Prolog
Di dalam sebuah kegelapan pekat aku berjalan di dalam sebuah
lorong yang sangat panjang, itu dapat terlihat dengan mata telanjang dan itu terlihat
seperti hampir tidak ada jalan untuk keluar dari lorong tersebut.
Dengan sebuah katana dengan panjang sekitar 70 cm. Aku
memegang Katana tersebut dengan sangat erat.
Katana-ku di selimuti oleh bercak darah yang sangat kental
dan berwarna merah tua. Darah tersebut terus menetes ke atas tanah yang saat
ini sedangku di injak, selain itu katana yang aku pegang saat ini telah
mengalami beberapa kerusakan di beberapa tempat yang membuat terlihat seperti
gerigi dan tidak dapat bisa di pakai lagi.
Jujur saja aku sangat kelelahan hingga membuat katana yang
aku pegang bergetar karena getaran dari
tanganku.
Setelah berjalan yang sangat melelahkan akhirnya aku melihat sebuah cahaya kecil yang perlahan
mulai membesar. Karena terangnya cahaya
tersebut aku menyipitkan mataku dan manghalau cahaya itu dengan tangan
kanannya.
Itu adalah sebuah ruangan yang sangat besar. Di ruangan
tersebut terdapat sebuah padang rumput yang luas namun rerumputan di sana yang tumbuh sangatlah
sedikit dan tanahnya pun terlihat sangat kering yang terlihat ada beberapa
keretakan di atas tanah tersebut. Ini bukanlah sebuah padang rumput namun
terlihat seperti tanah yang tandus.
Di atas tanah tersebut aku melihat ada beberapa tulang yang
berserakan di mana-mana yang membuat kau tidak dapat mengenali siapa yang telah
mati di sana, bentuk tulang tersebut seperti tulang seorang manusia.
Di sana juga terdapat sebuah pedang, busur,perisai,zirah dan
beberapa peralatan tempur lainnya.
Aku menduga mereka
adalah para petualang yang telah gugur dalam sebuah pertarungan saat melawan
sesuatu yang sangat berbahaya hingga membuat mereka semua tewas. Di beberapa
tempat juga terlihat seperti sebuah cakaran yang sangat besar, seperti di
dinding-dinding dan di atas tanah.
Ketika aku mulai memasuki lebih jauh ke dalah ruangan
tersebut tiba-tiba di tengah ruangan terbentuk sebuah lingkaran sihir yang
sangat besar .
Di tengah lingkaran sihir tersebut keluar monster yang
keluar secara perlahan.
[akhirnya bos lantai ini keluar ya.....minatour kah?]
Dengan segera aku mengambil sebuah kuda-kuda untuk
memulainya petarungan. Aku membuat senyuman di wajahku yang menakutkan.
[ ini semakin menarik].
==============================================================================
Senin, merupakan hari yang sangat menjengkelkan bagi
beberapa orang .karena ketika mereka menghabiskan akhir pekan mereka, mereka harus
memulai lagi kegiatan yang sangat melelahkan.itu tidak terkecuali bagi aku, seorang pelajar yang bernama Nakamura
Ryota.aku selalu memulai kegiatanku di
hari senin di sekolahku yang sangat membosankan.aku selalu berfikir bahwa
kehidupan yang kini aku jalani sangatlah membosankan. Karena bagiku kehidupan
itu akan terasa menyenangkan jika di isi dengan pertarungan.
Di sebuah lorong aku menuju kelas tempatku berada. Murid-murid di sekolahku selalu menundukan
kepala mereka ketika aku melintasi di depan mereka.selain membawa tas aku juga
selalu membawa katanaku ke sekolah. Aku membungkus katana dengan sarung dari
kain biru yang aku gendong di bahu kananku.
Mereka menghindariku dan menakutiku itu karena matakuyang
terlihat sangat menyeramkan. Aku mencoba beberapa kali untuk menyapa mereka
dengan senyuman, namun semua usahaku sia-sia saja. Ketika aku tersenyum kepada
mereka, mereka akan bergemetar ketakutan di tempat dan tidak dapat melarikan
diri.
Mereka juga tidak pernah mengajak aku untuk berbicara sepatah
katapun. Karena hal ini membuat aku yang sangat di takuti di sekolah dan tidak ada satupun orang yang bisa aku anggap
teman.
[ lihat bukankah dia si iblis dari sekolah kita? ]
[ ssttt, jangan lihat matanya ]
[ apakah dia akan membunuh seseorang? ]
Setelah sampai di depan kelas aku membuka pintu kelas. Saat
ini aku berada di kelas 2A yang merupakan kelas musim ke-2 aku selama di
sekolah ini.
Ketika aku memasuki kelas udara terasa sangat dingin dan
mereka semua terdiam seolah waktu telah dihentikan. Seperti biasanya teman
sekelasku tidak ada satupun dari mereka yang mau melihat mataku dan mengajakku
bicara .
[ lagi-lagi dia membawa katananya kedalam sekolah ]
[ bukankah dia terlihat lebih menyeramkan dari biasanya ]
Mendengar kata-kata tersebut aku tidak memperdulikannya dan aku
hanya berjalan memalui mereka menuju ke tempat dudukku berada. Ngomong-ngomong
aku duduk di bagian belakang dekat sebelah jendela. Itu merupakan tempat yang
sangat strategis dan nyaman.
Bell berdering pertanda kelas telah di mulai.
Seperti biasanya ketika kelas dimulai aku selalu tertidur di
dalam kelas.
Walau seorang guru sekalipun memasuki kelas 2A. Aku akan tetap
tertidur.
