Chapter 1
Assassin dan Target terbesar
80 tahun setelah berakhirnya perang, kapitalisme yang
berlebihan telah membawa “kegelapan” bagi
masyarakat.
Mereka yang
kaya dan mereka yang miskin. Mereka yang memiliki dan mereka yang tidak. Mereka
yang beruntung dan mereka yang tidak.
Persaingan
sengit antara perusahaan-perusahaan besar menciptakan gesekan yang tidak dapat
diubah.
Sebuah kota
yang tumbuh dengan pesat seiring pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain,
jumlah kejahatan di Jepang telah meningkat pesat selama 30 tahun terakhir.
Perdagangan
narkoba. Perdagangan manusia. Penjualan senjata ilegal. Tindak kekerasan.
Pemerasan. Penculikan. Penipuan. Perang berdarah antara organisasi ilegal——Jika kau melihat sedikit lebih dalam
ke gang-gang, kau akan menemukan semua jenis ketidakadilan.
Hukum tidak
berguna seperti secarik kertas di “dunia bawah”.
Bukan
pemerintah atau warga yang menjalankan negara ini.
Namun itu
adalah uang dan kekerasan.
Secara khusus,
empat konglomerat besar telah tumbuh begitu besar sehingga bahkan kekuatan
publik tidak dapat bersaing dengan mereka.
Karena kegiatan
ekonomi yang dijalankan oleh konglomerat yang berkuasa telah membawa
perkembangan luar biasa di Jepang.
Namun, harga
yang harus dibayar untuk ini tidak dapat diukur.
Hati manusia
diselimuti kegelapan. Masyarakat telah kehilangan rasa “kemanusian mereka”.
Tapi——hal-hal sepele seperti itu tidak
penting.
「——Semua orang
berjalan dengan seragam yang sama,
itu sangat luar biasa」
Mei. Di suatu
tempat di Tokyo. Jalan sekolah yang penuh dengan sinar matahari yang cerah.
Aihara Michizane,
seorang anak laki-laki yang mengenakan seragam baru, mengangguk puas. Di sekelilingnya,
orang-orang yang mengenakan pakaian yang sama dengan Aihara——anak-anak muda yang mengenakan
seragam sekolah swasta Kokureikan sedang
berjalan menuju gerbang sekolah.
Mereka yang
menguap karena mengantuk. Mereka yang mengobrol dengan temannya. Mereka yang
bermain dengan smartphone.
Itu adalah
pemandangan yang begitu damai sehingga membuatnya tertawa.
Tidak ada bau
darah. Tidak ada teriakan. Tidak ada pembunuhan. Tentu saja, situasi keamanan
di Jepang telah memburuk dengan cepat selama beberapa dekade terakhir. Namun
tidak semua tempat dipenuhi dengan kekerasan. Apa yang disebut "dunia
permukaan" terlalu tenang dan damai.
Inilah dunia
yang Aihara cari.
Tujuanku adalah
untuk memiliki 100 teman. Untuk
saat ini, mari kita sapa orang-orang di sekitar kita dengan riang.
Dimanga
tertulis bahwa menyapa adalah langkah pertama untuk memperlancar komunikasi.
「Selamat
pagi! Hari ini terlihat cerah ya!」
Seorang gadis
yang lewat menggigil.
Dia kembali
menatap Aihara dengan wajah seperti「Eh?」.
Tiba-tiba perasaannya menjadi sangat bagus.
「Matahari
bersinar terang melalui pepohonan dan kicauan burung kecil itu
terdengar nyaman. Jika kau mau, kita bisa pergi ke sekolah bersama——hei,
tunggu sebentar」
Siswi itu
langsung kabur, mengabaikan Aihara.
Apakah Aku
melakukan sesuatu yang salah? Ya sudahlah. Semua orang bisa membuat kesalahan.
Aihara, tanpa gentar, berkata kepada seorang siswa yang lewat, 「Selamat
pagi!」「Selamat pagi!」.
Tapi tak satu pun dari mereka yang berhenti. Beberapa dari mereka memberinya
tatapan menghina dan berkata, 「Apa-apaan dia ini」「Menjijikan」「Menyebalkan」.
「Hmm. Sulit
untuk menjadi normal.....」
「Apa yang sedang kau lakukan?」
Tiba-tiba,
suara manis terdengar. Aku tidak terkejut karena Aku telah merasakan hawa
keberadaan yang mendekat.
Gadis yang
berdiri di samping Aihara dengan gerakan ringan seperti kucing dan dia
mengenakan seragam Kokureikan.
Dia memiliki
pupil mata yang panjang. Rambut hitam mengkilap dengan kuncir dua.
Wajah sombong
dan mengejek di arahkan kepadanya. Di lengan kanannya ada ban lengan dengan
tulisan “komite disiplin”. Ini adalah
kesempatanku——Aihara merasa bergelora.
「Selamat pagi!」
Dia mendekati gadis
itu dengan senyuman.
Gadis itu melangkah
mundur dengan mata hitam-putih dan berkata 「Hah? 」.
「Aku punya masalah karena Aku selalu
di abaikan oleh orang-orang. Namaku Aihara Michizane, dan Aku akan pindah ke
kelas 1A. Bisakah kau memberi tahuku namamu? Akan sangat membantu jika kau mau
mengajakku berkeliling di sekitar sekolah」
「Tunggu
sebentar」
「Aku akan memberimu apapun. Namun,
Aku tidak punya uang, jadi Aku akan melakukan yang berhubungan de ngan kerja
otak atau kerja fisik. Misalnya, bagaimana dengan mengerjakan pekerjaan rumahmu?
Atau Aku bisa mengantarmu pulang saat kau ingin pulang sekolah. Mungkin ada orang yang mencurigakan
karena hari ini terlihat sangat berisik」
「Kau adalah
orang yang mencurigakan
itu!」
Buk. Aku dipukul
di kepala dengan buku catatan.
Itu adalah
serangan yang sangat lemah sehingga Aku tidak perlu membela diri.
「Apa yang kau
inginkan? Aku dapat kabar kalau ada siswa
laki-laki aneh yang berkeliling berbicara dengan perempuan!?」
「Itu tidak bisa Aku biarkan. Dimana
dia?」
「Apa kau itu bodoh? Tentu saja itu
dirimu kan?」
Aku dimarahi.
Pasti ada kesalahan disini.
Tetapi ketika
Aku memikirkan kembali tindakanku, mungkin itu memang diriku.
「Maaf. Aku hanya
mencoba mencari cara untuk berteman」
「Oh gitu. Tapi itu tetap melanggar
peraturan sekolah」
「Apakah Aku tidak boleh berteman?」
「Itu
melanggar peraturan sekolah
karena kau telah menghambat jalan! Itu sebabnya murid pindahan itu sangat.....」
「Apakah kau anggota
komite disiplin?」
「Ya, Aku dari komite
disiplin. Sudah tugasku
untuk menangkap pelanggar seperti dirimu」
「Aku tidak
bermaksud melanggarnya」
「Berarti kau berniat untuk
melanggarnya, kan? Kau akan segera mendapatkan hukuman. Di Kokureikan, kami
menghargai otonomi siswa disini dan memberi mereka pilihan. Salah satunya
adalah menjadi pekerja layanan di ruang guru sekarang. Yang lainnya adalah
membayar denda kepada komite disiplin sekarang」
「Apakah ada
yang lain?」
「Jika kau berlutut
dan menjilati sepatuku, Aku akan
melepaskanmu?」
Komite disiplin
mengatakannya dengan tawa sadis.
Aku tidak
mengerti karakternya. Apakah dia adalah orang tipe-S.
「Karena ini adalah seragam baru, jadi
Aku harap kau tidak menyuruhku untuk berlutut. Juga, pekerjaan layanan sangat merepotkan.
Aku harus pergi ke kantor direktur sekarang」
「Kalau begitu kau harus denda. 『menghambat jalan』adalah pelanggaran peraturan sekolah
kelas C, jadi kau harus bayar 1000 yen」
Dia mengulurkan
telapak tangannya. Dia terlihat seperti anak kecil yang sedang menunggu hadiah
Natal.
Aihara menghela
nafas sambil mengeluarkan dompetnya.
Bagaimana Aku
bisa melanggar peraturan sekolah pada hari pertamaku di sekolah baru?
Tampaknya sulit
bagi seseorang yang terbiasa dengan "abnormal" untuk segera
beradaptasi dengan normal.
Ketika dia menerima
uang 1000 yen, dia tersenyum dan berkata「Terima
kasih」.
Aku tidak
senang untuk mendapatkan rasa terima kasih. Hanya ada 100 yen koin yang tersisa
di dompetku.
「Kau harus hati-hati ya? Terutama
baca buku panduan siswa
dengan cermat」
「Baiklah. Ngomong-ngomong, Aku punya
permintaan」
「Jika kau memintaku untuk
menjadi temanmu, Aku akan menolak」
「Itu sangat
disayangkan——tapi bukan itu. Aku tidak tahu apa-apa tentang sekolah
ini. Jika kau tidak keberatan, maukah kau memberitahuku? Bikin repot kalau Aku
melanggar peraturan sekolah lagi」
Komite disiplin
itu memiliki wajah yang sepertinya dilanda kekosongan.
Namun, dia
segera menghela nafas dan berbalik.
「Soal itu kau harus bertanya pada
OSIS. Karena Aku sedang bebas, jadi Aku akan mengantarmu」
「Terima kasih! Kau orang yang baik ya. Bolehkah
Aku tahu namamu? Mungkin Aku akan selalu merepotkanmu」
「Aku tidak sudi untuk selalu terlibat
denganmu!——Namaku Otosaka Misaki. Kau harus segera mengikutiku.
Aku akan memandumu ke gerbang sekolah. Aku juga akan memberitahumu
tentang akademi」
Otosaka berkata
demikian dan mulai memimpin.
Aihara
merasakan jantungnya berdebar kencang. Pergi ke sekolah dengan seorang gadis.
IItu beneran terlihat seperti anak muda banget.
「Aku pikir kau
tahu」
Otosaka berkata
tanpa melihat ke belakang.
「Akademi Kokureikan
adalah sekolah yang sangat bergengsi. Gedung
sekolah gratis. Bangunan sekolah yang modis. Pengajar kelas atas. Nilai deviasi
yang tinggi dan tingkat penerimaan Universitas——fufufu. Apakah seseorang dengan
kepala sengklek sepertimu akan cocok disini?」
「Oh? Apakah itu
sepeda yang sering kudengar! Aku juga ingin naik sepeda ke sekolah!」
「Dengarkan
aku!」
Buk. Sekali
lagi kepalaku dipukul dengan buku catatan.
Otosaka
menatapku dengan pipi menggembung.
「Aku akan
meninggalkanmu jika kau berperilaku
seperti itu loh? Paham? Aku
akan meninggalkanmu jika kau mau seperti itu」
「Itu tidak bagus. Aku tahu itu tapi jantungku
tidak bisa berhenti berdebar. Apakah ini yang namanya cinta? 」
Otosaka
berkata, 「Apa-apaan orang ini.....」lalu
dia menghela nafas.
「......Pokoknya, Kokureikan adalah tempat yang
menakjubkan. Menurut survei 『peringkat SMA nasional』, kami selalu berada di
peringkat satu. Kuota ujian masuknya 40 kali lebih tinggi dari rata-rata
nasional loh?Aku dengar bahwa ujian transfer khususnya sangat sulit, jadi kecurangan
macam apa yang kau lakukan untuk masuk?」
「Aku lulus dengan
adil dan jujur」
「Oh ya. Kurasa ini sekolah sangat
sulit untuk orang aneh sepertimu. Sekolah ini cukup berkelas. Omong-omong, moto
sekolah ini adalah “Jadilah orang yang bersinar didalam kegelapan”」
「Itu moto
sekolah yang tidak biasa.
Aku menyukainya」
Aihara melihat
ke belakang Otosaka saat dia memukulnya.
Rambut hitamnya
yang dikuncir dua tertiup angin musim semi. Itu penuh dengan gap seolah-olah
mengundangku.
「Yah, kenapa kau tidak mencoba untuk
menikmati kehidupan sekolahmu dengan benar?
Tetapi lakukanlah dengan tenang, agar tidak menarik perhatian komite
disiplin sekolah」
「Hm! Dari apa yang kudengar, sekolah
ini terdengar seperti tempat yang sangat bagus untuk belajar! Tapi aku sedikit
khawatir tentang beberapa hal」
「Apa itu?
Apakah kau khawatir
tentang menyesuaikan diri?
Suasana di sini membuatmu terlihat
penyendiri. Kasian deh lu」
Otosaka tertawa
terbahak-bahak.
Jika Aku tidak
bisa berteman, Aku akan bersama dengan gadis ini.
