Chapter 2
Misi pengawalan
Part 1
Pagi selanjutnya. Aihara merasakan kegembiraan yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Itu karena dia bisa bertemu dengan teman sekelasnya untuk
pertama kalinya dalam hidupnya.
Menjelang akhir SHR pada hari Selasa. Wali kelas, yang
tampak seperti berusia empat puluhan, berkata, 「Eng, ada seseorang yang akan
menjadi teman sekelas kalian mulai hari ini」.
*(SHR : Short Home Room)
Tentu saja, kelas itu menjadi gempar. Hal ini dikarenakan
jarang ada seorang siswa pindahan untuk tiba pada bulan Mei pada tahun pertama.
Aihara membuka pintu kelas dengan senyuman di wajahnya.
Semua mata langsung tertuju padanya.
Yang membuat aku tertarik adalah rasa ingin tahu mereka
itu murni. Tidak ada sedikitpun niat jahat atau niat membunuh.
Aihara berdiri di samping guru, merasa segar kembali.
「Aihara-kun.
Perkenalkan dirimu」
「Baik」
Aku mengambil sepotong kapur dan mengeja namanya di papan
tulis. 『Aihara Michizane』. Biasanya aku menggunakan
nama samaran untuk bekerja, tetapi hari ini aku akan dengan bangga menggunakan
nama asliku. Ini adalah awal dari kehidupan baruku.
Aihara melihat kembali ke teman-teman sekelasnya dan
meninggikan suaranya.
「Namaku Aihara Michizane. Aku lahir di
Sapporo, Hokkaido. Ulang tahunku 1 Januari. Golongan darahku O. Tujuanku adalah
mendapatkan 100 teman!
Aku akan melakukan yang terbaik dalam belajar, berolahraga, dan bermain! Ayo,
teman sekelasku! Mari kita nikmati masa muda kita yang cerah bersama!」
「.................................」
Jawabannya adalah diam.
Guru wali kelas terbatuk dan mengerang「Yah」.
「Berteman baiklah dengannya . Jadi,
tempat duduk Aihara-kun——」
「Itu sudah
diputuskan」
Aihara berjalan tanpa ragu sedikit pun.
Tujuannya adalah ujung terjauh dari kelas yang seperti
tangga——dekat target pengawalannya.
Dengan kata lain, di sebelah Kuze Akari.
Aihara menyatakan sambil menarik kursinya tanpa
ragu-ragu.
「Aku akan di sebelah Akari」
「.......! Tunggu Michizane!」
Sebuah bisikan menyebar. Di sana-sini terjadi percakapan
berbisik.
「Apa sih
orang itu?」「Dia tidak
memperkenalkan dirinya dengan benar」「Apakah dia memanggil Kuze-san?」「Apakah
dia pacarnya?」——Dia sudah
menjadi pria populer di kelasnya.
Akari, yang duduk di sebelahku, untuk beberapa alasan mendatangiku
dengan panik.
「Kata-katamu itu terdengar aneh. Itu
bisa menyebabkan salah paham kau tahu」
「Kesalahpahaman?
Kesalahpahaman seperti apa?
Katakan padaku karena aku tidak mengerti」
「........ ........yah, Lupakan saja!」
Sepertinya tidak ada keberatan. Dengan jarak sedekat ini,
Aku bisa menangani serangan mendadak.
Guru berteriak keras dengan sedikit terasa terganggu.
「Sudah sudah, harap tenang. Aihara
akan duduk di sana. Aku yakin semua orang penasaran dengan siswa baru, tapi
tolong berhenti mencari tahunya. Kita akan mulai kelas
sekarang. Materi hari ini adalah Teorema Ceva, Teorema Menelaus dan.......」
Para siswa mencemooh. Beberapa dari mereka bahkan menguap
tanpa sadar.
Tampaknya bahkan sekolah elit tidak selalu serius dari
ujung kepala sampai ujung kaki.
Namun, Aihara bertekad untuk menjadi murid yang akan
mengharumkan nama Akademi Kokureikan.
Karena aku telah bersusah payah mendaftar di sekolah,
akan sia-sia jika aku tidak mengikuti kelas dengan serius.
「Akari. Aku tidak punya buku
pelajarannya, biarkan Aku melihatnya」
「Apa boleh buat——kau
terlalu dekat」
「Aku tidak bisa melihatnya kecuali
dari dekat」
「Aku tidak bisa
berkonsentrasi karena
kau terlalu dekat.
Ini menjengkelkan」
「Aku tidak
bisa melindungimu kecuali aku
di dekatmu」
「Mereka tidak akan melakukannya di
dalam kelas. Jika mereka melakukannya, aku akan mengambil inisiatif untuk mati
demi melindungi semuanya」
「Kau ini sebenarnya ingin mati atau
tidak sih?」
「Tentu saja
aku tidak ingin mati.
Tapi aku punya kebiasaan ingin bunuh diri」
「Itu
kebiasaan yang sulit.
Dengan kata lain, kau memohon ingin mati untuk mendapatkan apa yang kau
inginkan」
Saat mengatakan itu, Aihara melihat sekeliling kelas.
Suasana kelas yang damai. Tapi Aku tidak tahu di mana
pembunuh itu bersembunyi. Anggota tim pengawal sudah menyusup ke Kelas 1A. Meski
tim sudah dipersiapkan dengan baik, tetapi Aku harus waspada.
Akari menggembungkan pipinya dan berkata,「Kau orang
yang jahat ya」.
「Aku tidak ingin
memohon untuk mati, tetapi Aku merasa
kasihan pada mereka yang telah mati untukku sampai
sekarang. Lebih
tepatnya, jika Aku bersikeras『ingin hidup』, Aku merasa sangat bersalah......
. Aku tahu Aku orang yang merepotkan」
「Itu berarti
bahwa semua upaya bunuh diri sejauh ini tidak serius」
「Ya. Tapi
koleksi alat bunuh diriku bertambah
setiap tahun. Seperti pisau
atau senjata api......Aku tidak berencana untuk menggunakannya, tetapi aku
mengumpulkannya karena hobiku. Ah, tapi aku berlatih menembak di rumah. Aku
punya firasat bahwa pistol akan menjadi kematian yang instan, jadi itu adalah
pilihan pertamaku saat keadaan darurat」
「Itu sangat berbahaya」
「Baru-baru
ini, aku bisa mencapai target. Omong-omong, aku juga membawa XD favoritku ——huh? Ini aneh. Seharusnya
aku memasukkannya ke dalam tasku」
*(kang tl :
sori gw g tau apa itu XD)
「Jika maksudmu pistol itu, Aku mencurinya,
membongkarnya, dan membuangnya ke tempat sampah」
「Hah!? Kenapa kau membuangnya!?」
「Jika kau bunuh diri,
aku akan mendapat masalah.
Itu juga melanggar Undang-Undang
tentang senjata api dan senjata tajam」
「Tolong
kembalikan! Itu model yang sulit ditemukan di Jepang!?」
Akari marah dengan wajahnya yang memerah.
Namun, guru memperingatkannya, 「Jika kalian ingin bermesraan,
lakukan di luar」 dan
itu membuat wajahnya lebih merah.
Dia memelototiku dengan mata berkaca-kaca sambil meremas
pulpennya.
「.....Aku dimarahi
karena kau. Aku telah memainkan peran sebagai siswi teladan, dan kau merusaknya」
「Itu tidak masalah kan. Itu tugas
siswa untuk dimarahi——yah pokoknya. Tugasku adalah melindungimu. Aku
akan bersamamu sepanjang waktu mulai sekarang, tidak masalah kan?」
「Jika kau
sangat berhati-hati, kau akan
sakit perut loh」
「Terima kasih
atas perhatianmu. Kau
seharusnya memahaminya dari kasus kemarin. Organisasi yang mengirimimu ancaman
pembunuhan kemungkinan besar adalah seseorang yang dekat dengan Kokureikan.
Pembunuh
bayaran adalah tipe orang yang mendekatimu
dengan senyum yang tidak berbahaya dan menusukmu dengan pisau」
Akari tersenyum sinis dan berkata,「Huh」.
「Aku akan menyambutnya. Karena seppuku
adalah romansa Jepang」
「Tolong
tunggu, itu adalah pisau Santoku kelas atas yang hanya ada tiga di Jepang——Aaaaaaaahhhhhhh!!」
Jika kita bisa berkomnikasi seperti ini, mungkin keadaan
akan damai.
Aihara menceritakan kejadian kemarin sambil membuang
pisau dapur yang hancur ke tempat sampah.
Itu setelah dia menyelamatkan Akari dan kembali ke kantor
direktur.
☠ ☠ ☠
「Selamat
datang di tim pengawal. Selamat datang,
Assassin」
Aihara disambut oleh seorang gadis berambut pink dengan
wajah masam——dia adalahTakatsuji.
Dia tampaknya tidak dalam suasana hati yang baik. Aku
tidak yakin apakah kita akan bergaul dengan baik sebagai rekan kerja. Namun,
ada sesuatu yang mengganggu Aihara lebih dari itu.
「Dimana Pak Kuze?」
「Dia pergi.
Dia tidak memiliki perasaan untuk putrinya——ups maaf」
「Tidak
masalah, karena ayahku selalu begitu」
Akari mengatakan ini dengan suara pasrah.
Hubungan orang tua-anak yang dingin ...... mungkin
sesuatu seperti itu. Ini adalah area yang Aihara yang telah kehilangan kedua
orang tuanya, jadi dia tidak mengerti dengan baik. Namun, itu terlalu kejam
untuk tidak memastikan keselamatan putrinya dengan mata kepalanya sendiri.
「Tsukikage」
Takatsuji menoleh ke arahku.
「Aku Takatsuji Suika. Aku adalah
pemimpin sementara tim pengawal. Di dunia bawah, Aku kadang-kadang disebut
sebagai “Pink Whirlwind”. Aku seorang detektif yang telah memecahkan banyak
kasus sulit」
「Aku menantikan untuk bekerja sama
denganmu! Mari kita bekerja sama untuk melindungi Akari」
Sambil tersenyum, Aihara mengulurkan tangannya.
Namun, Takatsuji berbalik dengan, 「Cuh」.
「Aku tidak
akan terbiasa dengan si pembunuh. Ayo kita mulai
saja pembicaraan tentang pekerjaan」
「Kau tidak bisa dapat teman lho?」
「Aku tidak
akan berteman denganmu!
Dengar ya. Kasus ini hanya sebuah ujian. Kita bisa mengurus ini sendiri jika
kita punya lebih banyak waktu! Jangan terlalu sombong hanya karena kau sedikit
membantu!」
「Terimakasih
atas peringatannya! Aku senang
telah menemukan rekan kerja yang baik!」
「Aku tidak senang
sama sekali! Hei! Jangan
mengelus kepalaku!
「Takatsuji-san.
Tolong beri tahu
tentang pekerjaannya」
Akari meraih
lengan Aihara untuk menghentikannya. Berfikir dengan tenang sambil membelai
kepala seorang gadis (bahkan dengan topi) tanpa alasan mungkin merupakan
tindakan yang kurang sopan.
Takatsuji
dengan malu-malu bergumam,「Maaf」.