Dia merupakan guru matematika, pak yakimura. Penampilannya
terlihat seperti orang tua berumur 30
tahunan, badannya terlihat cukup tipis dan dia memakai kacamata di kepalanya.
Kemudian pak yakimura membuka mulutnya
.
[ baik, anak-anak hari ini kita akan mengadakan tes
matematika ]
Yang awalnya udara terlihat sangat sepi manjadi sangat kacau
ketika pak yakimura mengumumkan sebuah tes matematika. Murid-murid di dalam
kelas 2A menjadi sangat ribut dan gaduh.
[ eee...kenapa tiba-tiba sekali pak? ]
[ bukankah seharusnya kan belajar seperti biasanya ?]
Pak yakimura membalas ucapan muridnya.
[ jangan mengeluh, ini juga untuk masa depan kalian nanti ]
Tunggu, untuk masa depan? Apakah hanya dengan mengerjakan
sebuah tes matematika akan mengubah masa depan kita?. Ungkapan dari pak
yakimura ini sama sekali tidak berdasarkan logika. Bagaimana masa depan seseorang
akan di tentukan dengan hanya mengikuti sebuah tes matematika. Kalu begitu jepang... tidak mungkin seluruh
dunia hanya harus mengerjakan soal tes matematika dan melupakan pelajaran
sisanya.
Ngomong-ngomong aku teringat ketika aku masih kecil aku
selalu bermimpi untuk menjadi seorang pahlawan yang membasmi kejahatan. Itu
merupakan hal yang sangat memalukan ketika di ingat kembali, karena aku
memiliki mata yang menyeramkan dan senyuman yang tidak menyenagkan aku hanya
akan berakhir dengan menjadi seorang penjahat. benar , penjahat yang sangat
kejam , keji dan menyeramkan. Ketika aku
masih kecil aku sesekali bermain dengan seorang yang seumuranku, bermain
pahlawan-pahlawanan merupakan permainan yang sangat di gemari anak berumur 6 tahun.
Ketika mereka meributkan untuk menjadi seorang pahlawan aku hanya selalu
akan menjadi penjahatnya, itu merupakan kenangan buruk. Sekarang lupakan impian
bodohku dulu dan pak yakimura mulai membagikan soal tes matematika.
Sama seperti murid yang lainnya aku juga harus mengerjakan
tes matematika yang di berikan pak yakimura.Karena aku merasakan ada sebuah
kertas yang berada di atas kepalaku, aku terbangun dari tidurku yang nyaman.
[baiklah, ujian tes matematika bisa dimulai sekarang]
Ketika pak yakimura mengumumkan bahwa tes segera dimulai aku
melihat beberapa murid di dalam kelas 2A sangat kesulitan untuk mengerjakan
sebuah tes yang di berikan pak yakimura. Bagi setiap murid hal ini sangatlah
wajar karena seorang murid yang tidak mendapat sebuah pemberitahuan untuk mengerjakan
sebuah tes harus mengerjakan sebuah tes dengan mendadak. Pada umumnya seorang
guru harus memberikan sebuah informasi terlebih dahulu kepada muridnya bahwa
akan mengadakan sebuah tes. Namun pak yakimura memilih untuk tidak memberikan
informasi terlebih dahulu kepada muridnya agar mengetahui sampai mana kemampuan
muridnya dalam mengerjakan sebuah tes.
Menyadari bahwa hanya aku saja yang belum mengerjaka soal
tes matematika jadi aku mulai mengerjakan tes tersebut. Itu merupakan hal
yang wajar bagi seorang murid untuk mengerjakan sebuah
tes yang telah di berikan oleh gurunya, jadi aku mungkin akan serius untuk
mengerjakannya.
Kau melihat ke lembaran soal tes matematika aku melihat
berjumlah ada 30 soal, kebanyakan tentang logika , al jabar, linear dan trigonometri. Itu sudah di pelajari
sebelumnya di kelas, jadi itu tidak akan terlalu sulit untuk di kerjakan bagi
murid. Namun entah kenapa murid kelas 2-A terlihat sangat kesulitan untuk
mengerjakannya. Apakah mereka
benar-benar mengikuti pelajaran kelas?.
Hanya dalam sekitar 15 menit aku meletakan lembaran kertas
tes ujian di atas meja Dan menghabiskan
sisa menit terakhir dengan menyandarkan kepalaku di atas meja.
Setelah 30 menit berlangsung selama ujian tes murid-murid
mengumpulkan tes nya kepada pak yakimura.
Setelah selesai memeriksa soal tes ujian pak yakimura mulai
menyebutkan nilai hasil tes nya.
[ ryota seperti biasanya
kau selalu mendapatkan nilai 100 ]
==============================================================================
Nilai 100 Itu adalah nilai yang sangat sempurna untuk
seorang siswa dan itu merupakan nilai yang sangat jarang di dapatkan bagi
setiap orang, yang berarti kau harus menjawab semua soal dengan jawaban benar
di setiap soal yang di sediakan dia atas kertas. Namun pak yakimura menyebut
bahwa aku “selalu mendapatkan nilai 100”
yang berarti ryota sangatlah jenius di dalam kelas ini walau penampilannya yang
sangat menakutkan 2A. Tidak, ryota merupakan murid terpintar di sekolah ini
karena waktu pendaftaran masuk ke sekolah ini dia mendapatkan nilai sempurna
dan menempatkannya di urutan pertama dalam murid terpintar di sekolah ini.
Ini merupakan sebuah kejutan bagi setiap murid di sekolah
ini karena bagaimana mungkin seseorang seperti ryota yang terlihat seperti
penguasa dan terlihat menyeramkan menjadi murid terpintar di sekolah gei ongaku
gakuen yang berada di tokyo. Yang dimana sekolah ini merupakan salah satu
sekolah menengah atas favorit di kota tokyo.
