Menjadi pengawalmu....lalu mengambil kelas dan berjalan-jalan di sekitar kota bersama-sama

 

Aku tidak punya niat untuk berhubungan dengan Akari. Karena akan merepotkan jika ada orang sepertiku di sisinya. Itulah mengapa aku akan mengawalnya secara diam-diam dari bayang-bayang. Itulah alasan mengapa aku menolak permintaan Kuze Yoshinao pada awalnya.

 

Namun, Akari tidak mengingat Aihara Michizane.

 

Kemudian dia membuat proposal yang konyol,Aku akan membuatmu bahagia, jadi kau harus mengawalku.

 

Jadi itu sebabnya Aihara menerima menjadi pengawalnya.

 

Jika kau berpikir dengan tenang, kebodohan itu ada batasnya. Bagaimana dia bisa tau untuk masuk ke tim pengawalan?

 

Bahkan gadis ini tidak ingin diurus oleh seseorang yang tidak kurang dari musuhnya sendiri.

 

Aihara Michizane adalah orang yang paling buruk, jadi jangan khawatirkan aku

 

Aihara berkata sambil menatap mata Akari.

 

Buang saja aku. Aku tidak peduli jika kau membunuhku

 

......Kau sangat bodoh ya, Michizane

 

Tapi pengakuan yang teguh itu dihancurkan oleh senyuman.

 

Akari memutar kata-kata nya dengan sangat menyesal.

 

Kau benar-benar bodoh. Apakah ini “rahasia” yang kau bicarakan? Kau telah salah paham——itu sudah diketahui bahkan sebelum kejadian itu? Kuze Akari memiliki kemampuan khusus penyembuhan

 

Eh.........

 

Kau melindungiku untuk menebus dosa-dosamu. Aku tidak membutuhkan pengawalan seperti itu. Jika kau mati untukku, aku akan memecatmu sekarang. Silakan pergi

 

Terlepas dari kata-katanya, dia membelai rambut Aihara dengan tangan yang penuh kasih sayang.

 

Kemudian dia melanjutkan berbicara dengan air mata mengalir di wajahnya.

 

Aku berharap aku bisa menyembuhkan lukamu. Aku benar-benar orang yang tidak berguna yang tidak bisa berbuat apa-apa

 

Kau tidak perlu memaksakan dirimu——

 

Aku tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan

 

Itu sedikit mengejutkan ketika dia benar-benar mengatakan itu.

 

Entah bagaimana dia mengharapkannya. Ini karena Aihara belum pernah melihat momen ketika Akari mengaktifkan Penyembuhan. Jika dia benar-benar bisa menggunakan kemampuan khususnya, dia pasti sudah menyembuhkan luka Aihara sejak awal.

 

Dengan kata lain, Kuze Akari telah kehilangan kemampuannya dalam tiga tahun terakhir.

 

Maaf

 

Tapi dia menyangkal pikiran Aihara dengan menggelengkan kepalanya.

 

Bukan itu yang kumaksud

 

Apa maksudmu....?

 

 

........Aku ini bukan Akari

 

 

Aku merasa dunia terasa terbalik.

 

Akari——Gadis yang menyebut dirinya Akari melanjutkan kata-katanya sambil menangis.

 

Nama asliku adalah Kuze Tsukika. Aku adik perempuannya Kuze Akari

 

Adik......

 

Akari, kakakku sudah lama mati. Tapi ayahku tidak membiarkan kehilangan target terbesarnya. Dia bilang itu akan menyebabkan terlalu banyak kerusakan pada konglomerat




Tangisan sedihnya perlahan menembus luka di sekujur tubuhnya.

 

Itu tidak lain adalah pengakuan dosa yang menyedihkan.

 

Aku sudah lama memainkan peran Akari. Keberadaan Akari saja sudah memberikan kekuatan kepada konglomerat Kuze. Tidak masalah apakah kemampuan penyembuhanitu benar-benar ada

 

Itu tidak mungkin

 

Ya. Itu cerita yang bodoh. Aku tidak ada hubungannya dengan itu. Bukan aku yang menarikmu keluar dari kedalaman kegelapan tiga tahun lalu.....Itu adalah Akari yang asli. Aku tidak punya kenangan tentangmu. Aku hanya mengetahui cerita Tsukikage dari kakakku. Jadi....aku...Kuze Tsukika, bukanlah orang yang layak dilindungi sampai kau terluka parah......Aku hanya boneka yang benar-benar tidak berharga......

 

............

 

Aku harus mati….demi diriku sendiri.demi Akari palsu..... banyak orang yang mati. Tapi aku tidak punya keberanian untuk mati. Aku terlalu lemah untuk bunuh diri. Sungguh....sungguh.... Aku benar-benar orang bodoh yang tidak berguna..... Aku tidak pantas diselamatkan olehmu......