「Sejujurnya,
aku tidak menyukaimu. Tetapi jika kau seorang
pengawal yang disewa oleh Kuze-dono, maka kau adalah bagian dari kami. Mulai sekarang, kau akan bekerja di
bawah arahanku」
「Aku mengerti. Sementara itu, beri
tahu aku apa yang harus aku lakukan」
「Um. Tim pengawal berarti, 」
Takatsuji
berkata sambil memperbaiki topi berburu yang tidak sejajar.
「Ini adalah
tim darurat yang dibentuk sebagai tanggapan atas ancaman pembunuhan yang
dilakukan sebulan lalu.
Awalnya ada 40 orang yang menjabat
sebagai pengawal Akari-dono, dan kemudian ada 12 orang sepertiku yang ada di
lapangan—— total ada 52 orang. Tapi sekarang
hanya 4 dari kita yang masih hidup」
「Apakah serangan musuh begitu kuat?」
「Selain itu, 3 dari 4 yang selamat
adalah dari “barisan belakang” ——yaitu,
orang-orang yang tugas utamanya adalah melakukan brainwork dan manuver. Wajar
jika mereka menginginkan petarung sepertimu」
「——Begitulah,
Dengan kata lain, kau dipekerjakan sebagai dinding daging」
Aku mendengar
suara yang tidak bersalah.
Seorang gadis
berdiri dengan punggung bersandar ke dinding.
Aku mengenali
rambut hitamnya yang di kuncir dua itu.
「..... Otosaka-san. Aku tidak mengira kalau kau adalah
seorang pengawal」
Takatsuji
berkata dengan kasar, 「Aku akan memperkenalkannya」.
「Dia adalah
Otosaka Misaki. Dia anggota di
tim kami dan seorang
penipu yang terkenal di
dunia bawah. Dia bukan seseorang yang biasanya
ingin di ajak bekerja sama, tetapi kali ini dia memutuskan untuk berkompromi」
「Penipu? Apa
maksudmu」
「Itu hanya
ocehan dari detektif pemula saja. Tidak diragukan lagi
bahwa Aku adalah pengawal yang disewa oleh Tuan Kuze. Tapi bagaimana bisa warga
negara yang murni dan benar seperti diriku untuk menipu seseorang」
Otosaka
seharusnya menjadi anggota Komite Disiplin Akademi Kokureikan. Namun, fakta
bahwa dia ada di sini berarti dia pasti pengawal Akari——dan
terlebih lagi, dia adalah seorang spesialis yang dibayar oleh Kuze karena
keahliannya.
「Aku tidak
percaya kau ini seorang penipu. Kau adalah orang baik
yang mengajariku banyak hal」
「Fufu——Apa kau belum
membaca buku panduan siswa? Kau bisa dimangsa lho?」
「Maaf, Aku tidak
sempat membacanya karena penculikan yang tiba-tiba」
「Tidak perlu khawatir. Kau tidak
perlu menjadi cerdas di garda depan. Yah, dari kebaikan hatiku——aku dapat memberitahumu bahwa tidak
ada sistem yang bagus di Akademi Kokureikan」
「Hmm?」
「Apakah kau pikir ada
tuduhan bodoh seperti
menghambat jalan? Lagi pula, komite
disiplin sekolah bukanlah『komite moral masyarakat』 tetapi『komite penegak』. Di ban lengan juga
bertuliskan “penegak”」
「..........................」
「Kau gampang di tipu ya! Aihara
Michizane」
Senyum Otosaka
semakin dalam seolah-olah dia sedang mengolok-oloknya.
Kalau dipikir-pikir,
bom itu juga terlihat aneh. Tidak ada tanda-tanda bahwa itu telah ditanam,
dilihat dari sikap penculiknya.
Rupanya, mereka
telah memanfaatkan rasa keadilan Aihara, 「Aku
tidak ingin menyakiti orang yang tidak bersalah」
untuk membawanya ke gimnasium. Apalagi, gadis ini telah mencuri 2000 yen
darinya.
「Eh? Kau marah? Kau beneran marah?
Asal tau aja, aku tidak akan——」
「Kau jenius!
Lain kali, Aku akan hati-hati untuk tidak tertipu lagi. Pokoknya,
kita semua adalah rekan yang akan bekerja sama sebagai pengawal Akari. Senang
bertemu denganmu」
「..............」
Aku mengulurkan
tangan kananku untuk berjabat tangan.
Otosaka
menatapku dengan mata seolah-olah dia melihat hantu.
「A——apa maksudmu itu? Aku
tidak akan mengembalikan uangnya? 」
「Berjabat tangan.
Apakah kau membencinya?」
「.......Hee. Kau suka sapaan ala barat
ya」
Sambil
mengatakan itu, Otosaka (untuk beberapa alasan) mengulurkan tangannya yang
gemetar. Setelah beberapa saat ragu-ragu, dia akhirnya menangkap tanganku. Ini
sedikit lembab, tapi apakah itu berkeringat?
Takatsuji
menghela nafas,「Ini gejala serius」.
「Aku akan
memperkenalkan satu orang lagi. Gadis kuil yang duduk di sana adalah peramal
terbaik di dunia
bawah, Makita Kosuzu 」
Prak. Suara
seperti sesuatu yang berhamburan terdengar.
Tusuk gigi
berserakan di atas meja. Orang yang membuat berantakan tusuk gigi itu juga
merupakan wajah yang familiar. Itu adalah Makita, gadis yang diganggu pagi ini
oleh putri keluarga bangsawan tua.
「Ma-maaf. Karena namaku di panggil
tiba-tiba.....」
「Dia adalah
orang penting yang meramal nasib tim. Ngomong-ngomong, dia adalah peramal
terkenal di dunia bawah
lho? Nama jalannya adalah “Suiun sekka” .
Tsukikage pasti setidaknya pernah mendengarnya kan?」
*(suiun sekka :
decadent
snowflakes)
Aku pasti pernah
mendengarnya. Peramal nasib yang langka, Suiun sekka, dikatakan akurat seratus
persen.
Dikatakan bahwa
dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi mode di kalangan gangster untuk
mengunjunginya dan memintanya membaca keberuntungan mereka sebelum memulai
perang. Sangat mengejutkan bahwa dia benar-benar seorang gadis SMA. Atau lebih
tepatnya, Aku terkejut mengetahui bahwa gadis SMA yang tersiksa itu sebenarnya
adalah seorang peramal yang terampil.
「Aku mengerti. Tapi kenapa kau
memakai pakaian miko?」
「Ah.....Umm. Itu karena aku tinggal
di kuil.....」
「Dalam kasus Kosuzu,
bagaimanapun, pakaian mikonya
bertindak sebagai pembatas.
Kemampuan khususnya adalah kekuatan
yang tak tertandingi untuk memprediksi masa depan apa pun. Tapi itu sangat kuat
sehingga bahkan hal-hal yang tidak perlu dia ketahui masuk ke dalam pikirannya.
Jika dibiarkan, pikirannya bisa kacau, jadi dia menjaga kekuatannya dengan
pakaian mikonya. Dalam
keadaan berpakaiannya, kemampuan Kosuzu terbatas pada『mengetahui masa depan orang-orang
yang disentuhnya』.
Bahkan ini cukup kuat」
「Dengan kata
lain, jika kau melepasnya, kau akan menjadi
lebih kuat. Aku sangat
ingin melihatnya」
「!?」
Seolah-olah
kejutan telah melanda tempat itu.
Akari menusukku
dari samping.
「Apa kau ini bodoh」
「Tidak, itu
adalah kemampuan yang sangat langka, jadi Aku ingin tahu
seperti apa itu」
「Sepertinya
kau berpikir begitu dari lubuk hatimu. Aku
tidak bisa mengatasinya——Maaf, Makita-san. Michizane
adalah seorang Assassin, jadi sepertinya dia tidak punya akal sehat」
「...............」
Wajah Makita
menjadi memerah.
Kemudian Aku
menyadarinya. Itu mungkin adalah sebuah kata-kata yang kasar.
Namun, dia
tampak bertekad dan bergumam,「Aku mengerti」.
「......Jika itu untuk Aihara-kun.....
Aku bisa menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya」
Aku tidak
mengerti mengapa dia berkata, 「jika itu untuk Aihara-kun」.
Tiba-tiba, Akari
memelototiku. Akan lebih baik jika aku mengubah topik pembicaraan.
「Lain kali saja kau tunjukkan. Selain
itu, apa yang kau lakukan dengan tusuk gigi itu?」
「Eng..... Aku juga berlatih meramal selain
kekuatan khusus. Aku bisa melakukan ramalan menggunakan metode I Ching dengan
tusuk gigi. Ngomong-ngomong, aku baru saja mendapatkan keberuntungan Aihara-kun
hari ini」
*(T/n : I ching
: metode ramalan)
「Aku akan senang mendengarnya」
「Maaf.....terus
terang, ini sangat buruk」
「Wahaha! Kalau begitu besok adalah
keberuntungan besar!」
Tertawa keras,
Aihara melihat sekeliling pada orang-orang di ruangan itu.
Semuanya adalah
siswa SMA berseragam Kokureikan. Namun, mereka semua adalah spesialis di
bidangnya masing-masing dengan latar belakang dunia bawah. Sepertinya mereka
bergerak semakin jauh dari kehidupan yang damai.
Takatsuji menyimpulkannya
dengan mengatakan, 「Yah, itu saja」.
「Tim pengawal
akan mulai bekerja hari ini.
Lalu, Aku juga telah memutuskan untuk membuat nomor identifikasi berdasarkan
urutan kami bergabung dengan tim」
「Kenapa harus memakai nomor? 」
「Karena itu
keren. Omong-omong, Aku tidak ingin
mengakuimu. jadi Aku menempatkan kau sebagai
alternatif」
Nomor 1.
Detektif “Pink Whirlwind” • Takatsuji Suika.
Nomor 3.
Peramal “Suiun sekka” • Makita Kosuzu.
Nomor 4. Penipu
(?) • Otosaka Misaki.
Dan
alternatif. Assassin “Tsukikage” • Aihara Michizane.
「....Sepertinya
kita tidak memiliki nomor dua?
Apa dia orang yang pingsan setelah dipukuli oleh penculik?」
「Itu bohong. Petarung terbaik di
dunia bawah tidak akan dikalahkan oleh penculik belaka. Dia saat ini sedang
berlarian mengumpulkan informasi tentang kasus ini. Seluruh
kegagalan ini adalah ujian untuk melihat seberapa baiknya dirimu, tetapi
penculikan itu sendiri adalah masalah sebenarnya」
「Aku tidak mengerti. Tapi aku senang
dia baik-baik saja」
「Baiklah」
Takatsuji
menatap wajah Aihara dengan tidak senang seperti biasanya.
「Aku sudah memperkenalkan anggota,
jadi mari kita bicara tentang pekerjaan. Tentu saja, aku tidak mau mengakui
bahwa Assassin bergabung dengan tim, bahkan jika dunia ini terbalik.Tetapi
karena klien bersikeras bahwa kami cocok satu sama lain, Aku tidak punya
pilihan. Aku akan menjelaskan situasinya kepadamu」
「Ayo kita berteman. Maukah kau
berteman denganku untuk saat ini?」
「Pertama,
mari kita lihat kekuatan
musuh」
Aku diabaikan.