Namun itu tidak mengejutkan jika ryota selalu peringkat
pertama di sekolahnya saat ini. Karena di SMP nya dulu dia merupakan anak yang
rajin belajar dan mempunyai teman yang banyak di sekitarnya, bahkan dia selalu
mendapatkan penghargaan di setiap kejuaraan yang di ikutinya. Namun sifatnya
yang rajin berubah ketika memasuki jenjang SMA . sifat nya yang dulu sangat
rajin belajar, sopan dan suka tersemyum tiba-tiba dia merubah sifat nya menjadi
terlihat seperti pemalas, kasar,dan pendiam. Dengan sifatnya itu dia tidak
memiliki satu pun teman di sekolah ini. Apakah seorang ryota dia sangat sulit
untuk menjalin sebuah hubungan sosial di sekitarnya?.
Sebuah hubungan sosial merupakan hal yang sangat normal bagi
setiap orang. Dengan melakukan sebuah hubungan sosial di sekokah kau dapat
selalu tertawa bersama teman-tamanmu, bemain bersama, pergi ke bioskop, ke
taman dan sebagainya kegiatan seorang muris SMA pada umumnya merupakan hal yang
menyenangkan.
Ryota yang dulunya dapat dengan mudah menjalin sebuah
hubungan sosial dengan orang-orang di sekitarnya namun semenjak di SMA dia
menjadi pendiam dan seperti sulit untuk di dekati dan di ajak berbicara.
==============================================================================
Bel berbunyi itu pertanda pelajaran telah selesai dan waktu jam istirahat telah
tiba. Aku yang sedang tertidur lelap terbangun dari tidurku yang panjang.
Aku melihat sekeliling bahwa murid di dalam kelas 2A hampir
semuanya keluar dari dalam kelas untuk membeli makanan di kantin dan sebagian
murid lainnya membawa bekal mereka ke sekolah.
Aku yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan di
kantin jadi aku mungkin akan menghabiskan waktuku di dalam kelas tanpa
melakukan apa-apa . karena harga rata-rata
makanan di kantin di atas 600 yen. Aku yang hanya membawa uang sebesar 500 yen itu
tidak akan cukup untuk membeli makanan di kantin. Aku juga tidak mempunyai
waktu untuk membuat sebuah bekal di pagi hari. Karena aku harus bekerja di
malam harinya dan harus berangkat ke sekolah di pagi harinya, itu sangat
melelahkan menjalani kehidupan tersebut.
Tiba-tiba ada seseorang mendekatiku yang sedang menatap keluar jendela.
[hey nakamura-kun mau makan siang bareng ?]
Dari banyaknya murid di dalam sekolah ini hanya satu orang saja
yang selalu mengajakku berbicara. Dia adalah yoshida miu.
Yoshida miu adalah seorang gadis yang cantik dan imut, dia
memiliki rambut coklat sepanjang sikunya, dia memiliki kulit yang putih dan juga kenyal jika
kau mencoba untuk menyentuhnya. Selain itu yoshida juga memiliki lekukan
pinggang yang ramping dan buah dada yang cukup besar tergantung pada dirinya,
itu membuat kesan daya sensualnya di perlihatkannya.karena itu aku selalu
kesulitan untuk melihat kearah mana aku melihat ketika berhadapan dengannya.
Selain itu dia juga memiliki senyuman manis yang selalu menghiasi di wajahnya
itu.
Yoshida yang mencoba mendekatiku namun aku selalu
menghiraukannya. Dan tetap memandang ke arah luar jendela.
Aku berbicara dalam pikiranku “pergi kau dasar pengganggu”
namun kata tersebut tidak keluar dari mulutku dan hanya menghiraukannya.
Ketika aku melihat pemandangan keluar jendela kepalaku
diputar 90 derajat secara paksa , yang aku lihat saat kepalaku terputar adalah
yoshida miu.
Dekat,dekat,dekat. Wajahmu terlalu dekat yoshida. Dan pipiku
menjadi merah cerah.
Sejenak aku tersentak karena terkejut karena tiba-tiba saja
wajah aku dengan yoshida begitu dekat, namun aku mencoba menutupi hal itu
dengan memarahi yoshida. Karena sangat tidak mungkin bagi seorang dengan
tatapan menyeramkan di sekolah ini berbicara dengan seorang perempuan cantik
dan makan bersamanya. Itu hanya akan menodai reputasi yoshida.
[ apa yang kau lakuk..... ]
Ketika aku memarahi yoshida, sebuah telur gulung mengarah ke
arah mulutku dan memaksa masuk kedalam mulutku.
[?!]
Apa ini .... ini enak sekaliiii ..... aku bahagia sekali
bisa merasakan masakan sesenak ini, aku
tidak pernah merasakan masakan sesenak ini sebelumnya. Bukankah ini hanya sebuah telur gulung, tapi
kenapa ini bisa sampai seenak ini.
Ups...aku baru saja kehilangan kesadaranku untuk sesaat
karena terlalu menikmati telur gulung ini. Lalu aku mengunyahnya dan segera
menelannya.
[ sudah ku bilang apa yang kau lakukan di sini dasar sialan ]
Karena aku telah kembali kesadaranku aku kembali memarahi
yoshida untuk tidak mendekatiku.