「Aku khawatir sendirian, tetapi ada
yang lebih dari itu. Aku melihat postingan di Internet yang mengatakan bahwa, 『Ada banyak diskriminasi』 Apa artinya itu?」
Otosaka menutup
mulutnya dengan ekspresi tegang di wajahnya.
Saat itu,
gerbang sekolah mulai terlihat. Itu adalah gerbang batu bata yang megah.
Kami berdua
melangkah ke halaman Kokureikan secara bersamaan.
Pada saat itu——Aihara tiba-tiba merasakan sesuatu seperti
kebencian yang menyengat. Kebencian yang jauh lebih kekanak-kanakan daripada
jenis kebencian yang ditaburkan di pertarungan yakuza. Namun, entah bagaimana
Aihara mengerti apa yang sedang terjadi.
「Aku mengerti. Mari kita cari tahu」
「Eh? Itu bagian belakang gedung
sekolah. Hei」
Mengabaikan
suara Otosaka, Aku memutar ke belakang gedung.
Di ujung jalan
berbatu bata. Ada empat siswa di bawah naungan pohon yang menjadi titik buta
dari gerbang sekolah.
Mereka semua
adalah anak perempuan. Posisinya tiga orang mengelilingi salah satu dari
mereka.
Itu bukan
suasana pertemanan yang berbicara yang ramah.
「——Hei
Makita. Hari ini kau membawanya kan? Cepat keluarkan itu」
「Itu benar. Aku sudah lama menunggunya」
Kyahahahaha ——itu adalah suara tawa yang bergema.
Yang dipanggil
Makita adalah seorang gadis berambut perak.
Rambutnya saja
sudah menarik perhatian, tapi untuk beberapa alasan dia berpakaian seperti
gadis kuil.
Apakah itu
cosplay? ——Ketika
Aku bertanya-tanya, dia
mengeluarkan suara seperti nyamuk.
「......Aku minta maaf. Hari ini Aku
sedikit sibuk」
「Hah? Itu hanya pakaian untuk
main-main. Lupakan saja. Aku akan menyebarkan foto itu ke mana-mana」
Siswa perempuan
itu kemudian mengeluarkan ponselnya.
Gadis kuil itu
melihatnya dan mencoba meraihnya sambil berkata, 「Tolong
hentikan」.
Tapi mereka
tertawa dan menahannya.
「Kenapa kau sangat putus asa gitu!
Kau itu bodoh ya」
「Tolong
hentikan. Tolong hentikan. Aku akan melakukan apapun......」
「Aku akan menghukummu
karena aku tidak bisa melakukan
itu!!——」
Aihara sedang
melihat pemandangan itu sambil memasukkan tangannya ke dalam sakunya.
Dia mengamati
sekelilingnya. Tidak banyak orang yang lewat. Tapi itu tidak nol. Beberapa siswa melihat pemandangan dari
kejauhan, tetapi tampaknya tidak ingin terlibat. Mereka bahkan tidak
menunjukkan tanda-tanda melaporkan kejadian itu kepada guru.
「Otosaka-san. Apa itu?」
「Gadis kuil itu? Kalau tak salah namanya Makita
Kosuzu...... Dia bilang dia
harus memakai kostum miko karena beberapa alasan keluarga. Akademi tampaknya
telah mengizinkannya sebagai pengecualian khusus」
「Bukankah itu
bullying?」
「Itu
pemandangan biasa.
Kokureikan pada awalnya adalah
sekolah untuk anak-anak bangsawan dan keluarga kaya. Bahkan saat ini, ada banyak
orang kelas atas yang terdaftar di sekolah. Mereka yang disebut “rakyat biasa”
tidak bisa melawan mereka」
「Kau adalah
anggota komite disiplin.
Kenapa kau tidak pergi ke sana?」
「Tentu saja Aku tidak mau. Aku tidak ingin
terlibat dengan orang-orang
itu」
Mereka yang
kaya dan mereka yang miskin. Mereka yang memiliki dan mereka yang tidak. Mereka
yang beruntung dan mereka yang tidak.
Tampaknya
disparitas yang telah membawa kegelapan bagi masyarakat juga ada di
tempat-tempat seperti ini.
「Lebih baik
kita diam dan berpura-pura tidak melihatnya. Kita akan hidup lebih lama dengan
cara itu——Hei!?
Kau mau pergi kemana!?」
Aihara
mengabaikan Otosaka dan mendekati gadis-gadis itu.
Ini benar-benar
keterlaluan. Dunia permukaan harus damai.
「Lihat ini! Jika kau ingin Aku
berhenti, kau harus dengarkan Aku. Cepatlah pergi ke toserba ——」
「Makita-san. Guru ingin
bertemu denganmu」
Keempat orang
itu menoleh ke belakang.
Mereka tampak
seolah-olah telah disiram dengan air dingin. Namun tak lama kemudian seorang siswi
yang terlihat seperti pemimpin kelompok itu mengalihkan pandangan tajamnya ke
arahku. Dia mendekatiku sambil meletakkan ponselnya ke seragamnya.
「Siapa kau? Apa yang kau inginkan
dari kami?」
「Ini tidak ada hubungannya denganmu,
Aku hanya punya perlu dengan Makita-san 」
「Hah? Apakah
kau datang untuk membantu Makita? Kau
pikir kau ini seorang
pahlawan?」
「Oh! Itu terdengar bagus!
Seorang teman keadilan yang menengahi perselisihan di akademi. Itu adalah cerita manis yang
memperdalam ikatan dengan semua orang sambil menyelesaikan sejumlah masalah」
「Jika kau meremehkanku, Aku akan
membunuhmu? Apa kau tidak tahu siapa Aku ini?」
「Maaf. Tapi jika Makita-san tidak
datang, Guru itu bilang dia akan datang kesini」
Gadis-gadis itu
tampak ketakutan.
Tampaknya
bahkan wanita muda kelas atas sekalipun tidak ingin seorang guru menangkap
mereka dalam tindakan bullying.
「Jadi Aku akan membawa Makita-san. Mungkin kita akan bertemu lagi
nanti」
「Ah——Hei!」
Aku meraih
lengan Makita dan menariknya dengan paksa. Aku menyelinap melewati gadis-gadis
itu dan membawanya keluar dari situasi sulit. Di belakangku, gadis-gadis itu
berteriak seperti binatang. Jika Aku menanggapinya, maka Aku kalah.
Otosaka membeku
seperti patung tanah liat dengan ekspresi 「Aku
tidak percaya ini」.
「A-apa yang kau lakukan? Dia adalah
putri dari keluarga Toukawa loh? Dia adalah mantan keluarga
bangsawan yang memiliki faksi besar di Kokureikan! Jika kau menarik perhatiannya」
「Jika Aku bisa menarik perhatiannya,itu adalah
kesempatan bagus untuk berteman,bukan」
Otosaka
tercengang.
「......Selamat ya. Kepalamu itu memang sengklek ya」
「Karena kepalaku sengklek?Sepertinya siswa
di sekolah bergengsi menggunakan retorika yang rumit ya」
「Ano」
Gadis kuil berambut
perak, yang diam di belakangku, mengangkat suaranya seolah memanfaatkan
kesempatan itu.
Matanya yang
bulat menatap Aihara dengan ragu.
「Apa kau membantuku ...?」
「Aku hanya mengikuti buku panduan
saja」
「Eh?」
Aihara
mengeluarkan manga dari sakunya.
「Ini adalah buku favoritku, buku『Stardust High School』disingkat 『StarHigh』Ini adalah kisah anak muda yang
berlatar di “dunia permukaan” . Karakter utamanya bernama Rento Tokigawa dan
dia sering ingin membantu gadis-gadis yang dalam kesulitan. Dan untuk beberapa
alasan, dia selalu bergaul dengan gadis-gadis dan menikmati masa mudanya. Aku ingin
menjalani kehidupan sekolah yang memuaskan seperti Rento Tokigawa, jadi Aku
memutuskan untuk meniru perilakunya」
「Hei,
bukankah itu menjijikan.
Dan kau menarik gadis kuil itu?」
Kata-kata kasar
Otosaka menusuk hatiku.
Itu mungkin
memang menjijikan.
Namun, gadis
kuil itu memiringkan kepalanya dengan tanda tanya di wajahnya.
「Um.....Aku tidak tahu mengapa....tapi Aku
merasa senang. Tapi.....Aku berpikir itu ide yang buruk untuk terlibat dalam
masalah semacam ini tanpa berpikir lebih dulu」
「Hm? Apa
maksudmu?」
「Dia benar. Tidak
masuk akal untuk
terlibat dalam masalah
tanpa mengetahui situasinya. Kau mungkin berpikir bahwa kau membantunya, tetapi
sebenarnya tidak. Jika kau terlibat mungkin kau harus selalu bersamanya dan kau
akan dibenci? Apa kau bisa tahan dengan itu?」
Aku mengerti. Jadi
itu tidak sesederhana yang terlihat di manga.
Tapi gadis kuil
berambut perak itu menggelengkan kepalanya dan menolak keras.
「Tapi! Aku sangat
senang kau mau membantuku.... Sampai sekarang, tidak ada orang
sepertimu di sekitarku....」
「Maaf. Aku
akan bertanggung jawab untuk menjagamu」
Otosaka
memasang wajah seperti berkata 「Seriusan?」.
Di sisi lain,
gadis kuil berambut perak itu mewarnai pipinya dengan mata yang berputar, dan
mengatakan「Fuaaa....」
Tapi dia segera
menundukkan kepalanya.
「......Maaf. Aku telah menyebabkan
masalah untukmu. Toukawa-san adalah orang yang pendendam」
「Ngomong-ngomong,
sepertinya kau memiliki kelemahan」
Aihara melihat
ke belakang dengan pandangan sekilas.
Toukawa dan
yang lainnya telah menghilang. Mereka pasti sudah menyadari waktunya untuk
mundur karena jam pelajaran akan segera dimulai.
「.....Kudengar mereka ingin 『menyebarkan fotomu』」
「Ya... orang
itu punya fotoku yang
memalukan. Dia mengancam untuk menunjukkannya
kepada semua orang. Dia mengatakan kepadaku untuk melakukan apa yang dia
katakan jika tidak ingin disebarkan. Kemarin dia menyuruhku pergi ke toserba
dan mengutil. Aku tidak bisa melakukan itu......Aku terjerat karena hal itu」
「Jangan khawatir」
Aihara
mengeluarkan sebuah ponsel dari sakunya.
Mereka berdua
tampak terkejut. Penampilan terkejut mereka “normalnya” itu terlihat hebat—— Aku
menampilkan layar kunci sambil
berpikir seperti itu. Gambar anjing muncul ditampilkan. Secara tak terduga itu memiliki
gambar yang lucu. Otosaka menatap ponsel dan berkata,「hei」.
「Itu punya Toukawa kan? Mengapa kau
memilikinya?」
「Aku mengambilnya saat
kami berpapasan
tadi」
「Hah? Semudah
itu....」
Aihara
melemparkan ponsel itu dan membuat mereka bingung.
「Eh?」——Makita berteriak. Tak lama
kemudian, ponsel yang telah terbelah dua itu jatuh ke tanah dan memantul
beberapa kali. Hancur total. Papan sirkuit di dalamnya terlihat sepenuhnya.
「Setelah itu,
jika kita membuang
puing-puing ini,
mereka tidak akan dapat memulihkan datanya. Artinya, foto
Makita-san telah
hilang selamanya」
Makita dan
Otosaka tercengang. Namun, gadis kuil berambut perak segera kembali padaku dan
mengeluh.
「Aku pikir
foto-foto itu disimpan di PC atau di cloud.....」
Aku lupa
tentang itu.
「......Itu bisa diurus nanti. Jika
dia mengancammu lagi tanpa merenungkan tindakannya, kau dapat mengandalkanku.
Aku ini seorang pasifis. Aku tidak bisa memaafkan siapa pun yang mengarahkan
kebencian yang tidak masuk akal kepada orang lain」
「Mengapa kau melakukan hal itu.....?」
「Karena kita ini berteman kan?」
「Aku pikir itu berbeda.....」
「Berbeda ya......」
「Tapi Aku ingin
mengucapkan terima kasih dengan benar lain kali. Apa kau ingin pergi makan
bersama......?」
Matanya terlihat
malu-malu. Selain itu, dia dengan santai memegang tanganku.
Aku merasa
sedikit tidak nyaman. Apakah gadis SMA akhir-akhir ini meminta pria yang belum
pernah mereka temui sebelumnya untuk makan bersama.
Yasudahlah——pikir Aihara sambil tersenyum lebar.