Sepertinya dia masih belum terbuka padaku.
「Identitas
organisasi yang mengirimkan ancaman pembunuhan ke Akari-dono
sebulan yang lalu tidak diketahui. Mungkin mereka terlibat dalam penculikan
hari ini, tapi kami masih menunggu pengakuan dari para penculik.
Untuk saat ini, Aku akan memanggilnya kelompok kriminal “Face” 」
Akari, di
sebelahku, bergumam 「Apakah arti penamaan itu tidak
masalah?」.
「Jangan khawatir. ——
Alasan
kenapa disebut “Face” karena wajah semua korban hancur. Dari sekian banyak
korban penyerangan dalam sebulan terakhir, hampir 70% dari mereka tewas dengan wajah
yang hancur. Atau dihancurkan setelah
dibunuh. Ini foto korbannya, lihatlah」
「Eh? ——Waaaaaaaaaa!?」
Makita, yang
ditunjukkan gambarnya, terbalik.
Di dunia bawah,
ada banyak organisasi kekerasan yang berkumpul kembali.
Tak heran jika
ada kelompok psikopat yang suka merusak wajah orang.
「Siapa klien mereka?」
「Maksudmu
orang yang meminta Face untuk
membunuh? Tidak ada gunanya memikirkannya——karena
ada begitu banyak orang yang mengincar target terbesar. Atau sangat mungkin
Face sendiri yang mengincar Akari karena suatu alasan」
「Jadi kita
tidak punya pilihan selain menangkap musuh dan membuatnya berbicara. Itu
menyebalkan」
「Aku benar-benar
ingin melihat seorang penipu jenius
melakukan semua interogasi dan penyiksaan——bukan
begitu, Otosaka
Misaki?」
「Bagaimana ini......dia menjabat
tanganku.....tanganku terus berkeringat......」
「Hei! Mau sampai kapan kau jadi
pengecut! Jika kau sangat menyukai Tsukikage, mengapa kau tidak mengakui
cintamu padanya dan lalu tertolak」
「Ha——haaaaaaaaah!? Aku
bahkan tidak memikirkan hal itu!?」
Mereka mulai
berdebat satu sama lain. Tampaknya detektif dan penipu tidak cocok sama sekali.
Apakah kita bisa bekerja sama sebagai sebuah tim——Itulah yang
dipikirkan Aihara dengan sedikit gelisah.
Takatsuji
berkata dengan memaki,「Ya sudahlah! terserah kau saja!」.
「Pokoknya Tsukikage. Cukup
mengawalnya saja tidak akan menyelesaikan apa pun. Jika bersikap pasif, kau akan melakukan apa yang mereka ingin
lakukan. Jadi kau harus menyerang serta bertahan」
「Dengan kata
lain, Pak Kuze mencari
lebih dari sekadar pengawalan」
「Tepat
sekali. Sebaliknya, kami mencari kekuatan ofensif yang akan menyerang musuh dan
menghancurkan mereka. Aku, sebagai pemimpin,
akan menyusun rencananya」
Melihat
detektif dengan percaya diri membusungkan dadanya, Aihara merasakan「Apa
yang erjadi」. Meskipun dia seharusnya berada di
dunia permukaan, dia merasa seperti dia bergaul dengan hanya orang-orang dari
dunia bawah. Jika dilihat dari situasi ini, kehidupan sekolah yang damai masih
jauh——tunggu
sebentar. Bukankah jam ketiga sudah dimulai? Ini gawat, Aku akan diberi label anak
nakal di hari pertama aku di sekolah.
Aku merasa sangat frustasi saat menyadari hal itu.
「Eh? ayah melupakan sesuatu」
Akari membuka
mulutnya.
Di depan
tatapannya——Tas
ditempatkan di samping meja kelas atas di mana Kuze duduk.
Aihara ingat
sedikit rasa tidak nyaman. Apakah pria cerewet itu melupakan barangnya.
Otosaka
merespons dengan cepat.
「Sangat buruk untuk melupakan barangnya!
Mari kita cek dulu」
Dia bangkit
dari kursinya. Dan dia berjalan ke arah tas.
Ketika dia
mencoba untuk mengambil pegangan tasnya——
Prak. Tusuk gigi berantakan di atas meja.
Berantakan lagi
ya. Saat Aku memikirkan itu, semua orang menoleh ke Makita.
「.....Nasib buruk. Jika diteruskan,
kita akan berada dalam masalah besar」
Wajah Takatsuji
terkejut.
「Tunggu. Kuze-dono seharusnya membawa
tas itu」
「Apa dia nggak salah ambil? Karena ini
sama dengan milik Kuze」
Otosaka
mengangkat tas itu.
Klik. Ada suara
seolah-olah mesin beroperasi.
Selanjutnya,
sesuatu tampaknya bergerak.
「Hei, penipu! jangan menyentuh
sesuatu yang mencurigakan!」
「Eh? abisnya」
Aihara
menendang lantai lebih cepat daripada yang bisa dia pikirkan.
Dia menarik tas
itu dari Otosaka, yang matanya hitam dan putih.
Takatsuji, yang
langsung memahami situasinya! ——Jendela dibuka.
「Lemparkan!
Sejauh mungkin!」
Aku tidak perlu
diberi tahu. Aku harap itu cukup kuat——Aihara melemparkan tas ke
luar jendela secepat yang dia bisa, meskipun dia khawatir di dalamnya.
Segera setelah
itu.
Kejutan telinga
yang memekakkan telinga mengguncang Akademi Kokureikan.
Otosaka
menjerit. Takatuji jatuh ke lantai. Makita bersembunyi di bawah meja sejak
awal.
Dan Aihara——segera melangkah ke samping dan
memeluk tubuh Akari.
Sebuah ledakan
luar biasa meniup ke kantor direktur.
Dengan
demikian, tim pengawalan memiliki awal yang brilian.
☠ ☠ ☠
Sepertinya itu
adalah sebuah bom cair yang diaktifkan dengan cara meraih pegangan.
Menurut
Takatsuji, bom itu ditanam antara tadi malam dan pagi ini. Pelakunya adalah
seseorang yang tahu bahwa pertemuan tim pengawal akan diadakan di kantor
direktur. Dengan kata lain, ada kemungkinan besar bahwa pelakunya adalah
seseorang yang dekat dengan kita——Bagian pemikiran bukanlah
bagian dari Assassin, jadi jangan berpikir terlalu dalam tentang itu.
Untungnya,
tidak ada cedera dari ledakan.
Seluruh sekolah
pasti mendengar suara luar biasa itu. Namun, tampaknya Konglomerat Kuze berada
di bawah tekanan, dan wakil kepala sekolah memberikan penjelasan konyol bahwa
ledakan itu disebabkan oleh eksperimen kimia, dan semua siswa diberhentikan
dari sekolah karena kebutuhan untuk konfirmasi keamanan.
Takatsuji, yang
tiba-tiba basah kuyup dalam air mendidih, frustrasi.
「Jika aku
tidak membunuhnya, dia akan membunuhku!」——Itu yang dia pikirkan. Dia segera
menginstruksikan tim pengawalnya untuk mengeksekusi rencana untuk mengejar
ketinggalan dengan musuh.
Dia menyebutnya 「operasi umpan」.
Aku tidak tahu
apa itu, tetapi kedengarannya bagus.
「——Aku sangat
terkesan! Aku tidak
pernah tahu kalau kelas bisa
jadi sangat
menyenangkan」
Suara lonceng
berbunyi, menandakan akhir jam pertama.
Aihara dipenuhi
perasaan puas. Jadi ini namanya kelas. Jadi ini adalah kehidupan sehari-hari. Sangat
menyenangkan untuk dapat mengalami sesuatu yang indah dengan lima kali ini
hanya dengan hari ini saja.
Akari, yang
berdiri di sebelahnya, menatapnya dengan tatapan melotot.
「Apa kau mengerti maksudnya? Apa kau tahu
arti dari bentuknya?」
「Aku mengerti
bahwa ada banyak jenis segitiga dan
itu intelektual」
「......Aku merasa khawatir untuk
membiarkanmu mengawalku」
「Aku akan
bekerja keras dan mendapatkan tempat pertama di kelasku」
「Aku pikir itu tidak mungkin.....」
Tiba-tiba suara
memanggil 「Tsukikage! 」telah
didengar.
Takatsuji Suika,
seorang detektif, mendekat dengan marah.
「Kenapa kau malah belajar dengan
riang! Kau adalah alternatif di tim pengawalan, jadi perhatikan itu! Mari kita
mulai rapat strategi. Kosuzu datang ke sini juga」
「Suika-chan.....ada banyak orang yang liat.....」
Si perak gadis
kuil——“
Suiun sekka” mendekati dengan berlari seolah-olah dia takut terlihat.
Teman sekelas
menatapnya untuk melihat apa yang sedang terjadi. Suara Takatsuji terlalu keras.
Dan tolong jangan memanggilku "Tsukikage" di depan umum. Aku jarang
menggunakan nama kode karena itu sangat canggung.
「Ano.... Aku tidak ingin menarik terlalu
banyak perhatian......Aku tidak ingin mengungkapkan identitasku yang sebenarnya......」
「Jangan khawatir. Ini pembicaraan
yang konyol, mereka akan berpikir kita sedang berbicara tentang permainan. Selain
itu, jika musuh bersembunyi di teman sekelas, mereka akan menunjukkan reaksi」
「Kau cukup detail ya. Ngomong-ngomong,
apakah otosaka-san absen? Aku belum melihatnya sejak pagi ini」
「Penipu itu sedang dalam proses
menginterogasi penculik kemarin」
Takatuji
berkata dengan protes.
「Ngomong-ngomong, dari apa yang Aku
dengar tentang laporan kemajuan, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat
subkontrak. Mereka dipekerjakan oleh seseorang untuk menculik, tetapi mereka
tidak tahu identitas majikan mereka, yang merupakan hal yang paling penting」
「Tapi akan sangat disayangkan bagimu
untuk tidak datang ke sekolah. Jika kau terus menginterogasi mereka, kau tidak
akan dapat mengikuti ujian bahasa berikutnya」
「Ini bukan waktunya memikirkan ujian
bahasa! Bom baru saja meledak! Kita hampir mati!」
Itulah yang
dikatakannya.
Otosaka dan
Takatsuji tidak datang ke Kokureikan untuk menikmati kehidupan sekolah.
Aihara berada
di Kokureikan untuk menikmati kehidupan sekolahnya.
「Apa kau sudah mengetahui siapa yang
menanam bom?」
「Itu sedang
diselidiki. Tetapi tidak ada keraguan bahwa itu adalah dari Face」
「Face apa?」
「Apa otakmu jadi busuk karena
membunuh banyak orang!? Aku berbicara tentang sekelompok orang yang mengirim
ancaman kematian terhadap Akari-dono! ——Dan mereka juga mengirimiku surat!」
Takatsuji
mengungkapkan kemarahannya dan mengeluarkan selembar kertas dari sakunya.
Surat itu, yang
tampak seolah-olah itu telah ditulis dengan penggaris,dan dieja dalam huruf-huruf
besar.