[ mo~ kau selalu saja marah-marah kepadaku, aku tau kau itu
sedang kelaparan kan , aku juga tau kalau kau tidak membawa bekal dan juga uang
kan. jadi aku ke sini untuk memberi sebagian bekalku ke padamu ]
Yoshida apakah kau ini seorang peramal?. Bagaimana kau tau
apa yang sedang aku alami sekarang ini.
Tiba-tiba aku merasakan bahwa murid-murid yang berada di
dalam kelas 2A memperhatikan aku dan yoshida.
[apa yang sedang di lakukan miu dengan di iblis minamura
itu?]
Murid di dalam kelas 2A membicarakan kami berdua.
Kemudian ada 3 murid menghampiri kami berdua. Di sana aku
melihat ada 2 gadis cantik dengan beberapa hiasan di rambut mereka , seperti
jepit rambut atau sesuatu hal seperti itu. Aku sama sekali tidak mengerti
mengapa anak perempuan selalu menghiasi diri mereka. Apakah mereka hanya ingin
menarik perhatian anak laki-laki di sekolah?. Tapi aku benar-benar tidak
tertarik dengan gadis dengan tampilan mencolok. Aku hanya menyukai seorang
perempuan yang berpenampilan apa adanya. Mereka berdua merupakan anak kelas
2-B. Sepertinya mereka berdua berteman dengan yoshida.
Aku benar-benar kagum dengan yoshida yang mampu
berkomunikasi dengan siapapun. Bahkan ketika aku ingin mengajak seseorang untuk
berbicara mereka akan langsung lari mengindariku dan beberapa dari mereka
secara tiba-tiba memberiku uang mereka. Aku benar-benar buruk dalam
berkomunikasi.
Dan 1 orang lagi merupakan seorang pria tampan yang
berpenampilan benar-benar membuatku muak saat melihatnya.aku perna bertemu
sesekali dengannya ,dia bernama masato kenji . Dia memilki rambut agak pirang
yang terurai lembut. Dia juga sesekali menyisir rambutnya. Dia merupakan anak
kelas 3, yang merupakan seorang senior ku di sekolah ini. Aku bertanya-tanya
mengapa seorang senior harus repot-repot untuk datang ke kelas anak kelas 2-A.
Walau aku tidak terlalu memperdulikannya tapi aku benar-benar kesal melihat
wajahnya.
Lalu 2 orang perempuan itu memanggil yoshida .
[ miu-chan apa yang kau lakukan, bukankah kau akan makan
bersama dengan kita ]
[ ....N~n.... aku....aku hari ini ingin makan bersama dengan
nakamura-kun ]
[ ..... ]
Kemudian kedua gadis itu memiringkan kepalanya.
[ nakamura-kun?]
Salah satu gadis melirik kearahku. Dan mata kami saling
bertemu.
Apakah kau baru menyadari keberadaanku? . bukankah aku sejak
awal berada disini. Mereka benar-benar tidak menyadari keberadaanku.
[ hyaa.... mata iblis-kun...] .
Jadi itu adalah panggilanku ya. Bahkan walau itu sedikit
menyakitiku. itu cocok untukku.
[ miu-chan sebaiknya kita harus segera pergi dari sini ]
Salah seorang perempuan itu menarik lengan yoshida yang
membuatnyaa terangkat dari bangku.
[ aku....aku tidak ingin pergi ]
Yosida menarik lengannya.
Kemudian pria berpenampilan
yang menarik perhatian membuka mulutnya.
[ apakah mata iblis-kun memaksamu miu-chan ]
Sekali lagi pria bernama kenji kenji itu menyisir rambutnya.
[ tidak...nakamura-kun tidak pernah melakukan hal itu
terhadapku. Dan juga berhentilah memanggilku miu-chan ]
[kau kasar sekali miu-chan...bukankah kau sudah berjanji
akan menjadi pacarku ]
masato memegang dagu yoshida.
Ketika pria itu memegang yoshida aku mengepal kedua
tanganku.
Tangan kanan yosida menyingkirkan tangan masato dari
dagunya. Aku sedikit mengendorkan genggamanku. Aku merasa lega.
Tapi di satu sisi aku penasaran apakah yoshida benar-benar
sudah berjanji untuk berpacaran dengan masato. Untuk sesaat itu membuat dadaku
sakit. Aku tidak tau perasaan apa ini.
[ sejak kapan aku berjanji ingin berpacaran denganmu. Aku
hanya....]
Yoshida berhenti untuk berbicara dan dia melirik ke arahku.
Lalu aku membuang muka-ku ketika mata kami saling tertemu.
[ ayolah...pokoknya ikut saja dengan kami bertiga dari pada
dengan si mata iblis-kun ini ]
Masato menarik tangan kanan yoshida dengan kuat dan
menariknya.
[ kenji-kun bukankah itu terlalu berlebihan terhadap
miu-chan ]
Salah satu dari gadis itu mengkritik masato.
[ kau diam saja jalang....ini bukan urusanmu ]
Lalu gadis itu terdiam karena di bentak masato.
[ lepaskan....lepaskan tanganku ]
Miu terlihat kesakitan karena tangannya di tarik oleh masato.
Aku sudah tidak tahan lagi melihat pemandangan ini, jadi aku
bangkit dari tempat dudukku.
[ yoo... pirang-kun, bisakah kau melepaskan tangan yoshida ]
Ketika aku berdiri masato juga ikut berdiri berhadapan
denganku. Aku pikir dia sedikit lebih tinggi dariku.
Aku akui keberaniannya karena berhadapan denganku. Karena
hampir semua senior di sekolah ini takut kepadaku.
[ apa masalahmu mata iblis-kun , kau mau berkelahi denganku.