「Boleh tuh! Ayo undang teman sekelas
kita dan pergi bersama」
「Eng....Aku ingin kita berdua
saja.....」
「Bukankah akan lebih
menyenangkan jika lebih
banyak orang daripada hanya berdua?」
Gadis kuil itu
tampak seperti tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan.
Tapi dia tampak
kecewa sambil melihat kebawah dan bergumam 「benar
juga ya」.
「......Tuhan
berbisik,
『orang
yang kau tunggu telah tiba』, jadi mungkin pertemuan
ini adalah semacam takdir」
「Maaf. Apa
yang kau bicarakan?」
「Maaf.....Keluargaku adalah keluarga pendeta kuil. Aku punya kebiasaan
untuk meramalkan masa depan orang lain.....maaf jika kau merasa tidak nyaman」
Aku tidak
mencium adanya bau mencurigakan.
Karena dia
berpakaian seperti gadis kuil, tidak mengherankan jika dia memiliki
keterampilan seperti pendeta. Aku ingin mendengarnya dengan rinci ——
Ketika
Aku sedang berpikir, Aku mendengar suara lonceng.
Aihara
terkesan. Itu adalah nada seperti di sekolah pada umumnya.
「Maaf, tapi Aku akan
meninggalkanmu. Hubungi aku
lagi jika terjadi sesuatu」
「Tunggu
sebentar」
Otosaka
menghentikanku. Dengan senyum lebar dia berkata.
「Membawa
manga dilarang. Kalau tidak mau disita,
kau harus membayar denda 1000 yen!」
Apa yang dia
katakan. Manga adalah buku pelajaran masa mudaku, dan Aku tidak bisa
kehilangannya.
Aihara
membungkuk pada Makita dan memutuskan untuk meminjam 1000 yen.
☠ ☠ ☠
「Biayanya
terlalu menyakitkan......Apakah
Aku harus memasak tepung malam ini....?」
Aku meninggalkan
Makita dan Otosaka dan menuju kantor direktur. Di pesan itu mengatakan, 『Ke kantor direktur jam 8 pagi』. Kerena masalah bullying itu, itu
jadi memakan sedikit waktu, tetapi itu tidak akan menjadi masalah.
Aku bertanya
kepada siswa yang Aku lewati di lorong, 「Dimana
kantor direktur?」.
Pasti ini sudah
waktunya untuk kegiatan klub di pagi hari. Para siswa berteriak di lapangan. Suara
terompet bergema entah dari mana. Udara begitu damai.
Setelah
beberapa saat, Aku tiba di kantor direktur. Aku mengetuk pintu.
「Ini Aku Aihara Michizane, yang akan
dipindahkan ke Kelas A tahun pertama」
「Masuk」
Ketika Aku
membuka pintu, Aku sedikit terkejut dengan suara angkuh itu.
Jauh di ujung
kantor ketua direktur. Seorang pria dewasa yang tampak tegas sedang
menyandarkan sikunya di atas meja kayu mahoni. Dia bukanlah direktur yang
fotonya muncul di brosur Kokureikan. Pria ini datang jauh-jauh ke akademi untuk
menemui Aihara.
「——Pak
Kuze. Kalau bisa dipersingkat saja」
「Jangan bicara begitu. Ini adalah pembicaraan
penting」
Pria——Kuze Yoshinao berkata 「Duduklah」dan
mendesakku untuk memasuki ruangan.
Aihara
melangkah ke dalam ruangan dengan perasaan canggung.
Kuze Yoshinao.
Dia adalah salah satu dari empat konglomerat besar di grup perusahaan terbesar
di Jepang – “Konglomerat Kuze”.
Akademi Kokureikan juga merupakan perusahaan sekolah di bawah Konglomerat
Kuze. Oleh karena itu, tidak sulit untuk memahami mengapa pria ini duduk di
kursi di kantor direktur.
「Pertama-tama
izinkan aku untuk mengucapkan
selamat karena kau telah pindah kesini. Ini
adalah "kehidupan normal" yang selalu kau impikan. Aku harap kau akan kehidupan baru dengan teman
sekolahmu mulai sekarang. ——Namun,
ada sesuatu yang ingin Aku bicarakan kepadamu」
「Anda tidak perlu
mengingatkan saya tentang
itu. Saya tahu bahwa anda meminta saya untuk
bergabung dengan OSIS sebagai imbalan
transfer ke Akademi Kokureikan」
Bagi Aihara Michizane,
Yoshinao Kuze merupakan seorang dermawan.
Dia membuat
pengecualian khusus untuk mengizinkan Aihara, yang tidak memiliki uang atau
pendidikan untuk masuk sekolah.
Tanpa bantuannya,
dia masih akan bekerja keras di pekerjaan gelap di gang belakang.
Namun, itu
bukan transfer gratis.
Syarat yang
diajukan kepada Aihara adalah『bergabung dengan OSIS dan bekerja
untuk akademi』.
Itu adalah harga
kecil yang harus dibayar. Dia bahkan berharap untuk menjadi anggota dari
organisasi di SMA seperti OSIS.
「Aku akan
menjelaskan detailnya. Pertama,
izinkan Aku untuk menjelaskan tentang OSIS ——」
「Saya akan
meminta OSIS untuk menjelaskannya.
Sebaliknya, saya ingin melihat-lihat akademi. Bagaimana kalau Anda yang
mengantar saya Pak Kuze? Bagaimana kalau berfoto di depan patung sang pendiri?
Ah tapi jam pertama akan segera dimulai. Saya harus berbicara dengan wali kelas
tentang beberapa hal」
「Dengarkan aku dulu.
Selain itu, jam pertama
adalah pertemuan sekolah. Tidak ada gunanya pergi」
「Pertemuan
sekolah!? Tempat di mana para siswa
berbaris untuk mendengarkan guru mereka berbicara? Itu adalah acara yang
menarik! Maaf tapi biarkan saya sendiri」
「Tolong jangan seperti itu. Sang Assassin」
Alisku berkedut
tanpa sadar.
「Menurutmu siapa yang
membantumu untuk masuk ke
sekolah ini? Kau harus sadar diri」
「Saya
mengerti. Saya akan menghadiri pertemuan sekolah dengan cara saya sendiri」
「Dengan
menggunakan otoritasku, Aku bisa
menghapus semua pertemuan sekolah di seluruh sekolah di
Jepang」
Nampaknya, Kuze
tidak sekadar memanggil untuk mengatakan, 「Selamat
atas penerimaanmu」.
Aku akan
menganggap hal ini sebagai hiburan saja. Berpikir begitu, Aku duduk di kursi.
「Katakan pada saya apa yang anda ingin saya lakukan」
「Bagus.
Karena itulah kau dipanggil
sebagai Assassin terbaik di
dunia bawah, Tsukikage.
——Yah, jangan khawatir karena aku
tidak memintamu untuk membunuh seseorang」
*(Tsukikage :
Moonlight/sinar bulan)
「Saya tahu itu」
Aku telah
menerima permintaan pria ini beberapa kali. Tugas terakhir yang aku lakukan
adalah 「Membunuh sekretaris politisi」.
Aku masih ingat rasa daging yang
terkoyak didalam kegelapan.
Aku tidak ingin
melakukan pekerjaan seperti itu lagi. Aku telah memutuskan untuk hidup bersih
dan benar mulai sekarang——Saat
Aku mengambil keputusan seperti itu, Kuze memainkan sebuah foto.
Ada seorang
gadis dengan rambut kuning muda di foto itu.
「Dia adalah
putriku. Namanya
Kuze Akari. Dia berada di Kelas A tahun pertama di Akademi Kokureikan」
「Jadi dia teman sekelasku ya」
「Itu benar. Itu yang aku maksud」
Sebelum aku
sempat bertanya apa maksudnya, Kuze mulai menjelaskan.
「Sekitar
sebulan yang lalu, aku menerima pesan dari
sekelompok kriminal. Itu
adalah pesan singkat yang berisi 『Membunuh Kuze Akari』. Saat ini, keluarga besar Kuze
sedang sibuk menangani ini」
「Anda yakin
ini bukan lelucon?」
「Itu bukan lelucon. Sebuah kepala dengan
wajah yang tersobek juga dikirimkan bersamaan」
Seketika, awan
menjadi semakin gelap.
「Pemilik kepala itu
adalah pengawal
Akari. Kami mengetahuinya dari barang-barang pribadi dan darahnya」
「Mengapa mereka harus merobek wajahnya?」
「Mungkin
untuk menunjukkan kekejamannya」
Kuze menghela
nafas pasrah.
Aihara juga
merasa ingin menghela nafas. Apa hubungannya cerita itu denganku?
「Kami langsung meningkatkan pengawalan kami. Mereka adalah beberapa
pengawal terbaik di perusahaan ini.
Aku berniat untuk melakukan yang terbaik agar Akari bisa menjalani kehidupan
sekolahnya tanpa masalah——tetapi
musuh selangkah lebih maju dari kami. Kadang-kadang mereka membuatnya tampak
seperti kecelakaan, kadang-kadang mereka memasang jebakan, dan kadang-kadang
mereka meledakkan seluruh bangunan untuk membunuh para pengawal. Dalam sebulan,
50 pengawal telah dikurangi menjadi 4 orang」
「Namun,
mereka tidak membunuh Kuze
Akari?」
「Untungnya, dia aman.
Mungkin musuh punya
rencana lain」
Aihara
diam-diam menatap gadis di foto itu.
Transparan dan
tanpa ekspresi. Seolah-olah dia adalah boneka yang rumit.
「Pasti berat
menjadi putri orang kaya.
Aku yakin dia akan menjadi sasaran berbagai orang karena hartanya?」
「Dalam kasus
Akari, itu belum semuanya. ——Apakah
kau tahu bahwa ada kemampuan khusus di luar kecerdasan manusia di dunia ini?」
「Kemampuan khusus? Maksudmu kekuatan
supranatural? Seperti membengkokkan sendok.....」
「Akari memiliki kemampuan khusus yang
tidak dimiliki manusia biasa. Itu adalah kemampuan luar biasa yang bahkan bisa
mengubah struktur dunia tergantung bagaimana menggunakannya. Karena kau mungkin
sudah memiliki informasi ini, Aku akan menjelaskannya——kekuatan khusus
Akari adalah【Penyembuhan 】. Dia
bisa menyembuhkan luka apapun hanya dengan menyentuhnya」
「Itu luar
biasa. Tapi itu tidak ada hubungannya
denganku」
「Apakah kau tahu apa
yang diinginkan manusia di puncak hidupnya?」
Aku tidak tahu
karena Aku tidak pernah mencapai puncak
kehidupan. Kuze memberiku jawaban, 「Itu mudah」.
「Itu adalah kesehatan.
Tidak peduli berapa banyak kekuatan atau kekayaan yang kita miliki, selama
kita adalah manusia, kita tidak dapat
lepas dari takdir kematian. Inti
dari semua keinginan adalah keterikatan pada dunia. Kehidupan yang damai dan
aman tanpa terancam oleh cedera atau penyakit ——Itu adalah apa
yang dicari oleh mereka yang berkuasa」
「Apakah itu
sebabnya orang yang memiliki kemampuan untuk 【Penyembuhan 】 sangat berguna」
「Bahkan, dia
telah menyelamatkan banyak orang. Politisi, bangsawan Eropa, dan pemimpin agama
dunia——Mereka yang telah disembuhkan oleh
Akari telah datang membantu keluarga Kuze. Dengan kata lain, keberadaan Kuze
Akari membawa manfaat besar bagi keluarga besar.....Itu sebabnya semua orang di
dunia bawah mengejar kekuatan ini. Di tubuh mungilnya tersimpan nilai yang tak
terbayangkan. Itulah mengapa dia disebut sebagai “target terbesar”」
Target
terbesar. Itu seperti gelar yang diberikan kepada orang yang paling diincar di
dunia.
Contohnya
termasuk kepala negara penting dan bos kelompok teroris. Namun, Aku belum
pernah mendengar seorang gadis SMA terdaftar sebagai target terbesar. Tidak——
dia bukan 「seorang」
gadis SMA biasa.
「Akari memiliki kemampuan khusus itu sejak dia
masih kecil. Tentu saja, keluarga Kuze merahasiakan ini, tetapi
beberapa tahun yang lalu sebuah insiden membuat kemampuan itu dipublikasikan. Sejak itu, Akari telah menjadi
target terbesar di dunia ini. Jumlah pengawal yang meninggal sangat banyak
sehingga tidak ada catatan yang tersisa」
「Sepertinya ancaman pembunuhan sudah
menjadi kesehariannya ya. Dia punya banyak masalah」
「Itu benar. Jika ini
terus berlanjut, hati Akari akan
mati. Jika hatinya mati, dia tidak akan bisa menggunakan kekuatannya lagi. Karena itu, Aku akan terus
terang——Aku ingin kau menjadi pengawal
pribadi Kuze Akari」
「Mengapa harus saya?」
「Karena kau adalah Assassin terbaik
di dunia bawah. Kau tahu metode yang mungkin digunakan pembunuh, bukan? Selain
itu, jika tersiar kabar bahwa seorang “Tsukikage” telah menjadi pengawal Akari,
itu akan menghalangi para penyerang」
「Saya pikir syarat
untuk pindah ke akademi adalah bergabung dengan OSIS. Saya tidak tahu kalau saya harus menjadi pengawal」
「Aku pikir itu
tertulis dalam kontrak. Omong-omong, OSIS artinya “Dewan
Perlindungan Siswa”」
Aku mengeluarkan
kontrak dari tasku dan memeriksanya.