(BOM WAJAH
DISOBEK SAYANG SEKALI)
*(t/n: ini
ditulis pake katakana doang)
「Aku hanya
bisa berasumsi dia sedang
mengolok-olok! Dan apa maksud dari merobek wajah? Apakah ada orang di dunia ini
yang dapat memahami fetish khusus seperti itu? Aku sama sekali tidak paham dengan pembunuh——」
Takatsuji mulai
mengeluh tentang musuhnya.
Di sisi lain,
Akari mulai bersiap untuk jam kedua dengan ekspresi yang sangat tenang.
「Apa kau tidak takut?」
「Karena disini ada kalian semua, aku akan berkata『Sayang sekali kalian tidak
bisa membom wajahku』」
Aku mengerti. Dengan
kata lain,「dia ketakutan」.
「Tapi aku
senang semua pengawal tidak terlibat didalamnya. Berkat dirimu——itu tidak
menjadi masalah besar」
「Aku dalam
masalah jika kau mati. Aku
bisa di keluarkan dari sekolah」
「Begitu ya」
Akari tampak
cemberut. Aku tidak mengerti jalan pikirannya.
Aihara senang
Kuze Akari selamat. Tapi dia tidak berpikir begitu, atau lebih tepatnya, dia
mencoba untuk tidak berpikir begitu. Aihara merasa kasihan padanya.
「Bagaimanapun, Aku tidak akan pernah
puas sampai Aku menangkap orang yang menulis ancaman pembunuhan ini. Aku akan
memukulnya nanti. Tapi pertama-tama, mari kita adakan rapat——Oya」
Tiba-tiba,
Takatsuji menyadari sesuatu.
「Ternyata kau Saito. Kau terlambat」
Aihara yang
tertarik, mengalihkan pandangannya ke depan kelas.
「——Sampai
akhir aku tidak mendapatkan apapun. Jadinya aku kembali ke sekolah hari ini」
Seorang siswa
laki-laki tinggi mendekat.
Dia adalah pria
disebut sebagai "pria tampan" dengan senyum lembut di wajahnya.
Aihara
merasakan sesuatu yang tidak biasa dan mempersiapkan dirinya. Di balik sikapnya
yang tenang, dia merasakan keinginan yang kuat untuk bertarung. Dia berpikir,
"Aku harus berhati-hati dengan orang ini ".
「Halo. Namaku Saito Tsuguhito. Kau pengawal baru itu kan? Aku
harap kita bisa akrab」
Dia menawarkan
tangan kanannya kepadaku dalam suasana yang lebih ramah dari yang aku harapkan.
Sepertinya pria
ini adalah si "petarung" nomor dua di tim pengawal.
「Mohon kerja samanya juga, Aku Aihara
Michizane」
Aihara tergerak
dan menjabat tangannya. Kemudian dia tiba-tiba menyadari sesuatu—— tangannya agak lembut untuk seorang
petarung. Dia tertarik untuk mengetahui
seni bela diri seperti apa yang dia latih.
Takatsuji
dengan ringan menyela, 「Aku akan memperkenalkannya」.
「Dia adalah Saito Tsuguhito. Dia adalah petarung
terbaik di dunia bawah. Aku tidak tahu banyak tentang dia, tetapi dia
memenangkan kejuaraan dunia vale
tudo
di suatu tempat. Aku juga mendengar bahwa gajah perang India dirobohkannya
hanya dengan tangan kosong」
「Detailnya dirahasiakan. Tetapi Aku bangga
bahwa tidak ada kekurangan untuk mengawal target terbesar」
Memang,
perilakunya begitu penuh ketegangan sehingga sulit dipercaya bahwa dia adalah
pria yang tegas.
Aku mendengar
bahwa garda depan tim pengawal tewas di mana-mana, kecuali Saito. Fakta bahwa
dia bertahan hingga hari ini jelas menunjukkan kemampuannya.
「Aku harus
memanggilmu apa?
Tsukikage-kun?」
「Aku harap kau tidak memanggilku
seperti itu」
「Kalau begitu
aku akan memanggilmu『Michizane-kun』」
「Eh」
Aku terkejut.
Itu adalah pertama kalinya seorang pria dari generasiku memanggilku dengan nama
depanku.
Raja『Star High』 memiliki beberapa teman dekat yang
dia panggil dengan nama depan mereka. Akan menyenangkan untuk memiliki hubungan
seperti itu dengan Tsuguhito Saito, tetapi begitu dia memutuskan untuk
melakukannya, dia tidak bisa membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja.
Aihara berdeham
dan membuka mulutnya.
「...... Kalau begitu aku akan memanggilmu
Tsuguhito. Sekarang kita berteman kan」
「Itu benar. Mari kita berteman」
「!?!?!?!?」
Itu adalah kejutan
yang lebih kuat daripada ditembak dengan peluru yang menembus seluruh tubuhku.
Teman. Teman.
Teman
——
Aku membuat
teman. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku punya teman.
「Baiklah! Kita semua di sini
sekarang, kecuali si penipu. Mari kita mulai rapat strategi.....Apa kau
mendengarkanku Tsukikage. Jika kau bermalasan, aku akan memberi tahu Kuze-dono
dan membuatnya memecatmu」
「......Maaf. Aku hanya sedikit
diliputi kegembiraan」
Keringat dari
mataku.
「Baiklah. Aku akan
memberi tahu gambaran
umum tentang “operasi
umpan” yang aku katakan
kemarin. Seperti yang kalian semua pahami,
menunggu musuh tidak akan menyelesaikan apa pun. Jadi aku telah memutuskan
untuk meluncurkan “serangan”. Seperti
yang terdengar, aku akan menggunakan Akari-dono sebagai umpan untuk memancing
musuh keluar」
Jika kau berpikir
dengan akal sehat, itu cukup gila.
Tapi Takatsuji
tersenyum percaya diri pada Akari.
「Kurasa Akari-dono jarang
keluar, kan?」
「Yah. Aku tidak boleh keluar tanpa
izin ayahku」
「Baiklah, mari kita menangkap mereka.
Kita akan menangkap musuh yang menyerang sebaliknya」
「Itu menarik. Aku pikir itu
adalah strategi hebat
karena mereka telah menghancurkan hidupku」
Saat berkata
begitu, Akari tertawa puas.
Itulah yang
mereka pikirkan——*sret!
Dia mencondongkan tubuh ke arah Aihara dan membisikkan keluhan.
「Apa ini akan baik-baik saja? Ini
jelas merupakan operasi yang berbahaya, bukan?」
「Kau tidak ingin mati, kan?」
「Aku tidak
ingin mati! Tapi aku tidak bisa tenang kecuali aku mengatakan aku ingin mati di
depan semua orang」
「Apa kau tidak masalah mengatakan itu di depanku?」
「Kau tahu
sifat asliku. Terkadang aku mengatakannya karena kebiasaanku」
「Itu benar.
Baiklah, serahkan padaku. Aku akan melindungimu bahkan jika itu mengorbankan
nyawaku」
「....... ........To-tolong hargai hidupmu sendiri」
Akari berbalik
dengan malu-malu.
Takatsuji dengan gembira berkata,「pada
setuju kan」.
「Akari-dono bisa bermain
sebanyak yang kau suka tanpa memikirkannya」
「Bermain....ya?」
「Benar. Apa ada yang ingin kau
lakukan?」
「Bunuh diri
atau percobaan bunuh diri」
Aihara terkejut.
Dia mengatakan itu lagi.
「Maaf menanyakan hal itu. Apakah ada
tempat yang ingin kau kunjungi?」
「Gimana ya. Tempat yang
paling ingin aku kunjungi akhir-akhir
ini adalah Tojinbo dan hutan
Aokigahara」
*(t/n: tempat
bunuh diri kayaknya)
「Aku selalu bertanya-tanya,
apakah kau ini seorang
chuunibyou? Atau
punya gangguan jiwa? 」
「.............」
Pipinya menjadi
memerah. Memang benar,itu tidak dapat
dihindari untuk berpikir bahwa itu adalah salah satu dari chuunibyou yang berharap ingin mati——Saat
Aku berfikir begitu, tiba-tiba!! Akari berdiri.
「Ji-jika kau memprovokasiku, aku akan
mati beneran. Jika aku melompat dari lantai tiga, aku pikir aku akan dapat
membuat bercakan darah yang bagus!」
Dengan
mengatakan itu, Akari mulai berjalan menuju jendela. Setiap orang tidak punya
pilihan selain tercengang. Apakah dia benar-benar akan mati? ——tetapi
dalam perjalanan dia melirik ke arah Aihara dan berkata.
Dia berkata,——「To-long-a-ku」.
Apa boleh buat.
Aku akan membantunya.
「——Tunggu
sebentar! Jika kau mati di sini, sekolah akan ditutup dan semua orang akan
berada dalam masalah!」
「Hei——lepaskan aku! Aku
akan menunjukkan keseriusanku!」
「Jika kau meninggal,
semua orang akan sedih, termasuk
aku. Bisakah kau tidak melakukannya hari ini?」
「........」
Akari berhenti
bergerak. Itu mungkin jeda untuk membuatnya terlihat seperti perubahan hati
yang alami.
Akhirnya, dia bergumam dengan nada suara yang tenang, 「Aku mengerti」.
「........Apa boleh buat. Jika kau
sampai segitunya, aku tidak akan mati」
Aku membiarkan
Akari. Kemudian dia kembali ke tempat duduknya dan duduk diam.
Saito dan
Makita menatap dengan wajah seperti 「Apa yang mereka lakukan sih?」.
Bahkan si Assassin, yang sering dikatakan tidak mengerti hati seseorang, sangat
memahami perasaan itu.
「Apa kau
sudah tidak kena kejang lagi, Akari-dono?」
Takatsuji bertanya. Akari menggerutu, 「Aku tidak kejang」.
「.......Lakukan yang terbaik dengan misinya. Aku tidak
terlalu peduli dengan apa yang terjadi」
Hari itu berlalu tanpa insiden.
Bagi Aihara, itu seperti mimpi. Meskipun dia tidak
mengerti 80% dari isi kelas, dia sangat puas dengan itu. Setelah kembali ke
rumah, ia akan memastikan untuk meninjau pelajaran dan melakukan yang terbaik
untuk memenuhi tugasnya sebagai siswa——
「Michizane. Mulai hari ini, kau akan tinggal
di rumahku」
「Ini terlalu tiba-tiba. Aku belum
siap untuk pindah ....」
「Sepertinya Kanari pelayanku telah membobol apartemenmu
dan membawa semua barang bawaanmu」
「Aku menghargai
itu. Tapi, jika kau mengatakannya dengan tenang, bukankah
itu sedikit sombong?」
「Kau adalah anggota khusus dari tim
pengawal. Jadi tidak masuk akal jika kau tidak berada di dekatku......itulah
yang dikatakan ayahku. Itu bukan pendapatku. Jadi jangan salah paham」
Aihara saat ini
berada di kursi belakang mobil mewah milik keluarga Kuze.
Sebuah mobil
sudah menunggu untuk menjemputnya di gerbang sekolah.