Kau tau kakakku merupakan seorang preman yang berkuasa di daerah sini kau tau ]
Cepat kembalikan pujianku kepadamu. Jadi dia tipe orang yang akan mengadu kepada
orang lain ya. Benar-benar orang yang
membuatku muak.
[ aku tidak tau siapa dia tapi cepat kau lepaskan tanganmu
dari yoshida ]
[ baiklah aku akan melepaskannya ....tapi kalau begitu aku
akan....]
Setelah melepaskan tangannya dari dari tangan yoshida.
Masato secara tiba-tiba merobek seragam sekolah yosida yang membuat dadanya
keluar dan bergoyang-goyang. Kemudian dengan segera yosida menutupi dadanya
dengan tangannya.
Setelah melihat pemandangan itu aku langsung menggenggam
tangan kananku dan mengarahkan tinjuku ke arah muka masato kenji.
Tubuh masato terlempar menuju pintu masuk kelas.
Wajah masato yang awalnya memiliki kulit yang putih dan halus
di wajahnya berubah menjadi penuh luka dan darah.
Bersamaan dengan masato yang terlempar seisi kelas menjadi
benar-benar sunyi dan sepi. Lalu kemudian berteriak histeris.
[ kyaaa.....akuma-kun baru saja membunuh seseorang ]
Tidak,tidak , tidak. Aku tidak membunuhnya , aku hanya
memukulnya saja.lihat bahkan tangan masato masih begerak sedikit.
[ apa yang kau lakukan nakamura-kun .... bukankah itu
terlalu berlebihan ]
Aku melihat yoshida merasa khawatir apa yang telah aku
lakukan sebelumnya. Memang benar sepertinya aku terlalu berlebihan. Hanya saja
aku....
Aku memegang dadaku.
[ maaf yoshida ]
[ Tung....]
Aku berlari menuju keluar kelas. Sepertinya yoshida ingin
berbicara sesuatu tapi aku segera pergi meninggalkan kelas.
Seperti biasanya aku pergi ke atas atap gedung sekolah dan
tertidur di atasnya ketika mengindari sesuatu. Aku memang benar-benar pengecut.
Apanya yang ditakuti dari diriku, aku
hanyalah seorang pengecut.
Sangat menyedihkan.
Lalu aku mendengar suara pintu terbuka.
[ nakamura-kun kau ada di sini ? ]
Sepertinya aku tidak asing dengan suara ini. Benar,
suarayang terdengar sangat imut dari gadis tercantik di sekolah ini. Setidaknya
itulah angapanku.
Aku tidak segera menanggapinya dan hanya terdiam tanpa
berbicara. Pada saat ini aku tidak ingin betemu dengannya untuk beberapa
alasan.
Aku memegangi dadaku yang terasa sedikit aneh. Sebelumnya
aku tidak pernah merasakan perasaan ini.
Lalu kemudian....
[ ketemu...]
Aku terkejut ketika wajah yoshida kembali berhadapan
denganku ketika aku sedang berbaring di atap.
Apakah kau benar-benar seorang peramal , kau selalu
mengetahui keberadaanku.
[ huaaa ....]
Meliihat wajah yoshida semakin dekat aku segera bangkit dari
tidurku. Lalu...
[ aduh...]
Kepala kami saling berbenturan.
[maaf yoshida...apakah itu sakit ? ]
[ aku tidak apa-apa kok ]
Walau dia begitu aku melhat jidatnya sedikit memerah. Apakah
kepalaku memang sekeras itu. Namun kalau dia bilang tidak apa-apa, maka itu
baik-baik saja .
[Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan disini yoshida]
[ hehehe ]
[ jangan hanya ‘hehehe’ ]
[habisnya kau tiba-tiba saja pergi jadi aku
mencari-carimu..... mo~ kau ini memang merepotkan, aku berlari kesana-sini
mencari-carimu tau ]
Wajah imut nya kembali mendekati wajahku. Kemudian aku
dengan segera mengambil langka mundur.
[ bisakah kau hentikan itu.... maksudku...hentikan mendekati
wajahmu ke wajahku]
[ kenapa kau harus malu-malu naa-chan , bukankah kita dulu
sering mandi bersama]
[itu waktu kita masih kecil, dan berhenti memanggilku
seperti itu]
Yoshida dan aku merupakan teman masa kecil, kami tumbuh
bersama sejak kami di lairkan. Ibu kami berdua berteman dekat dan kami berdua
ber-tetanggaan. Dulu dia adalah gadis yang cengeng dan lemah di hadapanku. Dia
selalu bergantung padaku ketika membutukan sesuatu. Walau begitu aku sangat
kaget dengan pertumbuhan yoshida selama ini, dia sekarang telah tumbuh menjadi
gadis yang cantik dan imut. Bankah kecantikannya menjadikannya sebagai gadis
tercantik di sekolah.
Lalu yoshida membuka mulutnya lagi.
[tapi bukankah aku dulu sering memanggilmu begitu. tenang saja, lagi pula hanya ada kita berdua
di sini]
[bukan itu maksudku...]
[.......]
Sial... kenapa pembicaraan kami tiba-tba saja terhenti. Aku
harus berbicara sesuatu.
[nee...naa-chan,
apakah kau masih memikirkan hal itu?..]
[apa maksudmu...]