Di bawah kata
"OSIS". Dalam huruf berukuran kecil, itu dianotasi dengan kata-kata, 「※ Singkatan
dari Dewan Perlindungan Siswa」. Kau tidak akan menyadarinya
kecuali kau menggunakannya dengan kaca pembesar.
「——Oh! Anda telah menipuku」
「Itu
sebabnya. Kau harus
melindungi Akari dengan
cara apa pun」
「Saya menolak」
Aihara
tersenyum dan menolak.
「Saya
memutuskan untuk tidak berlumuran
darah lagi. Yang saya cari
adalah menjadi pemuda yang normal」
「Dasar bodoh. Kau sudah
menandatangani kontraknya」
「Apakah ada
aturan yang mengatakan hanya karena saya
menandatangani kontrak, saya harus
mematuhinya?」
「Itu wajar
sebagai konvensi sosial!」
「Saya tidak ingin
diberitahu oleh orang yang memberiku dokumen palsu! Yah, jangan marah begitu. Kenapa anda
tidak datang ke pertemuan sekolah bersama saya, Pak Kuze?Saya yakin itu cukup
menyenangkan untuk melupakan dunia yang merepotkan」
Dia menatapku
dengan niat membunuh di matanya.
Tapi Kuze
menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya dan kemudian berkata.
「Tanpamu,
Akari akan mati.
Aku ingin pengawal yang tenang seperti dirimu」
「Bukankah ada sekitar empat pengawal
yang masih hidup?」
「Keempat orang itu tidak
bisa mengatasinya. Jika kau tidak
mematuhinya,Aku akan
mengeluarkanmu dari
sekolah」
「Kalau begitu
saya akan
menikmati masa muda di sekolah lain.
Meski singkat tapi terima kasih」
「Tunggu “Tsukikage”」
Aihara berbalik
dan mulai berjalan.
Target terbesar
adalah bom yang terus-menerus menjadi sasaran para pembunuh. Jika Aku mengawal
orang seperti itu, aku pasti harus membunuh seseorang. Aku ingin menghindari hal
itu bahkan jika aku harus dikeluarkan dari sekolah.
Tiba-tiba aku
melihat seseorang berlari dari koridor. Sepertinya dia ingin ke kantor direktur ——saat
Aku berpikir begitu. Pintu terbuka dengan suara yang keras.
「Kuze-dono! Ini gawat」
Seorang siswi
berseragam muncul.
Wajahnya pucat seolah-olah
dia baru saja menyaksikan akhir dunia. Ketika dia mengenali sosok Aihara, dia
membuka matanya sejenak. Tapi dia dengan cepat mengalihkan pandangannya dan
menoleh ke Kuze.
「Saya minta maaf. Tapi Akari-dono....」
「Ada apa,
Takatsuji? Apa yang terjadi dengan misi pengawalanmu?」
Pengawal? ——Aihara menatap siswi itu dengan
perasaan aneh.
Dia adalah
siswa biasa, sejauh mata memandang. Satu-satunya hal yang tidak biasa adalah dia
mengenakan topi berburu seperti Sherlock Holmes. Juga, rambutnya berwarna merah
muda, yang menurutku bertentangan dengan peraturan sekolah.
Apakah dia
salah satu dari 「4 pengawal」?
Gadis bernama
Takatsuji berkata sambil menggoyangkan bahunya.
「Akari-dono telah
diculik. Dia tiba-tiba diserang dalam perjalanan ke sekolah」
Sebuah asbak
terbang ke udara.
Takatsuji
menangkapnya tepat sebelum mengenai wajahnya.
Lalu terdengar
suara teriakan yang memekakkan telinga.
「——Dasar bajingan tidak berguna! Menurutmu
untuk apa kami mempekerjakanmu!?」
「Saya
menyesal. Kami sedang mengerjakan tindakan pencegahan. Tapi Saito-dono pingsan oleh para
penculik dan tidak bisa bergerak.Eng.
Ano. Saya akan menyelamatkan Akari-dono dengan cara apapun」
「Jangan main-main denganku!!」
Kuze berdiri.
Dia mendekati Takatsuji dan mencacimakinya.
「Apanya yang spesialis terbaik di
dunia bawah! Lagi pula, kau hanya sampah seperti pengawal lainnya! Itu sebabnya
kalian bajingan dari gang belakang——」
「——Hentikan. Tidak baik untuk
mengangkat tangan melawan seorang siswa」
Aku menangkap
tangan yang terangkat itu secepat yang aku bisa.
Kuze
memelototiku dengan mata tidak sabar.
「Dia bukan
siswa. Keempat pengawal
menyamar sebagai teman sekelas untuk melindungi Akari」
「Kalau begitu
seperti seorang siswa. Menurutku akan lebih konstruktif untuk
mendengarkan apa yang mereka katakan daripada menggunakan kekerasan terhadap
mereka——Takatsuji –san. Bagaimana Kuze Akari
bisa diculik?」
「Eh? Ah——」
Takatsuji
tampaknya telah mendapatkan kembali ketenangannya. Dengan nada suara yang
goyah, dia mulai memberikan detailnya.
Kuze Akari saat
itu pergi dengan mobil ke sekolah hari ini. Namun, tiba-tiba dia dikepung oleh
orang-orang bersenjata. Mereka melumpuhkan dua pengawalnya (Takatsuji sendiri
dan seorang pria bernama Saito) dari mobil dan mengancam si sopir untuk pergi. Kemudian
untuk beberapa alasan mereka bersembunyi di gimnasium Akademi Kokureikan. Aihara
berpikir bahwa mereka adalah orang yang sangat baik untuk memberinya tumpangan
ke sekolah setelah menculiknya.
Tuntutan mereka
sederhana dan jelas. Mereka ingin konglomerat Kuze memberi mereka 100 miliar
yen.
「Ada banyak
aspek yang membingungkan dari perilaku mereka. Mereka mengatakan 『Jika kalian tidak
membawa uangnya, kami akan
membunuh Kuze Akari』...... Ini
adalah ponsel yang mereka serahkan kepada kami ......」
「Takatsuji.
Bagaimana kau akan menyelesaikannya? Saito,
yang ahli dalam kekerasan, tidak sadarkan diri, bukan? Kurasa kau dan dua
pengawal lainnya tidak bisa melawan para penculik? Asal tahu aja, Aku tidak
akan mengizinkan kau untuk memanggil polisi. Itu akan merusak citra nama besar
Kokureikan」
「Saya
mengerti. Dan kami memiliki
batas waktu. Jika kita
tidak memberi kabar pada mereka pada pukul 9 pagi, mereka akan membunuh si
target terbesar——」
「Mereka akan
membunuhnya tidak
peduli apa yang kita lakukan! Apa kau ini tidak punya rasa malu
sebagai pengawal!?」
「Saya minta
maaf. Saya pasti akan
melakukan sesuatu.....
Karena ini adalah pekerjaan saya」
Tapi ada
keringat berminyak di dahinya.
Memang,
menyelamatkan sandera dari penculik yang bersembunyi di gimnasium tampaknya
merupakan tugas yang sangat sulit.
Bagiku, itu
adalah api di seberang sungai.
Aihara
mengangguk dan tersenyum, berkata 「Aku mengerti situasinya」.
「Semoga
berhasil! Saya akan
mendukungmu dari balik
layar!」
「Tunggu! Aku
akan memberimu uang. Tolong bantu aku」
「Uang? Anda
tidak bisa membeli masa muda dengan itu」
「Kami akan
melakukan yang terbaik. Tapi kami butuh bantuanmu untuk menjaga Akari tetap aman」
「Tunggu dulu, Kuze-dono!」
Takatsuji
menyela seolah panik.
「Saya tidak
bisa mempercayai si Assassin. Saya akan
bertanggung jawab menyelamatkan
Akari」
「Aku tidak mengharapkanmu. Enyahlah」
「Tsu....」
Ekspresi
Takatsuji diwarnai putus asa. Dia
terlalu marah pada Takatsuji bahkan untuk kegagalan sekecil apapun. Aihara
menghela nafas dan menoleh ke Kuze.
「Apakah putri anda begitu penting?」
「Tentu saja.
Dengan adanya Akari, keluarga Kuze akan memiliki kekayaan dan kekuatan yang
sangat besar」
Aku merasa
hatiku menjadi dingin.
Aku tidak suka
orang yang memperlakukan orang seperti benda.
「Maaf. Tapi paling tidak,saya akan mendoakan
putri anda baik-baik saja」
「Hei! Tunggu,
Aihara——」
Aku memutuskan
untuk mengabaikan keluhan Kuze.
Aihara
meninggalkan kantor direktur dengan teriakan di punggungnya.
Sekolah ini
sangat sepi.
Haruskah aku
pergi ke ruang guru sekarang? ——sambil memikirkan itu aku melihat
peta sekolah di pintu masuk.
Kemudian, aku
mendengar suara 「ping-pong-pong」yang
datang dari speaker di langit-langit.
『Pemberitahuan. Hiratsuka-sensei, tolong datang ke
ruang guru 4. Saya ulangi——』
Aku pernah membacanya
di manga. Itu adalah siaran untuk melaporkan keadaan darurat.
Kemungkinan
orang yang bernama Hiratsuka-sensei tidak ada di Kokureikan. Ini secara
implisit memberitahu pada para guru bahwa sebuah insiden telah terjadi. Ini
adalah pemandangan untuk melihat respon seperti apa yang akan diambil.
Di kejauhan,
ada suara sesuatu yang meledak.
Tidak ada
keraguan bahwa itu adalah suara tembakan. Mungkin Kuze Akari sudah mati.
Tapi ini bukan
urusan Aihara. Untuk Assassin "Tsukikage," yang penting adalah masa
muda yang damai.
Aku haus jadi
Aku membeli jus dari mesin penjual otomatis di koridor.
Ketika Aku akan
membuka tab tarik, sebuah suara memanggilku.
「Aihara Michizane!
Apa yang kau lakukan di sini?」
Wajah yang
familier muncul dari sisi lain koridor.
Itu adalah Otosaka
Misaki, anggota komite disiplin.
「Para siswa
diperintahkan untuk menunggu di dalam kelas. Segera kembali」
「Kenapa kau juga tidak segera
kembali. Disini berbahaya」
「Aku sedang mengawasi
siswa yang keluar. Aku
ini adalah anggota komite disiplin——」
Kemudian
Otosaka menatap wajah Aihara.
「——Mungkinkah kau sudah tahu
situasinya?」
「Aku
mendengar suara tembakan dari gimnasium tadi.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi」
「Aku tidak
tahu. Komite disiplin hanya berkata, 『Bawa para siswa ke dalam kelas』. Tapi ——Aku mendengar para guru
berdebat sebelumnya, dan mereka mengatakan ada semacam penguncian di gimnasium.
Dan sepertinya mereka bahkan mengambil sandera. Aku tidak suka itu」
Sepertinya kejadian
ini benar-benar terjadi.
Pertemuan sekolah
telah dibatalkan. Kegiatan masa muda-ku telah terganggu karena penculikan Kuze
Akari.
「Yah, tidak
ada yang bisa kita lakukan.
Otosaka-san, kau sebaiknya harus segera kembali ke kelas」
「Aku ingin
melakukan itu. Tapi
sepertinya menunggu di kelas
juga tidak selalu aman」
「Apa
maksudmu?」
「Nampaknya sebuah bom telah dipasang」
Pikiranku
membeku sebentar.
「Aku juga mendengar hal ini.....
Penjahat itu berkata, 『Jika kalian tidak memberikan uang
tebusan, bom yang dipasang di Akademi Kokureikan akan meledak』. Mereka berencana untuk
melibatkan siswa yang tidak terkait juga」
Mari kita
berpikir dengan tenang.
Apakah bom
benar-benar diperlukan bagi para pelaku? Setelah mengamankan target terbesar
mereka, apakah mereka perlu menyandera siswa Kokureikan juga? Mungkinkah
Otosaka salah dengar?
Tidak——tidak ada artinya berharap begitu.
Ada orang-orang
di dunia ini yang akan melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan.