Di sebelah
kirinya adalah Akari. Dan di sebelah kirinya Akari ada Makita yang gugup dan gelisah.
「Makita-san,
apakah kau tinggal dan bekerja di sini juga?」
「Ya. Takatsuji-san
berkata, 「Akan berbahaya jika hanya ada Assassin di dekat
target pengawalan」. Karena kau tidak dapat dipercaya 」
「Kalau begitu
mari kita bekerja keras untuk mendapatkan
kepercayaannya!」
「Mengapa kau
begitu berfikir positif .....」
Dan begitulah,
tim pengawal dibagi menjadi dua.
“Tim A” ——Dua orang yang langsung mengawal di
sekitar Akari. Assassin • Aihara dan peramal • Makita.
“Tim B” ——Dua orang yang mengawasi situasi
Akari dari kejauhan. Penipu • Otosaka dan Petarung • Saito.
Omong-omong,
detektif • Takatsuji adalah pemimpin yang mengendalikan keduanya.
「Ano....Akari-san」
Makita membuka
mulutnya dengan gelisah.
「Seperti yang
kau lihat, aku ini orang yang tak berguna.....tapi,mohon
bantuannya. Aku tidak tahu apakah seorang peramal bisa berguna untukmu.....」
「Itu benar.
Kau tidak bisa mengubah nasib kematian hanya
dengan meramal」
「Hiiuu....」
Makita
menangis. Tampaknya Akari juga berpikir bahwa dia telah 「gagal」.
「......Maafkan aku.
Aku tidak bermaksud merendahkan
ramalan」
「Tidak
apa-apa. Aku hanya orang
bodoh yang tidak berguna......」
「Tidak, itu tidak.....」
「Itu tidak benar」
Kata Aihara
sambil mengamati pemandangan dari jendela mobil.
「Makita-san
adalah orang yang paling
aktif saat ini」
「Eh......., A- apakah itu benar?」
「Berkat dirimu, kami semua bisa
selamat. Tanpa ramalan bom itu, tim pengawal semua akan menyeberangi Sungai
Sanzu saat ini」
*(sungai menuju
alam kematian)
「Kekuatanmu
benar-benar luar biasa」
「Aihara-kun.........
..................Terima kasih」
Itu adalah
ucapan 「terima kasih」
kurang dari sepuluh desibel.
Setelah itu,
Makita menundukkan kepalanya, merona hingga ke telinganya. Tapi terkadang dia
melirikku seolah ingin mengatakan sesuatu. Akari memelototiku dengan sikap
cemberut.
「Michizane. Bagaimana dengan operasi
umpannya?」
「Hm? Ah—— Aku,
kau, dan Makita-san akan jalan-jalan keliling kota. Anggota tim lainnya akan
bekerja di belakang layar. Takatsuji-san meminta kita untuk memutuskan ke mana
harus pergi besok」
「Aku tidak
bisa memikirkan kemana aku ingin pergi」
「Begitu ya. Apakah ada tempat yang ingin
kau tuju, Makita-san?」
「Eng..... aku ingin pergi ke tempat yang
diinginkan Aihara-kun.....」
「Baiklah! Aku yang akan
memutuskannya!」
Aihara menoleh
ke gadis di sebelahnya sambil tersenyum.
「——Nah,
Akari. Sudah waktunya untuk memenuhi kontrak」
「Kontrak...? Apa maksudmu」
「Aku akan
melindungimu, dan
sebagai imbalannya, kau harus menghiburku. Itulah kesepakatannya」
Ekspresi Akari menegang
seolah mengatakan,「Aku baru ingat」.
「Pergi bersama dengan teman
sekelas pada hari libur adalah kegiatan
masa muda yang sangat indah. Mari kita buat kenangan yang tak terlupakan
bersama. Kau bisa melupakan para pembunuh dan bersenang-senang seperti gadis
SMA biasa. Untuk saat ini, aku ingin untuk pergi ke Asakusa dan Skytree」
「Aku tidak akan bertanggung jawab
jika Skytree diledakkan」
Akari tersenyum
sinis. Aihara juga ikut tersenyum.
「Jangan
khawatir. Kita akan
bersenang-senang, tetapi aku juga akan
melakukan pekerjaanku sebagai pengawalmu」
「......... .......... Aku tidak mengerti. Bagaimana bisa
kau begitu positif?」
「Kau juga dapat menghilangkan sifat
negatifmu jika bahaya didalam hidupmu menghilang」
「Meski saat ini aku bisa selamat, bukan
berarti masa depan yang bahagia akan menantiku」
「Yah, selama
kau adalah target terbesar, kau akan mengalami kesulitan」
「Itu juga salah satunya——」
Akari ingin
mengatakan sesuatu tetapi dia segera menutup mulutnya.
Tiba-tiba, mobil
berhenti. Sepertinya kita telah tiba di kediaman Kuze sebelum kita
menyadarinya.
Pemandangan
mansion stereotip tersebar luas. Sebuah bangunan yang terlihat seperti istana
kerajaan di Eropa berdiri tegak. Apalagi di halaman depannya, pagar tanaman dan
air mancur menegaskan kehadirannya.
「Itu tampak
seperti rumah orang kaya didalam manga」
「Itu hobi
ayahku. Aku tidak
terlalu menyukainya」
「Tapi itu
menakjubkan. Itu seperti
Istana Schönbrunn」
*(t/n: menara di austria)
Mata Makita berbinar saat dia keluar dari mobil. Tinggal
di mansion seperti itu bukanlah "kehidupan normal” ——Aku merasa sedikit gugup
ketika tiba-tiba aku melihat seseorang berjalan keluar dari mansion. Dia adalah
seorang pria muda dengan setelan jas dan bersama seseorang seperti seorang
pengawal.
Disisi lain memperhatikanku dan berkata,「Oya」.
「Bukankah kau Akari? Selamat
datang kembali」
「......Tuan Tokurayama.
Ada perlu apa anda kemari?」
「Tidak ada. Tempat ini seperti
rumahku」
Sikap yang
sangat familiar. Aihara mengamati pria bernama Tokurayama.
Dia
tinggi. Dia memakai kacamata berbingkai perak. Dia mungkin berusia pertengahan
dua puluhan——dan
dilihat dari sikapnya menunjukkan keanggunan kelas atas.
Namun, matanya
setajam binatang buas.
「Siapa
orang-orang ini? kau tidak
bermaksud mengatakan bahwa mereka adalah temanmu, bukan?
Mereka mengenakan seragam Kokureikan,
tetapi mereka tidak memiliki kelas. Aku tidak berpikir mereka adalah tipe orang
yang harus diajak bergaul denganmu」
「Tolong
berhenti. Keduanya adalah pengawalku」
「Pengawal?
——Ah, Aku mengerti」
Tatapan menjilat menempel padaku dari balik kacamatanya.
Makita yang
terkejut bersembunyi di belakang Aihara dengan tergesa-gesa.
Tokurayama
mengulurkan tangan kanannya dengan senyum seperti pembisnis.
「Aku Tokurayama Tsunetoshi dari
Tokurayama Kogyo. Senang bertemu denganmu」
「Senang
berkenalan dengan Anda juga. Saya Aihara Michizane,
seorang pengganti di tim
pengawal」
Sambil berjabat
tangan, Aihara bertanya balik.
「Hubungan
seperti apa yang Anda miliki dengan Akari——」
「Aku adalah tunangannya」
「Hmm?」
「Akari akan menjadi istriku setelah
dia lulus SMA. Lebih tepatnya aku akan menjadi bagian keluarga Kuze, dan pada
akhirnya konglomerat Kuze akan dijalankan olehku」
Tokurayama meletakkan
tangannya di bahu Akari dan tersenyum.
「Hei Akari. Kau jangan pernah
berselingkuh ya. Karena kita ditakdirkan untuk bersama」
「Aku tidak tahu.
Hari aku bunuh diri mungkin lebih cepat」
「Kau hanya
harus tetap diam di ruang klub.
Hanya kemampuan penyembuhanmu saja yang menguntungkan. Aku akan membelikanmu
apapun yang kau mau, asal jangan bunuh diri」
「......Menyedihkan」
「Ah? Apa katamu?」
Suasana di
sekitar Tokurayama berubah.
Namun, Akari
terus berbicara tanpa ampun.
「Aku bilang Anda itu menyedihkan. Anda dan
ayahku hanya memikirkan uang saja. Hatimu sedingin logam」
「Hati? Bisakah kau melihat keadaan hati orang lain?
Itu seperti sebuah fantasi. Sayangnya, aku hanya percaya apa yang bisa aku
lihat dengan mata kepalaku sendiri」
「Itu adalah kata-kata yang hanya
dikatakan oleh orang yang hanya memprioritaskan keuntungan」
Tokurayama
menghela nafas berlebihan dan berkata.
「Kau tidak
boleh bicara seperti itu,
Akari. Hanya mereka yang punya uang yang bisa menjadi kuat. Jepang telah
menjadi seperti itu dalam lima puluh tahun terakhir. Misalnya, lihatlah seorang
pria di sana yang bernama Aihara Michizane. Dia tidak punya uang, jadi dia
harus melakukan pekerjaan rendahan sebagai pengawal. Kami ini diberkati untuk
memiliki uang. Jadi kau harus memahami hal itu——」
「Aku benci
orang yang mendiskriminasi」
Alis Tokurayama
berkedut.
「——Apa
kau bilang bahwa kau membenciku? Beraninya kau berbicara padaku seperti itu.
Kau masih perlu dididik tentang hal ini. Tidak peduli berapa kali aku
memberitahumu, kau masih tidak mengerti juga......」
Dia perlahan
mendekati Akari.
Tangannya
terangkat perlahan——
「Berhenti」
Aihara meraih
pergelangan tangan Tokurayama. Tatapan seperti es diarahkan padanya. Makita yang menyadari suasana menjadi memanas,
dengan gemetaran seperti binatang kecil dia berkata, 「Berkelahi
itu tidak baik......」.
「......Apa maksudnya kau memegangku? Aihara
Michizane」
「Anda tidak perlu marah begitu, kan? Kekerasan
adalah jenis perilaku yang paling buruk——bagaimana kalau kita minum
teh bersama dulu? Saya akan mendengarkan keluhan Anda tentang kemalangan Anda」
「Apa yang kau
katakan? brengsek」
「Tolong
berhenti, Tuan Tokurayama.
Pengawal ini kepalanya sedikit
konslet」
Tokurayama membuang
mukanya dengan kesal.
「Baiklah. Orang miskin ini iri dengan
orang kelas atas seperti diriku. Tidak ada gunanya marah pada orang seperti
mereka」
「Terima kasih. Ngomong-ngomong, apakah anda sudah
tidak marah pada Akari?」
「Sepertinya kau salah paham? Tentu
saja aku bercanda. Apakah kau pikir aku akan menyakiti calon istriku? Itu sebabnya
aku tidak suka orang yang picik」
Tokurayama
dengan paksa melepaskan tangan Aihara dan berbalik.
Senyumnya yang
tanpa kehangatan sangat mencolok.
「Aku akan pamit pergi dari sini. ——Akari. Jangan terlalu percaya pada
pengawal ini. Dia orang yang sangat mencurigakan」
Sampai jumpa lagi——Bangsawan
berkacamata itu melambaikan tangannya saat dia pergi.