[ maksudku....ini tentang kakekmu. Kau selalu saja membawa
katana ke sekolah....bukankah itu melanggar peraturan sekolah ]
[ ya....bagaimanapun aku akan tetap menjaga benda kesayangan
kakekku ini ..... ini merupakan warisan darinya kepadaku ]
Kakekku meninggal pada saat aku berumur 15 tahun. Kakekku
yang aku sayangi meniggal pada tepat di depan mataku. Pada saat itu kakekku
tubuhnya memang sudah melemah sejak lama, kakekku sudah 2 tahun mengidap
penyakit jantung, walau telah berobat beberapa kali namun penyakitnya tidak
dapat sembuh dengan total. Lalu pada saat kakekku melatihku ilmu berpedang dia
jatuh pingsan dan ia di nyatakan telah meninggal pada saat di depan mataku. Seminggu sebelum
kakekku meninggal ia memariskan katananya kepadaku dan dia berpesan agar aku
untuk melindungi yang lemah.
[ apakah kau tidak masuk ke kelas yoshida ]
[ hmm...lalu bagaimana denganmu ]
[ aku tidak apa-apa berada di sini
]
[ lalu kalau begitu aku juga akan
tetap di sini ]
[ bodoh...kau akan dimarahi gurumu
nanti ]
[ tidak apa-apa, lagi pula nanti
aku di temani denganmu ]
[ kalau aku sih tidak apa-apa
dimarahi....tapi kau merupakan idol sekolah, jadi kau tidak boleh menodai
reputasimu]
[ idol ?..... apakah kau menggapku
begitu ?]
[...... Yaa]
Kemudia yoshida tertawa hingga
suaranya mungin terdengar kebawah.
[ ssttt ... bisaka kau berhenti
tertawa yoshida]
[habisnya....kau begitu lucu
naa-chan ]
Aku tidak tau apanya yang membuatnya terlihat
lucu. Itu merupakan sebuah fakta kalau yoshida itu seorang idol di sekolah ini.
Kecantikannya dikagumi oleh seluruh murid sekolah ini,bahkan oleh seorang
senior sekalipun. Walau dia memliki kecantikan yang luar biasa namun aku tidak
pernah mendengar dia telah memiliki seorang pacar. Apakah ini salahku karena dia selalu berada
di sisiku ? . kalau begitu aku akan meminta maaf nanti.
[ yoshida aku minta maaf dalam
berbagai hal ]
[ apa ini...kenapa kau tiba-tiba
meminta maaf padaku ]
[ tidak...lupakan saja ]
[ n~n...kau aneh ]
[ kalau begitu akankah kita ke
kelas ]
Aku menyarankannya untuk pergi ke
kelas. Tapi aku merasa heran karena raut wajah yoshida terlihat kebingungan dan
memiringkan kepalanya.
[N~n...apakah kau baik-baik saja
naa-chan]
Yoshida menempelkan tangannya di
jidatku.
[ huaa..apa yang kau lakukan
yoshida ]
[ tidak...hanya saja kau tiba-tiba
saja berbicara seperti itu....]
[ apakah terlihat aneh kalau aku
ingin ke kelas... di sini mulai panas, jadi aku ingin pergi ke kelas untuk
berteduh ]
[ naa-chan... kau..]
[apa....?]
[ tidak....bukan apa-apa....kalau
begitu ayo kita ke kelas ]
Yoshida menarik tangan kananku
menuju ke kelas.
==============================================================================
Langit yang mulai berubah menjadi bewarna orange adalah
pertanda jam pelajaran sekolah telah usai.
Setelah bel sekolah berbunyi, semua murid di kelas 2A mulai
merapihkan mejanya dan membawa tasnya untuk di bawa pulang.
Aku yang sedang merapihkan mejaku tiba-tiba sang idol sekolah
menghampiriku.idol tersebut memiliki rambut coklat yang terurai di atas
kepalanya. Karena terkena sinar cahaya sore matahari wajah yoshida memancarkan
kecantikannya dan di lehernya terlihat beberapa keringat mengalir yang membuat
daya sensualnya yang sangat sexy terpancarkan dari dirinya.
Yoahida menghapiriku dengan senyuman manis nya yang selalu
dia tunjukan ketika menyapa orang.
[hey, nakamura-kun boleh aku pulang bersamamu]
[hah?, untuk apa aku harus pulang bersamamu....bukankah kau
bisa pulang sendiri ]
[ apa salahnya aku ingin mengajakmu pulang bersama]
[ maaf yoshida tapi aku akan pulang sendiri saja ]
Wajah yoshida yang terlihat lesu menggambarkan bahwa dia sangat kecewa dengan
ucapanku.
[ begitu ya, kalau begitu sampai jumpa besok ya. Ryota-kun]
Aku tersentak
terkejut karena untuk pertama kalinya dia memanggil nama depanku. Ini merupakan
hal pertama yang aku alami selama hidupku ada yang memanggil nama depanku dan
apa lagi dia adalah perempuan tercantik dan terimut di sekolahnya. Aku tidak
tau alasan yoshida yang tiba-tiba menggangil nama depanku,tapi itu membuatku
sangat senang jauh di dalam lubuk hatiku.
Namun sebelum aku menanyai alasannya dia segera
meninggalkanku. Aku yang ingin mengejarnya namun dia segara menghilang dari
pandanganku.
==============================================================================
Di perjalanan pulang aku mampir ke mini market untuk membeli
beberapa makanan dan minuman.
Di dalam mini market aku menggambil beberapa sayuran, Lalu
aku juga mengambil beberapa minuman jus yang berada di lemari pendingin.
Setelah memilih bahan makanan apa yang ingin aku beli aku
menuju ke mesin kasir untuk melakukan transaksi.
Setelah urusanku selesai di mini market aku segera
meninggalkan mini market tersebut.
Namun di luar mini market aku melihat ada sejumlah orang yang
menghalangi jalanku.