「......Kokureikan mungkin akan
meledak. Keterampilan Pak Kuze tidak bisa membantu」
「Eh?」
「Jika itu
terjadi, banyak orang yang tidak berhubungannya akan mati. Itu
akan menjadi aftertaste yang sangat buruk」
「Apa yang kau
bicarakan? Itu
menjijikan? Hei tunggu——」
Mengabaikan
Otosaka, Aihara memutar balik.
☠ ☠ ☠
Dikatakan bahwa
mereka yang menjalani kehidupan yang penuh warna memiliki ketahanan yang lebih
besar terhadap kematian. Jadi ketika mereka mati, apakah mereka akan menarik
napas terakhirnya tanpa perlawanan seperti mainan yang rusak——itulah
yang dipikirkan Kuze Akari.
「Apakah Kuze
masih belum menghubungi kita?」
「Huh......Dia
mengatakan dia akan mengirim siswa dengan uangnya」
「Kelamaan! Ini sangat lama!」
Bang!! Bola
basket yang menggelinding di dekatnya ditendang.
Gimnasium. Itu adalah
arena besar di mana semua pertemuan sekolah seharusnya diadakan.
Kuze Akari,
yang tangan dan kakinya terikat, di sekitarnya terdapat sekelompok orang yang
berbahaya.
Mereka adalah
geng yang sama yang secara paksa menculik Akari.
Ketika dia pergi
ke sekolah dengan mobil, mereka tiba-tiba menembaki dan mengelilinginya. Si
sopir tertegun, kedua pengawal dengan cepat dilumpukan, lalu Akari ditahan dan
dibawa pergi.
Dan kemudian
dia menemukan dirinya terjebak di gimnasium Kokureikan.
Ada mayat yang
tergeletak di dekatnya.
Itu adalah si sopir.
Dia diculik bersama dan terbunuh sebagai contoh.
Dia berteriak
seperti anak kecil sampai kematiannya, 「Saya
punya keluarga」, tetapi penculiknya tidak mungkin
berbelas kasih, dan jantungnya ditembak dengan pistol dan diledakkan seperti
daun.
Jika dia tidak
terlibat dalam target terbesar, dia akan menjalani kehidupan yang lancar.
Akari berdoa
didalam hatinya.
「Kalau
begini, klien akan kecewa.
Padahal kita sedikit lagi berhasil......si bajingan Kuze itu terlalu lama. Apakah
dia tidak peduli dengan putrinya? Apakah dia tidak memiliki hati manusia?」
Pemimpin
kelompok itu bersumpah serapah sambil menggoyangkan kakinya.
Satu-satunya
hal yang orang-orang ini cari adalah uang. Mengapa orang-orang ini sangat
menginginkan uang?
「Apa yang harus kita lakukan? Apakah
kita harus mengancamnya lagi?」
「Kata-kata
memiliki efek yang kecil. Lebih baik
kita langsung melakukannya——seperti ini」
Seorang pria
tiba-tiba mengangkat lengan Akari.
Suara jeritan
kesakitan keluar dari mulutnya.
「Hei Kuze
Akari. Sepertinya ayahmu itu tidak merasa
tertekan sama sekali. Sudah 30 menit dan dia tidak mengirimiku satu pesan pun.....Jadi
Aku memutuskan untuk memenggalmu mulai sekarang」
Sebuah pisau
diambil dari sakunya. Bilahnya sangat berbahaya dengan panjang sekitar 30 cm.
「Jangan
khawatir. Aku tidak akan
membunuhmu. Aku hanya akan memotong dagingmu
dan mengambil beberapa gambar. Jika Aku mengiriminya gambar lengan putrinya
yang terpotong, itu pasti akan membuat pantat ayahmu itu bangkit, bukan?」
Sebuah pisau
dilekatkan pada lengan atas.
Sentuhan logam
yang dingin membekukan nalar seseorang.
Namun Akari tidak
mau melawan dengan cara yang buruk. Dia tidak ingin menghibur para penculiknya
dengan memohon untuk hidupnya. Oleh karena itu, bukan hanya nalarnya tetapi
juga nalurinya ikut membeku dan dia bergumam pada dirinya sendiri.
「——Apa kau
yakin hanya menginginkan lenganku?」
Suaranya
seharusnya tidak bergetar.
Pria itu
berhenti bergerak. Akari terus berbicara seolah-olah dia sedang melipat
kata-katanya.
「Mengapa kau tidak sekalian saja mengamputasi
kedua tangan dan kakiku?
Dengan begitu, ayahku pasti akan merasa tertekan. Jika Aku mati, konglomerat
Kuze akan diambang kehancuran」
「Apa-apaan dia ini. Apa kau
sudah gila?」
「A——」
Tubuhku
gemetar. Namun, Aku menahannya dan memeras suaraku.
「——Aku
tidak keberatan jika Aku terbunuh. Jika insiden ini berlangsung lama, itu akan menyebabkan
masalah bagi semua orang. Aku yakin ada orang yang menantikan pertemuan
sekolah. Bagaimana kalau tidak hanya mengambil tangan dan kaki tetapi juga
jantungku? Hatiku juga gapapa kok. Aku belum pernah minum alkohol, jadi itu masih
bersih」
「...........」
「Aku ingin
mati. Semakin lama Aku
hidup, maka semakin
banyak orang yang tidak bahagia di sekitarku.
Ini seperti wabah. Sopir yang meninggal di sana juga akan dendam padaku. Jadi tolong bunuh. Apakah kau takut? Untuk
mengambil target terbesar di telapak tanganmu—— 」
「Jangan
terbawa suasana, gadis kecil!」
Dia dipukul di
kepala dan jatuh ke lantai.
Sakit. Pria itu
berteriak dan mengayunkan pisaunya.
Tak apa. Ini
lebih baik. Jika Aku mati seperti ini, itu akan menjadi akhir dari cerita tanpa
menyebabkan masalah bagi siapa pun——Aku ber pikir begitu, tetapi ketakutanku
tidak mereda. Setiap kali dia akan dibunuh, Akari akan merasa ketakutan. Apakah
Aku masih punya banyak harapan di dunia kelabu ini.
「.....Aku akan
membunuhmu sesukaku. Tapi
setelah Aku memotong
tangan dan kakimu」
Pria itu
mendekatiku dengan tampak bersemangat.
Aku menutup
mataku untuk mempersiapkan rasa sakit——
Saat itulah
terjadi.
「Maaf Aku
terlambat, penculik. Aku membawakanmu uang」
Aku mendengar
suara seseorang.
☠ ☠ ☠
Aku menerima
berbagai informasi dari pengawal Takatsuji (gadis yang telah dipukul oleh
Kuze).
Hanya 5 orang
musuh yang telah dikonfirmasi. Organisasi tempat mereka berada tidak diketahui.
Namun, jika dipikir-pikir secara normal, mereka mungkin adalah orang yang
memberikan ancaman kematian pada Kuze Akari.
Tidak mungkin
mereka dibiarkan lolos begitu saja. Aku tidak suka cara mereka melibatkan
bahkan orang luar.
Kuze berulang
kali bertanya kepada Aihara, yang tiba-tiba berubah pikiran, 「apakah
dia akan baik-baik saja」.
Namun, pada
akhirnya, dia sepertinya menyadari keseriusan Aihara. Kuze menggunakan ponsel
yang diberikan kepadanya oleh kelompok kriminal untuk menelepon mereka dan berkata,
「Aku akan mengirim seseorang」.
Aihara menerima
panggilan itu dan pergi ke gimnasium.
Itu adalah
koper berisi uang.
Permintaan
pelaku adalah, 「Bawakan Aku uang tunai 100 juta
sebelum uang tunai 100 miliar」.
Jika kita
berpikir dengan tenang, uang tebusan 100 miliar yen itu tidak masuk akal. Mereka
juga tahu itu tidak masuk akal. Itu sebabnya mereka menunggu reaksi Kuze. Jika
dia enggan membayar bahkan 100 juta yen, itu efisien untuk menurunkan
permintaan. Sebaliknya, jika kita membawanya dengan murah hati, mereka masih
ada ruang untuk memeras kita.
「——Maaf aku
terlambat, penculik. Aku membawakanmu uang」
Ada beberapa
pria di arena yang luas.
Tak satu pun
dari mereka berusaha menyembunyikan senjata atau pisau mereka.
Yang dikelilingi
oleh pria-pria yang mengancam ini adalah seorang gadis muda yang tangan dan
kakinya diikat dengan tali. Dia memiliki rambut pirang yang indah, seperti di
gambar. Namun, tidak seperti wajah tanpa ekspresi di foto, dia memiliki
ekspresi ketakutan di wajahnya.
Kuze Akari.
Wanita muda
"target terbesar" yang paling ditargetkan di dunia.
「.... Kau
utusan Kuze, kan?」
Pria dengan
pisau di lengan Akari berkata dengan suara pelan.
Ada mayat yang
tergeletak di sampingnya. Dilihat dari pakaiannya, dia mungkin adalah sopir
keluarga Kuze.
「Aku sudah
menyiapkan uangnya. Jadi
tolong lepaskan Kuze
Akari」
Para penculik
mulai berbisik dan berdiskusi. Sejauh yang aku bisa lihat, ada tiga musuh. Seseorang
dengan niat membunuh bersembunyi di sana-sini di gimnasium. Di belakang
panggung. Area tempat duduk di lantai atas. Di dalam gudang gimnasium. Jumlah
pasti musuh adalah enam. Aihara berpikir itu berlebihan untuk menculik satu
orang.
Setelah
menunggu beberapa saat, mereka memutuskan sebuah kebijakan. Pria pisau itu
menatapku dengan tatapan hati-hati.
「Aku akan periksa isi
kopernya. Taruh di sana」
「Padahal kau tidak perlu
untuk memeriksanya」
Aihara
melemparkan koper itu dengan heran.
Seorang
penjahat yang tampaknya adalah bawahan dari pria pisau berjalan untuk memeriksa
kopernya. Itu tidak terkunci, jadi siapa pun bisa membuka dan menutupnya.
Segera, penjahat itu kembali menatap pria berpisau itu dan suaranya
menggelegar.
「Ada uangnya! Aku belum pernah
melihat uang 100 juta sebelumnya, tapi ...... mungkin ini 100 juta ! 」
「Ha. hahaha——dia
sangat peka sekali. Aku pikir dia
akan menyewa pembunuh bayaran untuk menyerang kami. Kami bersenjata lengkap dan
siap untuk saling membunuh」
「Kami bahkan sudah menanam bom」
「Bom...? Apa yang kau bicarakan?」
Aihara terdiam
sejenak.
「Bukan apa-apa. Lagi pula, itulah pentingnya sandera. Kembalilah sekarang」
「......Kembali?
Kembali? Apa yang kau katakan?」
Suara tawa
menggelegar diudara. Mata pria pisau diwarnai dengan warna keinginan.
Segera setelah itu,
suara marah yang buruk keluar.
「Jangan salah
paham! Aku bilang itu
100 miliar di awal! Cepat bawa padaku atau aku akan
membuat lubang menganga di wajah Kuze
Akari! Apakah kau ingin itu!? Aah!?」
Pria pisau
menusukkan ujung pisaunya ke pipi sandera.
Akari mengeluarkan
teriakan kecil dan tersentak.
Rupanya, para
penculik itu menganggap keluarga Kuze “mudah diperdaya”.
Ngomong-ngomong,
job yang diberikan kepada Aihara adalah 「Hancurkan
musuh tanpa memberikan uang」.
Uang yang dia
siapkan hanyalah umpan untuk memancing mereka agar lengah——mungkin itu adalah kesalahan untuk
membuat mereka terlalu bersemangat .
「Bahkan jika
kau berkata begitu. Kita tidak bisa
menyiapkan 100 miliar
dengan cepat」
「Dasar bodoh!! Gunakan otakmu sialan!
! Aku tidak peduli apakah itu tagihan, cek, atau apa pun!!」
Boleh juga tuh.
Aku dapat melacaknya nanti saat dia mencairkannya.
Tidak——bukan begitu. Aku harus berpikir
tentang apa yang harus dilakukan dengan musuh di depanku.
「Tidak bisa.
Sebenarnya, Aku disuruh
bernegosiasi untuk 100 juta yen ini」
「Haaah?」
Suara pria itu
serak. Dia menatapku dengan mata merah sambil menggerakan kakinya dengan tidak
menentu.
「.......Oioioi. Jangan terlalu
terbawa. Aku bisa membunuhmu, kau tahu? Lalu bajingan Kuze akan tahu bahwa kita
serius. Itu dia——boleh juga tuh」
Orang-orang itu
mendatangiku dengan senjatanya.