Aihara
memperhatikan punggungnya dan bertanya kepada Akari.
「Dari penampilannya dia seperti orang
jahat. Apakah dia selalu seperti itu?」
「Pria itu penggila
uang, sama seperti ayahku. Dia hanya mengganggapku seperti
barang miliknya」
「Fumu.....」
「Bahkan orang bodoh sepertimu
mengerti,kan? Bahkan jika kita mengalahkan Face, tidak ada masa depan bagiku. Aku
ditakdirkan untuk menjadi milik Tokurayama Tsunetoshi melalui pernikahan
politik」
「Apa kau tidak ingin kabur dari
rumah?」
「Jika aku lari dari
rumah, aku pasti akan langsung mati
kelaparan. Karena aku ini tidak
memiliki kemampuan bertahan
hidup」
「Ano.....
Akari-san, kau selalu
bilang bahwa kau ingin mati,kan ......?」
「....... ........Aku punya terobsesi dengan kematian. Haruskah aku
memberitahu peringkat cara favoritku untuk bunuh diri? Pertama • Seppuku. Kedua
• melompat dari gedung. Ketiga • pengeboman」
「Eng....jangan khawatir Akari-san. Menurut
ramalan, sepertinya Akari-san akan bahagia」
Kata Makita sambil
memegang tangan Akari.
Sepertinya itu
kemampuan khusus untuk meramalkan masa depan. Aku sangat penasaran untuk
melihat apa yang dia lihat.
「Aku melihat ada masa depan
yang hangat di depanmu.
Jika ada kami......jika ada Aihara-kun, tidak ada yang perlu di khawatirkan」
「........ Terima kasih atas perhatianmu」
Itu adalah
ucapan terima kasih yang tulus. Mungkin dia terpengaruh oleh hati murni Makita.
Aihara
tersenyum dan berkata.
「Jika yang berkata itu “Suiun
sekka”, maka tidak ada keraguan tentang itu. Bagaimanapun, mari kita lupakan
masalah dan nikmati liburan akhir pekan kita. Mari kita melihat salah satu film
horor favorit Akari」
「Kami
memiliki bioskop di rumah kami」
Aihara terkesan oleh orang yang sangat kaya dan dia menyusun jadwal di benaknya.
Tokurayama
Tsunetoshi adalah masalah, tapi yang penting sekarang adalah operasi umpan.
☠ ☠ ☠
Malam tanpa
angin. Bos dari “Face” sedang berjalan-jalan.
Tokyo mengalami
ledakan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya karena kegiatan ekonomi
yang tidak pandang bulu. Itu adalah kota malam tanpa kegelapan, di mana
cahayanya tidak memudar bahkan setelah matahari terbenam. Mengabaikan calo
tanpa henti di bar, dia berbelok di sudut bank. Dia memutuskan untuk menunggu
sampai orang yang dia cari datang, membaca majalah komik di depan area merokok.
Sudah sebulan
sejak aku menerima permintaan untuk membunuh KuzeAkari. Sejauh ini, aku telah
mencoba melakukan pemeriksaan kecil, tetapi aku belum dapat menyelesaikan
pembunuhan itu. Jika aku tidak segera serius, aku akan dimarahi oleh klienku.
「——Oh! Apakah kau Yokoyama-san?」
Seorang pria
dengan wajah mengejek mendekat.
Dia adalah
seorang pesuruh yang dibayar. Dia adalah tipe pria yang berparade di sekitar
distrik hiburan untuk mengumpulkan informasi.
「Aku langsung
mengenalimu karena kau memakai jas
hitam. Apakah tidak panas memakai mantel
seperti itu?」
Ini sudah bulan
Mei. Ini saat yang tepat untuk menghasilkan uang, bukan? Ada banyak pristiwa outdoor
yang akan datang.
「Mari kita
bicara di tempat yang populer. Ikuti aku」
「Boleh juga. Apakah itu bar dengan
suasana yang keren?」
Aku tidak akan
pergi ke tempat seperti itu.
Ketika aku
masuk ke celah gedung yang ramai dan mendesaknya untuk berbicara, informan itu
menjatuhkan bahunya.
「Bukankah kau terlalu kasar? Aku
sudah berlarian seperti orang gila tahu」
「Apakah aku harus membayarmu?」
「Tidak apa——kau
sedang membicarakan “target terbesar” kan? Tampaknya gerakan untuk menargetkan
Kuze Akari telah diredam di area tersebut」
「Apa maksudmu」
「Itu karena sekarang “Tsukikage” yang
mengawalnya」
Tsukikage.
Assassin terbaik di dunia bawah.
「Hampir semua
dari lusinan pengawalnya telah terbunuh. Hanya ada 5 orang
yang tersisa. Lineupnya adalah detektif, petarung, peramal,
penipu, dan seorang Assassin.
Assassin adalah orang yang paling berbahaya」
「Beri tahu aku cara menangganinya」
「Aku ada beberapa
informasi tentangnya」
Pria dengan
wajah seperti rubah itu berkata.
「Aku mendapatkan
ini dari kelompok tempat aku nongkrong. Sepertinya Kuze Akari akan pergi
dengan temannya pada hari Minggu. Jika kau ingin tahu ke mana mereka pergi, kau
harus membayar biaya tambahan」
「Seberapa
akurat informasi itu?」
「Aku mendengar dari banyak orang. Aku
pikir itu hampir akurat」
Dia berfikir
“aku mengerti” sambil melipat lidahnya.
Ini adalah
jebakan yang dibuat oleh detektif. Jika dia benar-benar pergi dengan
teman-temannya, dia akan benar-benar terlindungi dari kebocoran informasi. Tidak
ada organisasi kriminal yang akan menerima undangan yang begitu jelas, kecuali
aku sendiri. Ketika aku meminta informasi, pria itu dengan bangga memberi
tahuku.
「——Di
tempat ini. Tetap saja, aku merasa kasihan pada Kuze Akari. Ditargetkan oleh
orang yang begitu menakutkan」
「Tidak tidak, tolong jangan membuat wajah menakutkan. Aku akan permisi dulu」
Wajah?
Sebenarnya wajahku ini seperti apa?
Informan pergi
dengan tangan di sakunya. Aku melihat punggungnya dan berpikir dalam hati.
Pemandangan
malam kota memang indah karena bersinar dengan kehidupan kaum lemah sebagai
bahan bakar. Agar tidak digunakan sebagai bahan bakar, kau harus menggunakan
kepalamu untuk bertahan hidup——
tetapi informan itu ceroboh dalam segala hal.
「——Tunggu」
「Ya? ——Ugh!?」
Aku mencengkram
leher pria itu dari belakang.
Itu hangat.
Bahkan manusia yang tampak busuk ini memiliki darah yang mengalir di nadinya.
「A.......apa yang kau
lakukan. Aku sudah memberi tahumu informasinya」
「Aku mendengar kau menjual informasi
pribadiku kepada orang lain」
Bahunya yang
ramping bergetar. Penyelidikan sudah dilakukan. Itu di bawah seorang informan
untuk menyampaikan informasi klien ke pihak lain. Aku sangat bodoh meminta
bajingan sepertinya untuk melakukan pekerjaan itu.
「Tolong ampuni aku. Apa kau punya
buktinya?」
「Aku yakin kau baru saja mengambil
fotoku secara diam-diam. Ada kamera di ujung sepatumu」
「I——itu tidak benar」
Aku bisa
merasakan bahwa dia ketakutan. Aku tidak perlu melakukan apapun. Dengan
seluruh kekuatan di tanganku, aku menarik pria itu ke arahku, memutarnya, dan
membantingnya ke dinding mortir sebuah bangunan kotor dengan suara yang keras.
Jeritan putus
asa terdengar.
Tapi dia belum
mati. Dia mencoba melarikan diri, mengeluarkan teriakan yang mengingatkan pada
monyet.
Kakinya
terjatuh. Aku menikamnya berulang kali di wajah dengan pisau yang aku ambil
dari saku-ku.
Darah
berceceran. Jalanan diwarnai merah. Erangan pria itu teredam.
Dalam waktu
singkat, informan itu berubah menjadi mayat dengan wajah yang hancur.
「......Ada 5 pengawal」
Dia bergumam
sambil mengambil kamera dari sepatu mayat.
Omong kosong.
Tidak peduli berapa banyak pengawal yang dikumpulkan.
Detektif,
petarung, peramal, penipu —— salah satu dari mereka akan terbunuh.
Sisanya bukan ancaman. Hanya si Assassin yang harus benar-benar diwaspadai.
Pria itulah
yang telah menyelesaikan kasus penculikan yang kami siapkan sebagai bahan
percobaan tempo hari.
「Tsukikage.
Aku tidak akan gagal kali ini」
Kota di malam
hari dipenuhi dengan hiruk pikuk yang luar biasa. Tidak ada yang memperhatikan
pembunuhan yang terjadi didalam gang.
Aku
mengeluarkan ponsel dari saku mantelku dan mengoperasikannya.
「Halo. “Lizard”? Aku punya perintah
untukmu
——」
☠ ☠ ☠
Sabtu. Kelas
pendidikan jasmani.
Anak laki-laki
bermain softball. Gadis-gadis bermain tenis. Tentu saja, Aihara berencana untuk
menikmati olahraga bersama teman-teman sekelasnya, tetapi dia memutuskan untuk
mengamati karena akan buruk meninggalkan objek pengawalannya tanpa pengawasan.
Dia tidak untuk mengamati softball anak laki-laki. Dia akan mengamati tenis
anak perempuan.
「Kenapa dia terus melihat
kesini.......?」
Ribuan wanita
di lapangan tenis mengalihkan pandangan mereka dengan curiga. Aku merasa
seperti orang yang mencurigakan——Aihara berfikir begitu sambil memperhatikan
mereka tanpa bergerak sedikit pun.
Akari merasa
tidak nyaman berjongkok di samping pagar.
Dia memegang
raket tetapi sepertinya tidak berniat untuk bermain.
「Kuze-san selalu seperti itu ya」
Pengawal nomor
2 – Saito Tsuguhito, seorang petarung, berkata sambil menyilangkan tangannya.
Gadis-gadis itu
berteriak, 「Saito-kun! 」
dan melambai. Saito tersenyum dan melambai kembali.
「Kau sangat populer! Aku iri padamu」
「Tidak kok. Mereka hanya tertarik
dengan penampilanku——aku lebih menghawatirkan Kuze-san. Dia
murid teladan yang dapat pengawalan, tapi dia terlihat sedikit kesepian」
Tidak ada teman
sekelas yang berbicara dengan Akari. Apakah gelar besar putri konglomerat besar
membuatnya begitu? Atau justru dihindari karena banyak keanehan percobaan bunuh
dirinya?
Aku berfikir
begitu, tetapi Takatsuji menarik lengannya dan membawanya dengan paksa ke
lapangan.
Akari terlihat
kesal. Tapi di dalam, dia sepertinya tidak terlalu kesal.