Ada sekitar 5 orang yang menghadangku. Di antara mereka
ber-5 aku melihat seseorang yang tidak
asing. Dia memiliki rambut pirang yang bersinar, sesekali pria itu menyisir
rambutnya kebelakang. Ya, tidak salah lagi dia merupakan masato kenji. Dia memiliki perban di wajahnya, dia
telihat sepert mumi yang sedang berjalan.
Dan salah satu dari mereka yang berdiri di depanku ini
memilik badan yang sangat besar dengan otot-ototnya yang bembengkak. Apakah dia
binaragawan atau apakah itu itu pesumo kelas berat. Tingginya sedikit lebih
tinggi dariku.
Aku juga melihat di sekujur tubuhnya terlihat ada beberapa
luka gores. Itu terlhat sangat menyeramkan bagi yang memandangnya.
Pria besar itu
membuka mulutnya
[ hey, apakah dia yang menghajarmu kenji ]
[ ya, kakak dia lah yang menghajar mukaku ini ]
Tunggu bukankah masato memanggilnya kakak . orang besar ini
kakaknya.setelah aku pikir aku baru ingat kalau dia mengatakan dia memiliki
kakak serang preman atau apalah itu. namun kalau di perhatikan mereka
benar-benar tidak mirip sama sekali,di bandingkan pirang-kun yang terlihat
sangat exis, pria besar ini yang memiliki aura yang menakutkan dan terlihat
lebih besar di banding pirang-kun.
Mereka benar-benar berbeda bagai langit dan bumi.
[ ternyata dia lebih kecil dari yang aku bayangkan ya, oi
kecil aku ada urusan denganmu sebentar, ayo ikut aku]
Tanpa pikir panjang lagi aku mengikuti saran dari pria besar itu.
Di bawah jembatan penyebrangan sungai aku bersama
dengan 5 orang lainnya berkumpul.
Lalu aku bertanya.
[ jadi, apa yang mau kalian inginkan dariku?]
Pria besar itu membalas pertanyaanku , tapi bukannya dia
menjawab pertanyaanku dia malah balik bertanya kepadaku.
[ apakah kau yang menghajar kenji? ]
[aku tidak tau siapa kau jadi aku tidak akan menjawab
pertanyaanmu]
[apa kau bilang....kau tidak mengenalku?...aku adalah
peguasa di daerah sini kau tau]
[ tidak..... aku tidak tau siapa kau, karena aku tidak akan
mengingat orang yang lemah]
[ kau....kau benar-benar membuatku kesal, dasar cebol ]
Lalu pria besar itu mengangkat tangannya. Secara bersamaan
dengan itu 4 orang lainnya mengelilingiku.
[ apa ini, kau benar-benar seorang pengecut ya gorilla-san,
kau hanya bisa mengeroyok seorang pelajar yang tidak kau kenal. Kalau berani
kau hadapilah aku sendiri ]
Gorilla-san menunjukkan wajah kekesalannya kepadaku. Aku akan
memanggilnya begitu karena dia memiliki badan yang besar dan terlihat kuat.
Lalu aku kembali bertanya.
[ jadi, sebenarnya apa yang kalian ingginkan dariku? ]
Tidak ada yang merespon pertanyaanku.
[......]
Lalu gorilla-san berbicara.
[ sepertinya kau ini orang yang sombong ya cebol....baiklah
aku akan mengabulkan keinginanmu ]
Kemudian gorllila-san langsung memulai dengan sebuah tinjuan
dari tangan besar nya itu menuju kearah wajahku.
Aku tersenyum lebar di wajahku.
[ Ini sangat menarik...jadi mari kita mulai gamenya ]
Tangan kanannya menuju ke arah depan mukaku. Itu terlihat
sangat lambat sehingga aku dengan mudah untuk mengindarinya. Bahkan tanpa
berbindah tempat sekalipun aku dapat menghindari pukuran tersebut.
Mari kita lihat sampai batas mana kemampuannya itu. dia
memiliki badan yang super besar mungkin dapat menjatuhkan beberapa orang ketika
bertarung sendiri. Dan kalau mengenai tinjunya itu kau akan mendapatkan luka
yang cukup serius. Namun kemampuannya hanya sebatas itu saja tidak lebih.
[ apakah hanya segitu saja kemampuanmu?]
Gyoda membalas
pernyataanku.
[ sepertinya kau ini memang benar-benar sombong ya, aku akan
melawanmu jika kau membuang katanamu itu]
Aku yang masih memegang katanaku di pundak kiriku, aku
menghela nafas.
[ sepertinya kau ini memang belum paham juga ya kalau kau
itu bukan tandinganku ]
Menuruti permintaannya aku menaruh katanaku di atas tanah.
[ aku bahkan tidak memerlukan katana ku untuk mengalahkanmu ]
Gorilla-san kembali
membuka pertarungan dengan sebuah tinjuan tangan kanannya.
Kali ini aku akan menerima pukulan darinya, aku ingin
merasakan seberapa keras pukulannya ketika menggenaiku.
Aku yang hanya terdiam di tempat menerima pukulan dari
gorilla-san. Pukulannya memang benar-benar kuat namun hanya pada patas manusia
biasa. Bahkan aku tidak beranjak dari tempat pertama.
Aku membuang darah yang keluar dari mulutku dan berbicara.
[ sepertinya aku sedikit meremehkanmu, tapi apa hanya itu yang kau
punya gorilla-san]
Gorilla-san mengklik lidahnya.
[ kau ini memang orang yang keras kepala dan sombong ya
cebol ]
Aku kembali tersenyum Dengan penuh luka dan darah dimukaku.