Aihara menghela
nafas. Mengapa orang-orang di dunia bawah begitu suka bertarung? Mengapa mereka
tidak bisa menyelesaikan masalah dengan lebih damai? Tetapi jika mereka ingin
melakukannya, mau bagaimana lagi. Maka Aku akan meladeninya——
「——Cepatlah
lari」
Aku mendengar
suara berbisik.
Semua orang di
ruangan itu menoleh untuk melihat pemilik suara itu.
Gadis sandera——Kuze Akari menatap kami dengan mata
yang serius.
「Bernegosiasi
dengan penculik bukanlah pekerjaan bagi siswa SMA. Lagipula kau datang ke sini karena ayahku
mengancammu, bukan?
Orang-orang ini serius. Mereka tidak
peduli dengan kehidupan manusia. Jika kau tidak ingin berakhir seperti sopir yang
mati di sana,tolong pergi dari sini」
「Diam! Tutup
mulutmu!」
「Terima kasih
telah memberikan uang tebusannya. Tapi
peranmu sudah selesai——Ayo,
penculik. Jika kau ingin membunuhku, bunuhlah Aku, jangan siswa yang tidak ada
hubungannya」
「Apa gunanya Aku membunuhmu?」
Aihara merasa
terkesan. Dia tidak pernah menyangka akan disuruh pulang oleh seorang sandera.
Aku mengira dia
akan menangis meminta tolong——tetapi
secara alami pertanyaan keluar dari mulutku.
「Kuze Akari-san. Apa kau tidak peduli
dengan dirimu sendiri?」
Akari berbalik
seolah terkejut. Itu adalah ekspresi bertanya “kenapa kau masih ada di sini”.
「Cepatlah pergi. Jika kau terlibat
denganku, kau pasti tidak akan bahagia」
「Kau berbicara
seolah-olah kau sudah
menyerah pada hidupmu sendiri」
「Hidupku
seperti embun pagi. Seseorang pasti akan membunuhku——satu-satunya perbedaan adalah apakah itu
cepat atau lambat」
「Hmm...」
Seorang wanita
muda yang ditargetkan lebih dari siapa pun di dunia.
Memang benar
bahwa jika kau berada dalam situasi seperti itu, kau mungkin putus asa untuk
hidup.
Tapi——Kuze Akari sudah setengah jalan.
Matanya yang indah itu berbicara.
Meski dia
bersikeras untuk mati, tetapi dia tidak menyerah pada harapannya untuk hidup.
Karena itu
Aihara berkata pelan.
「Jangan
khawatir. Aku datang untuk menyelesaikan kasus ini」
「Eh——?」
「Aku akan
menyingkirkan para penculik」
Dia menatap ke
dalam pupil mata pria pisau itu.
Lalu dia
diam-diam membuka pintu “kemampuan khusus”.
Mata mereka
bertemu.
Pria berpisau
atau hal terakhir yang dilihatnya adalah senyum puas dari anak laki-laki itu.
Lalu matanya memancarkan cahaya merah. Setelah itu, lampu di arena padam.
「Ada apa ini!?」
Bidang
penglihatan menjadi gelap gulita. Kegelapan yang menakutkan mendominasi ruangan.
Tetapi pria pisau
itu dengan cepat mengerti——lampu
di gimnasium telah diredupkan. Mungkin semacam sinyal diberikan kepada
rekan-rekannya di luar. Dia telah menutup tirai sebagai tindakan balasan
penembak jitu telah membuahkan hasil.
Namun, hal
semacam ini tidak menimbulkan sakit atau gatal.
Keduanya
memiliki kondisi yang sama.Jika dilihat, mereka tampaknya tidak memiliki
kacamata penglihatan malam atau perangkat sejenisnya.
Pria pisau itu
berteriak sambil memegang pisau.
「Oi brengsek! Nyalakan lampunya! Ini
tidak akan mempan pada——」
Tiba-tiba, perasaan
kilatan merah terlihat.
Jeritan putus
asa meraung melalui kegelapan.
Aihara sudah
bergerak.Pertama, dia mengarahkan tinjunya tanpa ampun ke ulu hati dari
penculik yang sedang memeriksa uang tunai. Suara jeritan keluar dari mulutnya.
「Brengsek!」
Seorang pria
lain dengan cepat memahami situasi dan mengangkat senjatanya.
Tatapan mereka saling
bertemu. Aihara mengaktifkan kemampuan khususnya pada saat itu. Kilatan merah
mengalir seperti sambaran petir dan tersedot ke dalam bola mata pria itu. Itu
semua sudah berakhir.
「Eh?」——Pria itu
berdiri di sana dengan linglung.
Dia berkedip
berkali-kali dan melihat sekeliling. Matanya telah kehilangan semua cahaya.
「——Kau
tidak bisa melihatnya kan. Jika kau mau bertobat, Aku bisa memaafkan kau」
Sebuah tembakan
mengaum dengan suara marah. Tapi dia mungkin bahkan tidak bisa melihat
targetnya. Peluru itu mengenai dinding di arah yang berbeda dari Aihara,
mengirimkan suara kehancuran yang memekakkan telinga.
「Apa-apaan ini——
Ugh」
Sebuah
tendangan menerjang ke rahang pria itu. kau bisa tahu dari responnya. Pukulan itu
telah berhasil menjatuhkannya.
Orang-orang
lainnya tampaknya merasa terancam untuk pertama kalinya. Mereka menarik pelatuknya
dengan sekuat tenaga untuk membidik Aihara. Namun, saat mata mereka bertemu,
sambaran petir merah keluar dan membawa mereka ke dalam kegelapan.
Maka mereka
segera jatuh ke dalam keadaan panik.
Suara tembakan.
Jeritan. Darah berceceran karena salah tembak.
Bagaimanapun,
kelompok ini tidak lebih dari sekelompok bajingan yang tidak terlatih.
Aihara
mengambil kesadaran para penculik seolah-olah dia sedang berjalan-jalan.
Tiba-tiba, ada
sinar di udara.
Ada seorang
pria yang menodongkan pistol ke arahnya dari kursi lantai atas.
「Jangan bergerak!
Trik sulap macam apa yang kau
gunakan!?」
Tapi ketika
mata mereka bertemu, semuanya sudah terlambat. Sebuah sambaran petir merah
tersedot ke mata musuh.
Tentu saja,
"petir merah" hanyalah sebuah ilusi.
Tampaknya
ketika Aihara Michizane mengaktifkan kemampuan khususnya, sebuah ilusi
direproduksi di retina lawan. Bagaimanapun, pria di lantai dua itu langsung
dibuat tidak mampu bertarung——atau begitulah yang orang pikirkan,
lalu pria itu menembakkan senjatanya dengan liar ke arah Aihara.
Jika sandera
terluka, dia akan gagal, jadi dia melemparkan pisau yang ada di dalam seragam
sekolahnya tanpa ragu sedikit pun.
Sebuah teriakan
menggema di seluruh ruangan. Ujung pisaunya telah menembus lengan musuh, dan
darah berceceran.
Tiba-tiba,
seorang pria menyerang dengan teriakan aneh. Yang pertama tampaknya telah sadar
kembali. Aihara menghindari tinju yang dilepaskan. Tanpa perlu menggunakan
kemampuan khususnya, dia membuatnya pingsan dengan pisaunya.
Kemudian tempat
itu menjadi sunyi.
Mayat ada
dimana-mana. Para penculik bergeletakan di gimnasium secara acak.
Kali ini, Aku
diperintahkan untuk 「menangkap」mereka
, jadi Aku tidak akan membunuhnya.
Satu-satunya
yang tersisa adalah tersangka utama, si pria berpisau.
「——Sekarang」
Kata Aihara
sambil berjalan perlahan.
「Jika kau mau menyerah, Aku akan
memaafkanmu. Jika tidak.....」
「Jangan
mendekaaaaaaaaaat!!」
Pria pisau itu
berteriak sambil mengarahkan pisau ke Akari.
Sebuah desahan
keluar tanpa sadar. Tampaknya efek dari kekuakan khususnya telah memudar.
「Jangan coba-coba begerak! Atau Aku
akan menguliti orang ini! Hei! Aku menyuruhmu untuk tidak bergerak! Kau dengar
tidak, bajingan——」
Kata-kata pria
itu terhenti.
Sebaliknya,
tembakan hambar terdengar di sekitar area tersebut.
Pria pisau
telah ditembak di bahu dan diledakkan di belakangnya. Mengabaikan si penculik yang
mengerang kesakitan, Aihara membuang pistolnya. Dia telah mengambilnya dari
musuhnya yang sedang koma.
Niat musuh
untuk membunuh telah menghilang.
Aihara berjalan
ke arah Akari, yang tangan dan kakinya terikat.
「Apa kau terluka?」
Dia meraba seragamnya
sendiri saat dia mengajukan pertanyaan. Dia menemukan pisau. Tapi dia tidak mau
melakukannya karena akan menimbulkan ketakutan yang tidak perlu. Sebagai
gantinya, dia mengambil gunting kerajinan dari dompetnya dan memotong talinya.
Saat diperintah
untuk melihat kebawah dan talinya dipotong perlahan, Akari bergumam.
「Kau ini sebenarnya siapa?」
「Namaku Aihara Michizane」
Seorang putri
yang ditahan akan segera dibebaskan.
Aihara memegang
tangannya tanpa ragu-ragu. Itu adalah tangan halus yang sepertinya akan pecah
jika dia menyentuhnya.
Dia terus
berbicara sambil perlahan membantunya berdiri.
「Aku adalah seorang Assassin yang datang
untuk menyelamatmu. Aku
senang kau aman」
「Tsu——」
Sebuah suara
keluar, seolah diliputi berbagai emosi.
Target terbesar
yang ditargetkan lebih dari siapa pun di dunia. Aku bertanya-tanya orang macam
apa dia——tetapi Aku tidak pernah berpikir. Dia
benar-benar hanya seorang gadis SMA biasa.
☠ ☠ ☠
Akademi itu
sunyi terlepas dari semua insiden ini.
Aihara sedang
duduk di kursi arena penonton.
Dia
diperintahkan untuk mengawasi para penculik sampai seorang "pembersih"
datang untuk menghapus insiden tersebut.
「.....Terima kasih karena kau telah menyelamatkan
hidupku. Apa yang sedang
kau lakukan?」
Kuze Akari
duduk di kursi di sebelahnya dan berkata begitu.
Ekspresi muram
di wajahnya. Rupanya dia telah mendapatkan kembali ketenangannya.
「Apa kau
terluka?」
「Sayangnya tubuhku masih utuh. Tidak
ada goresan sama sekali」
Aihara
memiringkan kepalanya. Manusia normal akan senang jika diselamatkan. Tapi alis
gadis ini berkerut kecewa (setidaknya di permukaan).
Melihat ke
belakang, sepertinya dia menggunakan kata-kata provokatif kepada para penculik.
「Apakah kau
tidak sayang dengan nyamamu?」
「Aku tidak
peduli dengan hidupku.
Sebenarnya siapa dirimu? Kau bukan siswa di Kokureikan, bukan?」
「Aku seorang siswa
Kokureikan. Aku akan dipindahkan
ke Kelas 1A hari ini」
「Jangan-jangan.... apakah kau ini pengawal baru yang
disewa ayahku?」
Tidak tepat.
Tapi Akari tampaknya yakin dengan hal itu.
「Kau harus berhenti jadi pengawalku」
「..... Kenapa? Kudengar hanya ada empat orang yang tersisa」
「Karena Aku tidak butuh.
Orang-orang yang
berhubungan denganku mereka akan selalu
tidak bahagia——semua
pengawal yang kumiliki selama ini telah menghilang dariku. Empat orang yang
tersisa pasti akan mengalami nasib buruk dalam waktu dekat」
Mengawal target
terbesar mungkin adalah salah satu pekerjaan terberat di dunia.
Tidak sulit untuk
membayangkan berapa banyak dari mereka yang kehilangan nyawanya karena para
penyerang.
Dia merasa
sedih karena hilangnya nyawa manusia.
Ketika
kesenjangan ekonomi melebar, kehidupan manusia juga menjadi lebih ringan.
Orang-orang kelas atas biasanya menganggap orang miskin tidak lebih dari alat
atau debu—— tetapi
Kuze Akari tampaknya sedikit berbeda dari orang-orang itu.
「Jadi itu alasan kenapa kau ingin
mati」
「Ya. Aku tidak tahan melihat orang
mati karena diriku. Aku tidak memiliki royalti didalam hidup——」
Kemudian mata
Akari melebar karena terkejut.
「Bukankah kau ini sedang terluka!」
「Luka? Ah——」
Aihara
meletakkan tangannya di pipinya. Ada darah disana.
Itu mungkin karena
tergores oleh peluru musuh.