「——Aku
akan senang jika Akari-san jadi lawan mainku」
「Takatsuji-san selalu membantunya」
「Benar. Begitulah Takatsuji-san. Dia dan anggota tim lainnya
bertanggung jawab atas kesehatan mental Kuze-san. Kemampuannya akan terkikis jika
pikirannya tidak dalam kondisi sempurna. Juga, kami tidak ingin dia bunuh diri」
「Kurasa dia tidak akan
bunuh diri.....」
Saito
memiringkan kepalanya dengan 「?」.
Namun, sepertinya itu tidak terlalu mengganggunya.
「Singkatnya,
kita ini dibayar
untuk menjadi temannya.
Ini seperti cara kerja orang kaya—— Jujur, aku sedikit tidak
suka dengan ide Tuan Kuze Yoshinao 」
「Aku setuju. Tetapi bahkan jika uang
adalah cara kerja pikirnya, bukankah ada kemungkinan besar kita bisa menjadi
teman sejati?」
「Aku mengerti. Michizane-kun selalu
berfikir positif ya」
「..............!」
Aku terkejut.
Bukan karena aku senang dipuji. Pernyataan santai Saito, "Michizane-kun,"
memiliki dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya padaku. Aku senang nama
depanku dipanggil dengan sekali lagi. Aku merasa sudah mempunyai teman——perasaan seperti itu perlahan
menyebar ke kedalaman dadaku.
「......Itu benar. Ya. Aku juga ingin
mengenalmu lebih baik」
Gyut. Aihara
meremas tangan teman satu-satunya.
Saito
tersentak.
「.......Eh? ka-kau benar. .....Ano, kenapa
kau tiba-tiba memegang tanganku?」
「Aku sangat tersentuh. Aku senang kau
memanggil dengan nama depanku」
「.............
............ Ahaha
........ Begitu ya.......」
「Hei
Tsuguhito. Maukah kau bermain tenis bersamaku?
Kita bisa menggunakan lapangan di sebelah Akari sambil mengawalnya 」
「Aku tidak memiliki keberanian untuk
melakukannya dengan gadis-gadis」
Saito dengan santai
menepis tangan Aihara. Aku merasa seperti ditarik, tetapi aku pasti salah.
Karena Saito
adalah temanku.
「——Mari kita
awasi Akari saat kita
melanjutkan percakapan. Karena
kita tidak tahu di mana para penjahat itu bersembunyi, kita perlu mengamati
satu sama lain sehingga tidak ada celah sedikitpun」
「Ahaha......saling mengamati ya......」
「Itu saja tidak cukup. “Face” adalah
kelompok yang merepotkan.....」
Pada saat itu.
Aku mendengar suara seperti angin bertiup di udara.
Sesuatu
mendekat dengan kecepatan tinggi. Aihara dengan cepat membalikkan tubuhnya dan
mengambil tindakan mengelak.
Apakah itu penembak
jitu dari musuh? ——tetapi
tampaknya bukan.
Saat berikutnya——bang! Terdengar suara seperti sesuatu
yang meledak.
Saito berdiri
tegak dengan tangan kanannya di depannya.
Puing-puing
seperti bubuk tumpah dari telapak tangannya.
「——Bola sofbol?」
「Ya. Itu
hanya kebetulan. Tidak ada niat membunuh」
Di kejauhan,
seorang teman sekelas berkata, 「Maaf, apa kau baik-baik
saja?」.
Itu benar-benar
hanya kebetulan. Saito menjawab dengan suara keras, 「Kami
tidak apa-apa!」.
Aihara tidak
bisa tidak kagum.
Dia memang petarung
terbaik di dunia bawah. Sulit dipercaya bahwa manusia bisa menghancurkan bola
dengan tangan kosong. Terlebih lagi, ketika dia menangkap bola, aku mendengar suara aneh seperti logam atau
sesuatu yang saling bergesekan. Itu mungkin aktivasi dari kemampuan khususnya.
「Penjahat sebenarnya mungkin
datang besok」
「Aku yakin kau
akan baik-baik saja.
Karena kau adalah Assassin terbaik di dunia bawah」
「Aku jadi malu jika kau terlalu
memujiku」
Aihara berbalik
dan melihat ke lapangan tenis. Akari dan Takatsuji melanjutkan reli tingkat
tinggi yang mengejutkan. Keduanya tampaknya memiliki keterampilan atletik yang
sangat baik. Untuk saat ini mari kita lakukan yang terbaik agar dia bsa
bersenang-senang besok——dengan pemikiran itu, Aihara mulai
mengamati para siswi.
Ngomong-ngomong,
Aihara kemudian dimarahi karena dilaporkan ke guru tentang tindakan mengintip.
Tapi itu tidak
masalah bagi Aihara, yang bahkan membuat dimarahi menjadi kesenangan tersendiri
baginya. Akari menghela nafas putus asa
ketika dia mendengar ini dan mengatakan,「Dasar
bodoh」.
☠ ☠ ☠
Kemudian
liburan yang sibuk datang dalam waktu singkat.
Minggu. Cuaca
cerah. Saatnya mengatur operasi umpan.
「——Ini
bikin semangat ya. Bukan begitu,Akari?」
「Hari ini adalah hari kematian Buddha,
bukan? Tampaknya itu menyiratkan kematianku, jadi aku baik-baik saja 」
「Hanya karena sekarang hari kematian
Buddha, bukan berarti itu pertanda buruk. Penafsiran Rokuyo berbeda di setiap
sekolah. ....ah, tapi, eng , sekarang adalah hari yang umumnya dihindari!」
*(t/n: Rokuyo:
penanggalan keberuntungan di jepang)
Makita
ternganga ketika Akari memelototinya. Tampaknya dia masih sepenuhnya
menunjukkan “kebiasaan keinginan kematiannya”. Aihara mengamati sekeliling
dengan cemas.
Orang. Orang.
Orang——Kota
ini begitu ramai pada hari libur sehingga membuatnya pusing.
Namun,
jantungku berdegup dengan kencang. Aku telah berkeliling Tokyo berkali-kali
untuk pekerjaan pembunuhan, tetapi ini adalah pertama kalinya bagiku untuk
berjalan di sekitar kota dengan teman-teman sekelasku tanpa situasi yang
mematikan.
Saat ini,
Aihara, Akari, dan Makita sedang berada di depan Hachiko di Shibuya.
Shibuya
tempatnya anak muda, kan? ——Aihara
memutuskan berdasarkan ide sederhana seperti itu.
「Baiklah! Ayo
kita pergi ke
kedai teh dulu」
「Michizane. Kesini sebentar」
Akari menarik
lengan Aihara. Dia mengeluh dengan suara pelan saat dia mengambil jarak dari
Makita.
「Ini akan baik-baik saja,kan? Aku tidak
akan mati,kan? Jika kita naik kereta, seluruh kereta tidak akan meledak, kan?」
「Aku pikir itu tidak akan menjadi
masalah besar」
「Aku tahu kau
ini assassin yang hebat.
Tapi aku khawatir.
Karena kita ini berurusan dengan monster yang telah membunuh banyak pengawal
sampai sejauh ini,lho?Jika kau memikirkannya dengan tenang, bukankah operasi
umpan adalah ide yang bodoh? Aku
menyetujuinya karena kebiasaanku, tapi——」
Poof. Aihara meletakkan
tangannya di kepala Akari.
Akari
menatapnya dengan terkejut.
「Kau tidak
perlu takut, karena kau memiliki pengawal yang hebat」
「Ap......Ini......ini.....,」
「Jadi, kau hanya perlu berfikir tenang——Hmm?
Kau kenapa?」
「Aku tidak takut! Dan tolong jangan
perlakukan aku seperti anak kecil! Ulang tahunku tanggal 2 April, jadi aku
pasti lebih tua darimu.」
「Jika kau mengatakan hal itu malah
membuatmu terlihat seperti anak-anak」
「.......Berisik. Aku ini memang hidup
lebih lama darimu. Kau periksa saja
daftar keluargaku atau semacamnya 」
「Aku mengerti. Maafkan aku. Tapi ini
aneh.... Di manga, heroine
yang kepalanya dibelai oleh protagonis seharusnya merasa senang.....」
「Aku bukan heroine dan kau
bukan protagonis! Kau udah ga tertolong ya」
Akhir-akhir
ini, Aihara berpikir bahwa mungkin bukan ide yang baik untuk merujuk terlalu
banyak pada 『Starhigh』.
Makita mendekat
dengan wajah penasaran.
「Ada apa? Sepertinya kalian sedang
berbicara......」
「Tidak ada kok. Mari kita
bersenang-senang sebanyak yang kita inginkan. Inilah
saatnya untuk merentangkan sayap kita. Akari, jangan ragu untuk memberitahuku
kemana kau ingin pergi」
「Aihara-kun
benar. Hari ini kita pergi jalan-jalan
untuk dirimu, Akari-san」
「.....Bukankah
Michizane yang memutuskan
rutenya seenaknya sendiri?」
「Aku hanya ingin beradapasi. Katakan saja
ke mana kau ingin pergi」
「..............」
Untuk beberapa
alasan, mulut Akari terbungkam. Akhirnya, dia tampaknya telah memutuskan untuk
melakukan sesuatu.
Dengan ekspresi tenang yang dipaksakan, dia
menyilangkan tangannya dan berkata,「biar kupikirkan」.
「Mumpung kita sudah disini. Aku tidak
pernah mendapatkan kesempatan seperti ini. Aku ingin ke pergi ke toko peralatan
makan——」
『Hei Tsukikage!』
Tiba-tiba
terdengar suara keras dari radio handsfree.
Komunikasi
datang dari Takatsuji, yang seharusnya mengawasi situasi dari jarak jauh.
『Mau berapa lama kau ngumpul
disitu. Hari mulai gelap!』
「Maaf. Kita
akan mulai bergerak sekarang」
『Inilah sebabnya Assassin.......
Kami mungkin bukan
satu-satunya yang mengikutimu』
Takatsuji sepertinya
membocorkan berita kepergian Akari ke komunitas dunia bawah.
Akankah mereka
benar-benar terjebak pada rencana seperti itu? ——Saat aku merasa
skeptis, Takatsuji berkata, 「Jangan khawatir」, seolah-olah
dia bisa menebakku.
『Face adalah orang yang kekanak-kanakan
dengan kecenderungan kejahatan teater. Kau dapat mengetahuinya dengan jelas dari
pemberitahuan kekanak-kanakan dan surat ancaman itu. Aku yakin mereka pasti
akan mengambil keuntungan dari provokasi yang jelas ini』
「Bagaimana kau tahu itu? Apa kau pernah bertemu dengannya?」
『Itu dugaan. Dan salah satu
informan yang bekerja denganku telah melakukan kontak dengan seseorang yang
mirip dengannya. Dia juga membual akan mengambil fotonya, tapi.......Aku belum
mendengar kabar darinya sejak saat itu』
Dia pasti telah
terbunuh.
『Pokoknya, kalian bisa melanjutkan
berkeliling kota. Lakukan bagianmu dengan sebaik-baiknya』
「Aku tahu.
Ngomong-ngomong, dimana Takatsuji-san?」
『Kita semua ada di kafe.
Parfaitnya baru saja tiba』
『Hei Detektif pemula. Itu pesananku,kan——Hei Jangan makan itu! 』
『Aku tidak punya dompet.