[Sepertinya kau lawan yang cukup tangguh---___ sebenarnya
aku ingin bermain lebih lama denganmu tapi aku akan segera menyelesaikan
pertarungan ini dengan cepat karena aku ingin menyiapkan makan malam]
Kemudian aku membuat sebuah kuda-kuda dengan kaki kanan di
belakang dan kaki kiri di depan. Tangan kananku menggengam dengan erat dan
bersiap untuk membuat pukulan dan mengakhiri pertarungan ini.
Gorilla-san kembali menyerang ku dari arah depan, namun aku
kali ini tidak mencoba untuk menghindari tapi aku bersiap untuk kembali menerima
pukulan dari gorilla-san.
Tangan kanan gorilla-san kembali menuju ke arah mukaku.
Aku mengirimkan energi yang di sebut dengan ki ke pusat
tangan kananku. Dengan memusatkan pada satu titik akan membuat energi yang
terkumpul akan membuat pukulanku menjadi kuat dan berat.
Namun sebelum tangan gorillasan menyentuhku, aku menyerang
dengan satu pukulan mengarah ke perut gorilla-san.
”wuusss”. Akibat dari
pukulan tersebut gorilla-san terpental hingga 1 meter jauhnya. pukulan tersebut
meninggalkan bekas di perut gorilla-san.
[ fyuuhhhh]
aku menghembuskan nafas.
Aku melihat sekeliling.
[ siapa selanjutnya ]
Melihat gorilla yang sudah di kalahkan olehku dengan satu
pukulan. Ke 4 orang lainnya melarikan diri.
Aku kembali menghela nafas.
[ akhirnya selesai juga ]
Aku mengambil katanaku yang tergeletak di tanah.
Di tepi sungai aku kembali melihat seorang idol yang tidak asing bagiku. Dia adalah yoshida. Seperinya
dia tidak sengaja bertemu denganku di sini. Tidak, itu sangat tidak mungkin
kalau ini sebuah kebetulan. Karena yoshida pulang lebih dulu dariku.apakah dia mengikutiku
sampai saat ini?. Aku harus berhati-hati dengannya, karena dia selalu saja
menemukanku entah bagaimana.
Saat mata kami saling bertemu yoshida menghampiriku.
[ nakamura-kuuunnnn ]
Dadanya yang bergoyang-goyang membuat mataku sulit untuk
melihat kearah mana.
[ mo~ kau habis berkelahi lagi ya ---___sini aku obati dulu
sebelum pulang ke rumah ]
[tidak.....tidak usah ,aku baik-baik saja]
Aku yang mencoba untuk menolak ajakan dari yoshida, dia
menarik paksa tanganku.
[ apa yang kau lakukan, tanganku sakit ]
Di sebuah taman yang luas. di taman tersebut terdapat
pepohonan yang banyak dan juga lebat. Di sana juga ada beberapa kursi yang
menghiasi taman tersebut. Dengan suasana sore hari membuat taman tersebut
terlihat sangat indah.
Aku dan yoshida duduk di salah satu bangku tersebut.
Lalu yoshida memeriksa ke dalam tasnya.
[ hmmm, dimana aku menyimpannya ya]
[ apa yang sedang kau carai yoshida]
Kemudia yoshida mengeluarkan sesuatu.
[ketemu...]
[woah, kenapa kau membawa begituan di dalam tasmu]
Itu adalah kotak putih bertulisan p3k.
[ hehehe, aku membawa ini untuk berjaga-jaga kalau kau
terluka....]
yoshida mulai mengobatiku.
[ aduh, apa yang kau lakukan. Itu sakit tau]
Aku merintih
kesakitan.
[ duh, bisa diam tidak. Aku sedang mengobati luka mu tau....kau
selalu saja mengalami luka ketika kita bertemu---___apakah kau tidak bosan
terus berkelahi seperti ini ]
[..........]
Tanpa membalas yoshida aku hanya terdiam.
Yoshida kembali berbicara.
[ ano, nakamura-kun boleh kah aku memanggilmu ryota-kun? ]
Tidak-tiba pertanyaan tersebut keluar dari mulut yoshida
kepadaku.
Aku sangat terkejut
dan aku hanya menjawab pertanyaan yoshida dengan pelan.
[i-iya]
Melihat wajah yoshida memerah membuat wajahku juga ikut
memerah.
Kemudia yoshida kembali berbicara.
[ ano, ryota-kun]
[i-iya]
[ aku ingin bicara menyampaikan sesuatu denganmu ]
Ryota menelan ludahnya.aku tidak tau apa yang ingin dia
sampaikan, namun itu membuatku gugup dan entah kenapa jantungku berdegup
kencang. Aku bertanya-tanya apakah dia mendengar suara jantunku. Huaaa.... itu
sangat memalukan kalau yoshida sampai mendengarnya.
[ano--___aku ... .aku sebenarnya ...su .....]
Namun sebelum yoshida menyelesaikan apa yang ingin dia
bicarakan Tiba-tiba saja aku tidak bisa mendengar suara dari yoshida.
[ hah, hey yoshida apa yang kau katakan.....aku tidak bisa
mendengar suaramu.....]
Walau aku saat ini melihat wajah yoshida, namun entah kenapa
perlahan pandangan mataku perlahan menjadi gelap. aku mencoba mengapai pundak
yoshida namun aku terlambat. Aku sudah di lahap oleh kegelapan yang tidak aku
ketahui.
Ruangan tersebut sangat gelap sekali sampai sangat sulit
untuk melihat dengan mata telanjang.
Namun perlahan aku meliihat cahaya kecil mulai terbentuk dan
mulai membesar.aku mencoba mendekati cahaya tersebut dan menghampirinya.
0 komentar:
Post a Comment