「Ini akan
sembuh jika Aku
membiarkannya」
「Aku bisa
menyembuhkanmu dengan cepat dengan kekuatanku.....tolong tetap diam」
「Hentikan. Kau
tidak perlu repot-repot menyembuhkannya」
Aihara
diam-diam menghentikan Akari.
Dia dengan
enggan menarik diri.
「Luka itu
salahku. Kayaknya Aku lebih baik mati saja
sekarang.....」
「Itu bohong kan」
Aihara dengan
berterus terang berkata.
「Kau tidak
benar-benar ingin mati,kan?
Apa kau tidak takut?」
「.......Apakah itu semacam
penghinaan? Tidak ada yang
membuatku takut」
「Tapi Itu adalah ekspresi manusia
yang sedang ketakutan」
「Aku tidak mengenal rasa takut,
karena ketika aku masih kecil saat bertemu hantu aku menyapanya. Jadi untuk apa
aku takut oleh penjahat yang menculikku?」
「Tapi aku merasa ada air mata di
matamu」
「Aku hanya menguap! Kemarin aku menonton
film horor favoritku sampai larut malam. Ini adalah film yang terkenal karena
menyebabkan beberapa orang pingsan selama pemutaran. Yah, aku tidak berteriak
sekali pun」
「Itu luar biasa.
Tapi tenanglah. Apa kau mau jus?」
Aihara
menawarkan jus yang dia beli dari mesin penjual otomatis sebelumnya.
Akari
menggumamkan 「Terima kasih」
dan menerimanya.
「Aku
membelinya dengan semua
uangku. Jadi minumlah dengan hati-hati」
「Aku tidak mengerti maksudmu. Apakah
kau tidak punya uang?」
「Tidak」
Tanpa berkata
apa-apa, Akari membuka tutup kaleng dan meminumnya.
Operasi upeti
berjalan sukses. Satu dorongan lagi dan kita bisa berteman.
「Kau tidak
ragu untuk meminum sesuatu yang diberikan
oleh orang yang pertama kali kau temui ya」
「Aku tidak peduli
jika itu diracuni.
Karena aku bisa mati」
「Sebenarnya, aku
benar-benar meracuninya」
「Berhenti
bercanda」
「Aku tidak
bercanda. Kau merasa ada yang aneh kan 」
「Eh......?Huh.......?」
「Rasanya
seperti racun kan. Kau akan
mati dalam lima menit」
Jus menetes
dari mulut Akari seperti air terjun.
Kulitnya
menjadi pucat. Ekspresi pesimis di wajahnya adalah kebohongan.
「I.....ini bohong kan?」
「Apa yang kau
lakukan? Seragammu bisa terkena noda」
「Ini bukan
wakunya untuk itu! Apa yang
akan kau lakukan!?
Apa yang akan kau lakukan jika Aku mati!? Mu.....mungkinkah kau bukan seorang
pengawal, tetapi seorang pembunuh yang mengincar nyawaku! Apakah kau datang ke
gimnasium dengan niat membunuhku sejak awal!」
「Aku tidak bisa
menyangkal kemungkinan itu」
「Suda kuduga!? Tidak heran
aku merasakan
keinginan untuk membunuh!
Aku punya perasaan bahwa kau seperti para penculik! Ugh.... perutku
rasanya sakit...... Cepat
beri aku penawarnya! 」
「Bukankah kau ingin mati?」
「........」
Akari menekan
perutnya dan berkata,「Sial」.
Dia tampak
seolah-olah harga dirinya dan hidupnya dipertaruhkan, dan dia kesakitan
seolah-olah dia telah diracuni.
Aihara tertawa
keras,「Wahaha!」.
「Kau telah
mengungkapkan identitas aslimu!
Pada akhirnya kau sayang dengan nyawamu sendiri」
「Bukan begitu. Aku hanya tidak suka
mati karena diracuni. Aku tak masalah jika aku dibunuh dengan pistol atau pisau,
tapi jika dengan racun——」
「Jadi kau
ingin mati?」
「Eh? ——Kyaaaaaaaaaa!!」
Aku mengeluarkan
pistol dan mengarahkan padanya.
Pada saat itu,
Akari melompat dan berjongkok di lantai.
Sambil
menyelinap di bawah kursi, dia gemetar, 「Tolong
berhenti, Aku akan memberi tahu ayahku, Aku akan membunuhmu secara sosial」.
Aihara berpikir bahwa dia memang telah bertindak terlalu jauh.
「Jangan
khawatir. Jika aku ingin
membunuhmu, aku tidak
akan membantumu sejak awal」
「Kau meracuni jus.....」
「Tentu saja
itu bohong. Aku membeli
kaleng itu dari mesin penjual otomatis di koridor. Jika kau memeriksa kamera cctv di
akademi, kau akan segera mengetahui bahwa aku tidak punya waktu untuk
menyuntikkan racun」
「Tapi rasanya
aneh! Aku pikir itu akan menyakitiku!?」
「Lihat
kalengnya. Ini adalah sekolah menarik yang menjual barang-barang aneh seperti
itu」
「......『Jus durian rasa natto』」
Aihara tertawa
sambil melempar pistolnya.
Akari berdiri
dengan air mata di matanya.
「......Kau
menjebakku」
「Maaf telah menjebakmu」
「Tentu saja kau harus minta maaf.
Karenamu Aku——Aku,
」
「Meski kau telah mengungkapkan sifat
aslimu? Tapi apa yang salah dengan tidak ingin mati?」
Ekspresi
wajahnya terdistorsi untuk menahan rasa sakit.
「......Tentu saja. Aku minta maaf
karena Aku bersikeras『ingin hidup』begitu keras. Pengawalku sebelumnya
mati demi diriku. Bukan hanya pengawalku——tapi setiap orang yang pernah berhubungan
denganku menjadi tidak bahagia. Aku tidak tahu harus seperti apa di kehidupanku
ini」
「Jadi itu sebabnya kau ingin mati?」
「Iya. Hobiku adalah bunuh diri. Aku
sudah mencobanya beberapa kali, tapi——」
「Semua usahamu berakhir」
Akari memelototiku
dengan tatapan jengkel.
「Aku akan menegaskannya sekarang. Aku
tidak benar-benar ingin mati. Aku ingin menjalani kehidupan normal seperti
orang lain. Aku tidak ingin merasa teramcam setiap hari——Aku
tidak ingin melewatkan kehidupan
SMA-ku」
Aihara menatap
ekspresinya dalam diam.
Tidak ada
kebohongan. Kuze Akari tampaknya muak dengan kehidupannya saat ini.
Matanya sama
seperti saat aku berada didalam kegelapan.
Wajahnya itu
membuat dadaku berdesir.
「——Aku mengerti. Tapi aku tidak mati
seperti pengawal lainnya」
Aihara berkata
sambil tersenyum.
「Aku adalah Assassin terbaik
"Tsukikage" di dunia bawah. Tidak peduli apa yang terjadi, aku
tidak akan
pernah kalah dari musuhku」
「Tsukikage ....? Aku pernah
mendengarnya」
「Nama
panggilan yang bagus, bukan?
Akulah yang menamainya. Aku pikir aku memiliki selera yang sangat bagus」
「Ayahku
memberitahuku. Aku mendengar
bahwa Tsukikage adalah pria kuat yang tidak ada bandingannya di dunia bawah. Para penculik ada di mana-mana......Apa
yang akan kau lakukan pada saat itu?」
「Aku hanya
menggunakan kekuatanku. Aku berada di situasi
yang sama denganmu」
Matanya yang
berwarna bulan melebar.
Lebih tepatnya,
situasinya tidak sama. Nyawa Aihara tidak pernah terancam karena kemampuannya——jika
dipikir-pikir gadis ini lebih banyak menghadapi konflik.
Akari memegang
lututnya di kursi. Sambil berwajah murung dia berkata.
「Yah. Memang benar. Tampaknya benar
bahwa kau memiliki kekuatan yang besar. Mungkin lebih kuat dari pengawal mana
pun yang pernah kumiliki. Aku bisa mengetahuinya dengan jelas dari pertarungan
yang baru saja aku lihat. Jika denganmu.....takdirku mungkin benar-benar akan
berubah」
「Sepertinya
kau sudah mengerti. Jika denganku, para penyerang dapat
aku hancurkan dalam sekejap」
「......Aku
mengerti. Jika kau berkata
begitu,
Aku akan mempercayainya」
Dari nadanya
dia benar-benar yakin dengan hal itu.
Lalu dia
berkata sambil menatap lurus ke arahku.
「Aihara Michizane.
Tolong jadilah pengawalku」
「Aku tidak mau」
Akari hampir
jatuh dari kursinya.
「Ka....kau tidak mau!? Apa maksudmu
tidak mau!? Kau melakukan prosedurnya kan!?」
「Aku tidak benar-benar di pekerjakan」
「Lalu untuk
apa kau melakukannya!」
「Aku hanya mencobanya」
「Tolong jangan bicara begitu」
Aihara berdiri,
mengabaikan protes Akari.
Aku tidak
berniat mengikuti gadis ini dan mengawalnya.
Aku hanya ingin
memastikan.
Aku hanya ingin
memastikan bahwa Kuze Akari tidak putus asa untuk hidup. Dan dia menginginkan
keberadaan Tsukikage sebagai pengawalnya——Jika Aku mengetahui dua
hal ini, Aku tidak perlu mengubah kebijakan awalku.
Akari menatapku
dengan mata memohon.
「.....Ano. Jika kau menjadi
pengawalku....Aku merasa ada sesuatu yang akan berubah. Aku akan membayarmu
sebanyak yang Aku bisa.....」
「Aku tidak
butuh uang」
「Tapi kau dalam
masalah karena semua uangmu
habis kan」
「Itu cerita yang berbeda. Aku tidak
ingin terlibat dengan target terbesar, karena itu pasti mengancam perdamaian.
Apa yang Aku cari bukanlah pertempuran mematikan——Aku mencari kehidupan sehari-hari yang
damai. Menikmati masa muda yang indah. Aku ingin menghabiskan kehidupan sekolah
bersama teman sekolah seperti permata」
「Kehidupan sekolah......?」
Akari tertegun.
Tidak ada
gunanya berbicara lagi. Untuk saat ini, pekerjaanku adalah sampai petugas
kebersihan tiba. Aku harus waspada terhadap penyerang baru——saat
aku berfikir begitu sambil melihat sekeliling.
「......Aku mengerti」
Akari memegang
tinjunya dan membuka mulutnya. Kemudian
serangan tak terduga datang.
「Aku akan membuatmu bahagia, jadi
lindungi Aku」
「Hah.......?」
「Entah
bagaimana Aku bisa menebak
situasinya. Singkatnya, kau mendambakan
kehidupan normal kan. Jika demikian....Aku akan membuatmu bahagia. Setidaknya
saat kau berada di Kokureikan, aku akan memberi kau kehidupan sekolah terbaik.
Itu hadiah dariku..... maukah
kau menjadi pengawalku.....?」
Itu adalah proposal
yang membutuhkan banyak keberanian.
Pipinya memerah
dan tangannya gemetar karena gugup.
Ini adalah
hadiah yang benar-benar aneh——tapi
hati Aihara telah tergerak. Itu sangat mengejutkannya sehingga dia langsung
ingin membuang rencana yang telah dia bangun di benaknya.
Tanpa disadari,
Aihara berteriak.
「——Itu!
itu luar biasa! Itu menarik!」
Sebuah tawa
hangat pecah.
Aku mengambil
langkah lebih dekat ke tatapan bingungnya dan melanjutkan kata-kataku.
「Aku selalu
menjalani kehidupan sebagai seorang Assassin, jadi Aku ingin menikmati
kehidupan sekolah yang
normal. Aku ingin bermain dengan
teman-temanku, belajar, dan berpartisipasi dalam acara musiman——tetapi aku tidak tahu apa itu masa
muda. Akan sangat membantu jika kau bisa memberiku berbagai panduan!」
「Ka-kalau begitu. Maukah kau menjadi
pengawalku?」
「Baiklah! Dan apakah kau mau
menikmati kehidupan sekolah bersama denganku!」
「.....Eng. Maaf menyarankan ini,
tapi.....Aku tidak tahu kalau kau akan merasa senang jika bersama denganku」
「Apa yang kau
tunggu? kau tidak akan
tahu sampai kau mencobanya. sejak
awal aku sudah tertarik padamu. Aku yakin
kita akan memiliki masa muda yang luar biasa」
「Hee」
Suara yang
tidak terduga keluar.