 

Sambil menangis, Akari berbicara dengan terbata-bata.

 

Alih-alih target terbesar telah mati, dia menempatkan orang lain sebagai prajurit bayangan——itu adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh Kuze Yoshinao yang egois. Sepertinya gadis ini telah menipu semua orang di sekitarnya untuk memenuhi harapan orang tuanya. Mungkin dia merasa bersalah atas kebohongannya yang menjadi alasan dia selalu berkata Aku ingin mati.

 

Aihara terkejut yang tak terlukiskan.

 

Apa yang selalu dia pikirkan tentang bulan adalah kebohongan.

 

Gadis berwarna bulan ini adalah orang berlengan satu yang tidak ada hubungannya dengan Aihara Michizane. Dia hanyalah seorang anak biasa yang memikul salib yang diberikan oleh ayahnya.

 

Akari——Tsukika menggigil kedinginan.

 

Berapa banyak keberanian yang dia kumpulkan untuk membuat pengakuan ini?

 

Dia menundukkan kepalanya seolah-olah dia menyesal dan berkata.

 

...... Maaf aku telah menipumu selama ini

 

Tidak masalah

 

Aihara tersenyum dan meraih tangannya.

 

Apa yang selama ini aku perjuangkan? —— Pertanyaan itu tidak pernah terpikirkan olehku.

 

Akari adalah orang yang terjebak di dunia sekuler. Dia adalah anak malang yang selalu berkeinginan untuk bunuh diri setiap kali dia berbohong dan setiap kali orang-orang di sekitarnya meninggal.

Jadi apa maksudnya ini.

 

Kuze Akari adalah eksistensi yang tak tergantikan bagi Assassin.

 

Tidak ada keraguan tentang itu.

 

......Kau mengajariku tentang kehidupan normal. Aku merasa bahagia saat bersamamu dan itu benar-benar menyenangkan. Kau juga memberiku rasa sakit

 

Apa yang kau bicarakan.....Orang sepertiku harus mati.....

 

Hatiku sakit ketika kau mengatakan hal seperti itu. Ini hal yang konyol, bukan? Aku seharusnya menjadi orang membosankan yang kehilangan rasa sakitnya karena kemampuan khususnya, tetapi ketika kau disakiti atau mati, tubuh dan pikiranku menjadi sakit

 

Akari menatap Aihara dan bertanya-tanya, Apa yang orang ini bicarakan?.

 

Bulan yang bersinar dalam kegelapan tidak lebih dari bulan itu sendiri.

 

Apa kau bodoh. Aku bukan Akari yang asli.....

 

Aku bertemu kembali dengan seorang dermawan yang membantuku tiga tahun lalu dan tinggal di sekolah—itu adalah sebuah kisah yang ajaib. Namun, sepertinya perkembangan seperti itu hanya terjadi di manga. Bagiku kehidupan yang berkelanjutan tidak ada artinya. Karena aku.... aku ingin melindungi kau yang palsu, bukan Akari yang asli

 

Apa........................

 

Akari mengerang seolah-olah sedang kesal.

 

Pipinya menjadi memerah. Mulutnya bergetar dan dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

 

Pada saat itu——suara kehancuran datang dari gudang senjata. Sudah waktunya bagi Saito untuk keluar dari tumpukan puing. Akari menggumamkan doa kepada Tuhan.

 

...... Jika aku nyata, aku akan menyelamatkan Michizane. Aku tidak punya tangan lagi..... Kurasa kita ditakdirkan untuk dibunuh oleh Saito-san

 

Itu tidak benar. Sudah kubilang bahwa takdir yang tidak masuk akal dimaksudkan untuk dihancurkan

 

Aihara perlahan mengangkat separuh tubuhnya.

 

Sepertinya isi perutku akan tumpah. Tapi itu akan tetap baik-baik saja.

 

Mi-Michizane. Jangan gila....

 

Jika kau pergi ke rumah sakit dalam waktu satu jam, kau akan baik-baik saja. Aku hanya perlu menyelesaikan semuanya sebelum itu

 

Menyelesaikannya?....tapi bagaimana caranya

 

Tidak ada yang mustahil bagi Assassin terbaik di dunia bawah

 

Akari masih terlihat cemas.

 

Namun, satu-satunya misi yang gagal diselesaikan Tsukikage adalah pembunuhan Kuze Akari. Selain itu, Tsukikage selalu menyelesaikan tugasnya, tidak peduli apa pun kesulitan yang dia alami.

 

Aihara berbisik di telinga Akari tentang rencana masa depannya.

 

Dia memutar matanya karena terkejut, tapi dia segera tersenyum dan menjawab.