Bukankah wajar bagi orang kaya untuk memberi sedekah kepada orang miskin? Kau
juga harus mengumpulkan kebajikan, penipu——Jangan ditarik! Itu bisa
tumpah!』
『Aku tidak akan menyerahkannya
pada siapa pun! Semua barangku adalah milikku!』
『Aku butuh gula untuk kerja
otakku! Kang tipu—————!!』
『Tenanglah, kalian berdua!
Kita terlalu mencolok! Aku akan membelikanmu minuman, jadi diamlah!』
Tampaknya
ketiganya sangat rukun. Aku berharap aku punya teman yang bisa membuat
keributan besar——tapi apakah ada. Seorang pria yang baru
saja berteman denganku tempo hari.
『——Michizane-kun.
Jangan khawatir, aku akan menjaga Kuze-san』
Nomor 2 -
Tsuguhito Saito, seorang petarung, berbicara kepadaku seolah-olah dia khawatir
padaku
『Sangat penting untuk
memiliki situasi yang mudah diserang untuk memancing musuh. Aku pikir suasana
pasangan anak SMA yang sedang menikmati kencan dengan polos itu tepat』
「Kencan ya. Aku belum pernah
berkencan, tapi baiklah」
『Oh ya. Hati-hati dengan
penembak jitu. Tapi aku yakin kau akan baik-baik saja』
「Aku tahu」
Jadi
Aihara memutuskan untuk membuat saran dengan berkedok santai.
「——Ngomong-ngomong,
Tsuguhito. Apa kau ingin pergi ke restoran keluarga besok?」
『Eh......hanya berdua? Nggak
ber-6?』
「Aku ingin mengenalmu lebih
baik」
『...........』
「Lalu bagaimana kalau kita karaoke
sampai pagi? 」
Untuk
beberapa alasan, dia tampak kesal.
Apakah
itu undangan yang terlalu mendadak? Atau apakah dia tidak menyukai restoran
keluarga? Atau apakah dia tidak suka karaoke? Gawat. Aku tidak tahu apa itu
pertemanan——saat aku dalam suasana putus asa,
『A-ahahahaha.........kapanpun
kau bisa』
Aku
membuat pose kemenangan didalam hati. Saito tampaknya memberikan pertimbangan
secara positif.
Tiba-tiba,
Makita menjepit bajuku dari belakang.
「Aihara-kun...........Akari-san」
「Hmm?」
Ketika aku
diberitahu, aku melihat kembali ke Akari.
Pipinya
menggembung. Dia jelas dalam suasana hati yang buruk.
「......Michizane.
Apakah kau senang berbicara dengan Saito-san sambil
mendengarkan permintaan orang
lain?」
「Maaf. Ke
mana kau ingin
pergi?」
「Aku tidak
ingin pergi ke tempat lain. Ayo pergi ke kedai kopi seperti yang direncanakan」
Setelah mengatakan
itu ,kita mulai pergi.
Target
terbesar masih saja sulit dipahami——pikir Aihara lancar sambil mengikutinya.
Mereka memasuki
kedai kopi terdekat dan segera memesan.
Aihara memesan
soda melon. Makita memesan susu madu. Akari memesan es kopi.
「——Baiklah,
aku akan memberitahukan jadwal hari ini. Pertama, kita akan menikmati karaoke
dan game center di Shibuya. Setelah makan siang di restoran
keluarga, kita akan berbelanja di Harajuku. Kemudian kita akan melanjutkan
perjalanan ke Shinjuku untuk menonton film 『White
Bones Wriggling in the Danchi』.
Setelah itu, kami pergi ke toko anime di Ikebukuro, membeli beberapa manga, dan
makan siang di restoran keluarga」
「Dari mana kita akan memulainya?」
「Ngomong-ngomong,
jadwal ini sedang dikirim ke dunia bawah olehTakatsuji-san. Secara pribadi, aku pikir serangan
Face akan ada di sekitar bioskop. Karena tempat gelap adalah satu-satunya
tempat yang cocok untuk pembunuhan」
「Ano..... .. aku ingin mencoba membaca
keberuntunganmu」
Makita
menatapku diam-diam
「........ Aihara-kun. Apakah boleh?」
「Oh! Kau ingin melihat masa depanku!?
Silahkan kau lihat」
「Terima kasih banyak.....」
Dengan
mengatakan itu, gadis kuil berambut perak itu perlahan memegang tangan Aihara.
Jari-jari
dingin terjalin. Aihara mengira itu adalah isyarat seperti sepasang kekasih.
「Tunggu......Makita-san......? Kau
sedang apa......?」
Akari memegang
gelasnya dengan gelisah. Makita terdiam beberapa saat. Namun, dia tiba-tiba
melihat ke arahku dan berkata「aku bisa melihatnya」.
「Aihara-kun
benar. Tempat yang paling mengeluarkan bau kematian adalah bioskop」
「Begitu ya. Apakah ini
kemampuan khususmu?」
「Ya. Bahkan
jika kau tidak
melepasnya.......Aku bisa melihat sedikit lebih jelas
ketika aku terikat seperti ini......」
「Aku terkesan. Aku ingin kau
meramalkannya lebih detail nanti. Tentang masa depanku」
「Eh? ah.......jika kau tidak
masalah.....aku akan melakukannya」
Bang! ——Meja
itu bergetar. Bahu Makita juga bergetar.
Tampaknya Akari telah membanting gelasnya dengan kuat.
「....... Jangan bermesraan di siang hari. Hal
semacam itu akan mengubah kebencian. Jika kau ingin meramal, kau harus meramal
aku, bukan Michizane」
「Ma....maaf. Kau benar.....」
Makita langsung
terdiam. Padahal Aku tidak sedang bermesraan.
Akari berkata,「tapi
aku mengerti」dengan ekspresi mengetahui dengan
jelas.
「Singkatnya,
bioskop itu berbahaya. Kalau begitu mari kita tinggal di bioskop sepanjang
hari. Kita akan nonton film horor selama
24 jam. Maka seharusnya aku bisa mati dengan mudah」
Sambil
mengatakan itu Akari menyelipkan kertas memo ke Aihara.
『Aku tidak suka film』
Dia adalah
target pengawalan yang merepotkan.
「——Itu
benar! Ayo kita pergi ke bioskop」
「!? Apa kau mendengarkanku!?」
「Kita akan pergi ke
bioskop karena aku sudah mendengarkannya. Apa ada
yang salah?」
「...........!!」
Akari berlinang
air mata dan gemetaran.
Kau tidak perlu
“memohon sampai ingin mati” pada anggota tim pengawal——Aihara
berfikir demikian sambil tersenyum seolah meyakinkannya dan berkata「tenang
saja」.
「Aku akan
melindungimu apapun yang terjadi. Sebagai imbalannya, kau harus menghiburku」
「............」
Akari terdiam
beberapa saat.
Tapi tiba-tiba, dia menghela nafas berat「Haaaaaa」.
「.......Kau benar-benar orang yang
riang dengan sikap yang tidak masuk akal. Meskipun kau berada di ambang hidup
atau mati」
「Meski kau mengatakan itu, kau pasti
menantikannya,kan? Aku pernah memeriksa server proxy keluarga Kuze dan menemukan
riwayat pencarian seperti『Tokyo』, 『Jalan-jalan』, 『Populer』, dan『Tempat menyenangkan』.」
Bang!!——Akari berdiri dengan kaget.
「Ap——ap-apa maksudmu!?
Mana buktinya kalau aku melakukan pencarian!?」
「Aku yakin tidak ada kesalahan,
karena aku menemukan catatan pencarian 『shinkoiwa/pintu rumah』, 『pengawal/pengganggu』, dan『film horor/rekomendasi』 di alamat yang sama」
「Aku akan
gantung diri. Karena aku punya
tali di sini——」
「Aku sudah
memotong tali menjadi 5cm」
「Apa yang kau
lakukan!? Itu adalah
tali berkualitas tinggi yang dibuat oleh seorang pengrajin!——Maksudku,
melihat riwayat pencarian seseorang adalah pelanggaran privasi!? Apa kau tahu
itu!?」
「Maaf. Aku
akan menahan diri untuk tidak melakukannya
lagi」
「Tolong
lakukan itu」
Akari kembali
ke kursi dengan wajah memerah.
Makita berkata dengan gembira,「ini
mengejutkan」.
「Ternyata Akari-san juga
menantikannya. Kupikir kau tidak akan tertarik」
「Aku
menantikannya dalam arti lain. Karena kemungkinan aku bisa mati」
「Tingkat keberuntungan dari perasi umpan tidak
terlalu buruk. Aihara-kun juga ada di sana, jadi kurasa kau tidak akan mati」
Di bawah
perintah Kuze, tim pengawal harus membuat keputusan kebijakan berdasarkan
ramalan Makita.
Jika gadis ini
mulai mengatakan sesuatu yang bagus,kemungkinan ada pertanda buruk——Aku
menatap ekspresi wajah miko perak dengan ketakutan. Ketika dia menyadari bahwa
mata kami bertemu, dia mengalihkan pandangannya dengan pipi memerah.
「Ano......ada apa?」
「Kenapa kau masuk ke tim pengawal, Makita-san?」
「Eng....itu rahasia」
Sebuah bayangan
menutupi ekspresinya. Aku tidak berfikir dia menyembunyikannya karena dia malu.
Ya sudalah.
Menurut Takatsuji, 「Kosuzu dapat dipercaya」.
「Tapi yang terpenting. Apakah kau bersenang-senang,
Akari-san?Apa kau ingin secangkir kopi lagi?」
「Tidak
apa-apa——sejujurnya,
aku gugup. Sudah lama aku tidak jalan-jalan」
「Itu benar. Kau bahkan tidak punya
teman untuk diajak jalan-jalan」
「Makita-san ternyata cukup kasar ya」
「Maaf! Aku
juga tidak punya teman, jadi jangan khawatir.......」
「Memang benar aku tidak pernah pergi
dengan teman-temanku. Tapi aku sering bermain di kota dengan kakak perempuanku」
「Kau punya kakak perempuan? Sebagai
anak tunggal, aku iri padamu」
「Tapi dia sudah meninggal」
Dengan
kebingungan Makita berkata,「Eh....」.
Akari mengira
itu bahwa dia telah salah berbicara dan berdehem.
「.......Yah. Ini pertama kalinya aku
jalan-jalan di Tokyo bersama teman sekelasku seperti ini. Karena Michizane
bersusah payah membuat rencana ini untukku, aku akan mengikutinya」
「Oh........!」
Aihara sangat
senang.
Sudah kuduga, gadis
ini baik hati.
「Baiklah! Ayo kita pergi ke karaoke」
「Aku tidak mengira kita bertiga akan
bersenang-senang . Karena aku ini hanya orang dengan aura gelap」
「Tidak
masalah. Karena aku sudah
menyiapkan rebana dan maracas」
「Aku tidak ingin
disuguhi hal seperti itu dengan
senyum lebar di wajahmu......」
Setelah
menenggak minuman, kami meninggalkan kedai kopi.
Masih belum ada
tanda-tanda kemunculan si pembunuh.


1 komentar:
( /'<')/
Post a Comment