「A.....apakah kau sangat penasaran
dengan masa muda?」
「Aku akan melakukan
semua yang harus aku lakukan
sebagai siswa SMA. Tentu
saja, dengan dirimu」
「Begitu ya.....kau benar..... Ngomong-ngomong, apa yang kau suka
dariku? Apakah itu karena kemampuanku untuk menyembuhkan? Atau kekuatan dari
konglomerat Kuze」
「Itu kebaikanmu」
「..........」
「Karena kau mencoba membuat
keinginanku menjadi kenyataan. Itu benar——kau orang yang baik. Jika kau
ingat, sebelumnya kau mengatakan kepadaku『cepatlah
lari』」
Akari berbalik.
Dia tidak
melakukan kontak mata dengan Aihara dan terkikik.
「...... Jika kau jatuh cinta padaku, meski
itu bukan lelucon, kau
akan terpesona loh」
「Jatuh cinta?
Apa yang kau bicarakan? Aku pikir kau dan aku bisa menjadi teman baik」
「.....Entahlah? Kau pasti salah dengar?」
Telinganya
berwarna merah. Aku tidak mengerti perasaan emosinya dengan baik.
「Itu adalah sebuah kekuakan khusus yang
menjadi perwujudan dari pikiran. Kau harus
benar-benar memiliki hati yang baik, karena kau memiliki
kemampuan untuk menyembuhkan. Aku
belum pernah bertemu orang yang peduli dengan nyawa orang
seperti diriku」
「Aku hanya merasa kasihan pada
orang-orang di bawah sana yang sekarat dengan begitu kejam」
「Aku merasa itu
adalah kebaikan
hatimu. Kehidupan SMA
dengan dirimu akan
menjadi indah. Ah, dan tentu
saja, kau dapat yakin bahwa aku akan menjadi pengawalmu. Kau pasti manusia yang
pantas untuk dilindungi, Kuze-san」
Bahu Akari berkedut. Dia menarik napas dalam-dalam dan
kemudian berbisik.
「.......Panggil saja aku Akari. Aku juga
akan memanggilmu Michizane」
「Oh! Memanggil
satu sama lain dengan nama
depan, kita beneran seperti berteman!」
「Padahal kita
bukan teman」
“Bukan teman ya”, pikir Aihara. Yah, mungkin akan lebih
tepat untuk menggambarkan mereka sebagai “kolaborator” dalam mengejar masa
muda. Akari mulai menutup percakapan dengan mengatakan, 「Pokoknya」.
「Kurasa kita punya
kesepakatan sekarang. Aku akan
menghiburmu. Kau akan melindungiku. Ini mungkin tampak sedikit
terdistorsi, tapi Aku pikir itu tidak apa-apa. Aku harap kau akan melakukan
yang terbaik untuk melindungiku. Aku juga akan melakukan yang terbaik untuk
memuaskanmu. Meski Aku tidak yakin Aku bisa melakukan itu」
「Aku menantikannya. Akari」
Dia mengulurkan tangan kanannya. Dia mengguncangnya
kembali dengan canggung.
Dengan demikian, pekerjaan baru Assassin dimulai.
Aku tidak ingin melakukan pekerjaan berbahaya. Tetapi
tidak sulit bagiku jika Aku menganggapnya sebagai cara untuk mencapai kehidupan
sehari-hari yang damai.
Pertama-tama, ayo cepat singkirkan orang-orang yang telah
membuat ancaman pembunuhan——Aku berfikir begitu.
「——Nona Akari. Saya
senang Anda selamat」
Aku merasakan kehadiran seseorang. Aku berbalik dan
melihat seorang gadis aneh berdiri di sana.
Dia berpakaian seperti pelayan, jadi dia mungkin bukan
murid Kokureikan.
「Dia siapa?」
「Ah——dia adalah Kanari, seorang siswa
yang melayani rumah Kuze. Kanari, apakah ada yang salah?」
「Para petugas
kebersihan ada di sini. Silakan serahkan sisanya kepada mereka dan kembali ke
kantor direktur. Tuan
Kuze telah kembali.... Saya
pikir itu akan lebih baik untuk menunjukkan kepada pengawal lain bahwa anda
baik-baik saja」
「Aku
diselamatkan secara kebetulan.
Sangat disayangkan bahwa aku bisa
selamat」
「Seharusnya anda merasa senang karena
bisa selamat」
Pelayan itu tampak pasrah. Dari kelihatannya, sepertinya
Akari sudah biasa mengucapkan kalimat pasrah. Mungkin dia tidak ingin orang
lain menyadari bahwa dia 「ingin hidup」.
Tiba-tiba, Aku menyadari bahwa
Kanari sedang menatapku.
「......Nampaknya pengawal kali ini
bisa berguna ya」
「Kanari. Kau seharusnya
tidak menggunakan kata-kata seperti itu」
「Saya minta
maaf」
Kanari membungkuk dan dengan paksa mengubah topik
pembicaraan,「omong-omong」.
「——Para pengawal sedang
menunggu anda. Silakan
lewat sini」
☠ ☠ ☠
「Nampaknya sudah berakhir. Aku akan
segera pergi」
Mengatakan demikian, Kuze Yoshinao meninggalkan kantor
direktur.
Sekretarisnya mengatakan kepadanya, 「Para penculik dihancurkan
dan sandera telah selamat」. Saat dia mendengar laporan dari sekretarisnya.
Takatsuji, penjaga yang masih hidup yang hadir di tempat kejadian, tampak menjauh
dari punggung Kuze dengan cemas. Tampaknya dia tidak ingin memeriksa keamanan
anaknya dengan mata kepalanya sendiri. Bagi
pria itu, bahkan putrinya tidak lebih dari alat untuk menghasilkan uang.
Takatsuji menghela nafas dan duduk kembali di kursinya.
Assassin terbaik di dunia bawah, "Tsukikage,"
pengganti pengawal yang tewas dalam tugas, tetapi juga senjata pamungkas.
Memang, keahliannya tampaknya asli. Namun, sulit
dipercaya bahwa seorang ilegal yang telah melakukan pembunuhan di gang belakang
bisa menjadi seorang pengawal. Mereka lebih suka membunuh orang daripada
melindungi mereka.
「Hmm.....Aku tidak mengakuinya」
Takatsuji, yang telah mengenakan kembali topi berburunya,
menghela nafas lagi.
Saat itulah terjadi. Tiba-tiba, pintu kantor direktur
terbuka dengan keras!
「Hei detektif pemula! Kau lihat!? Kau
lihat kan!? Tsukikage telah aktif lagi」
Jeritan riuh mengalir di udara, memecahkan gendang
telingaku.
Seorang gadis dengan rambut hitam dikuncir dua berlari ke
dalam ruangan, matanya bersinar.
Otosaka Misaki. Dia adalah salah satu dari empat anggota
tim pengawal dan dia adalah seorang penipu.
Dia melompat di depan Takatsuji dengan ekspresi gembira
di wajahnya.
「Para
penculik dimusnahkan dalam sekejap!? Aku belum
pernah melihat yang seperti itu! Ketika aku sadar,
mereka semua terbaring di sana!
Jadi itu kekuatan khusus yang dirumorkan!? Apa kau tidak tahu apa-apa tentang
itu!?」
「Aku baru
saja akan mencari tahu」
「Haa——————dia sangat
keren——————!!」
「Kau berisik
sekali! Kenapa kau tidak memberitahunya
saja dan bukan aku!」
「Aku tidak mau.
Karena aku sangat malu.....!」
Seketika, pipinya memerah dan menyusut. Orang ini memiliki otak yang busuk, pikir
Takatsuji.
Orang yang paling bersemangat mendengar Aihara Michizane bergabung
dengan grup tidak lain adalah Otosaka Misaki. Dia awalnya adalah penggemar
berat dari Assassin "Tsukikage" atau semacamnya.
「Omong-omong, penipu. Kau pergi untuk
mengintai Tsukikage pagi ini, bukan?」
「Ya! Ini
adalah uang 1000 yen yang aku kumpulkan darinya! Aku mengambilnya saat tanganku menabraknya....Apa yang harus
aku lakukan dektetif pemula! Aku tidak bisa terus menyelidikinya!」
「Bodo amat! Bagaimana dengan
kepribadian dan karakternya?」
「Hah? Tentu
saja dia sempurna.
Tidak peduli seberapa kasar aku padanya, dia
tidak pernah kehilangan kepoplerannya. Dia memiliki kemampuan yang besar!」
「Aku tidak bisa mengandalkan dari
kepoplerannya. Kau tidak bisa mengukur kemampuannya hanya dengan melihatnya」
「——Ano.
Aku pikir apa yang dikatakan Otosaka-san itu benar」
Suara pelan terdengar. seorang gadis berjubah gadis kuil
juga ada di ruangan itu.
Makita Kosuzu. Dia adalah salah satu dari empat anggota
tim pengawal dan dia adalah seorang peramal.
「Aihara-kun
membantuku saat aku diganggu....」
「Itu benar! Dia telah diselamatkan
oleh Tsukikage saat itu!? ——ah sial! Seharusnya Aku
yang memainkan peran yang tertindas! Mungkin sekarang sudah terlambat?」
「Otosaka-san.....tapi aku tidak memainkan peran
itu.....」
「Tapi tahukah kau Kosuzu. Kita tidak bisa
mengesampingkan kemungkinan bahwa kebaikannya palsu, bukan? Karena Tsukikage
adalah seorang iblis sejati yang membunuh banyak orang di dunia bawah」
「Jangan khawatir. Karena ramalan yang
keluar『sangat beruntung』」
「Apakah itu
hasil dari ramalan telanjangmu?」
*(t/n: dia
emang telanjang :v)
「Bu-bukan begitu! Tapi aku yakin itu
adalah keberuntungan besar.....」
Takatsuji berpikiran tertutup. Jika peramal itu
meyakinkannya sebanyak itu, dia tidak akan membalas apa pun.
「——Lagi
pula. Dia telah lolos ujian」
Otosaka menatap wajahnya dengan sikap mengejek.
「Dia telah
berhasil menyelamatkan
Kuze Akari. Bukankah itu sudah cukup? Di kasus penculikan kali ini bukan untuk
mengetahui apakah Tsukikage bisa dipercaya atau tidak——
Itu
adalah rencana,bukan?」
「Aku tahu itu. Tapi itu masih belum
konklusif」
「Bukankah kau terlalu keras kepala?
Bagaimana kau bisa menjadi detektif jika kau begitu keras kepala?」
「Jangan mengejekku. Aku sangat
berhati-hati seperti zebra yang hidup di
savana」
Kegagalan penculikan Kuze Akari. Ini adalah kasus yang
sudah diantisipasi oleh tim pengawalan.
Tentu saja ada yang keberatan dengan seorang Assassin
yang bergabung dengan tim. Jika itu masalahnya, mengapa tidak menyelidiki
kemampuan Aihara Michizane dan untuk siapa dia bekerja?
Dengan kata lain, mereka ingin penculikan berlangsung
dengan aman dan lancar.
Takatsuji dan timnya tidak melakukan perlawanan serius
saat para penculik mengepung mobil mereka.Sopir yang tertembak itu sebenarnya
masih hidup. Fakta bahwa mereka dilengkapi dengan perlengkapan antipeluru untuk
mengantisipasi penculikan sudah terbayar.
Tentu saja, ini adalah ujian setelah menyiapkan sejumlah
cara lain untuk menyelamatkan Kuze Akari. Takatsuji「semua pihak sudah diblokir」,Sikapnya
terhadap Yoshinao Kuze adalah tindakan untuk melibatkan Tsukikage dalam kasus
tersebut (Namun, Kuze sangat kesal, karena dia tidak tahu apa yang sedang
terjadi).
Jika Aihara Michizane bisa menyelesaikan kasus ini, dia
lulus. Jika tidak, dia gagal.
Akibatnya, ia menyelamatkan target terbesar tanpa
menimbulkan satu luka pun.
Dia lulus tanpa keluhan.
Namun, sebagai seorang detektif, dia tidak bisa dengan
mudah menerima seorang pria yang telah melakukan pembunuhan.
「.....Aku tidak
menyukainya」
Takatsuji juga merupakan anggota dari tim pengawal.
Dia baru saja diminta oleh Kuze untuk 「menjelaskan misinya kepada
Aihara Michizane」.
Dengan kata lain, si Assassin sekarang akan menjadi
rekannya. Tidak seperti Takatsuji, Kuze tampaknya mempercayai si Assassin sejak
awal. Tampaknya mereka tidak bisa akur——tapi dia tidak bisa melawan keinginan
kliennya, jadi dia tidak punya pilihan selain bertahan dengan itu.
Misi pengawalan sangat sulit.
Apakah Tsukikage akan mampu mengatasi situasi ini.
Aku seharusnya tidak terlalu berharap padanya, pikir
Takatsuji sambil berdiri.
Tiba-tiba, dia mendengar ketukan di pintu.



1 komentar:
Lanjut min :''v
Post a Comment