 

——Baiklah, Aku akan melakukan yang terbaik seperti yang kau lakukan

 

Jangan terlalu memaksakan diri

 

Tidak. Aku tidak memaksakan diri

 

Akari memelukku erat.

 

Kehangatan pelukannya menyembuhkan tubuhku yang dingin.

 

Sebelumnya ...... Aku mengatakan bahwa kau dan aku tidak mengerti satu sama lain, bukan?

 

Oh. itu benar......

 

Tapi kau mengerti perasaanku, bukan? Insiden dengan Saito-san ini sepenuhnya disebabkan olehmu. Ini adalah kesalahanmu sehingga aku menderita luka seperti ini

 

Aku merasa seperti ada pisau di hatiku.

 

Aku merasa bersalah dan ingin mati.

 

Kemudian aku menyadari——ini adalah perasaan yang dimiliki target terbesar setiap harinya.

 

Ini salahku. Aku benar-benar minta maaf

 

Aku memaafkanmu. Aku tidak membencimu sedikit pun. Karena aku juga telah menyebabkan banyak masalah padamu. Lalu——Aku juga ingin memahami perasaanmu

 

.....Begitu ya

 

Ya. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan

 

Puing-puing telah hancur total. Aku merasa Saito mulai mendekat.

 

Tiba-tiba aku mendengar langkah kaki dari arah mobil.

 

 

Corpse Societytelah bereksperimen pada tubuh Yokoyama Tokihira. Mereka sangat antusias tentang penelitian untuk berdiri di puncak dunia bawah. Tidak peduli seberapa keterlaluan itu——tapi Saito sendiri sangat berterima kasih. Berkat mereka, dia bisa membalas dendam pada Tsukikage.

 

Saito keluar dari gudang senjata setelah lolos dari jebakan.

 

Tsukikage dan target terbesar sedang duduk di tepi tempat parkir.

 

Dasar jelek——kata Saito sambil tersenyum licik.

 

Kau tidak bisa lepas dariku. Tetaplah diam disana

 

Perangkap itu menimbulkan luka fatal. Namun, aku tetap bisa untuk membunuh Tsukikage.

 

Dia berjongkok dalam kegelapan dan menatapku.

 

...... Aku terkejut kau seorang cyborg

 

Aku tidak sesederhana itu. Aku adalah senjata untuk membunuh manusia

 

Tsukikage tertawa, berkataItu sangat lucu.  Aku tidak suka ekspresi wajahnya. Satu-satunya ketakutan Saito di dunia ini. Dia telah menjalani seluruh hidupnya hanya untuk menghancurkannya.

 

Ini benar-benar lucu. Katakan padaku bagaimana caranya kau mati

 

Ini sedikit lebih tahan lama daripada manusia normal. Pisau dan peluru biasa tidak akan mempan padaku

 

Saito mengeluarkan senjatanya sambil mengatakan itu.

 

Aku sudah mengatakan semua yang harus aku katakan. Yang tersisa hanyalah menembak wajah pria yang penuh kebencian itu.

 

Dia melepas pengaman dan melemparkan satu konfirmasi terakhir ke Tsukikage.

 

Apakah ada yang ingin kau katakan sebelum kau mati?

 

Aku ingin kau membantu Akari

 

Aku tidak akan membunuhnya, Jika dia di jual ke Yakuza, itu akan menghasilkan uang

 

Begitu ya

 

Tsukikage menatap sedih ke arah Kuze Akari di sebelahnya.

 

Itu adalah pemandangan yang menyayat hati.

 

——Tidak ada gunanya. Minta maaflah setelah mati

 

Saito mengarahkan moncong senjatanya ke arah Tsukikage.

 

Angin malam yang hangat bertiup di udara. Malam ini adalah malam keenam belas tahun ini. Merenungi kebahagiaan sambil sekarat di bawah bulan yang indah——sambil memikirkan itu, aku meletakkan jariku di pelatuk.

 

Tiba-tiba, aku merasa seperti Tsukikage tersenyum padaku.

 

Begitulah, Akari. Sisanya aku serahkan padamu

 

Kemudian——

 

Kejutan yang meledakkan seluruh tubuhnya menghantamnya.

 

Ugh.....eh....!?

 

Sensasi terbakar. Sebelum dia menyadarinya, Saito berbaring telentang di tempat parkir, menatap langit berbintang yang berwarna biru tua. Dia tidak tahu bagaimana hal itu terjadi. Rasa sakit perlahan menyerang sarafnya.

 

Kemudian dia menyadarinya——Tubuhnya penuh dengan lubang.

 

Darah mengalir keluar dari tubuhnya dan membasahi tanah.

 

Itu bukan karena pisau atau peluru biasa. Melainkan luka yang fatal.

 

——Aku tidak akan membiarkan Michizane mati

 

Dia melihat ke belakang dengan putus asa.

 

Dekat pintu masuk gudang senjata. Seseorang berdiri di sana dengan shotgun yang kokoh.

 

 

A...apa yang kau lakukan.....!?

 

Saito tergeletak di tanah, berteriak.

 

Itu benar-benar tepat sasaran. Pelurunya telah secara akurat menembus titik vital musuh.

 

Itu sebagus dengan permainannya.

 

Senang juga melihat target pengawal yang melindungi pengawalnya

 

Gadis yang memegang senapan • Akari Kuze tersenyum. Rasanya menyakitkan hanya untuk bernafas. Aihara menyesal telah memaksa bahunya yang robek.

 

Saito mengamati situasi sekitar sambil menggerakkan bola matanya.

 

Kemudian tatapannya berhenti tepat di sebelah Aihara.

 

Matanya melebar karena terkejut.

 

Tidak mungkin.....bukankah kau itu Kuze Akari....!?

 

Ya, benar. Dia tidak bisa memakai senjata api, jadi aku tidak punya pilihan selain menggantinya

 

Aihara berkata dan benar-benar meletakkan tangannya di kepala gadis di sebelahnya.

 

Rambut emas panjang, tapi itu hanya wig yang dia pakai sebagai kamuflase untuk berjaga-jaga.

 

Tersembunyi di bawahnya adalah rambut berwarna pink.

 

Detektif, Takatsuji Suika.

 

Kau itu...... Pink Whirlwind

 

Itu benar! Aku menyamar sebagai Akari-dono untuk membuatmu lengah!

 

Saito batuk darah dan menatapku dengan tatapan benci.

 

Itu adalah strategi untuk mengambil keuntungan dari kelemahan musuh karena tidak bisa mengenali wajah orang lain. Dia datang ke medan perang dengan Aihara sejak awal. Kemudian mereka bertukar tempat, dengan Akari yang memegang senapan.

 

Begitu Saito memastikan keberadaan dua orang "Tsukikage" dan "target terbesar", dia pasti akan lengah.

 

Dia memanfaatkan momen itu dan menarik pelatuknya.

 

Be...berat

 

Akari menjatuhkan sejatanya dan duduk.

 

Dia mengumpulkan senjata api sebagai hobi.

 

Dia mempelajari cara menggunakannya secara teratur (meskipun dalam persiapan untuk bunuh diri) tapi itu juga membantu.

 

Dia melakukannya dengan sangat baik——ini adalah prestasi yang tidak dapat dicapai oleh seorang Assassin sendirian.

 

Ini perasaan terburuk......Membunuh orang. Itu membuatku ingin mati

 

Aku tahu itu

 

Aihara mengangguk santai.

 

Itu sudah terselesaikan.

 

Kau pengecut berengsek....! Aku mengirim pesan kepadammu untuk datang sendiri.....!

 

Aku tidak bisa datang sendiri. Kita adalah tim

 

Ini tidak akan pernah terpikirkan ketika dia bekerja untuk "Majin". Tsukikage selalu bertindak sendiri. Dia selalu bekerja sendiri karena tidak ada orang yang bisa mengimbangi kemampuannya yang terlalu tinggi.

 

Dalam hal ini juga, dia telah memanfaatkan kelemahan Saito Tsuguhito.

 

Orang yang berlumuran darah dan dimodifikasi itu menatap Aihara dengan gemetaran.

 

Jangan main-main denganku! Jika aku tidak membunuhmu...... aku tidak bisa hidup.....

 

Ada banyak cara untuk hidup. Dulu aku berpikir tidak ada cara lain selain menjadi seorang pembunuh——tapi setelah aku bertemu Akari yang asli tiga tahun lalu, dan setelah aku datang ke Kokureikan dan bertemu Akari si prajurit bayangan, aku berubah pikiran. Dunia ini penuh dengan kesenangan

 

...........

 

Aihara menggenggam pistol yang diserahkan oleh Takatsuji.

 

Saito terperanjat dan ketakutan. Dia pasti menyadari bahwa dia tidak punya kesempatan untuk menang——tapi dia tenggelam ke dalam genangan darah dan tidak dapat melarikan diri. Aku tidak merasa kasihan padanya. Assassin "Tsukikage" selalu mengubur targetnya dengan kejam.

 

Cahaya bulan bersinar menembus awan.

 

Akari menatapnya dengan mata penuh tekad.

 

Aihara perlahan membidiknya dan berkata.

 

——Renungkanlah. Jika tidak, aku yang akan menghabisimu

 

Henti——

 

Suara tembakan terdengar di malam yang diterangi cahaya bulan.

 

Jeritan terakhir pria itu diam-diam hilang tertiup angin.




Previous | -- | Next


0 komentar:

Post a Comment